20151227

Kebaktian Umum, Minggu 27 Desember 2015 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Matius 24:3-8
24:3 Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"
24:4 Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!
24:5 Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.
24:6 Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.
24:7 Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.
24:8 Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.

Ayat ini menyangkut tentang tanda-tanda menjelang kedatangan Tuhan kedua kali. Tanda-tanda ini diberitahu kepada orang yang berminat atau yang ingin tahu. Tuhan tidak akan memberitahu kepada orang yang tidak pernah berpikir bahwa Tuhan Yesus akan datang pada kali yang kedua, orang seperti itu akan diabaikan Tuhan. Maksudnya ingin tahu ini supaya ada kesiapan diri, bukan hanya sekedar ingin tahu. Kalau kita semua ingin tahu tentang kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua maka kepada pribadi itu Tuhan Yesus akan memberitahu.

Tuhan memberitahu bahwa ada kendala-kendala yang akan dihadapi oleh yang ingin tahu, maksudnya supaya hambatan itu bisa dia perhatikan agar jangan sampai dia terjebak di dalamnya. Ini adalah kasih sayang Tuhan, jadi Tuhan menjawab rasa ingin tahu mereka dengan uluran kasih sayangNya.

Ada perkataan “waspadalah”. Bagi orang yang tidak ingin tahu berarti tidak akan ada kesiapan diri (kesiapan rohani), maka otomatis tidak akan ada kewaspadaan terhadap apa yang akan terjadi di akhir zaman ini. Dia jalan saja dan tidak tahu di depannya buaya menunggu, ada singa, ada beruang yang mengendap-endap, ada ular di semak-semak, ada perampok yang menyergap dan menghancurkan dia. Karena Tuhan sayang dan kasihan kepada kita maka Tuhan sampaikan ini supaya kita waspada. Dulu ini Tuhan sampaikan kepada 12 muridNya tetapi ini juga bernubuat kepada kita.

Tuhan menunjukkan ada awal penderitaan dan kemudian itu memuncak. Siapa manusia yang sudi ada dalam penderitaan. Siapa manusia yang berpikir “biarlah saya masuk masa 3,5 tahun untuk dianiaya oleh antikristus” atau “biarlah saya masuk neraka”. Kalau ada orang seperti itu berarti dia sudah gila. Kalau rohani kita masih waras ayo kita tanggapi uluran tangan kasih Tuhan ini. Dengan kata lain kita diajar oleh Tuhan untuk waspada.

Tuhan Yesus menyampaikan Firman ini 2000 tahun yang lampau dan kita sudah ada pada kegenapannya. Kita perhatikan hidup kita sekarang karena usia kita bisa mencapai apa yang dinubuatkan oleh Tuhan. Oleh sebab itu kita harus siap. Untuk kita siap jangan kita main-main dengan sengat maut yaitu dosa. Kalau kita main-main dengan dosa berarti kita melecehkan kedatangan Yesus pada kali yang pertama. Sebab kedatangan Yesus pada kali yang pertama adalah untuk membinasakan perbuatan iblis, menghancurkan pekerjaan iblis yang  membawa maut itu.
Ibrani 2:14-15
2:14 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;
2:15 dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.

Kalau saudara bermain-main dengan maut, berarti bermain-main dengan dosa itu sama dengan saudara menghina Tuhan Yesus. Iblis memang akan menyodorkan berkeranjang-keranjang dosa yang menggiurkan daging kita, kalau saudara sudah tahu bahwa itu dosa dan saudara terlibat itu berarti saudara sudah menista Korban Kristus! Kalau tidak berdamai dengan Tuhan maka penderitaan yang awal sudah ada dalam dirimu.

Kalau suami berpergian, ingat ada isterimu di rumah. Kalau suami berpergian, isteri-isteri harus ingat ada suamimu. Jangan undang maut dalam nikahmu, hargai Korban Kristus, junjung Korban Kristus. Tangan Yesus yang mau melayani saudara rela kena paku, kakiNya yang datang mencari kita kena paku, kepalaNya yang memikirkan keselamatan saudara kena duri, karena mengasihi anda maka lambungNya kena lembing, jangan saudara khianati Tuhan Yesus!

Bukan Tuhan marah kepada kita tetapi Tuhan sayang kita supaya jangan kita melangkah kena jebakan iblis. Ada lubang jebakan iblis yang namanya skandalon, jangan sampai kita terjebak di dalamnya. Tuhan bermaksud untuk menghindarkan kita sehingga Tuhan mengingatkan kita. Jangan kita baru mau mencari keselamatan tetapi sudah telat.
Yehezkiel 7:26
7:26 Bencana demi bencana akan datang, kabar demi kabar akan tersiar. Mereka akan menginginkan suatu penglihatan dari nabi, pengajaran hilang lenyap dari imam, dan nasihat dari tua-tua.


Baru mendengar kabar tentang peperangan yang menyebabkan banyak orang tewas dan mendengar kabar tentang gempa bumi serta bencana alam yang membuat banyak orang tewas, orang yang mendengar itu terkencing-kencing ketakutan. Oleh karena dia terkencing-kencing ketakutan, dia merasa dirinya tidak aman lagi, tidak ada perlindungan, dia telanjang di hadapan Tuhan berarti telanjang di hadapan musuh, maka dia coba lari mencari nabi, imam dan tua-tua.

Yang dimaksud bukan lagi mencari figur nabi tetapi mencari Firman nubuatan. Matius pasal 24 secara umum adalah Firman nubuatan yang berbicara apa yang akan terjadi di depan. Murid-murid ingin tahu tentang ini dan mereka belum terlambat. Sekarang kita juga belum terlambat mencari Firman nubuatan. Jangan tunggu kejadiannya sudah terjadi baru mau cari keselamatan, mau cari tahu apa yang terjadi.

Firman pengajaran juga hilang lenyap. Mau mencari pengajaran pada imam-imam tetapi sudah tidak ada. Ini jangan terjadi pada diri kita. Di dalam gereja Tuhan, kita membutuhkan Firman pengajaran. Tuhan sudah memfasilitasi kita untuk mendapatkan Firman pengajaran di dalam Alkitab dan bukan hanya Firman penginjilan. Banyak orang lebih dominan mencari Firman penginjilan sebab ada kuasa kesembuhan, orang lumpuh bisa berjalan, buta bisa melihat, tuli bisa mendengar, bisu bisa bicara dan sebagainya.

Yang sekarang harus kita cari bukan Firman penginjilan lagi, ditingkatkan pada Firman pengajaran. Di mana kita mendapatkan Firman pengajaran?
Maleakhi 2:7
2:7 Sebab bibir seorang imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran dari mulutnya, sebab dialah utusan TUHAN semesta alam.

Sebagai hamba Tuhan harus ada Firman di mulut saya, seperti lumbung untuk mendapatkan makanan bagi umat. Seorang hamba Tuhan harus mengerti Firman pengajaran dan bukan hanya Firman penginjilan. Kalau saya hamba Tuhan yang tidak bisa menjawab dengan Firman maka saudara yang dilayani sangat sial. Tergantung lutut hamba Tuhan itu bagaimana dia meraung kepada Tuhan untuk dijadikan lumbung FirmanNya tempat bertanya Firman Pengajaran oleh umat Tuhan, supaya bisa memberikan makan kepada sidang jemaat.

Jangan tunggu sudah terlambat baru mau cari Firman Pengajaran sebab tidak akan mendapatkan lagi.
Yehezkiel 7:25
7:25 Ketakutan datang, dan mereka mencari keselamatan, tetapi tidak ada.

Jadi yang dibicarakan oleh Tuhan Yesus dalam Matius pasal 24, Markus pasal 13 dan Lukas pasal 21 bukan keselamatan yang sekarang tetapi keselamatan yang akan datang. Bisakah bapa, ibu, saudara sekalian mendapatkan keselamatan yang akan datang, bisakah bapa, ibu, kekasih dalam Tuhan luput dari penderitaan yang akan datang, bisakah saudara terhindar dari aniaya antikristus? Ini yang Tuhan Yesus bicarakan dan Dia bicara dengan derai air mata ketika Dia berada di bukit Zaitun dan berhadapan dengan Yerusalem yang ada di depanNya.

Kami hamba Tuhan tidak boleh bisu, kami harus menyampaikan Firman Pengajaran. Tetapi Tuhan akan membuat hamba Tuhan itu bisu bila anak Tuhan tidak punya minat untuk mendapatkan Firman.

Tua-tua yang dimaksud di sini bukan hanya tua secara usia tetapi orang yang sudah berpengalaman di dalam rohani. Menghadapi ujian dia menang, menghadapi roh penyesatan dia tidak bisa disesatkan sebab dia orang yang berpengalaman. Apa yang bisa didapatkan dari orang yang tidak berpengalaman.
Amsal 14:15
14:15 Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya.

Orang tidak berpengalaman artinya tidak ada pengalaman dalam iman, tidak ada pengalaman dalam penyucian, tidak ada pengalaman dalam pengajaran Firman, akan percaya semua pengajaran.

“Percaya segala perkataan” perkataan yang dimaksud ini ada kaitannya dengan Firman. Orang yang asal percaya saja padahal sudah tidak benar, tidak serasi dengan Firman.
Yesaya 8:20
8:20 "Carilah pengajaran dan kesaksian!" Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar.

Saya berbesar hati karena saya memiliki Kristus Yesus, dalam pergaulanku dengan Tuhan saya ingin semakin erat. Saya berlutut dan berseru kepada Tuhan karena merasa beban tanggung jawab di atas pundak ini demi keselamatan sidang jemaat bukan hanya sekarang ini tetapi keselamatan yang akan datang. Kalau menyepelehkan keselamatan yang akan datang sama dengan menista pembukaan rahasia Firman di mana Yesus sendiri mengungkapkan isi hatinya.

Matius 24:6
24:6 Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.

Jauh-jauh hari nabi-nabi sudah bernubuat dan diangkat lagi oleh Tuhan Yesus. Tuhan menyuruh Yehezkiel untuk menghentakan kaki ke tanah, menepukkan tangan dan berseru “awas!”.
Yehezkiel 6:11
6:11 Beginilah firman Tuhan ALLAH: "Bertepuklah dan entakkanlah kakimu ke tanah dan serukanlah: Awas! Oleh sebab segala perbuatan kaum Israel yang keji dan jahat, mereka akan rebah mati karena pedang, kelaparan dan penyakit sampar.
Sebab dia melihat ada bencana di depan dan supaya umat Tuhan ada rasa gentar dan takut.
Mazmur 119:120
119:120 Badanku gemetar karena ketakutan terhadap Engkau, aku takut kepada penghukuman-Mu.

Ini pemazmur, orang yang dipakai oleh Tuhan, dia pemimpin umat Israel. Sekalipun dia menyandang pekerjaan pelayanan sebagai pemimpin umat yang besar tetapi dia memiliki roh takut akan Tuhan dan badannya gemetar karena takut akan hukuman. Kalau manusia sekarang bukan takut dan gemetar kepada Tuhan tetapi malah busung dada mau berbuat dosa, mau berbuat kenajisan. Jangan kita seperti itu.

Bagaimana situasi ketakutan ketika Yesus datang?
Wahyu 6:12
6:12 Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah.

Benda terang di langit lebh dahulu menjadi saksi ketika Kristus Yesus itu mau kembali pada kali yang kedua. Matahari itu menjadi hitam seperti karung rambut. Bukankah dikatakan Tuhan kasih kepada orang baik dan orang jahat sehingga Tuhan memberikan matahari, jadi matahari adalah lambang kasih Tuhan. Tetapi di sini berubah bagaikan karung rambut. Berarti menjelang kedatangan Yesus pada kali yang kedua kasih Allah ditarik oleh Tuhan dari bumi sehingga dunia akan diliputi dengan perkabungan. Kasih Tuhan sekarang terulur kepada kita lewat pembukaan rahasia Firman. Jangan tunggu Tuhan menarik kasihNya, sebab kalau Tuhan menarik kasihNya maka yang ada pada kita hanya perkabungan.

Wahyu 6:12-13 (Terjemahan Lama)
6:12 Maka aku tampak tatkala Anak domba itu membuka meterai yang keenam itu, bahwa jadilah gempa bumi besar, dan matahari pun menjadi hitam seperti suatu kain kabungan daripada rambut, dan bulan semata-mata menjadi seperti darah,
6:13 dan segala bintang di langit sudah gugur ke bumi, seperti pohon ara yang meluruhkan buah buruknya tatkala digoncang oleh angin yang besar.

Sekarang ini kita mengharapkan kasih dari suami, mengharapkan kasih dari isteri, mengharapkan kasih dari orang tua, mengharapkan kasih dari anak sulung sampai yang bungusu, tetapi saat itu kasih akan ditarik dan semuanya ada dalam perkabungan. Sebelum kasih ini ditarik oleh Tuhan dari bumi maka perhatikan Firman pengajaran jangan main-main dengan sengat maut.

Bulan menjadi merah seluruhnya. Bulan itu adalah simbol Putera Allah yang tunggal yang sudah berdarah dari taman Getsemani sampai ke bukit Golgota, tetapi di sini bulan berubah menjadi darah. Artinya walaupun kita bergegas mencari pekerjaan penebusan dari Kristus Yesus tetapi tidak ada lagi. Walaupun saudara mengaku sudah melakukan ini dan itu tetapi tidak ada pengampunan lagi. Makanya kalau sekarang kita melakukan pelanggaran dan menyakiti hati Tuhan maka sesali itu dan jangan saudara anggap biasa, supaya darah Yesus itu menghapus. Ada waktunya orang meminta ampun tetapi darah itu sudah tidak bekerja lagi. Makanya kalau ada kesalahan jangan ditunda-tunda lagi untuk mengaku dosa.

Tuhan punya gagasan, punya kerinduan hati untuk kita diciptakan kembali menjadi isteri Anak Domba Allah. Luar biasa gagasan Tuhan kepada kita tetapi apakah kita ada kerinduan hati untuk ke sana? Adakah kita mengapresiasi rencana Allah ini. Berbahagia kita dilawati oleh pembukaan rahasia Firman Allah dengan terang benderang dari pada kita berbakti-berbakti tetapi pelayanan begitu-begitu saja dan tidak ada dorongan untuk masuk dalam kesiapan. Kalaupun ada dorongan tetapi cara untuk mempersiapkan diri tidak ditahu.

Bintang-bintang berjatuhan berarti tidak ada aktifitasnya lagi. Bintang ini adalah penghentar untuk memimpin kita kepada Tuhan Yesus. Ini menunjuk pekerjaan Roh Kudus yang ada pada hamba Tuhan. Itu yang akan memimpin, menuntun, memandu saudara serta menggembalakan saudara lewat diri gembala untuk menghentar saudara bertemu dengan Yesus. Dulu menghentar pada Yesus yaitu bayi yang baru lahir di Betlehem tetapi sekarang untuk bertemu Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Itu fungsi dari Roh Kudus yang bekerja sama dengan gembala (hamba Tuhan).

Pelayanan Yesus secara insani di dunia ini menderita luar biasa untuk kita. Kenapa ini dilecehkan, kenapa ini tidak kita hargai dan malah bermain-main dalam dosa, suka berebuat kenajisan!

Kita lihat bagaimana bintang itu menuntun orang Majus. Setelah bertemu dengan Yesus, orang-orang Majus ini mendapat perlindungan yang ajaib.
Matius 2:1-3
2:1 Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem
2:2 dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."
2:3 Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem.

Bintang ini menghentar orang Majus untuk menyembah. Menyembah ini harus lengkap dengan Firman pengajaran. Itu sebabnya mereka datang ke Yerusalem untuk bertanya Firman. Bintang yaitu pekerjaan Roh Kudus berkerja sama dengan Firman, setelah orang Majus ini memiliki Firman mereka pergi menyembah Yesus. Firman harus bekerja sama dengan Roh Kudus dalam diri hamba Tuhan yang akan memimpin kita menyembah Tuhan.

Matius 2:11-12
2:11 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.
2:12 Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.

Setelah bintang yang adalah gambaran Roh Kudus dan Firman sudah mereka peroleh maka mereka pergi menyembah Tuhan Yesus. Ibarat burung, sayap mereka sudah lengkap. Orang yang ada ibadah penyembahan yang benar maka dia luput dari kekejaman Herodes. Jadi kalau kita ada doa penyembahan yang didorong oleh Firman dan Roh Kudus maka kita akan terhindari dari antikristus sebab Herodes adalah gambaran antikristus. Yang dibantai oleh Herodes adalah anak usia 2 tahun ke bawah, berarti orang Kristen yang kanak-kanak rohani itulah yang akan dibantai oleh antikristus.

Kalau matahari, bulan dan bintang sudah tidak ada aktifitasnya lagi maka yang terjadi di bumi ini adalah kengerian yang sangat dahsyat yang menimpa seluruh manusia. Ini sudah tidak lama lagi akan terjadi.

Kiranya ibadah tidak kita anggap biasa. Kalau beribadah jangan berkata “yang penting Tuhan tahu hatiku” padahal kita sendiri tidak tahu isi hati Tuhan. Kalau beribadah dan tidak tahu rencana Allah maka ibadah orang itu menjadi penghalang dia untuk bertemu dengan Tuhan Yesus.

Wahyu 6:12-14
6:12 Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah.
6:13 Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.
6:14 Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.

Jangankan nanti, sekarang saja sudah banyak pulau yang hilang, apalagi kalau tiba waktu yang disebutkan ini. Makanya kita harus serius beribadah, serius melayani Tuhan, serius menyembah Tuhan dan menghargai KorbanNya.

Wahyu 6:15-17
6:15 Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung.
6:16 Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu."
6:17 Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?

Di sini manusia ketakutan dan dalam keadaan seperti itu datanglah Tuhan Yesus. Tuhan beritahu kejadian ini yang akan terjadi maksudnya bukan supaya kita terobos saja tetapi supaya jangan sampai kita kena seperti ini.

Ada 7 golongan yang disebutkan pada ayat di atas. Golongan 1 sampai golongan 5 itu tidak ada ketenangan sebab ada persaingan yaitu antara raja-raja, pembesar-pembesar, perwira-perwira, orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa. Semuanya menjadi tidak berdaya hanya seperti cacing yang tidak ada daya. Makanya kita harus belajar merendahkan diri di kaki Tuhan. Ketika kita datang menghadap Tuhan, jangan ada yang merasa sebagai orang kaya dan berkuasa, pembesar dan perwira, biarlah semua kita tanggalkan dan Yesus yang kita agungkan.

Ingat jemaat, di antaramu ada Yesus dan saudara sedang digarap, dipulihkan oleh Tuhan, dibawa oleh Tuhan untuk menjadi MempelaiNya, Dia memperhatikan saudara. Dia Mempelai Laki-laki Sorga dan Dia rindu memeluk saudara menjadi Mempelai WanitaNya dan kita terhindar dari bencana ini.

Golongan 6 dan 7 yaitu budak dan orang merdeka memang orang-orang tidak berdaya tetapi semua tujuh golongan ini akhirnya senasib ketika Tuhan Yesus datang. Itu sebabnya kalau kita menghadap Tuhan biarlah kita tampil dengan rendah hati dan sikap santun. Raja Daud mengatakan dia hanya cacing yang hina. Sekalipun Tuhan yang mengambil dia dari belakang kandang kambing domba untuk menjadi raja tetapi dia mengatakan dia hanya cacing yang tidak berdaya. Itulah sikap yang indah dan elok di hadapan Tuhan.

Menghadap Tuhan kita harus sopan. Jangan menghadap Tuhan tidak dengan santun, datang dengan pakaian dari pasar. Perempuan datang dengan pakai celana dan pakaian yang terbuka, mana sopanmu menghadap Tuhan kalau seperti itu! Keterlaluan kalau orang Kristen seperti itu, menghadap Raja di atas segala raja dengan dengan pakaian tidak sopan. Ada aturan, perempuan itu tidak boleh menggunakan pakaian laki-laki saat menghadap Tuhan.

Semua sisi akan digoncang baik jasmani maupun rohani. Perubahan karena digoncang itu adalah perubahan yang negatif. Rohani digoncang bukannya maju tetapi menukik. Ekonomi digoncang bukan menjadi maju tetapi jadi berantakan. Tetapi ada satu yang tidak Tuhan izinkan digoncang.
Ibrani 12:26-28
12:26 Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji: "Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga."
12:27 Ungkapan "Satu kali lagi" menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan.
12:28 Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.

Apa yang tidak goncang? Kerajaan yang tidak tergoncangkan. Yang diberikan Tuhan ini adalah kerajaan Sorga kemudian diberikan kepada Musa dalam bentuk kerajaan sorga mini, itulah Tabernakel. Ini ibadah yang berkenan dan Tuhan tawarkan kepada kita supaya kita beribadah menurut cara yang berkenanan kepada Tuhan. Kita periksa sekarang posisi kita, apakah posisi bapa, ibu dan saudara sekalian baru pada posisi halaman atau sudah pada posisi ruangan suci. Kita sekarang berjuang untuk sampai pada ruangan maha suci.

Kalau kita memposisikan diri dalam ibadah yang ada di luar pola Tabernakel maka kita bisa digoncang. Tetapi kalau kita beribadah dalam pola Tabenakel berarti kita tidak bisa digoncang. Nilai penggembalaan ini harus ada di sini. Hamba Tuhan harus paham untuk mengkondisikan jemaat berada di sini.

Yohanes 21:11
21:11 Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.

Angka 153 ini dihubungakan dengan pengangkatan Petrus sebagai gembala. Simon Petrus langsung bersentuhan dengan 153 ekor ikan, dia langsung merasakan getaran itu dan dialah yang diangkat Tuhan untuk menjadi gembala.

100 adalah panjang Tabernakel (Keluaran 27:9)
50 adalah lebarnya Tabernakel,
3 adalah tingkatan dari Tabernakel ada tiga yaitu halaman, ruangan suci dan ruangan maha suci.

Inilah pola yang tidak tergoncangkan. Kalau ibadah kita ada dalam pola ini maka kita tidak akan tergoncangkan. Kalau ibadah kita bermain-main dan tidak ditata rapi oleh bentukan sorga untuk membina kita mulai dari pintu gerbang kita percaya kepada Tuhan Yesus, mezbah Korban Bakaran yaitu bertobat, bejana pembasuhan kita mengalami kelahiran baru (baptisan air), masuk lewat pintu kemah kita mengalami baptisan Roh Kudus, masuk dalam ruangan suci kita melihat di sebelah utara ada meja roti yaitu ibadah Pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, di sebelah selatan ada pelita emas yaitu ibadah Raya dan di depan ada mezbah dupa emas yaitu ibadah doa penyembahan. Kalau kita ada di sini maka kita tidak akan tergoncangkan. Kalau tidak ada di sini kita akan goyah dan ibadah kita tidak jelas. Hargai waktu-waktu yang Tuhan berikan. Ketika kita tahu ini adalah waktu untuk beribadah maka kita harus menyiapkan diri kita datang beribadah maka kita tidak akan mudah goncang
Roma 12:28
12:28 Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.

Satu ketika Tuhan Yesus berbicara lembut tetapi menyengat. Dia mengatakan kalau ahli-ahli Taurat menerima pengajaran tentang kerajaan Allah maka mereka bagaikan bendahara yang mengeluarkan harta yang lama dan yang baru dari perbendaharaannya. Ini untuk kami hamba Tuhan. Kalau kami menerima pelajaran tentang kerajaan Sorga/ Tabernakel maka kami seperti bendaharanya Tuhan yang mengeluarkan harta yang lama dan harta yang baru dari perbendaharaan Tuhan.
Matius 13:52
13:52 Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya."

Saya menikmati ini menjadi bendahara yang mengeluarkan harta yang lama yaitu rahasia Firman dari perjanjian lama dan mengeluarkan harta yang baru yaitu pembukaan rahasia Firman dalam perjanjian baru. Perjanjian lama dibuka dan perjanjian baru dibuka, itu tanda Allah serius dengan kita.

Kedatangan Yesus pada kali yang pertama untuk melumpuhkan sengat maut yaitu dosa, makanya jangan kita main-main dengan sengat maut yaitu dosa. Kedatangan Yesus pada kali yang kedua untuk mengambil Mempelai WanitaNya yang tidak lagi dikuasai oleh Maut.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar