20240803

Kebaktian Doa Penyembahan, Sabtu 3 Agustus 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Yohanes 12:12-16

12:12 Keesokan harinya ketika orang banyak yang datang merayakan pesta mendengar, bahwa Yesus sedang di tengah jalan menuju Yerusalem,

12:13 mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!" 

12:14 Yesus menemukan seekor keledai muda lalu Ia naik ke atasnya, seperti ada tertulis:

12:15 "Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah, Rajamu datang, duduk di atas seekor anak keledai."

12:16 Mula-mula murid-murid Yesus tidak mengerti akan hal itu, tetapi sesudah Yesus dimuliakan, teringatlah mereka, bahwa nas itu mengenai Dia, dan bahwa mereka telah melakukannya juga untuk Dia.

 

Keledai gambaran kita bangsa kafir, keledai ditunggangi Yesus menubuatkan bangsa kafir dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Ada 3 langkah untuk kita bangsa kafir bisa masuk Yerusalem Baru:

1.      Langkah penebusan dan penyucian. Tadinya keledai lahir hanya untuk dipatahkan batang lehernya, tetapi ada anak domba yang rela tersembelih, itulah Yesus sehingga kita bisa hidup, disucikan dalam penggembalaan.

2.      Langkah pemakaian Tuhan. Kalau sudah disucikan pasti dipakai oleh Tuhan. Memang dalam pelayanan itu ditandai dengan pengorbanan-pengorbanan dan ditandai dengan percikan darah.

3.      Langkah penyerahan diri. Ini yang akan kita bahas sore ini.

 

Penyerahan diri digambarkan seperti keledai ditunggangi oleh Yesus sampai masuk Yerusalem. Tetapi penyerahan diri masih dibagi 3.

1.      Markus 11:8b

11:8b ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang.

 

Menyebarkan ranting-ranting hijau di jalan. Ranting atau kayu menunjuk daging. Ketika Yesus dibawa untuk disalibkan, perempuan-perempuan di Yerusalem menangisi Dia. Lalu Yesus berkata ‘jangan kamu menangis, kalau kayu hidup saja diperlakukan seperti ini, bagaimana dengan kayu yang mati’. Jadi ranting atau kayu = daging.

Lukas 23:31

23:31  Sebab jikalau orang berbuat demikian dengan kayu hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu kering?"

 

Jadi penyerahan pertama adalah penyerahan daging. Artinya melayani Tuhan tetapi dengan daging yaitu dengan pikiran daging atau logikanya, dengan perasaan daging, ambisi daging dan juga emosi daging. Waktu pelayanannya dipuji dia berbahagia, sukacita sekali. Tetapi waktu pelayanannya dikritik, diberi masukan, dia tidak senang! Ini melayani dengan emosi daging. Akhirnya ada roh persaingan di dalamnya. Melayani Tuhan tetapi mau bersaing satu dengan yang lain. Akibatnya hanya menjadi sandungan atau mudah tersandung. Seperti Petrus, dipakai Tuhan luar biasa melayani. Begitu Yesus mengatakan Aku akan ditangkap, akan dibunuh, kemudian 3 hari kemudian akan bangkit’. Petrus langsung menarik Yesus ke samping dan menegor Yesus ‘hal itu tidak akan terjadi kepadaMu’. Yesus bilang enyahlah iblis, engkau memikirkan apa yang dipikirkan manusia! Itulah pikiran daging.

Markus 8:32-33

8:32 Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia.

8:33 Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

 

Matius 16:23

16:23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

 

Penyerahan daging hanya menjadi sandungan atau mudah tersandung. Kalau tersandung berarti tidak bisa sampai ke kota Yerusalem Baru, apalagi kalau tersandungnya sudah di depan pintu, begitu mau bangkit bangun berdiri pintunya sudah ditutup, betapa sangat memprihatinkan.

 

2.      Markus 11:8a

11:8a  Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan,

 

Yang kedua ini menghamparkan pakaiannya di jalan, namun setelah Yesus lewat menunggangi keledai, lewat diambil kembali. Ini penyerahan setengah-setengah, melayani dengan setengah-setengah, tidak dengan sepenuh hati. Tandanya melayani tetapi dengan tujuan untuk mendapatkan sesuatu. Antara lain mencari hormat, mencari kedudukan, harta, cari uang, perkara yang jasmani. Juga kaum muda melayani mencari jodoh. Karena melayani setengah-setengah akhirnya setengah mati, susah pelayanannya.

 

3.      Markus 11:1,7

11:1 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya

11:7 Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya.

 

Ini yang harus kita lakukan. Mengalasi punggung keledai dengan pakaian lalu ditunggangi Yesus sampai ke Yerusalem. Jadi pakaian ini sampai ke Yerusalem, bukan hanya ditaruh di jalan seperti poin kedua tadi. Ini artinya penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan. Bukan berarti kita semua menjadi fulltimer, tetapi memang akan ada masanya semua kita menjadi fulltimer, melayani Tuhan sepenuh yaitu waktu penyingkiran gereja. Kalau sekarang kami gembala fulltimer, sidang jemaat fulltimer, sidang jemaat melayani Tuhan tetapi masih bisa bekerja di dunia. Namun satu waktu semua akan melayani Tuhan sepenuhnya. Makanya kalau hamba Tuhan yang seharusnya melayani Tuhan sepenuh, lalu masih ada pekerjaan di dunia, bagaimana mau membawa jemaat masuk dalam penyingkiran gereja. Ayo kita melayani dengan penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan!

 

Yang mengalasi punggung keledai adalah 2 murid suruhan Yesus atau utusan Yesus.

Dua suruhan Yesus ini yang bisa mendorong kita bisa menyerah kepada Tuhan. Siapa mereka?

a)      Mazmur 107:20 (Terjemahan Lama)

107:20 Disuruhkan-Nya firman-Nya serta disembuhkan-Nya mereka itu dan dilepaskan-Nya mereka itu dari pada kebinasaannya.

 

Wujud suruhan Yesus adalah Firman pengajaran yang benar atau ajaran yang sehat.

 

b)      Yohanes 14:26

14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

 

Penghibur yang diutus menunjuk Roh Kudus.

 

Inilah 2 suruhan Tuhan, Firman pengajaran yang benar dan Roh Kudus. Jadi penyerahan diri sepenuh adalah penyerahan yang didorong oleh Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus. Penyerahan diri sepenuh ini yang bisa tembus ke Yerusalem Baru.

 

Proses penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan:

a)      Menyerahkan dosa. Artinya mengakui dosa kepada Tuhan dan sesama oleh pekerjaan Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus. Bukan karena nanti sudah ketahuan atau sudah terpojok baru mengaku dosanya. Firman menyatakan dosa, Roh Kudus menginsafkan dia, kemudian dia mengaku kepada Tuhan dan kepada sesama sehingga dosa itu bisa dimatikan. Kalau karena ketangkap basah atau karena sudah terpojok baru mengaku, dosanya tidak mati! Satu saat begitu dia rasa sudah lega, sudah aman, pasti berbuat lagi. Dosanya tumbuh lagi bahkan lebih hebat lagi yang dia perbuat. Tetapi kalau oleh dorongan Firman dalam urapan Roh Kudus, dosanya bisa dimatikan dan tidak diulangi lagi.

 

Kalau dosanya sudah dimatikan, lanjutkan masuk kuburan baptisan air yang benar. Hidup lama yang sudah dimatikan dosanya, kubur dalam baptisan air yang benar bersama Yesus, untuk bangkit bersama Yesus di dalam hidup yang baru, hidup di dalam kebenaran.  Bagaimana baptisan air yang benar? Kita belajar dari Yesus.

Matius 3:13-15

3:13 Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya.

3:14 Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?"

3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.

 

Baptisan air yang benar tidak boleh dicegah oleh manusia, juga bukan didorong oleh manusia, tetapi untuk melakukan kehendak Allah. Artinya didorong oleh pekerjaan Firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus. Kehendak Tuhan itu kita mengerti di dalam Firman. Jadi biarlah pekerjaan Firman pengajaran yang benar yang mendorongnya untuk masuk dalam baptisan air.

 

Lain kali sudah didorong oleh Firman belum mau, maka kadang Tuhan datang lewat mimpi atau lewat suatu penyataan atau lewat suatu peristiwa baru mau dibaptis.

 

b)      Menyerahkan kekuatiran kepada Tuhan.

Mazmur 55:23

55:23 Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.

 

I Petrus 5:7

5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

 

Kekuatiran ini menyebabkan hamba Tuhan, pelayan Tuhan, anak Tuhan sulit tergembala. I Petrus pasal 5 ini adalah pasal penggembalaan, perikopnya gembalakanlah kawanan domba Allah. Serahkan kekuatiran, kalau tidak sulit tergembala. Mau tekun 3 macam ibadah pokok, timbul kekuatiran ‘bagaimana ini, kebutuhan hidup lagi banyak yang harus dipenuhi. Kalau ikuti 3 macam ibadah, saya tidak bisa full kerja, tidak bisa dapat ini, dapat itu’. Itu membuat sulit untuk tergembala. Sama juga gembala, mau menerapkan 3 macam ibadah tetapi kuatir, siapa yang mau datang?

 

Tergembala itu sikap menyerahkan kekuatiran kita kepada Yesus Gembala Agung, sebab kita yakin dengan sungguh bahwa Yesus Gembala Agung sanggup memelihara kita. Bukan sebatas memelihara tubuh jasmani, tetapi juga sanggup memelihara jiwa dan roh, memelihara rohani kita.

I Petrus 2:25

2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

 

Makanya raja Daud berkata ‘Tuhanlah Gembalaku, takkan kekurangan aku’. Sebab dia yakin yang sanggup memelihara adalah Gembala Agung, takkan kekurangan berarti jasmaninya terpelihara. Kemudian dia saksikan ‘Dia membaringkan aku di padang rumput yang hijau, menuntun ke air yang tenang’ ini pemeliharaan rohani, ada ketenangan, ada damai sejahtera. Dalam penggembalaan kita temukan segalanya.

 

Dalam Lukas pasal 12 hal kekuatiran dikaitkan dengan penggembalaan.

Lukas 12:29-32

12:29 Jadi, janganlah kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu minum dan janganlah cemas hatimu.

12:30 Semua itu dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu tahu, bahwa kamu memang memerlukan semuanya itu.

12:31 Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.

12:32 Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.

 

Yang seringkali membuat kita tidak bisa tergembala dalam binaan pengajaran yang benar adalah kekuatiran. Kerajaan Sorga itulah Tabernakel, sekarang wujudnya pengajaran Tabernakel, itu miniatur kerajaan Sorga. Ketika Tuhan menyuruh Musa ‘bangunlah Tabernakel, buatlah seperti contoh yang telah Ku berikan kepadamu’ itu adalah contoh dari Sorga! Kemudian oleh rasul Paulus dipertegas lagi, pelayanan di dalam Tabernakel adalah bayangan dari apa yang ada di sorga.

Ibrani 8:5

8:5 Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."

 

Kekuatiran yang membuat sulit tergembala dalam pengajaran Tabernakel. Ayo kita serahkan kekuatiran kita kepada Tuhan. Biarlah kita bisa tergembala dalam binaan Firman Pengajaran yang benar. Pengajaran Tabernakel adalah pengajaran tentang kerajaan sorga. Kita mau dibawa masuk dalam kerajaan sorga sebagai Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Mari mantap tergembala!

 

Lukas 12:22-24

12:22 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.

12:23 Sebab hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian.

12:24 Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu!

 

Hidup itu lebih penting dari makanan dan tubuh lebih penting dari pakaian. Artinya bawalah tubuh kita untuk hidup tergembala! Itu lebih penting dari perkara-perkara yang jasmani. Bukan berarti kita tidak usah cari yang jasmani. Silahkan kerja dengan giat, sekolah setinggi-tingginya. Tetapi ingat, yang lebih penting dari semua itu adalah hidup tergembala. Ketika ada yang pamitan, om saya mau pergi ke sini, saya mau kuliah, saya mau kerja, nasihat saya hanya satu yaitu  tergembala di manapun kamu berada. Mau kerja di manapun silahkan, yang penting tergembala, karena itu lebih penting dari perkara-perkara yang jasmani.

 

Kalau kita tergembala, ada 3 hal yang kita dapatkan:

1)      Lukas 12:24

12:24 Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu!

 

Menabur dan menuai. Artinya dalam penggembalaan kita bisa bertekun dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci untuk makan roti sorga, itulah Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci, hidup kita terpelihara. Rohani terpelihara, jasmani juga terpelihara.

 

Kita makan Firman bukan hanya untuk kenyang, tetapi untuk hidup. Rohani hidup, jasmani juga hidup. Kalau orang menabur dan menuai ada kaitannya dengan benih. Menabur untuk mendapatkan gandum, dari gandum dibuat roti, roti dimakan untuk sekarang, pemeliharaan hidup sekarang kita dapatkan. Kemudian ada benih yang ditabur untuk dipanen beberapa bulan kemudian, ini pemeliharaan hidup yang akan datang. Jadi tidak usah ragu, tekuni ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci maka hidup sekarang dan masa depan sudah dipelihara, sudah dijamin oleh Tuhan. Kita dapat roti sorga, Firman pengajaran dan perjamuan suci.

 

2)      Lukas 12:27

12:27 Perhatikanlah bunga bakung, yang tidak memintal dan tidak menenun, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.

 

Kita memiliki pakaian rohani yang indah. Bunga bakung tidak memintal tetapi pakaiannya indah, lebih indah dari pakaian yang paling indah dari Salomo. Bagi kita, kita mendapatkan pakaian rohani yang indah, itulah karunia-karunia Roh Kudus dan jabatan pelayanan hasil ketekunan dalam ibadah raya. Kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-karuniaNya. Karunia ini kemampuan ajaib dari Tuhan sesuai jabatan pelayanan yang Tuhan berikan kepada kita.

 

Saya ini orang paling bodoh berbicara di depan orang banyak dan tidak tahu berdoa. Tetapi karena Tuhan berikan jabatan sebagai hamba Tuhan sepenuh, Tuhan kasih karunia, bisa berkhotbah, bisa berdoa. Itulah pakaian indah kita. Kalau dulu Yusuf mendapat jubah maha indah. Semakin kita disucikan, semakin dipakai oleh Tuhan, semakin indah hidup kita.

 

Jangan kuatir untuk hidup sehari-hari. Masuk penggembalaan, tekuni ibadah pendalaman Alkitab maka ada makanan untuk sekarang dan masa depan, jasmani dan rohani terpelihara. Tekuni ibadah raya maka ada pakaian indah, hidup kita dibuat indah. Inikan yang dicari orang di dunia, makan, minum, hidup indah. Tetapi harus mengeluarkan biaya berapa banyak supaya memperoleh semua itu! Kita tidak perlu seperti itu, datang saja dalam penggembalaan, tekuni 3 macam ibadah pokok, sudah ada makanan, hidup sekarang dan masa depan terpelihara, hidup indah Tuhan sediakan.

 

3)      Lukas 12:28

12:28 Jadi, jika rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api demikian didandani Allah, terlebih lagi kamu, hai orang yang kurang percaya!

 

Rumput dihiasi. Kita lebih dari rumput. Kalau kita tergembala yang kita dapatkan hidup kita dihiasi, ada perhiasan rohani. Ini hasil ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita dihiasi oleh kasih Allah. Apa perhiasannya? Lewat doa penyembahan daging kita dirobek dan beralih ke manusia rohani yang punya perhiasan rohani yang berharga di mata Tuhan.

I Petrus 3:4-5

3:4 tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.

3:5 Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,

 

Perhiasan pertama lemah lembut, kedua tenteram, ketiga tunduk. Mungkin yang jasmani kita tidak punya perhiasan apa-apa, tetapi yang rohani punya perhiasan.

Ø  Lemah lembut artinya kemampuan untuk mengampuni dan melupakan dosa orang lain. Pasangannya rendah hati, yaitu kemampuan mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, setelah diampuni tidak berbuat dosa lagi.

Ø  Tenteram atau pendiam, artinya tidak berkomentar miring dalam menghadapi masalah apapun, juga terhadap Firman. Tetapi senantiasa mengoreksi diri lewat ketajaman Firman. Menghadapi masalah apapun jangan berkomentar miring ‘Tuhan tidak baik, Tuhan tidak perhatikan saya, Tuhan tidak tolong saya’ tetapi langsung koreksi diri, kenapa hal ini terjadi.

Ø  Tunduk pada Firman Tuhan apapun resikonya sampai daging tidak bersuara lagi.  

 

Dalam penggembalaan kita dapatkan semuanya, dapat makanan pemeliharaan hidup jasmani dan rohani, sekarang dan yang akan datang. Kita dapat pakaian indah, jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, semakin indah hidup kita. Kita dapatkan perhiasan rohani, kita diubahkan dari manusia daging menjadi manusia rohani. Maka ketika Yesus datang kita tampil sebagai Mempelai Wanita yang berhias bagi Yesus Mempelai Pria Sorga.

Wahyu 21:2

21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

 

Perhiasan itu akan semakin kelihatan ketika kita dibawa masuk dalam suatu proses yang namanya percikan darah! Di situlah kelihatan kita ini rendah hati, tenteram dan tunduk atau tidak. Kalau secara jasmani perhiasan itu semakin dipoles supaya semakin berkilau. Jadi percikan darah itu untuk memoles perhiasan rohani kita supaya semakin berkilau, semakin cantik.

 

Kita belajar dari Sara, tunduk kepada Abrahan suaminya sekalipun 2 kali tidak diakui sebagai isteri sehingga diambil oleh laki-laki lain. Itu percikan darah yang dialami oleh Sara. Betapa sakit sekali perasaannya. Abraham bilang ‘jangan kau katakan kau isteriku, kalau orang tanya bilang kau adalah saudaraku’. Waktu sampai di Mesir, pegawai-pegawai Firaun memuji-muji kecantikan Sara di hadapan Firaun. Waktu ditanya siapa engkau? Aku saudaranya. Diambillah Sara menjadi isterinya Firaun. Tetapi karena Tuhan punya rencana indah dalam hidup mereka sehingga nikah mereka dibela, Sara dikembalikan kepada Sara. Sampai di Gerar, daerah Filistin, Abimelekh melihat Sara yang cantik. Begitu juga Abraham katakan, jangan bilang kau isteriku, katakan engkau saudaraku. Sara tunduk, dalam percikan darah disitulah kelihatan perhiasan rohani kita. Betul-betul Sara mengalami penderitaan batin!

I Petrus 3:6

3:6 sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.

 

Di sinilah pentingnya menyerahkan diri sepenuh kepada Tuhan!

 

c)      Menyerahkan diri sepenuh kepada Tuhan. Sama seperti perempuan hamil yang hendak melahirkan dalam Wahyu pasal 12, hanya mengeluh mengerang kepada Tuhan. Kita harus ada penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan.

 

Praktek menyerahkan diri sepenuh kepada Tuhan.

1)      Mazmur 37:5-7

37:5 Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;

37:6 Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.

37:7 Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.

 

Praktek pertama berdiam diri di hadapan Tuhan. Ketika diperhadapkan dengan percikan darah, pengalaman sengsara karena pengajaran, karena ibadah pelayanan, berdiam diri di hadapan Tuhan, jangan ada reaksi daging. Seringkali sudah terlalu berlebihan reaksi daging kita! Tidak usah bereaksi daging. Saat kita dikata-katai, dicaci maki, diapa-apakan, berdiam diri di hadapan Tuhan. Saat diizinkan sakit, diizinkan Tuhan mengalami kemerosotan, berdiam diri di hadapan Tuhan, jangan ada reaksi daging. Artinya berdiam diri di hadapan Tuhan adalah koreksi diri lewat pekerjaan Firman dalam urapan Roh Kudus. Kalau tidak temukan dosa kita, yah sudah diam! Nikmati saja pengalaman itu, serahkan saja kepada Tuhan. Tetapi kalau kita temukan memang salah, datang pada orang itu, minta ampun.

 

2)      Menyembah Tuhan, mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan, sampai kita bisa berkata ‘terserah Engkau Tuhan, apapun yang terjadi biarlah sesuai kehendak Tuhan!’.

 

Jadi saat percikan darah itulah saat perhiasan rohani kita dipoles. Perhiasan rohani kita betul-betul asli atau imitiasi. Saat kita dibenci, dicacai maki, diizinkan sakit, menderita dan lain-lain, itu saat dipoles. Bisa berdiam diri, bisa menyembah Tuhan atau bereaksi daging.

 

Penyembahan itu diambil dari bahasa Yunani Proskoneho/ proskuneo artinya:

1)      Seperti anjing menjilat kaki tuannya. Betul-betul saat kita mengalami percikan darah, saat itulah kita memposisikan diri serendah-rendahnya di hadapan Tuhan, mengaku bahwa kita ini sungguh tidak berdaya, sungguh tidak layak, sungguh tidak berharga apa-apa. Kalau kita dicaci maki, akui kita ini hanya anjing, tetapi mau menjilat kaki tuannya. Coba kita punya anjing peliharaan, dia dekat dengan kita, dia jilat-jilat kaki kita. Lalu datang orang tendang anjing itu, pasti kita bereaksi ‘eh itu anjing saya!’. Seperti itulah Tuhan membela kita, yang penting kita menyembah Tuhan. Orang mau apa-apakan kita, ada Tuhan sebagai majikan kita yang membela.

 

2)      Lebih dalam lagi, artinya seperti isteri menyerah sepenuh kepada suaminya. Sara menyerah sepenuh kepada Abraham. Dia tahu maksud Abraham itu baik, dia tahu ada rencana Tuhan dalam nikahnya. Tuhan sudah panggil dari Ur-Kasdim, Tuhan mau bawa ke Kanaan, tidak mungkin Tuhan biarkan dan Tuhan menolong.

 

Jadi penyerahan sepenuh kepada Tuhan = penyerahan mempelai, penyerahan tubuh kepada kepala. Tubuh ini dikontrol oleh kepala, tidak bisa bergerak sendiri, kepala yang komando, sampai kita berkata terserah Tuhan sebagai kepala, jangan bereaksi daging.

 

Hasilnya kalau menyerah sepenuh kepada Tuhan:

Efesus 5:22-23, 28-29, 25-27

5:22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,

5:23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.

5:28 Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.

5:29 Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,

5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

 

Hasilnya Yesus Mempelai Pria Sorga, Kepala akan bertanggung jawab penuh atas hidup kita, untuk

1)      Menyelamatkan kehidupan kita dari segala celaka, marabahaya, dari aniaya antikristus dan juga dari penghukuman Tuhan atas dunia ini.

2)      Mengasuh merawati kita = memelihara, melindungi, membela, memberi kehangatan kasih kepada kita. Tidak usah kita kuatir.

3)      Menyucikan sampai menyempurnakan kita sehingga kita layak menyambut kedatanganNya di awan-awan yang permai.  

 

Apapun yang terjadi berdiam diri, menyembah, percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan. Mungkin kita sudah tidak melihat jalan keluar apa-apa lagi, tinggal percaya dan mempercayakan hidup kita sepenuh kepada Tuhan.

Terserah Engkau Yesus sebagai Kepala. Yesus Kepala bertanggung jawab penuh atas hidup kita.

 

Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar