20240804

Kebaktian Umum, Minggu 4 Agustus 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 14:1-5

14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.

14:2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit 1bagaikan desau air bah dan 2bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu 3seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.

14:3 Mereka 4menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.

14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka 5murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai 6korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.

14:5 Dan di dalam mulut mereka 7tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

 

Ayat-ayat ini bicara tentang pengikutan gereja Tuhan kepada Yesus. Ada 7 hal tentang pengikutan gereja Tuhan kepada Yesus.

1.      Bagaikan desau air bah (ayat 2a), artinya pengikutan yang cepat, yang kuat yang tidak bisa dihalangi oleh apapun.

2.      Bagaikan deruh guruh yang dahsyat (ayat 2b), ini ada kaitannya dengan hujan Firman pengajaran yang menyucikan dan menumbuhkan rohani kita. Ini pengikutan dengan penyucian dan mengalami pertumbuhan rohani.

3.      Bagaikan bunyi kecapi (ayat 2c)

4.      Ada nyanyian baru (ayat 3)

5.      Murni sama seperti perawan (ayat 4a)

6.      Menjadi korban sulung bagi Allah (ayat 4b)

7.      Tidak berdusta =  tidak bercela (ayat 5)

 

Pagi ini kita pelajari poin yang ketiga, bagaikan bunyi kecapi. Bunyi kecapi ada kaitannya dengan damai sejahtera.

I Samuel 16:14-16,23

16:14 Tetapi Roh TUHAN telah mundur dari pada Saul, dan sekarang ia diganggu oleh roh jahat yang dari pada TUHAN.

16:15 Lalu berkatalah hamba-hamba Saul kepadanya: "Ketahuilah, roh jahat yang dari pada Allah mengganggu engkau;

16:16 baiklah tuanku menitahkan hamba-hambamu yang di depanmu ini mencari seorang yang pandai main kecapi. Apabila roh jahat yang dari pada Allah itu hinggap padamu, haruslah ia main kecapi, maka engkau merasa nyaman."

16:23 Dan setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu hinggap pada Saul, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur dari padanya.

 

Dalam cerita ini Saul telah ditolak menjadi raja, kehilangan urapan Roh Kudus sehingga roh jahat menguasainya. Begitu roh jahat menguasai Saul, lalu Daud main kecapi maka roh jahat itu undur dari padanya dan dia merasa nyaman dan damai sejahtera.

 

Jadi pengikutan gereja Tuhan adalah pengikutan dalam damai sejahtera. Artinya tidak ada lagi permusuhan dengan Tuhan dan dengan sesama. Kita tidak memusuhi sesama, kalau kita dimusuhi sesama tidak usah kita balas, diam saja. Bukan berarti kita tidak akan dimusuhi, sebab Alkitab mencatat kita akan dibenci, bahkan dibenci tanpa alasan. Tetapi kita tidak membenci, tidak memusuhi.

 

Yang membuat kita terpisah dengan Tuhan dan sesama adalah dosa yang dipertahankan sehingga sulit menyatu.

Yesaya 59:1-2

59:1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;

59:2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.

 

Tadinya pada Saul ada Roh Kudus. Dia dipakai oleh Tuhan, dipilih sebagai raja, tetapi Saul tidak taat.  sesudah dia mendapat kedudukan sebagai raja, ada urapan Roh Kudus padanya, begitu dia berhasil, Saul mulai tidak taat sehingga dia kehilangan urapan Roh Kudus dan roh jahat menguasainya.

I Samuel 15:1-3,7-9

15:1 Berkatalah Samuel kepada Saul: "Aku telah diutus oleh TUHAN untuk mengurapi engkau menjadi raja atas Israel, umat-Nya; oleh sebab itu, dengarkanlah bunyi firman TUHAN.

15:2 Beginilah firman TUHAN semesta alam: Aku akan membalas apa yang dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, karena orang Amalek menghalang-halangi mereka, ketika orang Israel pergi dari Mesir.

15:3 Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai."

15:7 Lalu Saul memukul kalah orang Amalek mulai dari Hawila sampai ke Syur, yang di sebelah timur Mesir.

15:8 Agag, raja orang Amalek, ditangkapnya hidup-hidup, tetapi segenap rakyatnya ditumpasnya dengan mata pedang.

15:9 Tetapi Saul dan rakyat itu menyelamatkan Agag dan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dan tambun, pula anak domba dan segala yang berharga: tidak mau mereka menumpas semuanya itu. Tetapi segala hewan yang tidak berharga dan yang buruk, itulah yang ditumpas mereka.

 

Di sini Saul tidak taat, dia kehilangan urapan Roh Kudus sehingga roh jahat yang menguasai. Jadi kalau seseorang tadi ada urapan kemudian kehilangan urapan Roh Kudus, pasti tidak akan pernah damai sejahtera. Yang ada hanyalah roh jahat dan roh najis yang menguasai kehidupannya. Salah satu wujud dikuasai roh jahat dan roh najis, ada kebencian dan iri hati! Iri kepada siapa? Kepada Daud, hamba Tuhan pelayan Tuhan yang benar.

 

Dalam satu peristiwa sesudah mereka pulang dari peperangan, disambutlah oleh perempuan-perempuan di Yerusalem yang menyanyi Saul mengalahkan beribu-ribu tetapi Daud berlaksa-laksa. Saul yang mendengar itu hatinya panas, terbakar oleh rasa iri dan sejak saat itu dia mulai membenci Daud, berupaya untuk membunuh Daud sebab takut kedudukannya sebagai raja akan diambil oleh Daud. Ini jangan terjadi dalam kehidupan kita!

 

Kalau sudah kehilangan urapan pasti tidak damai, yang ada padanya roh jahat dan roh najis, sehingga ada kebencian, ada iri hati. Dalam pelayanan diisi dengan kebencian dan iri hati, dalam hidup sehari-hari diisi dengan kebencian dan iri hati. Akhirnya Saul ditolak sebagai raja, artinya tidak bisa masuk kerajaan 1000 tahun damai, tidak bisa memerintah sebagai raja bersama Yesus dalam kerajaan 1000 tahun damai.

 

Supaya kita selalu damai sejahtera maka harus hidup dalam urapan Roh Kudus. Bagaimana caranya? Kita pelajari dari Saul. Sebelum kehilangan urapan, Saul adalah orang yang baik, orang yang benar yang dipilih oleh Tuhan. Proses menerima urapan Roh Kudus, proses hidup dalam damai sejahtera sehingga nanti kita bisa memerintah bersama Yesus dalam kerajaan 1000 tahun damai.

1.      I Samuel 10:1-2 (Perikop: Saul diurapan menjadi raja)

10:1 Lalu Samuel mengambil buli-buli berisi minyak, dituangnyalah ke atas kepala Saul, diciumnyalah dia sambil berkata: "Bukankah TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas umat-Nya Israel? Engkau akan memegang tampuk pemerintahan atas umat TUHAN, dan engkau akan menyelamatkannya dari tangan musuh-musuh di sekitarnya. Inilah tandanya bagimu, bahwa TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas milik-Nya sendiri:

10:2 Apabila engkau pada hari ini pergi meninggalkan aku, maka engkau akan bertemu dengan dua orang laki-laki di dekat kubur Rahel, di daerah Benyamin, di Zelzah. Mereka akan berkata kepadamu: Keledai-keledai yang engkau cari itu telah diketemukan; dan ayahmu tidak memikirkan keledai-keledai itu lagi, tetapi ia kuatir mengenai kamu, katanya: Apakah yang akan kuperbuat untuk anakku itu?

 

Saul akan bertemu 2 laki-laki di dekat kubur Rahel yang bertanya tentang keselamatannya. Pengertian rohaninya bagi kita, Rahel mati ketika melahirkan Benyamin. Rahel menamai anaknya Ben-oni artinya anak kesukaran. Tetapi Yakub menamai Benyamin, artinya anak tangan kanan atau anak kesayangan.

Kejadian 35:18

35:18 Dan ketika ia hendak menghembuskan nafas — sebab ia mati kemudian — diberikannyalah nama Ben-oni kepada anak itu, tetapi ayahnya menamainya Benyamin.

 

Saul bertemu Samuel dekat kubur Rahel. Kubur bicara baptisan air.

Roma 6:3-4

6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?

6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

 

Hidup lama kita selalu ditandai dengan kesukaran (Ben-oni) karena dosa! Dan tidak ada yang membela, karena berada di tangan setan. Lewat baptisan air kita menguburkan hidup lama dan bangkit dalam hidup yang baru sehingga kita menjadi anak kesayangan Tuhan (Benyamin). Sekalipun hidup di dunia ditandai kesukaran tetapi Bapa kita di Sorga selalu berada di sebelah kanan sebagai pembela kita (Benyamin artinya anak tangan kanan). Tuhan membuat kita kuat, tidak goyah menghadapi kesukaran apapun. Dengan catatan kalau mau dibela Tuhan, menjadi anak kesayangan Tuhan, baptisan airnya harus benar. Kalau belum benar sesuai Firman Tuhan, belum dibaptis namanya!

Mazmur 16:8

16:8  Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.

 

Saul bertemu dengan 2 laki-laki. Angka 2 menunjuk angka kesaksian, lewat kesaksian 2 orang saksi suatu hal itu sah.

Ulangan 19:15

19:15 "Satu orang saksi saja tidak dapat menggugat seseorang mengenai perkara kesalahan apa pun atau dosa apa pun yang mungkin dilakukannya; baru atas keterangan dua atau tiga orang saksi perkara itu tidak disangsikan.

 

Matius 18:16

18:16 Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan.

 

Laki-laki itu simbol kekuatan. Kalau digabungkan, baptisan air yang benar merupakan kesaksian yang kuat bahwa kita sudah lepas dari kesukaran akibat dosa dan kita menjadi anak kesayangan Tuhan, pasti dibela oleh Tuhan, pasti diberikan kemenangan demi kemenangan dari segala kesukaran. Baptisan air bukan hanya tata cara gereja atau aturan organisasi tetapi ini adalah kesaksian yang kuat. Di Sorga ada lautan kaca dan ada orang-orang yang berdiri di situ, ini bicara baptisan air. Sorga sendiri menyaksikan baptisan air yang benar, jadi jangan kita meragukan soal baptisan.

 

Jadi proses pertama untuk menerima urapan Roh Kudus supaya hidup kita selalu damai sejahtera adalah masuk baptisan air yang benar. Ini langkah awal untuk selalu berkemenangan. Kalau tidak benar baptisannya, kalah terus! Kenapa seseorang sudah dibaptis tetapi masih tetap berbuat dosa? Periksa syaratnya, dia tidak bertobat, tidak mati terhadap dosa. Pelaksanaannya juga diperiksa, sesuai Firman atau tidak, ada meterai nama Allah Tritunggal atau tidak. Siapa yang menangani juga diperiksa, hamba Tuhan yang benar tahbisannya atau yang tidak jelas tahbisannya, apalagi kalau tidak benar.

 

Ingat, raja itu orang yang selalu berkemenangan, kita nanti dalam kerajaan 1000 tahun damai memerintah sebagai raja bersama Yesus.

Mazmur 20:7

20:7 Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya.

 

2.      I Samuel 10:3-4

10:3 Dari sana engkau akan berjalan terus lagi dan sampai ke pohon tarbantin Tabor, maka di sana engkau akan ditemui oleh tiga orang laki-laki yang naik menghadap Allah di Betel; seorang membawa tiga ekor anak kambing, seorang membawa tiga ketul roti dan yang lain lagi sebuyung anggur.

10:4 Mereka akan memberi salam kepadamu dan memberikan kepadamu dua ketul roti yang akan kauterima dari mereka.

 

Proses kedua bertemu 3 orang laki-laki yang menuju ke Betel. Betel artinya rumah Tuhan. Jadi setelah kita masuk baptisan air yang benar, ada kelanjutannya. Sesudah masuk baptisan air yang benar dilanjutkan tekun dalam rumah Tuhan, tekun dalam penggembalaan, tekun dalam ibadah pelayanan yang benar! Bukan saya mau katakan di sini yang paling benar, di tempat lain tidak benar. Bapak ibu sendiri yang menilai saya masuk dalam penggembalaan atau tidak. Sebab itu kita lihat dalam Firman Tuhan dan kita cocokan dengan keadaan kita sekarang.

 

Tanda-tanda ibadah pelayanan yang benar.

a)      Ada 3 ekor anak kambing. Anak kambing ada kaitan dengan penggembalaan. Kita bersyukur ada pola Tabernakel, 3 menunjuk 3 macam ibadah pokok. Jadi tanda pertama ibadah dalam sistem penggembalaan yaitu ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.

1)      Meja roti sajian, menunjukan ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci. Kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman pengajaran yang benar dan kurbanNya, kita mendapat makan.

2)      Pelita emas, ketekunan dalam ibadah Raya. Kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karunia-karuniaNya, kita diberi minum. Tekuni ibadah raya, termasuk ibadah kaum muda, ibadah kaum wanita, ibadah persekutuan, itu semua kita tekuni.

3)      Mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya, kita mendapat udara segar untuk bernafas.

 

Dalam ketekunan 3 macam ibadah ini kita mendapat urapan Roh Kudus.

Imamat 21:12

21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

 

b)      Ada 3 ketul roti dan sebuyung anggur. 3 menunjuk Allah Tritunggal, Allah Bapa, Anak Allah dan Allah Roh Kudus, roti bicara Tubuh Kristus dan anggur bicara darah Yesus. Jadi kalau disimpulkan ada persekutuan dengan Allah Tritunggal yang diwujudkan dengan menghargai Korban Kristus.

Kolose 1:19-20

1:19 Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia,

1:20 dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.

 

Praktek menghargai dan bersekutu dengan Korban Kristus:

1)      Berdamai, saling mengaku dan saling mengampuni, beres selesai semuanya. Persoalan apapun kalau saling mengaku dan saling mengampuni maka darah Yesus menutupi semuanya, beres! Kita dikata-katai, dibenci, tetapi kita tidak salah, yah diam saja. Kalau kita salah yah datang minta ampun. Kalau tidak salah kita diam, serahkan kepada Tuhan maka Tuhan menjadi Hakim yang adi, sebagai Imam Besar Agung di tengah-tengah kita. Menggelar 3 macam ibadah tetapi tidak mengaku dosa, tidak mengampuni dosa orang lain, itu berarti belum benar ibadahnya! Belum benar, bukan tidak benar, berarti masih ada kesempatan untuk diperbaiki supaya benar.

 

2)      Melayani Tuhan dengan segenap tubuh jiwa dan roh. Sudah datang dalamm 3 macam ibadah tetapi belum segenap tubuh jiwa roh, kadang pikiran tidak fokus dalam ibadah, atau masih main-main, tidak sungguh-sungguh. Itu semua diperbaiki supaya benar. Saya khotbah dalam 3 macam ibadah tetapi belum segenap tubuh jiwa dan roh, belum sungguh-sungguh, persiapannya belum sungguh-sungguh, doanya belum sungguh-sungguh, khotbahnya belum sungguh-sungguh, itu semua diperbaiki.

 

3)      Bicara korban berarti ada pengorbanan, jadi yang ketiga rela berkorban apapun untuk ibadah pelayanan. Bukan mencari yang enak bagi daging, bukan menyenangkan daging!

 

Inilah ibadah pelayanan yang benar. Bapak ibu bisa menilai sendiri, mulai dari gembala. Dikatakan pandang Tabut Perjanjian itulah Firman pengajaran yang benar, pandang juga yang memikul itulah hamba Tuhan yang memberitakan. Yang memikul ada pengorbanan atau cari yang enak bagi daging. Bapak ibu yang bisa menilai.

 

Kalau ibadah kita dengan suatu penghargaan kepada Korban Kristus maka hasilnya ada sebuyung anggur. Buyung itu ada kaitannya dengna kemenangan.

Hakim-hakim 7:16,19-22

7:16 Sesudah itu dibaginyalah ketiga ratus orang itu dalam tiga pasukan dan ke tangan mereka semuanya diberikannya sangkakala dan buyung kosong dengan suluh di dalam buyung itu.

7:19 Lalu Gideon dan keseratus orang yang bersama-sama dengan dia sampai ke ujung perkemahan itu pada waktu permulaan giliran jaga tengah malam, ketika penjaga-penjaga baru saja ditempatkan. Lalu mereka meniup sangkakala sambil memecahkan buyung yang di tangan mereka.

7:20 Demikianlah ketiga pasukan itu bersama-sama meniup sangkakala, dan memecahkan buyung dengan memegang obor di tangan kirinya dan sangkakala di tangan kanannya untuk ditiup, serta berseru: "Pedang demi TUHAN dan demi Gideon!"

7:21 Sementara itu tinggallah mereka berdiri, masing-masing di tempatnya, sekeliling perkemahan itu, tetapi seluruh tentara musuh menjadi kacau balau, berteriak-teriak dan melarikan diri.

7:22 Sedang ketiga ratus orang itu meniup sangkakala, maka di perkemahan itu TUHAN membuat pedang yang seorang diarahkan kepada yang lain, lalu larilah tentara itu sampai ke Bet-Sita ke arah Zerera sampai ke pinggir Abel-Mehola dekat Tabat.

 

Gideon mengumpulkan pasukannya, mereka membawa sangkakala dan buyung. Sangkakala ditiup lalu buyungnya dipecahkan, menimbulkan bunyi yang keras, membuat musuh kocar-kacir. Buyung ada kaitannya dengan kemenangan.

 

Jadi hasil menghargai Korban Kristus, darah Yesus memberikan kemenangan atas musuh-musuh kita. Musuh kita bukan manusia darah daging. Saya hamba Tuhan, musuuh saya bukan hamba Tuhan lain, sidang jemaat musuhnya bukan jemaat yang lain, bukan orang dalam sekeluarga kita, musuh kita adalah setan tritunggal, penguasa angkasa, sumber segala dosa, sumber masalah, sumber air mata, sumber semua yang jelek, jadi jangan musuhi orang lain. Orang itu hanya diperalat setan untuk memusuhi kita, jangan musuhi dia, musuhi setan.

 

Kalau ibadah kita betul-betul ada penghargaan pada Korban Kristus pasti ada kemenangan. Sampai berapa lama orang memusuhi kita, apalagi kalau itu orang dalam keluarga kita, mau sampai kapan? Pasti Tuhan berikan kemenangan, suatu saat Tuhan jamah hatinya. Yang penting kita menghargai Korban Kristus, jangan tunjukan juga sikap bermusuhan pada orang itu. Dia datang malah kita kuncikan pintu, kita marah-marah, jangan! Kalau ada berkat lalu dia datang kasih, ada makanan berikan, bagi, bicara yang baik, doakan yang baik, salami.

 

Efesus 6:12

6:12 karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.

 

Kalau mau bertengkar dengan sesorang, pegang apakah ada darah dan daging, kalau ada jangan dimusuhi. Kenapa dia bereaksi sangat menentang dan menyakiti saya? Karena ada setan menguasai hidupnya. Itu yang kita lawan lewat menghargai Korban Kristus setinggi-tingginya.

 

c)      Menerima salam dan menerima 2 ketul roti. 2 ketul roti menunjuk Alkitab, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru = Firman pengajaran yang murni, dibukakan rahasianya oleh Tuhan, ayat menerangkan ayat dan disampaikan dengan maksud-maksud murni, tidak ada maksud-maksud tertentu, menyampaikan isi hati dan kehendak Tuhan. Nomor 1 saya jaga, dalam menyampaikan Firman harus dengan maksud murni, bukan mau menembak orang, atau menghasut orang. Tetapi sampaikan apa kehendak Tuhan, apa itu isi hati Tuhan, apa rencana Tuhan itu apa, sampaikan kepada jemaat dengan sejelas-jelasnya supaya jemaat dibawa untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Salam ada kaitannya dengan pengajaran.

II Yohanes 1:9-11

1:9 Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang melangkah keluar dari situ, tidak memiliki Allah. Barangsiapa tinggal di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa maupun Anak.

1:10 Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya.

1:11 Sebab barangsiapa memberi salam kepadanya, ia mendapat bagian dalam perbuatannya yang jahat.

 

Salam merupakan pembuka datangnya Firman pengajaran yang benar. Saya menyampaikan salam berarti saya siap untuk menyampaikan pengajaran pada sidang jemaat. Sidang jemaat menyambut salam dari hamba Tuhan, berarti sidang jemaat siap untuk menerima Firman pengajaran yang benar. Makanya salam itu jangan berubah-ubah. Kalau salamnya sudah berubah-ubah maka isi dari pengajaran itu pasti berubah juga! Jadi tidak usah kita mau ikut rame, di sana salamnya begini kita mau ikut, salam di sana begitu kita juga mau ikut. Salam dari para pendahulu bagaimana, begitu juga kita ikutan. Salam ini berkaitan dengan pengajaran. Bukan sekedar slogan kita sampaikan salam tetapi menolak pengajaran. Salam ini pembuka dari pemberitaan Firman pengajaran yang benar.

 

Kita lihat isi salam Tuhan Yesus, Paulus dan Petrus. 3 saksi ini sudah mensahkan 1 perkara.

Yohanes 20:19

20:19  Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"

 

I Timotius 1:2-3

1:1 Dari Paulus, rasul Kristus Yesus menurut perintah Allah, Juruselamat kita, dan Kristus Yesus, dasar pengharapan kita,

1:2 kepada Timotius, anakku yang sah di dalam iman: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau.

 

I Petrus 1:1-2

1:1 Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia,

1:2 yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.

 

Salam damai sejahtera, dari pendahulu kita seperti itu. Orang tua rohani kita juga menyampaikan salam damai sejahtera. Tidak usah dirubah-rubah lagi. Kalau saya secara pribadi kalau saya sampaikan salam dalam bahasa asing, supaya lebih mantap khotbahnya pakai bahasa asing juga, maka bingunglah ngkai pai tua.

 

Mengucapkan salam berarti siap untuk bersekutu, pernyataan rasa suka bersekutu yang didorong oleh Firman pengajaran yang benar. Jadi tanda ibadah pelayanan yang benar, di dalamnya ada Firman pengajaran yang murni yang tidak berubah-ubah dan ada pernyataan rasa suka untuk bersekutu, bukan menghalang-halangi untuk bersekutu.

 

3.      I Samuel 10:6

10:6 Maka Roh TUHAN akan berkuasa atasmu; engkau akan kepenuhan bersama-sama dengan mereka dan berubah menjadi manusia lain.

 

Yang ketiga sampai ke Gibea, tempat kedudukan pasukan Filistin. Pengertian rohaniya Firman pengajaran yang benar dan murni memberi kekuatan kepada kita menghadapi roh Filistin. Apa ini roh Filistin? Kalau membaca Alkitab, pertama kali Filistin mengusik Israel adalah ketika Abimelekh mengambil Sara, isterinya Abraham. Abraham ini nenek moyang Israel.

Kejadian 20:1-2

20:1 Lalu Abraham berangkat dari situ ke Tanah Negeb dan ia menetap antara Kadesh dan Syur. Ia tinggal di Gerar sebagai orang asing.

20:2 Oleh karena Abraham telah mengatakan tentang Sara, isterinya: "Dia saudaraku," maka Abimelekh, raja Gerar, menyuruh mengambil Sara.

 

Di sini Sara sudah usia lanjut tetapi masih diambil Abimelekh. Abraham dipanggil Tuhan pada usia 75, Sara lebih muda 10 tahun, berarti 65 tahun. Di sini sudah lebih tua lagi. Jadi jangan berpikir saya sudah tua, tidak mungkin jatuh dalam dosa kenajisan. Ini Sara dalam usia lanjut masih diambil laki-laki lain! Jadi roh Filistin ini adalah roh yang suka menghancurkan nikah, roh yang tidak menghargai nikah. Hanya kekuatan Firman pengajaran yang benar yang memampukan kita mengalahkan roh Filisitin ini supaya nikah kita terjaga kesatuan dan kesuciannya. Roh ini bekerja keras hari-hari terakhir ini. Opa dengan oma sudah tua masih diganggu. Apalagi yang masih muda, masa muda, masa pacaran, masa tunangan, jangan sampai roh Filistin masuk sehingga nikah itu dirusak. Berapa banyak nikah hamba Tuhan yang hancur dimasuki oleh roh Filistin.

 

Gibea itu bukti kesaksian. Kalau nikah itu terjaga kesucian dan kesatuannya maka nikah itu menjadi kesaksian. Di atas bukit, berarti dilihat oleh orang banyak. Kalau di dalam lembah cuma orang di tepi lembah itu yang bisa lihat. Ini di atas bukit! Biarlah nikah kita sebagai nikah bukit kesaksian bagi orang lain, sampai nanti nikah kita mencapai nikah yang sempurna, naik ke gunung Yerusalem Baru, lebih tinggi dari bukit.

 

Kami bersyukur hari ini hari ulang tahun nikah kami yang ke-12 tahun, angka persekutuan. Doakan supaya nikah kami tetap satu sampai Tuhan Yesus datang kembali. Waktu kami belum punya anak, Tuhan sudah berjanji lewat mimpi isteri saya ‘Aku akan memberikan kamu anak tetapi kamu harus menjaga supaya jangan masuk aniaya antikristus’. Sesudah itu Tuhan juga berikan anak rohani, kami dipercayakan melayani di Diora, dijaga supaya jangan masuk aniaya antikristus. Sekarang ditambah lagi anak rohani di Tentena, jaga supaya jangan masuk aniaya antikristus.

 

Jagalah nikah kita. Kaum muda jaga sungguh-sunggu masa tunangan dan pacaran. Jangan kena kartu merah, jangan handsball, jangan kena pinalti. Kalau sempat terjadi kejatuhan, Firman pengajaran sanggup memperbaiki. Tetapi jangan berpikir, ada pengajaran biar saja hancur-hancuran nanti diperbaiki, jangan!

 

4.      I Samuel 10:6

10:6 Maka Roh TUHAN akan berkuasa atasmu; engkau akan kepenuhan bersama-sama dengan mereka dan berubah menjadi manusia lain.

 

Yang keempat bertemu rombongan nabi dan kepenuhan seperti nabi. Artinya hidup kita dikuasai sepenuhnya oleh Roh Kudus. Kita lewati 3 proses tadi, baptisan airnya benar, ibadah pelayanannya benar, ada pengajaran yang benar, nikahnya benar, maka Roh Kudus menguasai sepenuh hidup kita. Rohani kita bertumbuh ke arah dewasa, rohani yang dewasa, rohani yang kuat! Kepenuhan seperti nabi, nabi menunjuk rohani yang dewasa, rohani yang kuat. Kita periksa hidup rohani kita, saya ini sudah dewasa, sudah kuat atau masih kanak-kanak, masih lemah.

 

Salah satu tanda rohani dewasa:

I Samuel 10:27

10:27 Tetapi orang-orang dursila berkata: "Masakan orang ini dapat menyelamatkan kita!" Mereka menghina dia dan tidak membawa persembahan kepadanya. Tetapi ia pura-pura tuli.

 

Salah satu tanda adalah diam saja mendengar perkataan yang menyakiti hati. Tidak menghiraukan orang yang menyakiti hati kita. Kita pura-pura tuli, dari pada terganggu hati. Tidak usah dengar, tidak usah ditanggapi! Itu orang dewasa.

 

Rasul Paulus nyawanya saja tidak dia hiraukan, apalagi hanya perkataan orang!

Kisah Para Rasul 20:24

20:24 Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

 

Ini rohani dewasa, rohani yang kuat, tidak hiraukan perkataan orang. Yang penting layani Tuhan saja sampai Tuhan senang, sampai garis akhir. Dan jangan balas kejahatan dengan kejahatan tetapi balas dengan kebaikan. Lihat Saul, begitu dia berhasil dalam peperangan ketika awal menjadi raja orang berkata seperti ini:

I Samuel 11:12-13

11:12 Lalu berkatalah bangsa itu kepada Samuel: "Siapakah yang telah berkata: Masakan Saul menjadi raja atas kita? Serahkanlah orang-orang itu, supaya kami membunuhnya."

11:13 Tetapi kata Saul: "Pada hari ini seorang pun tidak boleh dibunuh, sebab pada hari ini TUHAN telah mewujudkan keselamatan kepada Israel."

 

Dari ayat ini kita bisa ambil 2 pelajaran:

a)      Jangan balas kejahatan dengan kejahatan tetapi dengan kebaikan.

b)      Tuhan yang akan membela kita melalui orang lain, tidak usah kita bela diri. Oh tidak, dia itu bicaranya tidak betul, nanti saya mau luruskan. Tidak usah! Nanti Tuhan bela melalui orang lain.

 

Kalau saya hamba Tuhan dikata-katai, nanti Tuhan yang bela, Tuhan kirim jiwa, orang lain datang. Berarti tidak seperti yang orang lain katakan bahwa saya tidak benar, karena Tuhan kirimkan jiwa, Tuhan bela! Orang bisa menikmati Firman. Jadi tidak usah balas, tidak usah bereaksi daging. Gitu aja koq repot

 

Kalau proses demi proses ini kita lalui, kita tampil sebagai raja, kita mendapat pengurapan dan kita selalu berkemenangan. Bukan memerintah orang, harus datang, awas kalau tidak datang, tidak usah seperti itu! Kita tampil sebagai raja artinya ada dalam urapan Roh Kudus dan selalu berkemenangan. Saya berbahagia menyampaikan Firman ini, nomor 1 untuk saya, memberikan kekuatan bagi saya. Tidak usah pikir yang lain, layani Tuhan sampai garis akhir. Dulu papa bilang orang bicara tidak dipajak, biarkan saja orang bicara.

 

Mazmur 20:7,10

20:7 Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya.

20:10 Ya TUHAN, berikanlah kemenangan kepada raja! Jawablah kiranya kami pada waktu kami berseru!

 

Kemenangannya bukan kemenangan biasa tetapi kemenangan yang gilang gemilang. Artinya kita sungguh-sungguh tidak berdaya tetapi bisa menang karena Tuhan pemenang bagi kita. Semoga ini menjadi pengalaman hidup. Kita pulang sebentar sebagai pemenang, sebagai orang yang mengalami kemenangan yang gilang gemilang. Bukti kita ada urapan Roh Kudus, hidup dalam damai sejahtera.

 

Tanda dalam kita ada urapan Roh Kudus, ada kemenangan.

I Samuel 11:14-15

11:14 Dan Samuel berkata kepada bangsa itu: "Marilah kita pergi ke Gilgal dan membaharui jabatan raja di sana."

11:15 Lalu pergilah seluruh bangsa itu ke Gilgal dan menjadikan Saul raja di sana di hadapan TUHAN di Gilgal, dan mereka mempersembahkan di sana korban keselamatan di hadapan TUHAN, dan bersukarialah di sana Saul dan semua orang Israel dengan sangat.

 

Korban keselamatan itu korban ucapan syukur.

I Samuel 11:15 (Terjemahan Lama)

11:15 Lalu segenap orang banyak itupun pergi ke Gilgal merajakan Saul di hadapan hadirat Tuhan di Gilgal, serta dipersembahkannya di sana korban syukur di hadapan hadirat Tuhan, maka di sanapun Saul bersuka-sukaanlah dengan segala orang Israel amat ramai adanya.

 

Jadi tanda ada kemenangan ada korban ucapan syukur, selalu mengucap syukur dalam segala hal. Dan hati kita selalu bersukacita di hadapan Tuhan, di dalam Tuhan.

 

Kalau selalu simpan kata orang, orang bilang begini mulai bengkok mukanya, orang satu lagi bilang begitu tambah bengkok mukanya, dengar lagi yang lain makin bengkok mukanya, tidak ada sukacita!

 

Selalu mengucap syukur dalam segala hal, hati selalu bersukacita di dalam Tuhan. Puncak kemenangan, puncak ucapan syukur, puncak sukacita kita ketika Tuhan Yesus datang kita bisa menyambutNya di awan-awan, kita bisa masuk pesta nikah Anak Domba Allah bersama dengan keluarga kita, tidak ada satupun yang tertinggal.

Wahyu 19:9

19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

 

Sukacita menyambut Yesus di awan-awan. Ini bukan suatu dongeng tetapi sungguh-sungguh menjadi kenyataan. Semoga bukan mimpi-mimpian kita tetap kelak menjadi kenyataan dalam hidup kita. Ketika Yesus datang kita bisa menyambut Dia dengan satu sukacita besar yang tidak terkatakan, bahagia yang tidak terkatakan ganti dukacita kita di dunia ini.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar