20150822

Kebaktian Doa, Sabtu 22 Agustus 2015 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
                                  
Yohanes 1:1-3
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.

Pasal ini terbagi tiga:
1.      Ayat 1-18: kesaksian rasul Yohanes. Intinya di dalam mengangkat Yesus yang adalah Firman menjadi daging, dalam bentuk pengajaran
2.      Ayat 19-37: kesaksian nabi Yohanes yang menampilkan Tuhan Yesus pada hal-hal yang akan terjadi di depan. Sebelum Tuhan Yesus dibaptis oleh Yohanes, dia lebih dahulu berbicara tentang baptisan dan tujuan dari pembaptisan itu. Bila diterapkan dalam kehidupan kita itu menunjuk kematian dan kebangkitan Kristus yang kita praktekkan dalam baptisan air. Itu diceritakan oleh Yohanes Pembaptis sebelum kenyataannya diwujudkan oleh Tuhan Yesus. Itulah Firman nubuatan
3.      Ayat 38-51: kesaksian langsung dari Tuhan Yesus sendiri.

Kesaksian rasul Yohanes dalam bentuk Firman pengajaran, nabi Yohanes dalam bentuk Firman nubuatan dan Tuhan Yesus tampil sebagai batu penjurunya. Tiga serangkai ini menjadi kekuatan berdirinya gereja Tuhan dan kita tidak bisa lepas dengan ini.
Efesus 2:20-22
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.

Sesudah pasal satu kita masuk pada pasal dua dan melihat bangunan yang dibangun di atas dasar Firman pengajaran, Firman nubuatan dan Tuhan Yesus sebagai batu penjurunya adalah nikah. Dilanjut pada kisah berikut berbicara tentang Bait Allah. Jadi ibadah dan nikah dasarnya Firman pengajaran, Firman nubuatan dan Tuhan Yesus sebagai batu penjurunya. Tidak bisa kita membawa nikah menuju pada nikah yang rohani, tidak bisa kita membawa ibadah kita menuju pada ibadah yang sempurna tanpa tiga serangkai ini yaitu Firman pengajaran, Firman nubuatan dan Tuhan Yesus batu penjurunya.  
Dalam pergumulan lewat pertolongan Tuhan dan kemurahan Tuhan, Allah menyingkapkan hal ini. Saya pribadi sangat terperanjat, begitu sistematisnya Tuhan mengatur FirmanNya. Tanpa pertolongan Tuhan, tanpa diberikan Tuhan hikmat dan pengertian tidak akan mungkin kita mengerti sebab ini susunan dari sorga.

Kalau kita mau membangun nikah dan ibadah kita maka tidak bisa lepas dari Firman pengajaran, Firman nubuatan dan Kristus sendiri yang adalah batu penjurunya.

1.      Kesaksian rasul Yohanes
Kita lihat penampilan rasul Yohanes yang mengedepankan tentang Firman pengajaran ini.
Wahyu 1:1
1:1 Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa  yang harus segera terjadi. Dan oleh malaikat-Nya yang diutus-Nya,  Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes.

Wahyu 1:1 (Terjemahan Lama)
1:1 Bahwa inilah wahyu daripada Yesus Kristus, yang dianugerahkan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-Nya perkara-perkara yang tak dapat tiada akan jadi dengan segeranya; maka disuruhkan-Nya malaekat-Nya memberitahu dia kepada hamba-Nya, yaitu Yahya,

HambaNya Yohanes ini telah diberikan pernyataan dalam bentuk Firman pengajaran. Jadi Firman pengajaran tidak datang dengan sendirinya tetapi Dia memakai hamba Tuhan, di sini adalah Yohanes dalam kapasitas sebagai rasul. Ini yang dia kedepankan.

Setelah dia berbicara tentang hal-hal dalam bentuk Firman pengajaran, muaranya adalah Yesus batu penjuru. Batu penjuru yang mengikat Firman pengajaran dan Firman nubuatan ini bukan batu penjuru yang mati tetapi batu penjuru yang hidup. Tidak ada artinya Firman pengajaran tanpa batu penjuru, tidak ada artinya Firman nubuatan tanpa batu penjuru. Batu penjuru ini Ilahi, artinya Allah sendiri batu yang hidup.

Ketika Tuhan berencana membangun ibadah dan nikah, maka kita melihat dalam kesaksian Yohanes ini, bangsaNya sendiri menolak dan dunia tidak mengenal Dia.
Yohanes 1:10
1:10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.

Sang Pencipta tidak dikenal oleh yang dicipta, inilah dunia. Jadi kehidupan Kristen yang duniawi itu berarti tidak mengenal Penciptanya. Kalau dia mengenal Penciptanya maka hal-hal yang duniawi itu akan dia gunakan untuk hormat bagi Penciptanya. Itu nilai pengajaran agar umat Tuhan tidak memiliki pemikiran sebagai Kristen yang duniawi tetapi Kristen yang mengerti Firman pengajaran sehingga dia mengerti siapa Penciptanya dan dia memanfaatkan apa yang ada padanya untuk kemuliaan bagi nama sang Pencipta. Pengenalan ini harus bertumbuh. Makin bertumbuh pengenalanku maka akan semakin paham bahwa apa yang ada pada diriku adalah hak Sang Pencipta.

Kalau mengerti Firman pengajaran maka kita akan tahu bahwa tubuh, jiwa dan roh kita ini ada Penciptanya, ada Pemiliknya sehingga kita tidak akan menahan tubuh, jiwa dan roh kita untuk tidak datang beribadah. Pencipta itu memiliki kita apalagi kalau dibangun di dalam Firman pengajaran, Firman nubuatan dan Tuhan Yesus sebagai batu penjurunya. Kita ini dibangun untuk apa? Dibangun untuk diarahkan pada Pencipta ini adalah Mempelai Laki-laki Sorga. Kalau demikian maka pengenalan kita lebih tandas bahwa Pencipta ini adalah Mempelai Laki-laki Sorga (Suami) kita. Berarti kita dimiliki dan semuanya adalah milik Suami kita ini.
Yesaya 54:5
54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.

Ini tatanan nikah yang berangkat dari sistem Sorga.
I Korintus 7:4; 3:23
7:4 Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.
3:23 Tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah.

Kalau kita paham bahwa kita adalah miliknya Kristus dan dihubungkan sebagai kedudukan suami isteri maka berarti Dia adalah milik kita dan kita adalah milikNya. Kita tidak bisa mengatakan “saya tidak yakin Tuhan memelihara dan menjaga saya” sebab kita adalah Mempelai WanitaNya, tidak mungkin Mempelai Laki-laki Sorga membiarkan kita. Persoalannya di mana? Karena hubungan kita belum mesra dengan Tuhan, kita belum merasa kita ini adalah miliknya Tuhan. Kalau kita tahu bahwa kita milikNya berarti kita merasa Firman pengajaran itu adalah milik kita. Bila seperti itu maka tidak mungkin terjadi penolakan terhadap Firman.
Yohanes 1:10
1:10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.

Kalau dikaitkan dengan kekristenan ini adalah orang Kristen duniawi. Kalau orang Kristen duniawi dia hanya berpikir bahwa dirinya adalah miliknya sendiri serta dunia adalah miliknya.

Yohanes 1:11
1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.

Ini lebih sial, mengaku milikNya tetapi menolak. Saya takut kalau kita sudah dibeli oleh Tuhan tetapi malah menolak Dia.
I Korintus 6:20
6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

Apa yang ditolak di sini? Firman pengajaran itu ditolak. Mengatakan tidak menolak Yesus tetapi ajaranNya ditolak. Padahal yang ditolak ini adalah bagian dari pondasi di mana kita membangun bangunan rohani kita. Makanya rohani itu tidak indah di hadapan Tuhan, bangunan rohaninya itu kropos dan tidak kuat. Ketika diterpa angin pengajaran palsu maka robohlah bangunan itu.

Olehnya itu ayo kita bangun rohani kita di atas Firman pengajaran yang sehat, Firman nubuatan yang sehat dan batu penjurunya adalah batu yang hidup, bukan batu yang mati.
I Petrus 2:3-4
2:3 jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.
2:4 Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.

Kalau dunia menolak itu lumrah tetapi yang menolak di sini adalah milikNya. Jangan sampai kita mengaku milikNya karena kita sudah dibeli dengan darahNya yang mahal tetapi malah membuang batu yang hidup, membuang Firman pengajaran. Walaupun ditolak tetapi penghargaan sorga terhadap batu penjuru ini tidak pernah luntur, sorga tetapi menghormati, sorga tetap memuliakan. Bagaimana orang mengatakan mau ke sorga tetapi membuang batu yang hidup. Bagaimana nikah dan ibadah dibangun tetapi tidak di atas dasar Firman pengajaran dan Firman nubuatan, orang seperti itu aroma sorgapun tidak akan bisa dia cium.

Kalau kita sadar bahwa kita ini sudah dimiliki oleh Tuhan Yesus maka jangan kita buang (sia-siakan).
I Petrus 2:5
2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

Sejak kapan kita hidup? Hidup yang dibicarakan ini bukan hidup secara nafsani tetapi hidup dalam tubuh yang rohani.  Lebih dahulu kita dirubah dari kematian kepada kehidupan baru kita dibangun menjadi rumah yang disebut rumah bagi suatu imamat, berarti rumah yang ada roh pelayanan untuk mempersembahkan persembahan rohani.

Efesus 2:1
2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

Dikatakan mati tetapi hidup. Yang dikatakan mati di sini adalah rohaninya. Tetapi dia hidup dalam suasana rohani yang mati. Kalau tanpa Kristus itu disebut mati.

Efesus 2:2
2:2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.

Efesus 2:2 (Terjemahan lama)
2:2 yang dahulu kamu lakukan menurut istiadat dunia ini, ialah menurut kuasa penguasa di udara, yaitu roh yang lagi bekerja di dalam hati anak-anak durhaka.

Ketika dalam keadaan mati orang itu tunduk pada demon-demon (roh-roh diudara). Sialnya kalau sudah Kristen tetapi masih komat-kamit dengan berhala dan adat istiadat.

Efesus 2:3
2:3 Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.

Ini kondisi kita dulu, tetapi setelah ayat keempat itulah yang membuka peluang untuk kita.
Efesus 2:4-5
2:4 Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,
2:5 telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan --

Jadi kita mendapatkan kehidupan karena Kristus Yesus. Setelah rasul Yohanes bersaksi maka terbukalah hal-hal seperti ini. Kita direkrut dari kematian kepada kehidupan untuk dibangun menjadi Tubuh Kristus atau menjadi isteriNya.

Kalau kita dibangun dengan dasar Firman nubuatan, Firman pengajaran dan Tuhan Yesus sebagai batu penjuru maka indahlah bangunan rohani kita. Bila Tuhan melihat bangunan rohani kita ada kekurangannya, mungkin miring, Tuhan yang akan membenahi sebab itu bangunanNya. Kalau Tuhan melihat anakNya dalam ibadah kurang serius maka Tuhan segera melakukan pemulihan karena tujuannya agar kita bisa mempersembahkan persembahan yang rohani.

2.      Kesaksian nabi Yohanes pembaptis
Yohanes pembaptis ini adalah nabi, berarti dia bernubuat. Sebelum Yohanes datang sebagai pembuka jalan kedatangan Tuhan Yesus pertama kali, dia mengaku bahwa dia pembuka jalan tetapi yang dia beritakan adalah orang yang sudah ada lebih duluan darinya. Kemudian ketika dia dipertanyakan tentang baptisan maka Yohanes pembaptis berbicara tentang pembaptisan air.
Yohanes 1:24-27
1:24 Dan di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi.
1:25 Mereka bertanya kepadanya, katanya: "Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?"
1:26 Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal,
1:27 yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak."

Nabi Yohanes berbicara tentang baptisan dalam kapasitasnya sebagai nabi, berarti bernubuat tentang kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus.

Yohanes 1:28,31
1:28 Hal itu terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis.
1:31 Dan aku sendiri pun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel."

Baptisan air itu, dalam pandangan Yohanes sebagai seorang nabi Allah (berarti Tuhan yang berbicara dan dia menjadi terompetnya Tuhan) dia membaptis Tuhan Yesus untuk diperkenalkan kepada TubuhNya. Dulu berbicara Israel tetapi untuk kita sekarang adalah Tubuh Kristus. Ketika saya masuk dalam baptisan air maka saya diperkenalkan kepada anggota TubuhNya, saya menjadi salah satu anggota Tubuh Kristus.

Yohanes 1:32-33
1:32 Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya.
1:33 Dan aku pun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus.

Inilah kepala. Kepala kita adalah Tuhan Yesus, Dialah Mempelai Laki-laki Sorga yang mengaku Suami kita. Dia memberi teladan kepada kita, Dia merelakan diri dibaptis. Ini adalah kesaksian Yohanes pembaptis sebagai nabi yang meletakkan dasar untuk gereja Tuhan dibangun. Berarti Yohanes pembaptis mengenal Yesus sebagai Kepala dan sekaligus memperkenalkan kepada anggota-anggota tubuhNya.

Ketika Tuhan Yesus datang untuk dibaptis Yohanes pembaptis sempat menolak dan mengadu argumentasi tetapi dia mengalah karena mengakui Yesus adalah Ilahi. Tuhan Yesus berkata bahwa Dia dibaptis untuk menggenapi kehendak Allah. Untuk nabi Yohanes mengenal bahwa Tuhan Yesus sebagai Kepala gereja yang akan membaptis dengan Roh Kudus harus lewat baptisan air dulu.

Yesus dibaptis oleh Yohanes pembaptis sekaligus memperkenalkan kepada anggota TubuhNya bahwa Dia Kepala. Kemudian kita juga dibaptis untuk diperkenalkan kepada anggota tubuh yang lain “inilah kawan, inilah orang-orang yang diberi peluang untuk masuk dalam anggota Tubuh Kristus. Tubuh ini harus mengenal kepala maka Kepala ini diperkenalkan oleh Rasul Yohanes, Dialah Tuhan Yesus Kristus. 

Sesudah dua orang ini menampilkan pribadi Yesus, maka Tuhan Yesus langsung tampil. Tampilnya Tuhan Yesus sesudah kedua pribadi ini memberikan kesaksian, membuktikan bahwa Firman pengajaran yang diangkat oleh rasul Yohanes dan Firman nubuatan yang diangkat oleh nabi Yohanes itu sah. Kalau kita membangun nikah dan ibadah atas dasar trio ini maka tidak akan keliru (pasti benar).

Setelah Yohanes Pembaptis bersaksi tentang Tuhan Yesus maka Tuhan Yesus juga bersaksi tentang Yohanes Pembaptis. Kita dibaptis untuk diperkenalkan “inilah anggota tubuh Kristus yang patut untuk kita saling melayani”.

Tuhan Yesus bersaksi tentang rasul Yohanes dan itu ada dalam kitab Wahyu pasal satu dan pasal yang terakhir. Tuhan Yesus juga bersaksi tentang nabi Yohanes pembaptis.
Lukas 7:26-28
7:26 Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi.
7:27 Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.
7:28 Aku berkata kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorang pun yang lebih besar dari pada Yohanes, namun yang terkecil dalam Kerajaan Allah lebih besar dari padanya."

Bukan berarti Tuhan Yesus yang terkecil di sorga dan malaikat yang besar. Di sini menunjuk perbuatanNya, Dia menanggalkan kesetaraanNya dengan Allah, rela menjadi manusia bahkan lebih hina dari malaikat.

Lukas 7:29-30
7:29 Seluruh orang banyak yang mendengar perkataan-Nya, termasuk para pemungut cukai, mengakui kebenaran Allah, karena mereka telah memberi diri dibaptis oleh Yohanes.
7:30 Tetapi orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menolak maksud Allah terhadap diri mereka, karena mereka tidak mau dibaptis oleh Yohanes.

Jadi Yohanes Pembaptis berbicara tentang baptisan air itu menubuatkan kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus. Makanya ketika kita dibaptis disinggung tentang kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus.

Kolose 2:12
2:12 karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.

Roma 6:3-4
6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

Baptisan ini adalah batas bahwa dulu kita mati dan sekarang kita hidup. Kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus membuka kesempatan untuk kita hidup. Kalau kita sudah hidup jangan lagi kembali ke alam kematian. Banyak orang Kristen dan tidak sedikit pelayan Tuhan (hamba Tuhan) sudah dikubur dan sudah bangkit tetapi kembali lagi pada alam yang disebut kematian (hidup lama), itu bodoh sekali. Jangan ini terjadi pada diri saya dan saudara.

Kita sudah dibangkitkan bersama dengan Kristus. Kapan? Ketika kita masuk dalam baptisan air, kita menguburkan hidup yang lama dan bangkit bersama dengan Tuhan Yesus.
2 Korintus 5:17
5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

Galatia 3:27
3:27 Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.

Ketika menjalani baptisan air saya bersukacita karena berpindah dari suasana mati kepada kehidupan, berarti saya sah dan tidak akan ditolak menjadi anggota Tubuh Kristus karena saya diperkenalkan. Sekaligus saya diperkenalkan dengan Kepala, itulah Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, sehingga hidup ini begitu indah.

Baptisan air itu tidak boleh dipandang enteng atau dientengkan karena itu adalah batas dari kematian kepada kehidupan. Ketika kita masuk dalam baptisan air berati kita telah mati dan meninggalkan suami yang dahulu. Kita berhak untuk menikah dengan laki-laki lain.
Roma 7:1-4
7:1 Apakah kamu tidak tahu, saudara-saudara, -- sebab aku berbicara kepada mereka yang mengetahui hukum -- bahwa hukum berkuasa atas seseorang selama orang itu hidup?
7:2 Sebab seorang isteri terikat oleh hukum kepada suaminya selama suaminya itu hidup. Akan tetapi apabila suaminya itu mati, bebaslah ia dari hukum yang mengikatnya kepada suaminya itu.
7:3 Jadi selama suaminya hidup ia dianggap berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki lain; tetapi jika suaminya telah mati, ia bebas dari hukum, sehingga ia bukanlah berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki lain.
7:4 Sebab itu, saudara-saudaraku, kamu juga telah mati bagi hukum Taurat oleh tubuh Kristus, supaya kamu menjadi milik orang lain, yaitu milik Dia, yang telah dibangkitkan dari antara orang mati, agar kita berbuah bagi Allah.

Hukum itu adalah Taurat dan itu bagaikan suami pertama. Taurat ini tidak akan mungkin mati sebab dikatakan satu nokta pun tidak akan bisa hilang. Jadi kita yang harus mati. Setelah kita mati dikubur (dibaptis) dan bangkit bersama Kristus maka laki-laki yang pertama ini tidak berhak mengejar kita.

Bagaimana mau menjadikan Tuhan Yesus menjadi Mempelai Laki-laki saya, mau menjadikan Tuhan Yesus Kepala saya kalau mau menunggu laki-laki pertama itu mati dulu. Taurat tidak akan mati. Kalau kita bangsa kafir, Taurat kita adalah adat. Adat ini tidak akan mati oleh sebab itu kita yang harus mati dan dikubur. Setelah kita mati dan bangkit bersama Kristus jangan lagi kembali bercumbu dengan suami pertama, jangan kembali ke alam adat istiadat. Itu salah besar sebab dicap zinah rohani.

Orang yang melakukan Taurat dan juga menerima rahmat, orang itu disebut zinah rohani. Orang itu tidak akan bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Roma 6:3-4
6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

Setelah kita mati dan bangkit (dibaptis), jangan kita kembali menggali kubur. Baptisan itu sama dengan pengkuburan. Itu sebabnya kalau dibaptis, seluruh tubuh kita tenggelam di dalam air.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
Telp: (0458) 21415
HP: 085241270477
Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar