20150815

Kebaktian Doa, Sabtu 15 Agustus 2015 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
                                  
Yohanes 1:1-3 (Firman yang telah menjadi manusia)
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.

Ini adalah ayat pembuka dalam memangkas atau meluruskan pandangan-pandangan yang datang dari luar yang mengkritik dan tidak percaya bahwa Yesus itu Ilahi atau Putera Allah. Itu sebabnya Injil Yohanes sangat dibutuhkan karena ketika itu menyebar pengajaran yang melawan ke-Ilahian Tuhan Yesus dan pengajaran itu hingga sekarang mendunia di mana orang menyangkal alias tidak percaya bahwa Yesus itu adalah Tuhan dan juga disebut Putera Allah.

Kita melihat tampilnya Injil Yohanes untuk meluruskan padangan yang keliru tentang Tuhan Yesus yang terjadi di luar, itu dimulai dari pasal 1:1. Pasal yang terakhir meluruskan pandangan yang tidak benar yang muncul dari dalam dan sudah menyebar luas yang mengatakan bahwa penulis Injil Yohanes yaitu rasul Yohanes tidak akan mati sampai Tuhan datang. Itu sebabnya harus diluruskan oleh Yohanes sebab kalau tidak berita ini akan dicap bohong.

Yohanes adalah pribadi dipercayai Tuhan untuk meluruskan hal yang dianggap salah. Jadi Yohanes memiliki warna panggilan khusus. Andreas artinya pemberani tetapi nyalinya tidak seperti namanya. Yohanes adalah orang yang pemberani.

Tuhan mempercayakan Injil Yohanes kepada Yohanes lebih dahulu. Kita akan  memperhatikan panggilan Yohanes. Yohanes berasal dari kata Yohanan yang artinya suka mengampuni. Yohanes menampilkan pengajaran yang mengangkat Yesus sebagai Putera Allah, sebagai Ilahi. Matius mengangkat Yesus sebagai Raja, Markus mengangkat Yesus sebagai hamba dan Lukas mengangkat Yesus sebagai manusia sejati.

Untuk menampilkan pribadi Allah diawali dengan:
Yohanes 1:1
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
Yohanes sebagai pemberita bukan hanya memberita. Banyak orang memberitakan Firman tetapi hanya dia sampaikan kepada orang lain dan dia sendiri tidak turut. Yohanes tidak seperti itu. Itu sebabnya kalau saya sebagai hamba Tuhan, sebagai pemberita dan saya memberitakan Yesus adalah Tuhan, Dia adalah Pencipta langit dan bumi, segala-galanya ada karena Dia, berarti menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada, maka saya harus berangkat dari mengimani itu. Sehingga dalam praktek hidup tidak bersadar pada apa yang kelihatan tetapi bersandar pada apa yang tidak kelihatan.

Bagaimana sebagai pemberita yang mengatakan Tuhan Yesus mengadakan dari yang tidak ada menjadi ada tetapi hari-hari mengulurkan tangan meminta-minta lewat proposal dan minta ini dan itu. Pemberita seperti itu adalah pemberita bohong! Bila ada hamba Tuhan yang seperti Yohanes mau meluruskan, orang yang suka meminta proposal untuk gereja malah marah. Kalau kita percaya Tuhan Yesus adalah Ilahi maka kita harus yakin Dia mengadakan apa yang kita butuhkan karena kita percaya padaNya. Dalam pembangunan rumah Tuhan secara fisik saya sudah diyakinkan oleh Tuhan supaya jangan kita meminta-minta.

Yohanes berasal dari kata Yohanan yang artinya suka mengampuni, sebab dia menampilkan Tuhan Yesus Putera Allah yang datang ke dunia untuk mengerjakan penyelamatan alias pengampunan.
Yohanes 3:16
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Yohanes adalah pribadi yang panggilannya benar sehingga dia hidup di dalam yang benar.
I Yohanes 5:20
5:20 Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.

Ini menjadi pengalaman Yohanes sebagai penulis sehingga dia selalu ingin ada di dalam Firman. Dia ingin agar Firman itu menjadi pengalaman hidupnya sebagai seorang pemberita. Sayapun sebagai hamba Tuhan masih jauh bila dibandingkan dengan Yohanes, tetapi kerinduan hatiku untuk hidup dalam pengalaman Firman.

Ini bukti-bukti kalau kita mau jadikan Firman itu pengalaman hidup, kita mau hidup di dalam Firman maka Tuhan menyatakan pertolongan, semuanya Tuhan yang mengadakan. Karena segala sesuatu dari Dia dan Dia yang menyediakan. Itulah calon Suami saudara, Mempelai Laki-laki Sorga. Masakan kita mengatakan Dia adalah Calon Mempelai kita lalu kita tidak mempercayakan diri kepadaNya. Bisa jadi Tuhan curiga orang seperti itu bukan calon isteri yang beres sehingga batal untuk masuk dalam pernikahan.
Wahyu 19:7
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Di zaman Yohanes ada penyelewengan, ada penyangkalan. Berita yang diselewengkan dan menyangkal bahwa Yesus bukan Tuhan. Berita yang diselewengkan perlu diluruskan oleh Yohanes. Ketika orang yang diluruskan itu ditegur oleh Yohanes bagaimana sikap mereka. Si pembicara itu berani berkata untuk meluruskan karena itu datang dari Tuhan. Itu penyelewengan/ penyangkalan datang dari luar. Injil Yohanes dikunci dengan pasal 21 di mana ada yang perlu diluruskan yang muncul dari dalam.

Tetapi Yohanes melihat apa yang dia kerjakan ini membuahkan hasil. Termasuk kita adalah buah dari pelayanan Yohanes. Tetapi ketika kita melihat pada pasal 21, Yohanes meluruskan pandangan Petrus yang keliru, Petrus tidak mengamuk walaupun dia senior. Petrus tahu hal itu salah. Kalau hal ini tidak luruskan maka citra dari Kabar Mempelai akan rusak.

Yang muncul dipermukaan sekarang ini bukan rasa terima kasih tetapi merasa disudutkan sehingga akhirnya mengamuk. Petrus menerima berarti dia menyadari kesalahan dan kembali pada citra yang benar. Ini yang kita rindukan di akhir zaman ini. Ini berarti Yohanes menampilkan pemulihan pandangan yang salah. Kalau tidak ada teguran yang salah itu bukan pemulihan namanya. Kalau pemulihan kemudian membiarkan yang salah berarti itu bukan pemulihan. Kalau meluruskan apa yang salah itu namanya pemulihan.
Ratapan 2:14
2:14 Nabi-nabimu melihat bagimu penglihatan yang dusta dan hampa. Mereka tidak menyatakan kesalahanmu, guna memulihkan engkau kembali. Mereka mengeluarkan bagimu ramalan-ramalan yang dusta dan menyesatkan.

Kalau tidak menyatakan kesalahan demi pemulihan berarti itu berita dusta. Berita yang benar menunjukkan kesalahan dan meluruskan apa yang salah. Yohanes menyampaikan berita yang benar untuk meluruskan yang dusta. Di penghujung akhir zaman ini kalau ada pemberita meluruskan apa yang salah untuk dialihkan pada apa yang benar justru pemberita itu yang dibilangi salah, supaya dapat melanjutkan apa yang salah itu sebab orang seperti itu tidak mau ditegur untuk diluruskan pada apa yang benar.

Yohanes hidup di dalam Firman.
I Yohanes 1:1-4
1:1 Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup -- itulah yang kami tuliskan kepada kamu.
1:2 Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami.
1:3 Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.
1:4 Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.

Itu yang ada pada diri Yohanes. Saya belajar, apa yang ditulis di dalam Alkitab dikatakan pelajaran. Kalau saya tidak mau ditunjuk kesalahan berarti menolak nafas Tuhan karena nafas Tuhan itu menunjuk kesalahan. Kalau saya menolak ketika ditunjukkan kesalahan oleh nafas Tuhan, itu berarti menolak kehidupan. Ini jangan terjadi pada diri kita.

 I Korintus 10:32-33
10:32 Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah.
10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat.

Dalam pergaulan keseharian lepas dari pelayanan mimbar, rasul Paulus berusaha menyenangkan hati semua orang demi keselamatan. Tetapi dalam pelayanan Firman rasul Paulus bagaikan singa mimbar.

Galatia 1:10
1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.

I Tesalonika 2:4
2:4 Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita.

Dari mimbar rasul Paulus tegas. Dalam menggelar ibadah dia mengatakan “aku bukan menyenangkan manusia tetapi menyenangkan hati Tuhan”. Bila dikaitkan dengan ayat 33 dalam I Korintus 10 maka ini bertolak belakang. Penyampaian Firman dari mimbar bukan untuk senangkan manusia namun tujuannya untuk menolong orang itu tetapi seringkali yang mau ditolong salah kaprah menuduh pemberita mau tembak. Paulus tidak mau dikendalikan oleh siapapun dalam pemberitaan Firman yang menampilkan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Rasul Paulus melihat dengan jelas, kalau ada yang tidak lurus dia akan tegur dengan keras supaya diluruskan (dipulihkan).

Ciri pemakaian Tuhan kepada orang yang dipercaya Tuhan untuk mengarahkan umat menuju pada kegenapan rencanan Allah pasti mempunyai citra tersendiri. Tujuan pemberita bukan membenci orang tetapi untuk meluruskan pandangannya yang salah. Saya sebagai hamba Tuhan untuk apa mencari pertikaian dengan orang lain tetapi dari mimbar saya harus berbicara terang-terangan tentang kebenaran Firman. Kalau saya melihat ada yang salah maka dengan dasar kasih saya akan mengatakan itu salah. Saya akan berbicara kaitannya dengan Firman, kalau hanya bicara begitu saja itu berbeda, kalau Firman itu ada kuasanya.
Yohanes ini ingin selalu hidup dalam pengalaman Firman. Yang menjadi teladan Yohanes adalah Tuhan Yesus. Rasul Paulus juga meneladani Tuhan Yesus.
Kisah Para Rasul 1:1
1:1 Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus,

Jadi Tuhan Yesus mengajarkan apa yang dia kerjakan. Kalau pendeta di akhir zaman mengajarkan yang mereka sendiri tidak mereka percaya. Mereka mengatakan “Tuhan itu Yehova Jireh/ yang mengadakan dari yang tidak ada menjadi ada” tetapi hanya diberitakan dan sebenarnya mereka tidak percaya. Makin tajam perlawanan makin jelas Firman dibukakan.

I Korintus 4:15-17
4:15 Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu.
4:16 Sebab itu aku menasihatkan kamu: turutilah teladanku!
4:17 Justru itulah sebabnya aku mengirimkan kepadamu Timotius, yang adalah anakku yang kekasih dan yang setia dalam Tuhan. Ia akan memperingatkan kamu akan hidup yang kuturuti dalam Kristus Yesus, seperti yang kuajarkan di mana-mana dalam setiap jemaat.
Bukan ajarkan tetapi sendiri tidak turut, itu pemberita dusta.

Sidang jemaat Korintus perlu diperingatkan karena mereka tidak mengikuti cara Kristus. Mereka harus diperingatkan, dinasihati, ditegur, ditunjukkan kesalahannya. Paulus meng-copy Tuhan Yesus.

Ini yang dilihat oleh Yohanes telah diselewengkan. Itu sebabnya Sorga berkepentingan memakai Yohanes untuk meluruskan. Kalau tidak diluruskan betapa banyak manusia yang menjadi miliknya iblis. Ini yang harus direbut supaya jadi milik Tuhan lewat berita yang benar. Artinya Tuhan memakai hamba Tuhan untuk meluruskan yang salah menunjuk apa yang benar agar terlepas dari paham yang keliru/ salah.

Kalau saya melihat ada yang menyeleweng kemudian saya setuju, walaupun saya tidak melakukan tetapi kalau saya setuju itu sama dengan saya melakukan.
Roma 1:32
1:32 Sebab walaupun mereka mengetahui tuntutan-tuntutan hukum Allah, yaitu bahwa setiap orang yang melakukan hal-hal demikian, patut dihukum mati, mereka bukan saja melakukannya sendiri, tetapi mereka juga setuju dengan mereka yang melakukannya.

Roma 1:32 (Terjemahan lama)
1:32 meskipun mereka itu mengetahui hukum Allah, bahwa orang yang melakukan demikian itu padan dengan mati, tetapi bukannya mereka itu melakukan demikian sahaja, melainkan memperkenankan pula orang-orang yang memperbuat sedemikian itu.

Kalau saya tidak melakukan tetapi saya setuju orang lakukan berarti saya terlibat. Kalau saudara melihat yang tidak benar dan saudara diam itu berarti saudara setuju. Apalagi kalau saudara mengkompor-kompori lagi.

Yohanes melihat suatu kengerian karena pada waktu itu sudah menyebar pengajaran stoiki dan epikuros, itu yang berbahaya sekali. Yohanes meluruskan, itu sebabnya muncul Injil Yohanes. Jadi tampilnya Injil Yohanes, latar belakangnya adalah memangkas penyangkalan yang muncul yang telah disebar luaskan dalam bentuk pengajaran oleh orang-orang luar yang datang dari orang Yahudi yang menyangkal Tuhan Yesus adalah Putera Allah. Coba kalau dibiarkan, betapa banyak manusia yang binasa, termasuk saya dan saudara tidak akan selamat.

Ketika Yohanes meluruskan pandangan rasul Petrus, rasul Petrus tidak marah dan dia menerima. Berarti Petrus tahu dia dikasihi oleh Tuhan.
Yohanes 21:21-23
21:21 Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?"
21:22 Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."
21:23 Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: "Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu."

Petrus salah tanggap, dia salah mendengar dan itu diluruskan oleh Yohanes. Kalau seseorang memperhatikan dengan seksama apa yang dia dengar maka Tuhan akan memberikan pengertian.
II Timotius 2:7
2:7 Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.

Kesimpulan Injil Yohanes adalah mengangkat Tuhan Yesus adalah Ilahi dalam pengajaran, tujuannya untuk memangkas padangan yang muncul di luar dan menyebar luas bahwa Yesus bukan Ilahi, bukan Putera Allah. Itu yang terjadi di luar yang diluruskan oleh Yohanes dalam injil Yohanes. Kasus yang ada di dalam juga diluruskan oleh rasul Yohanes. Ini adalah model hamba Tuhan yang ada kontak dengan Sorga. Jadi dapat kita raba, dapat kita pantau, dapat kita mengerti apakah hamba Tuhan itu ada kontak dengan Sorga atau tidak. Kalau ada kontak dengan Tuhan maka dia bagaikan kapal penyapu ranjau untuk menghancurkan ranjau-ranjau yang mau mencelakakan umat Tuhan.

Rasul Yohanes ini dalam pasal 1 sampai pasal terakhir yang dia tonjolkan adalah Firman pengajaran atau ajaran Firman. Di sisi lain rasul Yohanes menghantam orang yang tidak menonjolkan Firman pengajaran. Itu yang dia angkat mengenai pribadi Tuhan Yesus.
Yohanes 7:16-17
7:16 Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku.
7:17 Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri.

Apakah sekarang Tuhan Yesus berbicara langsung dengan kita? Kita tinggal membaca apa yang ditulis oleh Yohanes. Jadi Yohanes mengangkat apa yang Tuhan Yesus utarakan, berarti bukan dari dirinya sendiri. Ini tulisan Yohanes yang mengutip perkataan Tuhan Yesus berapa tahun sebelumnya.
Yohanes 17:18
7:18 Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya.

Jadi yang mengedepankan Tuhan itu yang betul.

Yohanes dalam tulis-tulisannya dikatakan dia sangat senang kalau melihat dan mendengar ada anak Tuhan yang rohani.
III Yohanes 1:3-4
1:3 Sebab aku sangat bersukacita, ketika beberapa saudara datang dan memberi kesaksian tentang hidupmu dalam kebenaran, sebab memang engkau hidup dalam kebenaran.
1:4 Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar, bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran.

Yohanes tidak memuji atau tidak bergembira hanya karena melihat orang itu kaya atau pintar. Bukan itu! Nomor satu orang itu rohani. Entahkah dia kaya, entahkah dia miskin, entahkah orang itu pandai atau bodoh, yang menjadi dasarnya adalah orang itu rohani. Betapa indahnya walaupun kehidupan itu hidup secara jasmani pas-pasan tetapi hidup rohani. Tetapi alangkah baiknya kalau dia memiliki sesuatu dan pandai secara manusia serta dia juga rohani. Yohanes ini bukanlah pribadi yang dalam pelayanan tujuannya adalah hal-hal yang dunia.

Yohanes pasal 1 terbagi tiga:
Ø  Kesaksian rasul Yohanes
Ø  Kesaksian nabi Yohanes
Ø  Kesaksian Tuhan Yesus

Kedua kesaksian yang pertama menampilkan Tuhan. Rasul Yohanes menampilkan Tuhan Yesus Anak Allah, nabi Yohanes Pembaptis menampilkan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Kesakskian nabi Yohanes dan kesaksian rasul Yohanes itu bagaikan pintu untuk munculnya Tuhan Yesus secara nyata. Sesudah kesaksian rasul Yohanes dan disusul nabi besar yaitu Yohanes Pembaptis maka muncullah Tuhan Yesus. Dengan kata lain kesaksian rasul Yohanes dan kesaksian nabi Yohanes adalah pembuka jalan munculnya Tuhan Yesus secara kasat mata.

Kalau kita menerima kesaksian rasul Yohanes dan menerima kesaksian nabi besar yaitu Yohanes Pembaptis, itu sama dengan mengundang Tuhan Yesus tampil di depan kita, tidak tunggu lama. Gereja Tuhan di penghujung akhir zaman ini jangan kita salah pengertian di saat-saat mendengar Firman. Jangan saudara memberi asumsi bahwa saudara ditembak. Tidak ada manfaatnya kalau hamba Tuhan itu hanya menembak-nembak. Hamba Tuhan itu melihat ada yang tidak beres sehingga dia menunjukkan kesalahan. Kalau tidak ditunjukkan kesalahannya berarti pemulihan tidak berjalan dalam kehidupan orang itu.
Ratapan 2:14
2:14 Nabi-nabimu melihat bagimu penglihatan yang dusta dan hampa. Mereka tidak menyatakan kesalahanmu, guna memulihkan engkau kembali. Mereka mengeluarkan bagimu ramalan-ramalan yang dusta dan menyesatkan.

Jadi kalau tidak dinyatakan kesalahan maka berarti pemberita itu dusta. Kalau pemberita itu menunjuk kesalahan itu bukan dusta, itu benar. Tetapi seringkali dibalik, itu yang dusta, itu yang tidak betul. Yang betul menurut mereka adalah yang tidak menunjuk kesalahan. Kalau berita itu datang menunjuk kesalahan kita, itu pertanda bahwa kita diperhatikan Tuhan, kita sedang diarahkan pada pemulihan. Kalau kita tidak mau ditunjukkan kesalahan kita berarti menolak pemulihan.
Amsal 29:1
29:1 Siapa bersitegang leher, walaupun telah mendapat teguran, akan sekonyong-konyong diremukkan tanpa dapat dipulihkan lagi.

Kalau pemberita itu tidak menunjuk kesalahan maka pemberita itu pendusta besar di hadapan Tuhan.

Rasul Yohanes mau meluruskan pandangan yang terjadi di luar dan meluruskan pandangan yang terjadi di dalam. Jadi luar dan dalam ditangani oleh Tuhan. Kalau tidak diluruskan bagaimana nanti keadaan kita.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar