20240810

Kebaktian Doa Penyembahan, Sabtu 10 Agustus 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 12:12-16

12:12 Keesokan harinya ketika orang banyak yang datang merayakan pesta mendengar, bahwa Yesus sedang di tengah jalan menuju Yerusalem,

12:13 mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!" 

12:14 Yesus menemukan seekor keledai muda lalu Ia naik ke atasnya, seperti ada tertulis:

12:15 "Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah, Rajamu datang, duduk di atas seekor anak keledai."

12:16 Mula-mula murid-murid Yesus tidak mengerti akan hal itu, tetapi sesudah Yesus dimuliakan, teringatlah mereka, bahwa nas itu mengenai Dia, dan bahwa mereka telah melakukannya juga untuk Dia.

 

Keledai gambaran kita bangsa kafir. Ada 3 langkah untuk kita bangsa kafir bisa masuk Yerusalem Baru:

1.      Langkah penebusan dan penyucian.

2.      Langkah pemakaian Tuhan.

3.      Langkah penyerahan diri.

 

Keledai itu tidak ada reaksi apa-apa, betul-betul dia ditunggangi, menurut sampai ke Yerusalem. Jadi dalam melayani Tuhan harus ada penyerahan sepenuh kepada Tuhan. Kalau bekerja di dunia skill itu yang diandalkan. Tetapi kalau dalam pelayanan kepada Tuhan adalah penyerahan sepenuh kepada Tuhan. Semakin meningkat penyerahan kita, semakin dipakai oleh Tuhan.

 

Praktek penyerahan diri kepada Tuhan adalah menyembah Tuhan. Penyembahan yang benar adalah kepada Yesus Raja segala raja dengan kata haleluya.

Wahyu 19:6-7

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

 

Mau suku apa saja, bahasa apa saja, tetap sama mengucapkan haleluya. Menyembah itu sikap merendahkan diri serendah-rendahnya dibawa kaki Yesus Sang Raja, Raja segala raja. Bukan hanya sekedar mengucapkan haleluya atau menyembah berapa jam sehari, tetapi penyembahan itu ada bukti nyatanya dalam hidup sehari-hari.

I Korintus 15:25-26

15:25 Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.

15:26 Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.

 

Di bawah kaki Yesus semua musuh ditaklukan, jadi bukan hanya 1 musuh. Artinya bukti kita menyembah kita menang atas musuh-musuh. Ada 3 musuh yang harus kita kalahkan:

1.      Daging kita sendiri dengan segala keinginannya, segala hawa nafsunya! Daging ini musuh dari dalam.

Roma 8:7

8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

 

Dalam taman Getsemani, ketika Yesus melihat murid-murid yang Dia ajak untuk berdoa tertidur, Yesus berkata roh memang penurut tetapi daging lemah. Sebenarnya daging itu lemah, tetapi seringkali kita dikalahkan oleh daging yang lemah. Betapa lemahnya kita kalau tidak menyembah.

Markus 14:38

14:38 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."

 

Daging lemah, tetapi seringkali keinginan daging mengalahkan kita sehingga membuat kita tidak bisa taat pada kehendak Allah, tidak taat pada Firman. Kehendak Allah kita dapatkan di dalam Firman. Daging itu begitu kuat menarik, memikat, menyeret kita keluar dari kehendak Allah dan jatuh di dalam dosa.

 

Lewat doa penyembahan, daging dengan segala kehendaknya kita robek, kita matikan. Makanya dalam Tabernakel, doa penyembahan itu digambarkan dengan mezbah dupa emas dan itu diletakan di depan pintu tirai. Pintu tirai menunjuk perobekan daging. Yesus sudah memberikan teladan di taman Getsemani, dalam doa penyembahan Yesus berdoa ‘ya Abba, ya Bapa, jikalau sekiranya mungkin lalukanlah cawan ini dari padaKu, tetapi bukan kehendakKu yang jadi melainkan kehendakMu yang jadi’. Doa puasa ditambah doa semalaman itu untuk mempercepat proses perobekan daging. Bulan lalu kita doa puasa di Diora, hari rabu ini kita isi dengan doa semalaman.

 

Kalau daging sudah dikalahkan maka Roh Kudus menguasai kehidupan kita dan rohani kita menjadi hidup.

Roma 8:13,15

8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

 

Tanda kita sudah menang atas daging bisa berseru ya Abba, ya Bapa. Artinya taat dan jujur! Lakukan ini ‘iya’, jangan lakukan itu ‘iya’. Dan jujur, Firman menunjuk keadaan kita, jujur kita mengaku itulah saya, keadaan saya seperti apa yang Firman katakan.

 

Taat = emas

Amsal 25:12

25:12 Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar.

 

Jujur = kaca bening. Kota Yerusalem Baru jalannya terbuat dari emas murni bagaikan kaca bening. Jadi kalau taat dan jujur, kita ada kaitan dengan Yerusalem Baru, ada harapan masuk di sana.

Wahyu 21:21

21:21 Dan kedua belas pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara: setiap pintu gerbang terdiri dari satu mutiara dan jalan-jalan kota itu dari emas murni bagaikan kaca bening.

 

Jika kita mengalahkan daging menjadi taat dan jujur, kita sedang berlatih berjalan di Yerusalem Baru, jalan dari emas bagaikan kaca bening. Sehingga waktu Yesus datang kita sudah siap masuk ke sana. Sekarang latihan dulu, latihan hidup di Yerusalem Baru, taat dan jujur.

 

2.      Dunia, ini musuh dari luar.

Yakobus 4:4

4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

 

Dunia dengan segala pengaruhnya, baik itu kesukaan dunia, kesenangan dunia, kemewahan dunia, kesibukan dunia dan juga kesulitan dunia. Pengaruh dunia ini membuat hamba Tuhan, pelayan Tuhan menjadi tidak setia dalam perkara yang rohani! Apa itu perkara rohani?

a)      Ibadah pelayanan yang memuncak pada doa penyembahan. Kenapa tidak setia beribadah melayani Tuhan? Karena kesibukan dunia, kesenangan dunia, kesulitan dunia. Dia berkata nanti kalau sudah selesai kesulitan baru saya datang beribadah. Ini karena pengaruh dunia sehingga tidak bisa menyembah.

b)      Pengajaran yang benar. Ah kalau dalam pengajaran yang benar tidak boleh begini tidak boleh begitu, sudah tinggalkan saja, kita hidup di dunia masa tidak boleh begini, tidak boleh begitu. Ini pengaruh dunia, membuat tidak setia dalam perkara yang rohani.

 

Kalau dalam perkara yang rohani tidak setia, tidak setia dalam ibadah pelayanan dan penyembahan, maka pasti tidak setia dalam nikah. Karena nikah dan ibadah ini berkaitan, ibadah bermasalah maka nikahnya juga bermasalah. Kaum muda perhatikan, masa pacaran dan tunangan itu permulaan nikah. Kalau sudah tidak setia dalam ibadah pelayanan pasti juga tidak setia, gonta ganti pasangan. Kalau sudah gonta ganti, tidak setia lagi ibadah, takut nanti ditanya sama om gembala. Apalagi kalau sudah melapor, sampai sudah didoakan. Lalu dia tidak setia, selingkuh, ada gebetan baru, dia putuskan pacarnya, pasti tidak setia dalam ibadah, mulai menghindar. Tatapan mata dengan om gembala pasti buang muka takut ditanya, begitu bunyi handphone sudah takut duluan dia kasih mati.

 

Juga pasti tidak setia dalam segala hal. Dan kalau sudah tidak setia arahnya ke Babel! Babel disebut pelacur besar. Pelacur itu tidak setia pada satu laki-laki.

Wahyu 17:5

17:5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."

 

Orang seperti ini disebut hamba yang malas dan jahat yang tidak berguna. Tidak berguna bagi pembangunan Tubuh Kristus.

Matius 25:26,30

25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?

25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

 

Kesetiaan kita harus kita tingkatkan, karena kita mau masuk kota Yerusalem Baru, kota yang setia. Makanya kesetiaan harus ditingkatkan dalam perkara yang rohani, ibadah pelayanan, memuncak dalam penyembahan dan juga dalam pengajaran yang benar.

 

Ini disampaikan di tengah-tengah kita supaya kita bergairah dalam mengikut Tuhan, yang sudah setia semakin setia, yang mulai kendor, kembali bergairah. Yesus sudah mau datang, kalau saya seperti ini terus, saya tidak berguna, tidak akan masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah, saya terbuang. Tidak berguna bahkan hanya merusak persekutuan Tubuh Kristus. Coba tiang-tiang penopang ini dirubuhkan, itu merusak! satu dirubuhkan ambruk semuanya, karena ini tiang penopang yang saling baku pegang. Tuhan tolong jangan terjadi dalam kehidupan kita.

 

Akibatnya dicampakan ke tempat yang paling gelap, penuh ratap tangis dan kertak gigi. Artinya hidupnya dalam suasana kutukan. Tinggalkan ibadah pelayanan, tidak setia dalam ibadah pelayanan untuk mencari makan, tetapi malah makan kutuk. Ini hidup dalam suasana kutukan sampai masuk aniaya antikristus, itu masa kegelapan yang hebat yang akan melanda dunia ini selama 3,5 tahun. Sesudah itu Yesus datang, langit dan bumi dihancurkan, kemudian orang yang tidak setia dilemparkan ke lautan api dan belerang, kegelapan selama-lamanya. Jangan terjadi dalam kehidupan kita!

 

Ayo mari semangat berkobar-kobar melayani Tuhan. Bergairah dalam doa penyembahan, bergairah dalam mendengar Firman pengajaran yang benar. Sekalipun secara jasmani kita tidak berguna bagi orang lain, kita tidak dianggap, tetapi kita berguna bagi pembangunan Tubuh Kristus. Batu bata itu kecil, tetapi kalau dia berada pada tempatnya, kemudian diletakan batu bata lain diatasnya, dia berguna bagi Tubuh Kristus. Tetapi kalau dia tidak disusun, cuma diletakan di luar, kena hujan, lama-lama hancur. Sekalipun kita kecil, hanya seperti batu kecil, tetapi kalau disusun menjadi bangunan, kita berguna bagi Tubuh Kristus.

 

3.      Maut = dosa. Di akhir zaman ini kegelapan dosa semakin pekat, semakin ngeri.

 

Maut ada di mana-mana. Tetapi banyak hamba Tuhan pelayan Tuhan justru bermain-main dengan maut, bermain-main dengan dosa sampai puncaknya dosa, dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan, tidak ada rasa takut! Sudah mengaku, sudah didoakan dan ditumpangi tangan, berbuat lagi, bermain-main dengan dosa, mempermainkan pengampunan! Lama-lama sudah tidak mengaku, sudah hidup di dalam dosa, bermain-main dengan dosa sampai puncaknya dosa.

 

Tuhan tidak mau dipermainkan, mungkin sekarang rasa tidak apa-apa. Usahaku malah semakin maju, sekolahku baik-baik saja, semua baik-baik saja. Suatu saat waktu hukuman Allah dijatuhkan, dia akan dipermainkan oleh maut. Mau cari mati tetapi tidak mati! Mau cari mati tetapi mautnya yang lari, dia tidak mati-mati.

Wahyu 9:5-6

9:5 Dan mereka diperkenankan bukan untuk membunuh manusia, melainkan hanya untuk menyiksa mereka lima bulan lamanya, dan siksaan itu seperti siksaan kalajengking, apabila ia menyengat manusia.

9:6 Dan pada masa itu orang-orang akan mencari maut, tetapi mereka tidak akan menemukannya, dan mereka akan ingin mati, tetapi maut lari dari mereka.

 

Karena dia senang bermain-main dengan sengat maut itulah dosa, maka Tuhan mempermainkan dia dengan sengat kalajengking. Saat itu mau cari mati tetapi tidak bisa. Dan akhirnya dia akan dilemparkan bersama maut dan kerajaan maut ke dalam lautan api dan belerang.

Wahyu 20:14-15

20:14 Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.

20:15 Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.

 

Orang-orang yang bermain-main dengan maut, dengan dosa, namanya dihapus dari kitab kehidupan. Tuhan tolong, jangan terjadi pada kita! Jangan permainkan pengampunan dosa. Begitu kita sudah mengaku, diampuni, didoakan, sudah jangan diperbuat lagi! Makanya pengampunan dosa itu harus tuntas, kepada Tuhan vertikal, secara sesama horisontal, biar dosa kita dipakukan di kayu salib. Kadangkala karena malu ‘sudahlah mengaku kepada sesama, kepada Tuhan saja’. Karena tidak tuntas, akarnya tidak dicabut, tumbuh lagi dosanya.  Pengampunan dipermainkan, bermain-main dengan dosa, bermain-main dengan maut, maka suatu saat waktu hukuman dijatuhkan maut yang mempermainkan dia! Mau cari mati, tidak mati-mati. Ngeri sekali, sudah disiksa dengan sengat kalajengking, dia bunuh dirinya tambah siksa, tetapi tidak mati-mati 5 bulan lamanya, 150 hari. Betapa ngerinya! Tuhan tolong jangan terjadi dalam kehidupan kita.

 

Menghadapi 3 musuh ini perlu penyerahan diri kita kepada Tuhan, harus ada penyembahan. Langkah ke-3 ini penentuan apakah kita menang atas musuh atau tidak, kita masuk Yerusalem Baru atau tidak. Penyembahannya ditingkatkan, penyerahannya harus penyerahan sepenuh. Setelah kita ditebus dan disucikan, kemudian kita dipakai, jangan lupa untuk menyerah sepenuh kepada Tuhan, penyembahan, langkah terakhir. Ini harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh, menyembah Yesus Raja segala raja.

 

Kalau kita sudah menyembah, menyerah sepenuh kepada Tuhan maka Dia Raja segala raja yang berperang mengalahkan musuh-musuh kita. Daging sulit kita kalahkan, tetapi kalau kita menyerah sepenuh maka Tuhan yang berperang mengalahkan daging kita. Dunia dengan segala pengaruhnya sulit kita kalahkan, tetapi kalau menyerah sepenuh, Tuhan berperang mengalahkan dunia dengan segala pengaruhnya dan membuat kita bisa setia.

 

Dosa begitu hebat di mana-mana dosa, terutama dosa kenajisan! Ingat waktu Israel mau keluar dari Mesir, Mesir ditulahi dengan katak, katak itu roh najis! Katak itu ada di adonan! Saat-saat pemberitaan Firman seperti sore ini, kalau tidak ada penyerahan sepenuh kepada Tuhan, bisa berbuat dosa! Di adonan katak ada di situ, sebab itu harus hati-hati, penyerahan sepenuh. Saat penyembahanpun bisa roh najis menyusup masuk kalau tidak ada penyerahan sepenuh. Katak memanjati punggung orang Mesir, itu dosa masuk. Apa itu? Dosa sudah masuk, sekarang tas ditaruh dipunggung isinya laptop dan buku-buku, di situ roh najis masuk! Dan di tempat tidur, di mana-mana, sampai memanjati orang-orang Mesir, menguasai manusia. Roh najis itu begitu kuat menguasai!

 

Jangan main-main dengan dosa kenajisan! Yang sudah menikah hati-hati, katak ada di tempat tidur!

Keluaran 8:3

8:3 Katak-katak akan mengeriap dalam sungai Nil, lalu naik dan masuk ke dalam istanamu dan kamar tidurmu, ya sampai ke dalam tempat tidurmu, ke dalam rumah pegawai-pegawaimu, dan rakyatmu, bahkan ke dalam pembakaran rotimu serta ke dalam tempat adonanmu.

 

Sungai Nil itu tempat mata pencaharian orang Mesir. Di dalam mata pencaharian, di dalam pekerjaan, di situ ada roh najis.

 

Keluaran 8:4-5

8:4 Katak-katak itu akan naik memanjati engkau, memanjati rakyatmu dan segala pegawaimu."

8:5 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Katakanlah kepada Harun: Ulurkanlah tanganmu dengan tongkatmu ke atas sungai, ke atas selokan dan ke atas kolam, dan buatlah katak-katak bermunculan meliputi tanah Mesir."

 

Hati-hati, katak itu roh najis bekerja luar biasa di hari-hari terakhir ini. Jatuh dalam dosa kenajisan, akhirnya hidup itu berbau busuk, tersebar ke mana-mana.

 

Jadi langkah terakhir menentukan kita menang atas musuh-musuh, masuk Yerusalem Baru atau tidak. Itulah langkah terakhir, langkah penyerahan diri sepenuh, menyembah Tuhan. Ketika kita merasakan saya ini dikuasai dosa ini, sulit lepas, ayo banyak menyembah. Belum bisa lepas, puasa! Belum bisa lepas, puasa 2 hari, 3 hari, terus sampai lepas. Kita kalahkan dengan penyembahan. Begitu bisa menyembah Raja segala raja, ada kemenangan, dapat bonus! Sudah menang, dikasih bonus lagi, betapa luar biasa Tuhan kita.

1.      Mazmur 28:10-11

28:10 TUHAN bersemayam di atas air bah, TUHAN bersemayam sebagai Raja untuk selama-lamanya.

28:11 TUHAN kiranya memberikan kekuatan kepada umat-Nya, TUHAN kiranya memberkati umat-Nya dengan sejahtera!

 

Bonus pertama Yesus Raja segala raja memberikan kekuatan kepada kita menghadapi air bah. Air bah itu kegoncangan di segala bidang. Bidang apa yang tidak goncang sekarang ini? Semua goncang bagaikan air bah yang datang bergulung-gulung. Sudah kumpulkan kekayaan bertahun-tahun, dalam sekejap habis disapu air bah.

 

Air bah juga menunjukan kemustahilan. Kalau air bah datang bergulung-gulung dengan tinggi berapa meter, mustahil untuk selamat. Tetapi dengan kita menyembah Yesus Raja segala raja kita menang atas daging dengan segala keinginannya, menang atas dunia dengan segala pengaruhnya, menang atas dosa, Yesus memberikan kekuatan untuk menghadapi kegoncangan, bahkan menang menghadapi kegoncangan.

 

Dan kita diberkati lagi, luar biasa bonusnya.

Mazmur 28:11

28:11 TUHAN kiranya memberikan kekuatan kepada umat-Nya, TUHAN kiranya memberkati umat-Nya dengan sejahtera!

 

Mau suka dapat bonus banyak yah banyak menyembah, banyak berpuasa. Jangan cemburu kalau orang lain diberkati. Lihat dulu penyembahannya bagaimana, hubungannya dengan Tuhan sangat erat, Tuhan kasihkan kekuatan, Tuhan berkati.

2.      Mazmur 5:3

5:3 Perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan Allahku, sebab kepada-Mulah aku berdoa.

 

Yesus Raja segala raja menolong kita tepat pada waktunya. Dia mendengar seruan kita minta tolong. Seumpama orang jatuh dalam sumur berteriak minta tolong, kalau tidak segera ditolong habis dia tenggelam! Tuhan menolong kita tepat pada waktunya. Mungkin tidak terucapkan lagi dengan kata-kata, tetapi dengan bahasa air mata Tuhan tahu.

 

Masalah paling berat itu masalah nikah. Ayub menghadapi persoalan harta bendanya habis, anak-anaknya mati semua, tetapi mulutnya tidak salah, dia berkata ‘Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil’. Ketika daging dan tulangnya disentuh, di situ dia mulai salah dalam perkataan. Iblis bilang karena Tuhan tidak izinkan saya menjamah dia, makanya dia tetap menyembah Tuhan. Tuhan bilang kamu boleh menjamah Ayub hanya sayangkan nyawanya. Diizinkan daging dan tulangnya dijamah. Bicara daging dan tulang itu bicara nikah, isteri itu daging dan tulang dari suami. Kalau sudah menyentuh masalah nikah, banyak yang kalah. Menghadapi masalah buah  nikah banyak yang loyo, tidak mampu. Tinggal teriak minta tolong. Anak sudah besar-besar semua. Mau dikerasi tidak bisa. Biar Tuhan yang jamah, Tuhan mendengar teriak minta tolong kita.

 

Makanya sejak kecil dibina, dididik baik-baik. Kalau tidak dididik, besar jadi monster. Kalau sudah jadi monster baru mau dikerasi, dia telan kita. Kalau sudah terlanjur seperti itu tinggal teriak minta ampun dan minta tolong kepada Yesus. Mau pukul anak sudah tidak bisa lagi, tinggal pukul diri dan berseru kepada Yesus. Kalau Tuhan belum menolong, jangan kecewa, jangan putus asa. Kalau Tuhan belum tolong berarti Tuhan masih sibuk membenahi kita, penyerahan kita masih kurang, Tuhan mau sampai kita menyerah sepenuh. Jadi kalau sampai sekarang belum ditolong periksa diri, oh penyerahanku masih kurang, ayo ditingkatkan. Tuhan menunggu penyerahan diri kita sepenuh baru Tuhan pasti tolong. Mungkin sekarang kita minta tolong kepada Tuhan tetapi masih minta tolong juga kepada yang lain, masih berharap yang lain, tolong ini, tolong itu. Dia kewalahan menghadapi anaknya, guru sekolah minggu tolong anakku, susah saya didik, kalau perlu di sekolah minggu tarik depe telinga juga. Itu belum ada penyerahan sepenuh kepada Tuhan. Tidak mampu lagi menghadapi anaknya, minta tolong sama gembala ‘pak gembala saya titip anak saya, saya sudah tidak tahu mau bikin apa’. Itu masih minta tolong sama manusia. Minta tolong sama Tuhan, Tuhan tunggu penyerahan sepenuh kepada Tuhan.

 

3.      Lukas 23:39-43

23:39 Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"

23:40 Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?

23:41 Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."

23:42 Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."

23:43 Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

 

Yang bersama-sama dengan Yesus adalah Mempelai WanitaNya. Jadi yang ketiga Yesus Raja segala raja menyucikan dan mengubahkan kita dari manusia daging yang penuh dosa = penjahat, menjadi manusia rohani = kekasih Tuhan! Sampai nanti kita sempurna menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Ini Tuhan berikan kepada kita, kita menang atas daging, dunia dan dosa, Tuhan sebagai Raja memberikan kekuatan menghadapi tantangan dan memberkati kehidupan kita. Dia mendengar teriak kita minta tolong, menolong kita tepat pada waktunya. Dan Tuhan menyucikan, mengubahkan kita yang tadinya penjahat, menjadi kekasih Tuhan, sampai nanti menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Kita layak masuk pesta nikah Anak Domba Allah di awan-awan yang permai pertemuan di udara, layak masuk kerajaan 1000 tahun damai, masuk kerajaan Sorga.

 

Kita dibaharui, dulu kita penjahat, sekarang kekasih Tuhan. Salah satu tanda kekasih Tuhan, penjahat ini berkata ‘kita selayaknya dihukum, orang ini tidak’ jadi salah satu tanda adalah mulut mengaku dosa. Mengaku keadaan kita, saya penjahat, saya orang tua yang jahat, saya gembala yang jahat, saya pelayan Tuhan yang jahat. Mengaku dosa kepada Tuhan dan kepada sesama, terjadi penyucian dan pembaharuan sampai sempurna, kita layak masuk Yerusalem Baru.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar