20151205

Kebaktian Doa, Sabtu 5 Desember 2015 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
                                  
Yohanes 1:6-8
1:6 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes;
1:7 ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya.
1:8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu.

Kita melihat bahwa spesial seorang hamba Tuhan yang disebut di sini Yohanes Pembaptis, disaksikan oleh rasul Yohanes. Yang menulis Injil ini adalah rasul Yohanes dan dia menulis bahwa ada seorang yang diutus oleh Tuhan. Jadi dia bukan mengutus dirinya sendiri. Disebutkan namanya adalah Yohanes. Ayat tujuh dituliskan mengenai tugasnya yaitu datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu. Tujuannya supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Dia bukan terang itu berarti dia bukan Tuhan Yesus tetapi dia harus memberi kesaksian tentang Tuhan Yesus = kewajibannya.

Pada kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang pertama disebutkan sebuah nama sebagai utusan Allah yaitu Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis ini diberi julukan oleh Tuhan Yesus yaitu Elia.
Matius 17:11-13
17:11 Jawab Yesus: "Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu
17:12 dan Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan menderita oleh mereka."
17:13 Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis.

Elia yang dimaksud adalah Yohanes Pembaptis, dia dipecundangi dan diperlakukan kasar. Jadi yang diutus untuk mendahului yang akan datang setelah yang diutus ini mengerjakan pekerjaannya ini senasib. Yang diutus tidak disenangi dan yang mengutus juga tidak disenangi. Yang mengutus ialah Yesus yang dikatakan akan menderita.

Apakah pelayanan Yohanes Pembaptis dan Yang mengutus ini gagal total? Tidak! Yang berat hukumannya justru yang membenci yang diutus dan yang mengutus.

Keluaran 14:31; 19:9
14:31 Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang dilakukan TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN dan kepada Musa, hamba-Nya itu.
19:9 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal, dengan maksud supaya dapat didengar oleh bangsa itu apabila Aku berbicara dengan engkau, dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu." Lalu Musa memberitahukan perkataan bangsa itu kepada TUHAN.

II Tawarikh 20:20
20:20 Keesokan harinya pagi-pagi mereka maju menuju padang gurun Tekoa. Ketika mereka hendak berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata: "Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem! Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!"

Yang diutus dan yang mengutus itu sebetulnya nilainya sama saja. Menerima yang diutus itu sama dengan menyambut yang mengutus, berarti menerima Bapa. Itu kata Tuhan dan bukan kata pendeta. Oleh karena itu bahasa kami sebagai utusan harus memperhatikan apa sebenarnya tujuan kami diutus agar kami tidak bekerja serampangan, tidak bekerja semberono sehingga pelayanan kami memenuhi selera yang mengutus kami. Karena kami diutus tujuannya untuk memenuhi selera yang diutus. Ini menjadi pertanyaan di ujung akhir zaman ini sebab kita sudah mau masuk zaman baru.

Bukan berarti yang diutus ini gagal. Ada nilai-nilai yang kelak dia tampilkan karena dia tidak bekerja sendiri, dia adalah mitra kerja Allah. Dia akan berhasil membangun bangunan dan berhasil menggarap ladang.

Ketika menggarap ladang di sana ada banyak model penggarap. Ada penggarap-penggarap yang jahat dan ada penggarap yang benar. Penggarap yang benar adalah yang mengerti selera yang mengutus.

Dalam Matius pasal 21 kita melihat penggarap yang jahat. Begitu melihat pewaris ladang itu datang mereka mengambil sikap antipati, menangkap pewaris itu, membunuhnya dan dibuang di luar ladang. Ini penggarap yang tidak respek dan tidak setuju dengan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga yang adalah pemilik ladang.

Kejahatan ini justru ada di dalam ladang dan bukan ada di luar ladang. Kalau saya sebagai penggarap tidak mengerti selera pemilik ladang maka juga akan bersikap jahat di ladang Tuhan. Sebelum pewaris itu mereka tangkap lebih dahulu hamba-hamba dari yang punya ladang itu mereka pecundangi. Itu sebabnya rasul Paulus mengingatkan “waspadah terhadap anjing-anjing dan pekerja-pekerja jahat” sebab itu ada di ladang Tuhan. Ladang Tuhan itu adalah sidang jemaat.

Saya tidak akan membiarkan dari belakang mimbar ini ada suara pekerja-pekerja jahat. Pekerja jahat ini menolak Mempelai Laki-laki Sorga. Berita mereka tidak ada nuansa tentan Mempelai Laki-laki Sorga. Mereka juga ada motivasi yang tidak baik.

Matius 17:11-12 ada hubunganya dengan Matius 17:1-10. Jadi Yohanes Pembaptis diutus lebih dahulu untuk menampilkan Tuhan Yesus yang adalah Mempelai Laki-laki Sorga dan untuk mempersiapkan sarana. Tugas utusan Tuhan adalah untuk mempersiapkan gereja menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Ini juga adalah tugas kami sebagai hamba Tuhan. Ini tidak boleh dientengkan sebab ini adalah tugas puncak.

Kalau Yohanes Pembaptis dikaitkan dengan Elia maka itu bernubuat ganda. Kalau melihat Matius 17:1-8, itu menunjuk penampilan Tuhan Yesus sebagai Raja segala raja di dalam kemuliaan yang kemudian ditulis oleh rasul Petrus.
II Petrus 1:16
1:16 Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.

Tuhan Yesus berbicara tentang Elia yang adalah Yohanes Pembaptis. Jadi bukan figur Elia lagi yang kita lihat tetapi tetapi tugas dan pelayanan Elia ini yang harus kita lihat. Hamba Tuhan itu harus mempersiapkan sidang jemaat untuk bertemu Raja di atas segala raja.

Saya sebagai hamba Tuhan yang Tuhan percayakan tugas tanggung jawab ini, seringkali menangis kalau sidang jemaat tidak menghargainya bahkan hidup dalam kejahatan dan kenajisan! Kalau seperti itu kasihan korban Kristus saudara terlantarkan, saudara hina, saudara kecilkan pelayanan pengorbanan Kristus.

Penderitaan Tuhan Yesus untuk mendapatkan Mempelai WanitaNya tidak tanggung-tanggung. Jangan kita khianati pengorbananNya. Karena pengorbanan Kristus maka kita bangsa kafir mendapat peluang. Kalau bukan karena pengorbanan Yesus maka kita bangsa kafir ada di luar sana dan siap dihukum. Oleh Korban Kristus membuka peluang bagi kita bangsa kafir. Makanya jangan kita khianati.

Bangsa Israel menderita untuk menghadirkan Tuhan Yesus dan kita bangsa kafir tinggal menerima jadi. Kalau kita tidak menghargai itu kerterlaluan! Seringkali kita seperti mencaci maki orang Israel padahal mereka dipakai oleh Tuhan untuk menjadi jalur datangnya keselamatan bagi kita bangsa kafir.
Yohanes 4:20-22
4:20 Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah."
4:21 Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.
4:22 Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.

Bangsa Israel adalah bangsa yang dipercayakan Tuhan untuk menghadirkan Tuhan Yesus tetapi mereka banyak menerima hukuman dari Tuhan. Kita ini tinggal menerima jadi kemudian mau berkhianat lagi. Jangan khianati Yesus, jangan kita berlaku jahat di ladangnya Tuhan, jangan berbuat najis di ladangnya Tuhan! Engkau pengkhianat kalau berbuat seperti itu dan kalau tidak bertobat orang itu tinggal menunggu disembelih oleh antikristus. Jangan kita tidak tahu diri!

Mari kita beribadah dan melayani Tuhan. Ada orang yang diutus oleh Tuhan. Bukan lagi Yohanes Pembaptis atau Elia, tetapi rohNya sedang bekerja memakai hamba Tuhan yang tahu seleranya Tuhan Yesus yang bukan mengedepankan seleranya atau sebaliknya melayani mengedepankan perutnya. Pelayan Tuhan yang mengedepankan perutnya dicap Tuhan “penipu”!
Roma 16:17
16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!

Betapa indahnya kalau kita dinasihati, maksudnya supaya jangan kita terjebak lagi pada perkara yang sama. Waspada kalau ada orang yang mengajarkan di luar apa yang telah diajarkan oleh pendahulu. Jangan kita otak-atik dan jangan kita rubah pengajaran yang telah kita terima dari para pendahulu.

Salomo adalah pribadi yang memiliki hikmat yang tidak ada tandingannya dari dulu dan yang akan datang. Tetapi sekalipun dia berhikmat luar biasa tetapi dia tidak berani merubah ilham yang Tuhan berikan kepada ayahnya yaitu Daud, walaupun Daud ada di bawah hikmat yang ada pada Salomo. Yang dilakukan oleh Salomo adalah meneruskan. Sepandai-pandainya seseorang jangan merubah pengajaran yang telah diterima dari para pendahulu, dia harus meneruskan apa yang telah dia terima.

Yang mau teguh pada pengajaran yang diterima dari pendahulu justru dia yang dibalik disebut pemecah belah. Yang merubah pengajaran malah merasa tidak salah. Kalau disampaikan teguran pada orang-orang model seperti itu malah marah. Jangan kita bersekutu dengan orang seperti itu.
Roma 16:18
16:18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.

Mereka ini menjadi penipu di ladang Tuhan. Jangan saudara berpikir semua pendeta yang melayani itu semuanya suci, jangan-jangan yang tampil itu iblis yang menyamar sebagai malaikat.
2 Korintus11:14
11:14 Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang.

Kalau kita tidak waspada dan tidak ada pemaparan dari belakang mimbar oleh hamba Tuhan yang mengerti selera Tuhan maka kita semua akan terjebak, padahal kita sudah mau masuk dalam zaman baru.

Kemuliaan yang ditampilkan dalam Matius pasal 17 adalah kemuliaan yang akan Tuhan Yesus tampilkan sebagai Raja segala raja.
II Petrus 1:16
1:16 Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.

Sebelum kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua, lebih dahulu Tuhan Yesus mempertontonkan kemuliaannya di atas gunung. Tiga kali Musa memohon kepada Tuhan supaya dia bisa masuk ke tanah Kanaan tetapi Tuhan tolak. Namun dalam Matius pasal 17 dikisahkan Musa menginjakkan kakinya di tanah Israel dalam kemuliaan bersama dengan Tuhan Yesus dan Elia ada di situ. Murid-murid yang melihat kemuliaan ini rasanya tidak mau meninggalkan gunung itu. Itulah yang akan terjadi pada kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua. Tentu sebelum Dia datang akan ada utusan untuk mempersiapkan Mempelai WanitaNya. Saat itu bahasa Petrus itu menjadi paten, saudara tidak mau lagi pisah dengan Tuhan Yesus dalam kemuliaan.

Kalau kita pergi di rumah pembesar tentu yang akan melayani kita makan bukan tuan besar itu tapi pelayannya. Namun dalam ibadah kita semeja, sehidangan dengan Tuhan Yesus Raja segala raja dan yang melayani kita bukan orang lain namun Pribadi Tuhan sendiri yang melayani kita. Jangan kita bertingkah saat kita dilayani oleh Dia.

Semua ini dicatat oleh Tuhan. Setiap detik gerakkan kita dicatat oleh Tuhan. Kalau kita merasa ada gerakkan kita yang tidak benar segeralah berdamai dengan Tuhan dari pada Tuhan izinkan algojo yaitu antikristus menyiksa saudara.

Saat Tuhan Yesus tampil sebagai Raja yang akan datang, amarah manusia tidak pernah sirna, selalu marah terus kepada Tuhan Yesus dalam kedudukanNya sebagai Raja.
Wahyu 11:15
11:15 Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: "Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya."

Ini sangkakala yang ketujuh yang menghimpun semua orang dari berbagai penjuru dunia yaitu anak-anak Tuhan yang mengasihi Korban Kristus, yang tidak mengkhianati Korban Kristus.
Matius 24:31
24:31 Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.

Wahyu 11:16
11:16 Dan kedua puluh empat tua-tua, yang duduk di hadapan Allah di atas takhta mereka, tersungkur dan menyembah Allah,

Angka 24 adalah angka dewasa rohani, mereka ini sujud menyembah. Kalau kita mencapai kadar rohani yang sehat, rohani yang dewasa maka teladan kita adalah 24 tua-tua yang sujud tersungkur. Jadi hanya kehidupan yang dewasa rohaninya yang bisa tersungkur di kaki Raja di atas segala raja.

Wahyu 11:17
11:17 sambil berkata: "Kami mengucap syukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, yang ada dan yang sudah ada, karena Engkau telah memangku kuasa-Mu yang besar dan telah mulai memerintah sebagai raja

Yang ada menunjukkan penampilan Mempelai Laki-laki dan yang sudah ada menunjuk penampilan Firman Pengajaran. Jadi tidak disebutkan lagi yang lampau.

Wahyu 11:18
11:18 dan semua bangsa telah marah, tetapi amarah-Mu telah datang dan saat bagi orang-orang mati untuk dihakimi dan untuk memberi upah kepada hamba-hamba-Mu, nabi-nabi dan orang-orang kudus dan kepada mereka yang takut akan nama-Mu, kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar dan untuk membinasakan barangsiapa yang membinasakan bumi."

Yang saya kuatirkan kalau mulai dari sekarang ada roh penolakan terhadap Firman, ada roh marah, maka marah orang itu akan memuncak. Berarti orang yang marah dan berbuat jahat di ladang Tuhan, kalau dia tidak bertobat akan memuncak pada marah yang terakhir tetapi akan dibalas oleh Tuhan dengan hukuman.

Yang akan mendapat upah adalah hamba Tuhan yang dipercaya oleh Tuhan untuk menyiapkan kedatangan Tuhan Yesus Raja di atas segala raja. Mereka inilah yang mendandani Mempelai Wanita Sorga.

Kita diajar oleh Tuhan untuk mengenal selera Tuhan. Kalau kita mengenal selera Tuhan maka kita akan membawa sikap yang hati-hati untuk tidak menyakiti hati Mempelai Pria Sorga yang adalah kekasihmu dan kekasihku. Olehnya itu mari kita belajar untuk mengenal selera Mempelai Laki-laki Sorga. Tentu yang harus mengerti lebih dahulu adalah utusan Tuhan itulah hamba Tuhan.

Banyak pendeta yang mengaku utusan Tuhan tetapi ketika mendengar “Mempelai Laki-laki Sorga” dia malah merasa geli. Bagaimana dia bisa mempersiapkan gereja untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kasihan anak Tuhan yang dia layani, mereka mengaku Tubuh Kristus tetapi suatu saat mereka akan sadar bahwa dia bukan Tubuh Kristus, dia ada di luar pembangunan Tubuh Kristus.

Kita mau belajar tentang Yohanes Pembaptis ini.
Yohanes 1:15,30
1:15 Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku."
1:30 Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.

Ini pemahaman Yohanes Pembaptis bahwa Figur yang Dia saksikan ini bukan baru ada. Dia telah ada dan sudah ada dan akan datang. Jadi Pribadi yang disaksikan oleh Yohanes Pembaptis ini adalah Tuhan. Jadi pemahaman pertama yang disaksikan oleh Yohanes Pembaptis ini adalah Tuhan, adalah Yehova, Pemilik segala sesuatu. Berarti Yohanes Pembaptis mengakui bahwa dia adalah milik dari Tuhan.

Jadi yang ditangani oleh roh Yohanes atau Elia ini tujuannya untuk memperkenalkan bahwa saudara adalah miliknya Kristus. Coba saudara pikirkan mengapa saudara menjadi miliknya Yesus. Kita ini adalah orang yang jahat dan najis, sudah rusak dan hancur tetapi kenapa bisa menjadi miliknya Tuhan Yesus?
I Korintus 3:23; 6:20
3:23 Tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah.
6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

Kenalilah Tuhan Yesus sebagai pemilik saudara. Kalau saudara adalah miliknya Yesus berarti pemilikan itu tidak akan berkesudahan. Artinya Dia akan memiliki kita untuk selama-lamanya. Tinggal terpergantung saudara mau dimiliki atau tidak, mau lepas atau tidak. Seringkali kita sudah menjadi miliknya Yesus tetapi kita berontak dan mau keluar sebab kita didorong oleh hawa nafsu kita!

Bukan Tuhan tidak mau memiliki kita, Tuhan mau memiliki kita kekal selama-lamanya. Masakan kita sudah dibeli dengan darahNya kemudian tidak mau dimiliki. Jadi terpergantung yang dipegang ini, apakah tetap mau menjadi miliknya Kristus atau tidak. Tuhan tidak mau bersikap otoriter terhadap saudara untuk membuat saudara seperti manusia robot. Dia memberikan hak kepada kita, keluar atau tetap di tangan Tuhan.
Kalau kita mau tetap dimiliki oleh Dia maka proses itu akan berjalan. Ketika onggokan batu mulia itu pindah ditanganNya, batu mulia itu masih kotor. Sebagai Pemilik maka Dia akan membersihkan kita seperti batu mulia. Walaupun emas atau permata kalau baru digali dari tambang itu masih kotor. Itu sebabnya perlu dibawa pada peleburan oleh si Pemilik sebab Dia ingin yang Dia miliki itu mulia sama seperti Dia.
1 Petrus 1:6-7
1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

Ketika Yohanes Pembaptis menyaksikan bahwa Tuhan Yesus adalah Mempelai Laki-laki Sorga maka selanjutnya dia berkata “biarlah aku semakin kecil dan Dia semakin besar”. Ini adalah pandangan yang sehat yang harus ditularkan oleh hamba Tuhan kepada sidang jemaat. Ini tanggung jawab orang yang diutus oleh Tuhan, bukan orang yang mengutus dirinya sendiri.
Yohanes 3:29-30
3:29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.
3:30 Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

Kita sudah belajar tentang pelayanan yang diutus oleh Tuhan dan yang diutus oleh manusia.
Yehezkiel 33:1-2,7
33:1 Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:
33:2 "Hai anak manusia, berbicaralah kepada teman-temanmu sebangsa dan katakanlah kepada mereka: Kalau Aku mendatangkan pedang atas sesuatu negeri dan bangsa negeri itu mengambil seorang dari antara mereka dan menetapkan dia menjadi penjaganya
33:7 Dan engkau anak manusia, Aku menetapkan engkau menjadi penjaga bagi kaum Israel. Bilamana engkau mendengar sesuatu firman dari pada-Ku, peringatkanlah mereka demi nama-Ku.

Ini serupa tetapi tidak sama. Di mana bedanya?
Yehezkiel 33:31
33:31 Dan mereka datang kepadamu seperti rakyat berkerumun dan duduk di hadapanmu sebagai umat-Ku, mereka mendengar apa yang kauucapkan, tetapi mereka tidak melakukannya; mulutnya penuh dengan kata-kata cinta kasih, tetapi hati mereka mengejar keuntungan yang haram.

Kalau diutus oleh Tuhan dia akan bersikap seperti rasul Paulus.

Ini pergumulan kami sebab tugas tanggung jawab kami adalah untuk menghadirkan sidang jemaat menjadi Mempelai Wanita untuk bertemu Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, Raja dalam kemuliaan yang luar biasa. Dulu Musa ingin masuk ke tanah yang dijanjikan Tuhan tetapi tidak diizinkan. Tetapi di dalam kemuliaan di atas gunung, Musa sudah masuk ke tanah Israel berarti di tanah yang permai. Tuhan mengatakan tanah Kanaan adalah tanah yang permai tetapi ini bernubuat Kanaan Samawi, Yerusalem Sorgawi. Di sanalah hati kita harus merindukannya.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar