20150823

Kebaktian Kaum Muda Remaja, Minggu 23 Agustus 2015 Pdt. Handri Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Keluaran 7:1-2
7:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Lihat, Aku mengangkat engkau sebagai Allah bagi Firaun, dan Harun, abangmu, akan menjadi nabimu.
7:2 Engkau harus mengatakan segala yang Kuperintahkan kepadamu, dan Harun, abangmu, harus berbicara kepada Firaun, supaya dibiarkannya orang Israel itu pergi dari negerinya.

Kalau kita baca secara keseluruhan Keluaran 6:27–7:1-13 ini berbicara tentang kepemimpinan Musa. Sebelum Tuhan menuntun bangsa Israel keluar dari tanah Mesir untuk masuk ke tanah Kanaan, Tuhan mengangkat, menetapkan seorang pemimpin itulah Musa untuk menuntun bangsa Israel keluar dari Mesir dan membawa bangsa Israel masuk ke tanah Kanaan. Bagi kita sekarang juga butuh pemimpin untuk membawa kita keluar dari perbudakan dosa, dunia, daging supaya kita bisa masuk ke tanah Kanaan secara rohani.

Kanaan secara rohani artinya
1.      Kegerakan rohani
Untuk bisa masuk dalam kegerakan rohani, kegerakan pembangunan tubuh  Kristus yang sempurna kita butuh pemimpin, tidak bisa lari-lari/ jalan sendiri. Contohnya Paskibra butuh pemimpin, kalau pemimpinnya bilang belok kiri kemudian belok kanan yang dipimpin pastilah dimarah karena salah. Begitu juga kita butuh pemimpin untuk masuk dalam kegerakan rohani, kegerakan pembangunan tubuh  Kristus yang sempurna.

2.      Yerusalem baru/ kerajaan sorga
Masuk dalam kegerakan dulu dibentuk menjadi tubuh Kristus yang sempurna baru bisa masuk dalam Yerusalem baru/ kerajaan sorga yang kekal.

Siapa yang harus memimpin di dalam gereja? Kalau dulu di dalam pasal 7:1 bangsa Israel dipimpin oleh Musa bersama dengan Harun. Sekarang kita juga gereja Tuhan harus dipimpin oleh Musa dan Harun secara rohani.

Di sini kita lihat Musa digambarkan disamakan dengan Allah, bagi kita sekarang wujud Musa yang memimpin kita adalah Allah sendiri. Dulu Israel dipimpin oleh Musa, sekarang kita dipimpin oleh Allah tetapi kita tidak bisa lihat Allah secara kasat mata. Tetapi di dalam pelayananNya kita bisa rasakan bahwa ada Allah di tengah-tengah kita.

Wujud Allah di dalam sidang jemaat adalah Firman Pengajaran yang benar dan Roh Kudus, ini yang memimpin kita.
Yohanes 1:1; 4:24
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

Wujud Allah adalah Firman Pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus merupakan 2 sayap burung nasar yang besar yang akan menyingkirkan kita dari aniaya antikris dan 2 sayap ini juga yang akan membawa kita terbang ke awan-awan bertemu dengan Yesus, kita akan terlepas dari dunia, sama dulu bangsa Israel lepas dari Mesir menuju ke Kanaan, sekarang kita butuh Firman dan Roh kudus untuk membawa kita terbang ke awan-awan permai bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga.
Wahyu 12:14
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

Kalau ada Firman dan Roh Kudus, akan mendorong kita bisa menyembah Tuhan. Kelihatan dalam diri seseorang itu kalau dia malas sembahyang, tidak ada Firman dan Roh Kudus padanya. Tetapi kalau ada Firman dan Roh Kudus pasti dia cinta untuk sembahyang/ suka menyembah Tuhan. Ayo periksa koreksi diri kita kaum muda remaja, bagaimana penyembahan, di gereja, di rumah apakah penyembahannya kering? Kalau kering berarti tidak ada Firman dan Roh Kudus dalam diri kita. Sekalipun pendeta itu sudah teriak-teriak sampaikan Firman tetapi hati tertutup tidak mau terima Firman maka penyembahan akan kering, sulit untuk disuruh menyembah. Kalau ada Firman dan Roh Kudus, penyembahan naik di hadirat Tuhan sehingga kita akan merasakan kasih Allah di dalam hidup kita.

Bangsa Israel dipimpin oleh Musa bekerja sama dengan Harun dengan tongkatnya.
Keluaran 7:9
7:9 "Apabila Firaun berkata kepada kamu: Tunjukkanlah suatu mujizat, maka haruslah kaukatakan kepada Harun: Ambillah tongkatmu dan lemparkanlah itu di depan Firaun. Maka tongkat itu akan menjadi ular."

Harun dengan tongkatnya ini menunjuk pada pribadi hamba Tuhan dengan kuasa salib.

Gereja Tuhan untuk masuk tanah Kanaan samawi, menjadi mempelai wanita Tuhan, butuh Firman dan Roh Kudus, butuh Hamba Tuhan dengan kuasa salib, bukan hamba Tuhan yang asal, bukan hamba Tuhan yang tanpa tongkat. Kuasa salib ini untuk memperdamaikan dosa-dosa kita.


2 Korintus 5:18-21
5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.
5:19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
5:20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.
5:21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

Kuasa salib atau korban Kristus ingin mendamaikan dosa-dosa kita. Mulai dari hamba Tuhan lebih dahulu memperdamaikan dosa-dosanya, hamba Tuhan harus hidup dalam kebenaran dan kesucian itu Hamba Tuhan yang bisa memimpin kita. Kalau ada Hamba Tuhan yang jatuh bangun dalam dosa ulang-ulang melakukan dosa tidak mau mengaku, jangan mau dipimpin karena kita akan rugi. Kalau hamba Tuhan yang hidup dalam kebenaran dan kesucian itulah pemimpin yang harus kita ikuti/ teladani.

Agar sidang jemaat bisa lepas dari perbudakan dosa, daging dan dunia dan bisa masuk dalam kegerakan rohani maka harus digembalakan oleh gembala yang benar dan suci yang dipercayakan Firman Pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus.

Jadi jangan asal tergembala. Kita lihat gembala apakah sudah hidup dalam kebenaran dan kesucian. Kalau hamba Tuhan hidup dalam kebenaran dan kesucian maka akan dipercayakan Firman Pengajaran, itulah yang akan memimpin kehidupan kita.

Namun kadang kala pemimpinnya sudah hidup benar dan suci, gembalanya sudah dipercayakan Firman Pengajaran dalam urapan Roh Kudus tetapi seringkali yang terjadi domba-domba yang dipimpin ini salah langkah, berulah.

Kita belajar dari 2 contoh orang yang salah langkah yaitu Petrus dan Yudas Iskariot. Padahal mereka sudah dipimpin oleh pemimpin yang benar dan suci, sudah dipimpin oleh Yesus sendiri, Yesus itu sempurna, Yesus adalah Firman dan gembala agung. Petrus akhirnya bisa ditolong tetapi Yudas tidak tertolong/ binasa.

Petrus dan Yudas bukan orang sembarangan, mereka dipakai oleh Tuhan. Petrus rasul yang paling senior, murid yang paling tua dipakai oleh Tuhan dan Yudas bendahara berarti dipercaya oleh Tuhan. Tetapi mereka salah langkah, mereka melakukan kesalahan walaupun sudah dipimpin oleh Firman itu sendiri, dipimpin oleh Gembala Agung.

Kesalahan Petrus = menyangkal Yesus.
Ada 3 bentuk menyangkal Yesus :
1)      Menyangkal lewat perkataan
1 Yohanes 2:22
2:22 Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.

Petrus menyangkal lewat perkataan. Begitu Yesus sudah di depan rumah imam Kayafas kemudian Petrus juga ikut di situ berdiam dekat api dan datang seorang budak perempuan berkata: “engkau salah satu dari mereka” tetapi Petrus berkata: “bukan saya, saya tidak kenal”.  

Menyangkal lewat perkataan artinya tidak mau mengaku nama Yesus dan bersaksi tentang Yesus. Ayo kaum muda remaja harus belajar untuk bersaksi. Kalau tidak mau bersaksi nanti menyangkal. Dari pada di luar cuma cerita yang lain/ cerita yang sia-sia lebih baik kita belajar bersaksi, karena ada banyak kesaksian yang sudah kita alami termasuk kita sudah lulus ujian, kita bisa lanjut sekolah itu juga kesaksian. Kita belajar untuk bersaksi tentang kemurahan Tuhan yang sudah kita alami kalau tidak bersaksi nanti menyangkal. Menyangkal Yesus lewat perkataan itu juga termasuk berdusta. Mulut yang banyak kali berdusta itu sudah ciri-ciri menyangkal Yesus.

2)      Menyangkal lewat perbuatan
Titus 1:16
1:16 Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik.

Ada 2 perbuatan yang menyangkal yaitu:
a)      Perbuatan keji artinya:
Ø  Perbuatan yang jahat dan najis yang merugikan orang lain. Terutama kenajisan ini yang banyak mau menghantam kaum muda remaja, masuk dalam diri kaum muda remaja. Masa pacaran bukan masa experiment/ masa coba-coba, bukan mau melakukan yang najis-najis, harus jaga kesucian. Kalau sudah melakukan yang najis-najis itu perbuatan keji, mengaku kenal Yesus tetapi menyangkal Yesus.

Ø  Berbuat curang soal efa (timbangan untuk gandum) artinya tidak menghargai Firman.
Ulangan 25:14-16
25:14 Janganlah ada di dalam rumahmu dua macam efa, yang besar dan yang kecil.
25:15 Haruslah ada padamu batu timbangan yang utuh dan tepat; haruslah ada padamu efa yang utuh dan tepat -- supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.
25:16 Sebab setiap orang yang melakukan hal yang demikian, setiap orang yang berbuat curang, adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu."

Tidak menghargai Firman mulai dari mendengar Firman main-main, tidak serius hanya ketawa-ketawa barangkali mungkin lagi sms-an, turun naik, keluar masuk saat dengar Firman. Jadi orang kristen sewaktu-waktu seperti penjelasan Firman Tuhan minggu lalu itu adalah perbuatan keji. Mungkin kita tidak mencuri, tidak membunuh, tidak berzinah, tidak melakukan yang najis, tetapi kalau kita tidak serius mendengarkan Firman, tidak sungguh-sungguh itu adalah perbuatan keji. Termasuk hamba Tuhan yang tidak sungguh-sungguh menyiapkan Firman itu juga perbuatan keji di hadapan Tuhan. Itu adalah bentuk dari menyangkal Yesus.

b)      Perbuatan durhaka artinya suka membiasakan diri untuk tidak beribadah bahkan sampai sengaja tidak beribadah.
Ibrani 10:25-27
10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
10:26 Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
10:27 Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.

Ada waktu untuk beribadah tetapi sengaja tidak mau beribadah, sudah biasa tinggalkan 3 macam ibadah pokok. Kalau sampai sengaja meninggalkan ibadah/ tidak beribadah, sudah tidak ada korban untuk menghapus dosanya sebab sudah menyalibkan Yesus kedua kali dan menyangkal Yesus.  Kaum muda remaja jangan biarkan kita terhilang, awalnya mungkin menangis tidak beribadah, lama-lama sudah mulai hilang. Ada waktu, ada kesempatan untuk beribadah tetapi sengaja tidak mau datang beribadah, kalau sudah seperti itu tidak terampunkan lagi oleh Tuhan, berarti siap untuk dibinasakan. Mari kita belajar untuk setia dalam ibadah pelayanan.

3)      Menyangkal iman
Kisah Rasul 26:11
26:11 Dalam rumah-rumah ibadat aku sering menyiksa mereka dan memaksanya untuk menyangkal imannya dan dalam amarah yang meluap-luap aku mengejar mereka, bahkan sampai ke kota-kota asing."

Artinya meninggalkan Firman Pengajaran yang benar dan mengikuti ajaran-ajaran yang palsu/ ajaran-ajaran yang lain karena keuntungan-keuntungan daging. Mulai dari soal jodoh. Karena jodoh tinggalkan Pengajaran yang benar itu sudah menyangkal iman. Kaum muda remaja masa pacaran/ masa tunangan jangan asal, jangan karena lihat fisiknya ganteng dan cantiknya, karena lihat hartanya sehingga meninggalkan Firman Pengajaran yang benar, karena keuntungan-keuntungan daging/ keuntungan jasmani apalagi kalau sampai tinggalkan Yesus, pindah ke agama lain/ kepercayaan yang lain.

Orang seperti itu terlalu mengecilkan Firman/ Yesus dan dia sudah siap untuk dibinasakan, sudah siap untuk masuk ketemu dengan manusia durhaka/ antikrist dan dibinasakan bersama dengan antikrist.

Menyangkal iman juga karena kesulitan-kesulitan hidup, karena masalah pencobaan sehingga tinggalkan Firman Pengajaran yang benar, tinggalkan Yesus.


Kesalahan Yudas = berkhianat, menjual Yesus.
Ini sudah sama nilainya dengan menyangkal iman. Jadi kalau sudah mulai menyangkal, tidak mau bersaksi, mulai banyak berdusta, lakukan perbuatan jahat dan najis, tidak setia dalam ibadah pelayanan nanti akhirnya sama seperti Yudas berkhianat, menjual Yesus. Ayo kita periksa kalau sudah ada tanda-tanda awal/ gejala-gejala seperti ini harus segera bertobat, jangan dipertahankan kalau dipertahankan nanti berkhianat, menjual Yesus.

Gejala-gejala berkhianat:
1)      Pencuri
Yohanes 12:4-6
12:4 Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:
12:5 "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"
12:6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.

Gejala awal berkhianat adalah mencuri miliknya Tuhan yaitu perpuluhan dan persembahan khusus/ korban tatangan. Yang sudah bekerja dapat gaji ayo kembalikan miliknya Tuhan, perpuluhan dan persembahan khusus. Kalau tidak itu gejala berkhianat, dipertahankan terus nanti berkhianat, menjual Yesus. Yang belum bekerja juga kalau ada berkat ayo belajar kembalikan milik Tuhan, entah cuma Rp.1000 bahkan Rp.100 harus dikembalikan karena itu miliknya Tuhan.

2)      Suka tinggalkan persekutuan yang benar dan masuk persekutuan yang salah
Markus 14:10
14:10 Lalu pergilah Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid itu, kepada imam-imam kepala dengan maksud untuk menyerahkan Yesus kepada mereka.

Persekutuan yang salah/ ibadah yang salah itulah persekutuan imam-imam kepala= persekutuan tanpa Pengajaran/ tanpa Yesus, persekutuan yang didasari dengan iri hati dan kebencian.

Jangan asal bersekutu, kalau ajarannya sudah lain/ tanpa pengajaran yang benar, jangan mau ikut  bersekutu. Kalau sudah biasa mengikuti persekutuan yang lain, persekutuan tanpa pengajaran yang benar itu sudah berkhianat.

3)      Suka mengelak dari Firman
Matius 26:23-25
26:23 Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.
26:24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."
26:25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."

Firman datang tunjuk kesalahannya tetapi suka mengelak: “bukan saya”, tidak mau ditunjuk kesalahannya ini sikap menolak Firman, gejala berkhianat. Setiap kita mendengar Firman kalau ditunjuk kesalahan kita ayo kita terima.

Kita ini adalah tubuh Kristus dan Yesus adalah Kepala. Tubuh dengan kepala disambung dengan leher, leher ini dipakai untuk tunduk. Ini tubuh Kristus yang benar, ayo gunakan leher ini untuk tunduk taat pada Firman, dengar Firman tunduk terima Firman ini sikap yang benar bukan tunduk mengantuk, supaya hubungan kita dengan Tuhan harmonis, hubungan kita dengan Tuhan tetap terjaga/ tetap indah.

Leher bukan dipakai untuk geleng-geleng kepala, datang Firman tunjuk dosanya “bukan saya” mengelak dari Firman atau leher dipakai untuk melihat yang lain, datang Firman untuk tunjuk dosanya langsung liat teman kiri kanan untuk tunjuk-tunjuk kesalahan orang lain. Pakai leher untuk tunduk dan taat pada Firman, itu bukti tubuh Kristus.

Kalau tidak mau tunduk/ taat pada Firman, leher akan ditebas oleh antikrist masuk dalam aniaya antikrist. Kalau dalam suatu peperangan, pengkhianat itu adalah musuh yang paling berbahaya dan musuh yang paling kejam. Jangan tambah kaum muda remaja yang berkhianat/ orang kristen yang berkhianat tinggalkan Pengajaran yang benar.

4)      Mencium Yesus untuk menyerahkan Yesus= kasih yang pura-pura/ kasih yang munafik Markus 14:44-45
14:44 Orang yang menyerahkan Dia telah memberitahukan tanda ini kepada mereka: "Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia dan bawalah Dia dengan selamat."
14:45 Dan ketika ia sampai di situ ia segera maju mendapatkan Yesus dan berkata: "Rabi," lalu mencium Dia.

Artinya bagi kita kelihatan punya kasih tapi munafik/ kasih yang pura-pura. Di luar kelihatan suci, kelihatan baik, kelihatan benar, kelihatan mengasihi Tuhan padahal dalam hatinya penuh kotoran dosa, penuh kejahatan dan kenajisan, itu orang munafik!. Di gereja pakai dasi khotbah, melayani main musik, jadi group koor menyanyi, kelihatan suci padahal dalam hatinya penuh kotoran dosa, penuh kejahatan kenajisan, ini gejala berkhianat kalau dibiarkan maka benar-benar berkhianat terhadap Yesus.

Mungkin keadaan kita sudah seperti Petrus menyangkal dan sudah seperti Yudas Iskariot berkhianat dan terakhir dia binasa dihukum oleh Tuhan. Tetapi Tuhan Yesus masih mau menolong kita. Ketika Yudas mencium Yesus, dia mengkhianati Yesus di taman Getsemani Yesus berkata kepada prajurit-prajurit yang mau menangkap Yesus termasuk di situ ada Yudas Iskariot, "Siapakah yang kamu cari?" dan mereka menjawab : "Yesus dari Nazaret." Kata Yesus kepada mereka: "Akulah Dia."

Yohanes 18:1-5
18:1 Setelah Yesus mengatakan semuanya itu keluarlah Ia dari situ bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan mereka pergi ke seberang sungai Kidron. Di situ ada suatu taman dan Ia masuk ke taman itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya.
18:2 Yudas, yang mengkhianati Yesus, tahu juga tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya.
18:3 Maka datanglah Yudas juga ke situ dengan sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi lengkap dengan lentera, suluh dan senjata.
18:4 Maka Yesus, yang tahu semua yang akan menimpa diri-Nya, maju ke depan dan berkata kepada mereka: "Siapakah yang kamu cari?"
18:5 Jawab mereka: "Yesus dari Nazaret." Kata-Nya kepada mereka: "Akulah Dia." Yudas yang mengkhianati Dia berdiri juga di situ bersama-sama mereka.

Ini bahasa terakhir Yesus kepada Yudas, sebenarnya bahasa Yesus di sini bukan ditujukan kepada prajurit-prajurit tetapi ditujukan kepada Yudas. Ini sebenarnya bahasa cinta kasih dari Yesus kepada Yudas, Yesus menunjukkan kepada Yudas “Akulah Dia, Akulah Firman, Akulah kasih, Akulah Roh Kudus, yang mampu menolong Yudas, mampu memulihkan Yudas. Namun sayang Yudas tidak mau tanggapi kesempatan terakhir bagi dia untuk ditolong, dia tidak mengaku/ tidak minta ampun kepada Yesus, malah ia mengambil tali dan gantung diri akhirnya mati binasa.

Petrus juga diberikan kesempatan untuk ditolong, ketika Petrus sudah menyangkal Yesus sampai 3 kali terdengar bunyi kokok ayam dan saat itu Yesus berpaling melihat kepada Petrus dan Petrus sadar dia sudah salah, sudah menyangkal Yesus, dia keluar menangis dengan sedih dia menyesali segala dosanya, dia minta ampun, dia tertolong.

Ayo biar kita mengambil sikap seperti Petrus, jangan contoh Yudas. Mungkin sebagai orang yang dipimpin kita sudah salah langkah, kita sudah menyangkal Yesus lewat perbuatan, lewat perkataan bahkan mungkin sudah sampai menyangkal iman, atau sudah seperti Yudas Iskariot yang berkhianat, masih ada kesempatan untuk ditolong oleh Tuhan. Mungkin saat pemberitaan Firman ini sebagai kesempatan terakhir kali untuk kita ditolong, kalau kita tidak tanggapi binasa selamanya, tetapi kalau kita tanggapi ambillah sikap seperti Petrus dengar kokok ayam, lihat pandangan Yesus, ia menyesal dan menangis dengan sedih.

Lukas 22:60-62
22:60 Tetapi Petrus berkata: "Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan." Seketika itu juga, sementara ia berkata, berkokoklah ayam.
22:61 Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku."
22:62 Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.

Kalau kepada Yudas, Yesus sendiri yang bicara kepadanya “Akulah Dia” tetapi kalau kepada Petrus hanya kokok ayam, Tuhan Yesus tidak bicara. Kelihatannya sederhana saja tetapi kokok ayam yang sederhana itu membuat Petrus sadar akan dosanya.

Kokok ayam menunjuk Firman penggembalaan yaitu Firman Pengajaran yang benar yang dipercayakan kepada seorang gembala untuk disampaikan dengan setia dan berulang-ulang dengan sederhana.

Contohnya kita di sini setiap minggu sore ibadah kita kitab Keluaran, ibadah umum kitab Zakharia, ini merupakan kokok ayam. Kokok ayam tidak pernah berubah, pagi ini kita dengar kukuruyuuk, besok kukuruyuuk lagi, suaranya sama itulah Firman yang diulang-ulang, itu sanggup menyadarkan Petrus. Mungkin kita dalam keadaan seperti Petrus sudah menyangkal, sudah berkhianat tetapi kalau masih kita mendengar Firman Pengajaran yang disampaikan oleh seorang gembala yang benar tahbisannya, di dalam Firman penggembalaan ada pandangan belas kasih Tuhan untuk menolong kita.

Kita harus menanggapi Firman dengan bersikap seperti Petrus menangis dengan sedihnya artinya kita menyadari apa yang salah, menyesali dosa kita dan kita akui kepada Tuhan dan sesama dan hasilnya kita disayang oleh Tuhan= kita menerima kasih Tuhan.
Amsal 28:13
28:13 Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.

Kegunaan kasih Tuhan:
Zefanya 3:16-18
3:16 Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: "Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu.
3:17 TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,
3:18 seperti pada hari pertemuan raya." "Aku akan mengangkat malapetaka dari padamu, sehingga oleh karenanya engkau tidak lagi menanggung cela.
a.       Kasih Tuhan kembali menguatkan/ mengaktifkan kita untuk bisa kembali beribadah melayani Tuhan.

b.      Kasih Tuhan memberi kemenangan kepada kita, kemenangan atas dosa dan kemenangan atas segala masalah.

c.       Kasih Tuhan mengubahkan kita sampai sempurna menjadi mempelai wanita Tuhan, kita bisa masuk ke dalam pesta kawin Anak Domba Allah.


Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar