20150805

Kebaktian PA Imamat, Rabu 5 Agustus 2015 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 13:1-3
13:1 TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun:
13:2 "Apabila pada kulit badan seseorang ada bengkak atau bintil-bintil atau panau, yang mungkin menjadi penyakit kusta pada kulitnya, ia harus dibawa kepada imam Harun, atau kepada salah seorang dari antara anak-anaknya, imam-imam itu.
13:3 Imam haruslah memeriksa penyakit pada kulit itu, dan kalau bulu di tempat penyakit itu sudah berubah menjadi putih, dan penyakit itu kelihatan lebih dalam dari kulit, maka itu penyakit kusta; kalau imam melihat hal itu, haruslah ia menyatakan orang itu najis.

Pada tanggal 3 November 1985 di Surabaya, bapak Pdt. In Juwono menyampaikan “rekan-rekanku hamba Tuhan, kita harus mendasari berita dalam II Korintus 11:2, pertunangan gereja Tuhan dengan Yesus Kristus. Kalau ini tidak menjadi landasan pemberitaan Firman maka akan mudah diserap oleh ajaran lain”. Beliau mengatakan ada Yesus lain, ada injil lain, ada roh lain, ini adalah saingan dari II Korintus 11:2. Ciri dari kabar Mempelai adalah cuma-cuma, artinya pemberita tidak mencari keuntungan dirinya atau tidak mementingkan dirinya.
II Korintus 11:7-8
11:7 Apakah aku berbuat salah, jika aku merendahkan diri untuk meninggikan kamu, karena aku memberitakan Injil Allah kepada kamu dengan cuma-cuma?
11:8 Jemaat-jemaat lain telah kurampok dengan menerima tunjangan dari mereka, supaya aku dapat melayani kamu!

Itu adalah templakkan oleh Tuhan melalui rasul Paulus kepada jemaat Korintus yang sudah kaya tetapi mereka kikir, maksudnya supaya mereka berkorban. Pada pasal 8 diingatkan kepada jemaat Korintus bagaimana kehidupan jemaat Makedonia.

Kata “rampok” yang dipakai oleh rasul Paulus adalah dia mendapat dana dari jemaat-jemaat yang sudah digarap oleh Firman. Jadi orang yang digarap oleh Firman bagaikan dirampok, tetapi sesungguhnya dia bukan dirampok untuk dibinasakan tetapi untuk dibawa ke alam Sorga, jadi mempelaiNya.

II Korintus 11:2 harus menjadi dasar pemberitaan terutama bagi kita pekabar Mempelai. Di situlah akar pemberitaan Firman untuk membawa gereja menjadi isteri Anak Domba Allah secara rohani, bukan nikah jasmani. Betapa indahnya ketika saudara kelak di sana dikatakan adalah ratu atau isteri Anak Domba Allah.

I Korintus 15:41
15:41 Kemuliaan matahari lain dari pada kemuliaan bulan, dan kemuliaan bulan lain dari pada kemuliaan bintang-bintang, dan kemuliaan bintang yang satu berbeda dengan kemuliaan bintang yang lain.

Kemuliaan matahari, bulan dan bintang berbeda-beda, begitulah kemuliaan anak Tuhan kelak.

Imamat pasal 13 ini adalah pasal pemulihan sebab dari kusta itu harus dipulihkan, harus ditahirkan. Urutan tentang kusta pada pasal 13 ini mulai dari:
1.      Kusta pada kulitImamat 13:1-28,34-39
2.      Kusta pada kepalaImamat 13:29-33,40-44
3.      Kusta pada pakaian Imamat 13:47-59
4.      Kusta pada rumahImamat 14:34-48

Menyangkut kulit ini yang paling panjang ayatnya yaitu Imamat 13:1-28 dan 34-39. Ini ayat yang mendeteksi penyakit kusta pada pada kulit. Menyangkut kusta pada kepala ayatnya Imamat 13:29-33, 40-44. Ini tidak terlalu panjang, tidak seperti penjelasan kusta pada kulit. Jadi untuk mendeteksi kusta yang kena pada perasaan itu paling rumit. Kusta pada pakaian ada pada Imamat 13:47-59, kusta pada rumah ada pada Imamat 14:34-48

Setelah proses penanganan maka susunan penyebutan itu berubah. Apakah ini hanya kebetulan? Tidak! Sebagai pemberita ini bukan rekayasa dari pemikiran saya sendiri. Setelah proses penangan urutannya menjadi:
1.      Kepala
2.      Pakaian
3.      Rumah
4.      Kulit

Imamat 14:54-56
14:54 Itulah hukum tentang setiap penyakit kusta, kudis kepala,
14:55 tentang kusta pada pakaian dan rumah,
14:56 tentang bengkak, bintil-bintil dan panau,

Kulit kena mengena dengan perasaan. Panjang ayat-ayat untuk mendeteksi tentang kusta pada kulit. Itu baru mendeteksi dan belum pengobatannya. Yang kita perhatikan di sini, setelah hal ini selesai kulit ditaruh pada urutan akhir dan kepala urutan awal. Kepala dan kulit ini mengapit kusta pada pakaian dan rumah.

Kusta pada pakaian itu berbicara perilaku dan kusta pada rumah itu berbicara kusta dalam nikah. Yang bisa mengganggu perilaku sehingga diarahkan tidak benar dan nikah menjadi tidak benar itu karena pikiran dan perasaan. Olehnya itu kita lihat di sini Tuhan ingin membenahi dan memulihkan gereja Tuhan sebab kusta itu adalah gambaran dosa yang terang-terangan.

Salah satu contoh dosa terang-terang adalah:
Yehezkiel 33:31-33
33:31 Dan mereka datang kepadamu seperti rakyat berkerumun dan duduk di hadapanmu sebagai umat-Ku, mereka mendengar apa yang kauucapkan, tetapi mereka tidak melakukannya; mulutnya penuh dengan kata-kata cinta kasih, tetapi hati mereka mengejar keuntungan yang haram.
33:32 Sungguh, engkau bagi mereka seperti seorang yang melagukan syair cinta kasih dengan suara yang merdu, dan yang pandai main kecapi; mereka mendengar apa yang kauucapkan, tetapi mereka sama sekali tidak melakukannya.
33:33 Kalau hal itu datang -- dan sungguh akan datang! -- mereka akan mengetahui bahwa seorang nabi ada di tengah-tengah mereka."

Ini adalah contoh dosa terang-terangan dan perilaku mereka yang tidak tahu malu. Mereka datang mengerumuni Yehezkiel yang adalah nabi dan imam, mereka mau mendengarkan Firman pengajaran dan Firman nubuatan. Tetapi setelah Yehezkiel menyampaikan Firman, mereka mengatakan “kami tidak mau melakukan”. Mengapa? Sebab mereka mencari keuntungan yang haram. Ini adalah dosa terang-terangan, ini salah satu kusta dalam gereja.

Jangan kita hadir di sini hanya sekedar pengisi upacara ibadah kemudian setelah pulang tidak mau lakukan, itu berarti kusta. Betapa beratnya kalau gembala yang seperti itu sebab kasian  jemaat yang dia layani semuanya menjadi kusta sehingga tidak bisa menjadi isteri Anak Domba Allah. Ini yang jangan terjadi dalam diri kita. Jangan karena perilaku saya maka jemaat kena kutuk (tulah).

Pada bunyi sangkakala yang keempat ada yang terbang di antara langit dan bumi, itulah penyingkiran gereja. Yang menyingkir akan berteriak bahwa masih ada 3 celaka lagi yang akan menyusul, itulah sangkakala yang kelima, keenam dan ketujuh. Ditambah lagi dengan tujuh bokor.

Jangan kita memposisikan diri ada pada orang yang mau dihukum. Tuhan Yesus sudah semakin dekat datang seharusnya makin membara kasih kita kepada Tuhan, makin membara melakukan Firman dan bukannya main protes Firman! Nanti kita salah! Kalau kita dideteksi dan diraba oleh Tuhan maka yang salah segera mengaku dosa.

Saya juga pernah seperti itu. Ketika sedang menyampaikan Firman tentang hubungan anak dan orang tua, begitu kuat jari Tuhan menuding saya. Waktu itu saya langsung berhenti menyampaikan Firman dan turun menyelesaikan dengan mama saya. Saya meminta maaf kepada mama karena banyak melakukan perbuatan yang jahat yang tidak menyenangkan hati mama dan menyusahkan mama. Hal yang tidak saya sangka, mama saya malah berbalik minta maaf dan berkata “mama banyak lakukan hal tidak baik padamu”. Mama saya yang tidak tahu pengajaran tetapi ketika disampaikan Firman, Tuhan rubah hatinya.
Jangan berpikir dengan predikat Kristen saudara sudah bisa masuk Sorga! Saudara butuh pemulihan, mulai dari kulit itu perasaan, kepala itu pikiran, pakaian itu perilaku dan rumah itu nikah.

Imamat 14:54-57
14:54 Itulah hukum tentang setiap penyakit kusta, kudis kepala,
14:55 tentang kusta pada pakaian dan rumah,
14:56 tentang bengkak, bintil-bintil dan panau,
14:57 untuk memberi petunjuk dalam hal najis atau dalam hal tahir; itulah hukum tentang kusta."

Ternyata yang harus banyak diberi penekanan adalah kepala/ pikiran dan kulit/ perasaan. Kalau pikiran dan perasaan ini tidak cepat dibenahi maka pikiran dan perasaan ini akan membuat rusak perilaku dan nikah kita. Pikiran dan perasaan kita harus dibenahi.

Itu sebabnya banyak kehidupan yang tidak berdaya mengatur perilaku, baik perilaku dalam tahbisan pelayanan, perilaku antara sesama umat, perilaku di dalam nikah sebab perasaannya sudah tumpul. Orang yang sudah tidak bisa diatur itu perasaannya sudah tumpul. Padahal itu yang ditekankan dalam:
Yeremia 7:3,5
7:3 Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini.
7:5 melainkan jika kamu sungguh-sungguh memperbaiki tingkah langkahmu dan perbuatanmu, jika kamu sungguh-sungguh melaksanakan keadilan di antara kamu masing-masing,

Dia bagaikan diselar besi panas, biarpun melakukan dosa perasaannya sudah tumpul. Walaupun sudah ditunjukkan kesalahannya coba diatur, tetapi dia sudah tidak bisa berubah, dia tidak merasa salah. Yang salah adalah orang yang datang berlutut di kakinya.
Efesus 4:18-19
4:18 dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka.
4:19 Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran.

I Timotius 4:2
4:2 oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.

I Timotius 4:2 (Terjemahan Lama)
4:2 oleh keadaan orang munafik yang memberitakan dusta, yang di dalam perasaannya seperti diselar dengan besi hangat,

Mereka sudah tidak punya rasa/ sudah mati rasa. Mereka sudah tidak merasa apa yang mereka lakukan itu mengarahkan pada kejahatan dan kecemaran. Jangan sampai kita mati rasa.

Itu sebabnya kulit yaitu perasaan penutup dan kepala yaitu pikiran pembuka untuk mempres perilaku dan nikah. Kalau dalam nikah menggalakkan pertengkaran itu berarti sudah diselar besi panas. Dalam nama Tuhan Yesus ini jangan terjadi pada kita. Buat saya lebih dahulu, jangan saya mati rasa, ini yang harus dibenahi. Jangan sampai pikiran saya kusta, perasaan saya kusta sehingga nikah dan perilaku saya juga kusta.

Kita lihat contoh kehidupan yang seperti diselar besi panas.
Galatia 6:16-19
6:16 Dan semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat atas mereka dan atas Israel milik Allah.
6:17 Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus.
6:18 Kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai roh kamu, saudara-saudara! Amin.

Pada tubuh Paulus ada cap seperti sapi yang diselar dengan besi panas. Ini tanda bahwa Paulus sah ada yang memiliki. Siapa yang memiliki Paulus? Itulah Tuhan Yesus. Tanda ini ada bekas cambuk dan itulah yang dikatakan stegma atau stegmatos. Stegma atau stegmatos harus ada pada kita untuk menghindari pikiran dan perasaan kita menjadi tumpul.  Kita menoleh melihat diri kita bahwa benar-benar perasaan kita sudah dikuasai oleh Tuhan, sudah seperasaan dengan Tuhan. Ini yang Tuhan rindukan dari diri kita.

Dalam kitab nabi Yehezkiel pasal 3 kita melihat bagaimana Yehezkiel berangkat dengan hati panas sebab perasaan Kristus ada pada dirinya. Bagaimana Allah panas hati melihat pemberontakkan orang Israel demikian juga Yehezkiel merasa seperti itu. Itulah hamba Tuhan yang mempunyai stegmatos.

Kalau hamba Tuhan merasa bahwa dalam dirinya sudah ada tanda dari Tuhan maka kehidupan itu tidak akan dihinggapi perasaan yang tumpul dan dia bisa mendeteksi adanya kusta pada si A, pada si B, pada seluruh jemaat atau pada sesama hamba Tuhan.

Memang untuk menangani ini, hamba Tuhan yang berani berbicara seperti itu, dia harus rela menanggung resiko. Contoh konkritnya adalah Yeremia. Setelah Yeremia diperlakukan seperti ini, Yeremia mengutuk-ngutuk hari kelahirannya dan berteriak “kelaliman!”.
Yeremia 20:1
20:1 Pasyhur bin Imer, imam yang pada waktu itu menjabat kepala di rumah TUHAN, mendengar Yeremia menubuatkan perkataan-perkataan itu.

Pasyhur bin Imer adalah Imam kepala dalam rumah Tuhan berhadapan dengan Yeremia yang adalah nabi dan juga imam karena dia dari jalur keturunan Harun. Yeremia ini mempunyai Firman pengajaran dan Firman nubuatan. Pasyhur juga imam berarti punya pengajaran namun tidak seperti Yeremia. Walaupun secara rohani Pasyhur di bawah Yeremia tetapi secara fisik dia lebih di atas sehingga dia berani memukul Yeremia.

Yeremia 20:2
20:2 Lalu Pasyhur memukul nabi Yeremia dan memasungkan dia di pintu gerbang Benyamin yang ada di atas rumah TUHAN.

Kaki yang berjalan untuk menyampaikan Firman nubuatan dan Firman pengajaran itu dipasung, artinya dibatasi ruang geraknya. Kenapa Pasyhur memukul Yeremia? Sebab pikiran, perasaan, perilaku dan nikahnya Pasyhur dikoreksi oleh Yeremia. Setelah dipukul dan dipasung dan setelah dia dibebaskan ternyata masih kelihatan dagingnya.
Yeremia 20:7-8
20:7 Engkau telah membujuk aku, ya TUHAN, dan aku telah membiarkan diriku dibujuk; Engkau terlalu kuat bagiku dan Engkau menundukkan aku. Aku telah menjadi tertawaan sepanjang hari, semuanya mereka mengolok-olokkan aku.
20:8 Sebab setiap kali aku berbicara, terpaksa aku berteriak, terpaksa berseru: "Kelaliman! Aniaya!" Sebab firman TUHAN telah menjadi cela dan cemooh bagiku, sepanjang hari.

Jadi seakan-akan dia dipaksa. Coba bagaimana perasaan hamba Tuhan ini, dirinya sudah dicela dan diolok, Firman yang dia sampaikan juga dicela dan diolok. Itulah resiko hamba Tuhan. Berani memberitakan kebenaran kita harus siap dipukul, artinya harus siap dirobek-robek perasaan kita.

Yeremia 20:9
20:9 Tetapi apabila aku berpikir: "Aku tidak mau mengingat Dia dan tidak mau mengucapkan firman lagi demi nama-Nya", maka dalam hatiku ada sesuatu yang seperti api yang menyala-nyala, terkurung dalam tulang-tulangku; aku berlelah-lelah untuk menahannya, tetapi aku tidak sanggup.

Saya sebagai hamba Tuhan berkali-kali mau dipukul. Tetapi saya yakin Firman Tuhan bahwa saya tidak akan dipegang oleh setan. Kalau saudara lahir di dalam Allah dan mengasihi Tuhan maka tidak akan ada tangan setan yang bisa meraba saudara! Ini yang harus menjadi pegangan kita. Harus kita imannya ini.
I Yohanes 5:18
5:18 Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya.

Kerinduan hatiku dan hati hamba-hamba Tuhan, biarlah kita seperti kerinduan hati Paulus yaitu supaya siapapun yang dipercayakan kepada kita untuk dilayani supaya menjadi Mempelai Wanita Tuhan, menjadi anggota Tubuh Kristus. Itu yang digumuli oleh rasul Paulus sekalipun dia mengatakan tidak akan sampai di sana.
Filipi 3:12
3:12 Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.

Kita akan belajar pada satu contoh, orang yang terketuk perasaan hatinya. Orang yang terketuk perasaan hatinya ini, terpulihkan kustanya, berdampak positif untuk menghadirkan seseorang start awal kemuliaan. Ini adalah kehidupan yang diketuk hatinya, perasaannya dan pikirannya, yang selama ini sudah keenakan dan dia lupa apa yang dia janji.
Kejadian 41:9
41:9 Lalu berkatalah kepala juru minuman kepada Firaun: "Hari ini aku merasa perlu menyebutkan kesalahanku yang dahulu.

Jadi kalau perasaan terkoreksi, kusta itu ditangani, maka dia akan mengakui kesalahannya dahulu.

Kejadian 41:10-13
41:10 Waktu itu tuanku Firaun murka kepada pegawai-pegawainya, dan menahan aku dalam rumah pengawal istana, beserta dengan kepala juru roti.
41:11 Pada satu malam juga kami bermimpi, aku dan kepala juru roti itu; masing-masing mempunyai mimpi dengan artinya sendiri.
41:12 Bersama-sama dengan kami ada di sana seorang muda Ibrani, hamba kepala pengawal istana itu; kami menceritakan mimpi kami kepadanya, lalu diartikannya kepada kami mimpi kami masing-masing.
41:13 Dan seperti yang diartikannya itu kepada kami, demikianlah pula terjadi: aku dikembalikan ke dalam pangkatku, dan kepala juru roti itu digantung."

Dia menyadari kesalahannya/ kustanya dan dia mengaku kepada Firaun. Ini adalah orang Mesir, orang dunia, mereka bisa peka seperti ini. Kenapa anak Tuhan tidak peka seperti ini. Tidak perlu menunggu 2 tahun! Sebab memang ada pesan dari Yusuf kepada dua orang ini, utama yang berbicara ini supaya mereka mengingat Yusuf namun dia lupakan. Akhirnya juru minum ini sadar dan dia mengaku kesalahannya padahal dia orang dunia. Kenapa kita tidak bisa seperti itu bahkan  bertahan dengan kekerasan hati.

Dengan adanya pengakuannya ini maka itu adalah titik balik dari penderitaan kepada kemuliaan Yusuf. Apa artinya untuk kita? Ketika perasaan kita terkoreksi dan kita minta ampun maka itu adalah start atau titik balik yang saudara temukan untuk mencapai kemuliaan. Tetapi kalau bertahan jangan harap ada kemuliaan. Kalau kita bertahan dengan perasaan kita yang kusta, pikiran kita yang kusta, kelakuan kita yang kusta, nikah kita yang kusta, jangan katakan titik balik menuju pada kemuliaan, malah arus penderitaan akan lebih deras nanti dan berakhir di neraka. Ini jangan terjadi pada kita, dijauhkan Tuhan.

Mari kita peka dengan kulit perasaan ini, mari kita peka dengan kepala (pikiran). Kalau ini tidak diperbaiki maka pikiran dan perasaan akan tergambar dalam perilaku dan nikah. Dalam nama Tuhan Yesus ini jangan terjadi pada kita.

Kejadian 41:14
41:14 Kemudian Firaun menyuruh memanggil Yusuf. Segeralah ia dikeluarkan dari tutupan; ia bercukur dan berganti pakaian, lalu pergi menghadap Firaun.

Begitu perasaan, pikiran, perilaku dan dosa pada nikah itu diakui maka tidak tunggu lama pada saat itu juga titik balik kemuliaan segera saudara nikmati. Cukup lama Yusuf di dalam penjara. Orang yang tidak salah disalahkan dan dia terima, akhirnya dia menerima kemuliaan yang luar biasa. Orang yang salah dibebaskan akhirnya binasa. Ini pembelajaran yang luar biasa dari Tuhan untuk kita.

Saat penderitaan akan segera berakhir. Ini menunjukkan saat penderitaan kita akan segera berakhir kalau kita selesaikan di hadapan Tuhan. Kalau tidak diselesaikan penderitaan itu tidak akan selesai bahkan bertambah-tambah terus. Jangankan menerima kemuliaan Sorga, kemuliaan dunia saja betapa sulitnya.

Kejadian 41:15
41:15 Berkatalah Firaun kepada Yusuf: "Aku telah bermimpi, dan seorang pun tidak ada yang dapat mengartikannya, tetapi telah kudengar tentang engkau: hanya dengan mendengar mimpi saja engkau dapat mengartikannya."

Mengapa Yusuf bisa mengartikan? Karena ia tidak pernah membela diri saat disalah-salahkan bahkan sampai dipenjara dia terima dia yakin Tuhan pasti membela.

Kejadian 41:16
41:16 Yusuf menyahut Firaun: "Bukan sekali-kali aku, melainkan Allah juga yang akan memberitakan kesejahteraan kepada tuanku Firaun."

Kemampuan dia menghadapi penderitaan itupun bukan dari dirinya tetapi dari Tuhan. Tuhan yang memberi kekuatan. Ketika saudara ada dalam derita sengsara entah dalam bentuk apapun, termasuk sengsara karena virus, bakteri, kuman sehingga kita sakit maka jangan kita mengeluh apalagi sampai menyumpah-nyumpah nanti penderitaan akan bertambah, adalah lebih indah bila kita mengucap syukur. Titik balik orang yang mengucap syukur walaupun menderita berarti kemuliaan sudah di depan pintu.

Bila pikiran dan perasaan negatif yang mengganggu maka tampillah perilaku yang negatif. Kalau pikiran dan perasaan kita positif maka perilaku kita positif, sampai pada kemuliaan.

Kejadian 41:17-18
41:17 Lalu berkatalah Firaun kepada Yusuf: "Dalam mimpiku itu, aku berdiri di tepi sungai Nil;
41:18 lalu tampaklah dari sungai Nil itu keluar tujuh ekor lembu yang gemuk badannya dan indah bentuknya, dan makan rumput yang di tepi sungai itu.

Ternyata mimpi ini bernubuat untuk kita gereja hujan akhir. Ada dua macam pelayanan. Pelayanan yang satu bagaikan lembu yang tambun dan gandum yang bernas. Ini adalah pelayanan yang subur yang selalu mengangkat pikiran dan perasaannya pada hal-hal yang positif sehingga hasilnya positif. Tetapi lembu kurus dan gandum yang kurus itu adalah pelayanan dengan pikiran dan perasaan yang negatif hasilnya negatif, selalu banyak keluhan. Model ini yang banyak bereaksi mau menelan pelayanan yang tambun dan bernas (berisi).

Kita bawa diri ada dalam pelayanan yang ada perasaan dan pikiran seperti lembu yang tambun dan gandum yang berisi atau perasaan dan pikiran seperti lembu yang kurus dan gandum yang kering. Yang terakhir ini tidak indah.

Syukur dan puji kepada Tuhan, setelah ada orang yang mengaku maka tampillah Yusuf. Kita awalnya seperti juru minum yang lupa akan permasalahan. Tetapi ketika kita menyelesaikan maka karakter Yusuf muncul. Jangan sampai kita menjadi kehidupan Kristen yang seperti lembu kurus, pelayanan rohaninya kurus, tidak ada kemuliaan. Tetapi kalau kita melayani dengan penuh syukur tanpa menyimpan hati kepada orang lain maka saat kita menyelesaikan maka kemuliaan mulai muncul. Ini yang kita lihat terjadi bagi Yusuf.

Kissh Yusuf ini dalam Kejadian pasal 41 ini ada 28 kali menyebut angka 7. Itu adalah angka panjang tenda Tabernakel. Tabernakel itu adalah 28 hasta dan tidak menyentuh tanah. Kiri dan kanan tidak menyentuh tanah. Ini yang diminta oleh Tuhan di akhir zaman ini. Yaitu orang Kristen yang benar-benar percaya, memiliki iman dengan pandangan ke atas. Tenda itu ada di atas dengan 4 warna dan ada gambar kerub. Berarti kita memandang ke atas dan melihat 4 Injil di mana Yesus adalah Raja, Hamba, Manusia dan Anak Allah. Kerub adalah makhluk Sorga berarti padangan kita kepada Sorga yang suci dan kudus.  Kalau memiliki pandangan seperti itu maka kita tidak menyentuh bumi dan kemuliaan Sorga menjadi bagian kita. Kalau hanya melihat pasir dunia bagaimana mau mendapat kemuliaan Sorga. Bagaimana kemuliaan yang dijanji oleh Tuhan?
Kolose 3:1-4
3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
3:4 Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.

Nomor satukan perkara yang di atas. Jangan sibuk mencari perkara dunia sehingga lupa tengadah ke atas, lupa waktu ibadah. Di dalam ibadah kita dibina melalui Firman sehingga kita alami penyucian oleh Firman Pengajaran dan tidak kusta lagi.

Kita tersembunyi dengan Kristus di dalam Allah. Apalagi yang mau iblis lakukan. Biarpun mata ular naga memelototi kita sampai keluar 10 cm tetapi dia tidak bisa melihat karena kita sudah tersembunyi di dalam Allah. Itu adalah orang yang mencari perkara di atas.

Kata juru minum Firaun “hari ini aku merasa perlu menyebutkan kesalahanku yang dahulu” (perasaannya tersentuh). Berarti kita harus menyelesaikan dosa supaya melihat kemuliaan Allah dan supaya tersembunyi di dalam Allah sehingga tidak bisa dijamah oleh iblis. Kemuliaan Tuhan sudah menanti saudara.

Ada empat bentuk kusta ini yaitu kulit, kepala, pakaian dan rumah. Setelah disampaikan cara penanganannya maka susunan ini berubah yaitu kepala, pakaian, rumah dan kulit.

Ada 4 orang yang kena kusta dalam Alkitab yang kita bicarakan.
1.      Miryam kena kusta putih.
2.      Gehazi kena kusta putih.
3.      Yoab kena kusta tetapi tidak dikatakan kusta putih.
4.      Uzia kena kusta tetapi tidak disebut kusta putih.

Kusta putih ini kebenaran diri sendiri. Kebenaran diri sendiri terlalu menonjol dalam diri Miryam dan pada Gehazi. Miryam ada hubungannya dengan nikah karena nikah yang dikoreksi di situ. Kebenaran diri sendiri paling menonjol dalam nikah.

Kemudian Gehazi dalam pemikiran dan perilakunya ada kusta putih, ada kebenaran diri sendiri. Dia berpikir “tuanku Elisa terlalu segan pada jenderal Naaman sehingga menolak pemberiannya”. Itu tuduhan Gehazi terhadap Elisa.

Ketika Daniel mengartikan tulisan tangan yang menulis di dinding, raja Belsyazar menjanjikan akan memberikan harta benda kepadanya tetapi Daniel menolak itu. Elisa sama dengan Daniel, pikiran dan perasaannya tidak tertuju pada bendawi, tetapi Gehazi pikiran dan perasaannya tertuju ke sana.
Daniel 5:17
5:17 Kemudian Daniel menjawab raja: "Tahanlah hadiah tuanku, berikanlah pemberian tuanku kepada orang lain! Namun demikian, aku akan membaca tulisan itu bagi raja dan memberitahukan maknanya kepada tuanku.

Daniel mau disewa, mau dibayar harganya. Kalau kita mau melayani Tuhan dengan benar dan menyelesaikan apa yang salah maka berkat itu datang dengan sendirinya.

Dalam pikiran dan perasaan Gehazi dia menuduh.
II Raja-raja 5:19-20
5:19 Maka berkatalah Elisa kepadanya: "Pergilah dengan selamat!" Setelah Naaman berjalan tidak berapa jauh dari padanya,
5:20 berpikirlah Gehazi, bujang Elisa, abdi Allah: "Sesungguhnya tuanku terlalu menyegani Naaman, orang Aram ini, dengan tidak menerima persembahan yang dibawanya. Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya aku akan berlari mengejar dia dan akan menerima sesuatu dari padanya."

Sebelum kena kusta, pikiran Gehazi lebih dahulu kena kusta. Dalam pikiran Gehazi dia menuding gurunya yaitu Elisa. Padahal Elisa ini punya Firman dan Roh Kudus. Jadi yang dia salah-salahkan adalah Firman dan Roh Kudus. Bahaya kalau dalam diri hamba Tuhan ada Firman dan Roh Kudus lalu kita salah-salahkan.

Gehazi menggunakan kata “demi Tuhan yang hidup”. Untuk yang jahat dia memakai nama Tuhan. Yang benar baru boleh memakai nama Tunan, jangan pakai nama Tuhan kalau itu mengarah pada yang jahat! Untuk yang benar kita memakai nama Tuhan.

II Raja-raja 5:21-22
5:21 Lalu Gehazi mengejar Naaman dari belakang. Ketika Naaman melihat ada orang berlari-lari mengejarnya, turunlah ia dengan segera dari atas kereta untuk mendapatkan dia dan berkata: "Selamat!"
5:22 Jawabnya: "Selamat! Tuanku Elisa menyuruh aku mengatakan: Baru saja datang kepadaku dua orang muda dari pegunungan Efraim dari antara rombongan nabi. Baiklah berikan kepada mereka setalenta perak dan dua potong pakaian."

Sudah menuding dia membuat lagi konsep dusta. Ini penyebab Gehazi kena kusta. Pikirannya sudah menuduh gurunya salah, dia mengarang lagi cerita dusta. Dia memakai nama Elisa supaya Naaman terketuk hati. Dia memanfaatkan nama orang lain untuk mendapat keuntungan.

II Raja-raja 5:23
5:23 Naaman berkata: "Silakan, ambillah dua talenta." Naaman mendesak dia, dan membungkus dua talenta perak dalam dua pundi-pundi dan dua potong pakaian, lalu memberikannya kepada dua bujangnya; mereka ini mengangkut semuanya di depan Gehazi.

Tuhan Yesus memang mengajar kalau ada yang meminta satu berikan dua. Tuhan Yesus belum mengajar tetapi Naaman sudah praktek karena kustanya sudah dipulihkan. Orang yang menerima itu malah bersiap menerima kustanya Naaman.

II Raja-raja 5:24
5:24 Setelah mereka sampai ke bukit, disambutnyalah dari tangan mereka, disimpannya di rumah, dan disuruhnya kedua orang itu pergi, maka pergilah mereka.

Dua orang itu sudah capek memikul tetapi Gehazi tidak memberikan apa-apa, ini orang yang kikir.

II Raja-raja 5:25-26
5:25 Baru saja Gehazi masuk dan tampil ke depan tuannya, berkatalah Elisa kepadanya: "Dari mana, Gehazi?" Jawabnya: "Hambamu ini tidak pergi ke mana-mana!"
5:26 Tetapi kata Elisa kepadanya: "Bukankah hatiku ikut pergi, ketika orang itu turun dari atas keretanya mendapatkan engkau? Maka sekarang, engkau telah menerima perak dan dengan itu dapat memperoleh kebun-kebun, kebun zaitun, kebun anggur, kambing domba, lembu sapi, budak laki-laki dan budak perempuan,

Hasilnya kelihatan rohani. Kebun zaitun berarti ada terang, di mata manusia dia terlihat hidup dalam terang tetapi kamuflase. Di mata manusia terlihat ada kebun anggur, nikahnya penuh sukacita, ada kambing domba berarti ibadahnya bagus tetapi di mata Tuhan nikahnya gelap, ibadahnya gelap!

Ada kesenangan secara lahiriah karena ada yang menangani persoalan lahiriah, ada budak laki-laki dan ada budak perempuan. Tetapi apa yang dikatakan oleh Elisa?
II Raja-raja 5:27
5:27 tetapi penyakit kusta Naaman akan melekat kepadamu dan kepada anak cucumu untuk selama-lamanya." Maka keluarlah Gehazi dari depannya dengan kena kusta, putih seperti salju.

Sakit kusta itu sampai pada keturunannya. Kasian karena papanya menurunkan kusta. Di dalam ibadahnya ada kusta putih. Dalam anggur, berarti dalam nikah terlihat ada sukacita tetapi kebenaran diri sendiri. Ada terang tetapi itu terang palsu.

Saya ingat bapak Pdt. In Yuwono menerangkan tentang pekerja-pekerja palsu, anjing-anjing, penyunat-penyunat palsu, bagaikan dipotong leher saya.

Tuhan ingin memulihkan saya dan saudara, Dia cinta saya dan saudara. Jangan saya tampil dengan pelita yang palsu. Ibadah kita jangan tampil dengan pelayanan yang palsu. Nikah kita jangan tampil dengan sukacita palsu. Jangan kita angan-angankan budak laki-laki dan budak perempuan sebab kalau itu diangan-angankan maka itu akan jauh. Yang harus kita pikirkan adalah bagaimana merubah sikap kita maka itu semua dekat, akan dikirimkan oleh Tuhan.

Hamba-hamba Tuhan jangan kita tampil seperti pelita yang palsu. Sementara rasul Paulus berbicara tentang pelita benar yang bercahaya, di sisi lain malah muncul pelita yang palsu.

II Raja-raja 5:26
5:26 Tetapi kata Elisa kepadanya: "Bukankah hatiku ikut pergi, ketika orang itu turun dari atas keretanya mendapatkan engkau? Maka sekarang, engkau telah menerima perak dan dengan itu dapat memperoleh kebun-kebun, kebun zaitun, kebun anggur, kambing domba, lembu sapi, budak laki-laki dan budak perempuan,

Berarti Roh Allah dan Firman berbicara. Kalau Firman dan Roh Allah berbicara jangan coba kita preteli atau kita belokkan.

Ternyata tujuan Gehazi ini diakhiri dengan kesenangan daging, ada budak laki-laki dan budak perempuan yang menyenangkan dia. Ada budak laki-laki yang mengerjakan kebunnya dan ada budak perempuan yang memasak. Apalah arti kesenangan daging tetapi kusta, tidak masuk dalam penyingkiran gereja dan malah masuk neraka.

Olehnya itu jangan kita berpikir mencari kesenangan daging. Biarlah kita berpikir bagaimana kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kami hamba Tuhan harus berpikir bagaimana supaya jemaat yang dipercayakan Tuhan kepada kita agar disambut oleh Tuhan Yesus menjadi isteriNya, menjadi Mempelai WanitaNya yang disingkirkan ke padang belantara. Itu tanggung jawab kita.

Pikiran dan perasaan kita ini harus dibereskan sebab kalau tidak ini yang akan menggoncang nikah dan perilaku kita. Kulit dan kepala, keduanya pernah di depan. Perasaan dan pemikiran ini yang harus direnovasi. Anak-anak perhatikan Firman, jangan menjadi sandungan. Jemaat perhatikan Firman, Tuhan akan segera datang menjemput saudara, Dia rindu saudara. Tanamkan dalam hati saudara “saya rindu merangkul Yesus” dan Yesus juga rindu merangkul saudara.

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar