20150808

Kebaktian Doa, Sabtu 8 Agustus 2015 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
                                  
Yohanes 1:1-4
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.

Kita lebih dahulu melihat pembagian dari pasal 1 ini.
Ø  Ayat 1-18: kesaksian seorang rasul yaitu rasul Yohanes.
Ø  Ayat 19-37: kesaksian seorang nabi yaitu nabi Yohanes Pembaptis.
Ø  Ayat 38-51: kesaksian Tuhan Yesus sendiri.

Jadi pasal 1 ini menampilkan 3 pribadi yang bersaksi. Yang pertama bersaksi adalah rasul Yohanes yang bersaksi dengan jelas kepada kita, ini adalah penjelasan untuk menuju pada kelanjutannya. Kesaksian rasul Yohanes mengarah pada Pribadi yang ketiga. Kesaksian nabi Yohanes juga mengarah pada Pribadi yang ketiga.

Injil Yohanes dan surat I Yohanes, II Yohanes dan III Yohanes adalah bagian dari Ilham Allah untuk memangkas pandangan yang tidak mengakui keTuhanan dari Yesus dan pangkas yang tidak akui/ menyangkal bahwa Tuhan Yesus adalah Anak Allah.

Rasul Yohanes bersaksi bahwa Tuhan Yesus ini benar-benar adalah Allah yang kita kenal adalah Firman yang menjadi manusia. Ketika dikonfrontasi oleh utusan-utusan dari pusat yang pergi kepada Yohanes Pembaptis untuk mempertanyakan siapa dia, akhirnya Yohanes bersaksi bahwa ada yang akan datang dan Dia sudah ada sebelum Yohanes, untuk mengorakkan tali kasutNyapun Yohanes tidak layak. Di sini Yohanes menyaksikan bahwa Yesus adalah Ilahi. Jadi dua hamba Tuhan yang memberikan kesaksian yaitu rasul Yohanes dan nabi Yohanes pembaptis meyaksikan bahwa Yesus adalah Tuhan.

Injil Yohanes berbeda dengan Injil Matius, Injil Markus dan Injil Lukas yang disebut injil sinoptis. Injil Yohanes penekanannya adalah pengajaran yang memperkenalkan bagaimana pengajaran itu mengangkat pribadi Yesus yang adalah Tuhan, Juruselamat dan Mempelai Pria Sorga.

Yohanes dipercayakan menulis Injil Yohanes, I Yohanes, II Yohanes, III Yohanes dan kitab Wahyu? Yohanes ini adalah pribadi yang melihat Sorga. Musa juga menulis 5 kitab dan dia juga melihat Sorga. Dalam perjanjian lama ada Musa dan dalam perjanjian baru ada rasul Yohanes.

Begitu rupa Tuhan mempercayakan kepada Yohanes yakni kepercayaan yang sangat mulia dari Sorga. Mengapa? Sebab Yohanes ini dijuliki orang yang dikasihi sebab dia suka bersandar di dada Tuhan Yesus. Artinya hidupnya bersandar sepenuh kepada Tuhan, untuk kita lewat doa penyembahan.

Orang yang bersandar sepenuh kepada Tuhan dan banyak berharap kepada Tuhan pasti banyak hal yang akan Tuhan percayakan kepadanya. Tetapi kalau kurang berdoa maka kepercayaan Tuhan tidak ada kepadanya. Alangkah ironisnya kalau kita percaya Tuhan tetapi Tuhan tidak percaya kita. Bukti Tuhan percaya kepada seseorang pasti ada. Ada banyak hal bahwa orang itu dipercaya oleh Tuhan. Sebagai hamba Tuhan salah satu yang menonjol ialah Tuhan percayakan pembukaan rahasia Firman Allah.
1 Korintus 4:1-2
4:1 Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah.
4:2 Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.

Injil Yohanes dibuka dengan kekekalan dan diakhiri dengan kekekalan. Jadi Injil Yohanes ini tidak pernah ditutup, Dia kekal karena Tuhan Yesus kekal. Jadi yang digambarkan di sini dari kekal sampai kekal, itulah keberadaan Tuhan Yesus.
1 Yohanes 2:17 (Terjemahan lama)
2:17 Maka dunia ini lenyap, demikian juga keinginan duniawi; tetapi orang yang melakukan kehendak Allah kekal selama-lamanya.

Kehidupan yang menolak Tuhan Yesus adalah orang yang tidak mempunyai kekekalan di Sorga, tempatnya adalah api yang kekal!

Mari kita lihat pribadi Yohanes yang menulis injil ini. Agar bukan hanya kita mendengar Yohanes dipercaya Tuhan supaya kita juga belajar mempercayakan diri kepada Tuhan sehingga Tuhan percaya kepada kita. Kita mau menjadi Mempelai Wanita Tuhan kita harus dapat dipercaya. Bagaimana mau menjadi mempelai tetapi sendiri tidak percayakan diri kepada Mempelai Laki-laki Sorga.

Bagaimana mau menjadi Mempelai kalau dia merusak citra Mempelai Laki-laki Sorga. Cenderung suka berbuat yang tidak benar tidak mungkin menjadi Mempelai. Orang yang duduk bersanding dengan Tuhan Yesus adalah orang yang dipercaya. Kalau mau duduk berdampingan dengan Tuhan Yesus bawalah dirimu supaya dapat dipercaya oleh Tuhan, jangan sampai kita tidak dipercaya. Banyak hal yang harus dikoreksi dari kita supaya kita dipercaya oleh Tuhan. Seseorang bisa berkata saya percaya kepada Tuhan tetapi belum tentu dia dipercaya oleh Tuhan.
Yohanes 2:23-24
2:23 Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya.
2:24 Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua,

Markus 1:19-20
1:19 Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu.
1:20 Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia.

Bukti kepercayaan Tuhan kepada Yohanes adalah panggilannya tepat. Penghargaan Yohanes terhadap panggilan Ilahi ini sangat tinggi. Yang pertama mendapat panggilan adalah Petrus dan Andreas, kakak beradik. Panggilan kedua terhadap Yohanes dan Yakobus, mereka juga kakak beradik. Inilah panggilan yang ada dalam tanda menghargai kandungan.

Kalau saya dipanggil oleh Tuhan, si A di panggil oleh Tuhan dan si B dipanggil oleh Tuhan lalu sadar bahwa panggilan itu berasal dari kandungan yang sama maka tidak akan ada pertentangan. Itu adalah orang yang mengerti panggilan sebab dia tahu dia dilahirkan dari kandungan yang sama maka pasti menghargai panggilan itu. Kalau dilahirkan dari kandungan yang sama yakni dari kandungan salib, maka tidak mungkin kita mengkhianati salib, tidak mungkin melawan pendamaian. Apalagi oleh berkat salib itu rahasia Firman dibuka, tidak akan mungkin kita akan melawan pembukaan rahasia Firman. Kalau meremehkan, mengolok-olok dan melecehkan pembukaan rahasia Firman berarti tidak menghargai kandungan Golgota.

Kalau kita menghargai panggilan yang benar maka kita harus melihat Pribadi dalam jabatan yaitu Tuhan Yesus sebagai Rasul dan Imam Besar. Tuhan Yesus sebagai Rasul berarti ada hubungannya dengan pengajaran, itu yang harus kita lihat. Dan Tuhan Yesus sebagai Imam Besar yang mengerjakan pendamaian/ penyucian itu yang harus kita lihat.

Kalau seseorang ditegur ada dua kemungkinan, orang itu melepaskan dosa dan bertobat atau dia menolak teguran dan mempertahankan dosanya.

Kenapa seseorang menjadi risau dan galau? Sebab tidak bisa menerima pelayanan Tuhan Yesus sebagai Imam Besar dan sebagai rasul yang menampilkan pengajaran. Dalam Pelayanan Tuhan Yesus dikaitkan dengan sebuah rumah. Jadi pengajaran yang kita lihat dari pribadi Yesus dan pelayanan Imam Besar yang mengerjakan pendamaian sebenarnya mengarahkan kita pada istana atau rumah Tuhan. Kalau kita tahu panggilan Tuhan maka tujuan kita pasti pada sasaran yang jelas/ sesuai selera Tuhan.
Ibrani 3:1
3:1 Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus,

Kalau tidak mendapat panggilan Sorgawi maka tidak mungkin akan berada pada wilayah istana. Kalau saudara mengakui dipanggil oleh Tuhan dari gelap masuk ke dalam terang yang ajaib, berarti panggilan patut saudara hargai dan sebagai bukti saudara tidak menolak Tuhan Yesus sebagai rasul yang menampilkan Firman pengajaran dan tidak menolak Tuhan Yesus sebagai Imam Besar yang mengerjakan pelayanan pendamaian (penyucian) dan membuka jalan bagi kita.
Ibrani 10:20-21
10:20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
10:21 dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.

Ibrani 3:2-3
3:2 yang setia kepada Dia yang telah menetapkan-Nya, sebagaimana Musa pun setia dalam segenap rumah-Nya.
3:3 Sebab Ia dipandang layak mendapat kemuliaan lebih besar dari pada Musa, sama seperti ahli bangunan lebih dihormati dari pada rumah yang dibangunnya.

Masuk di istana Tuhan terkait dengan benarnya panggilan. Kalau panggilan tidak benar maka tidak bisa masuk dalam istananya Tuhan. Kepala rumah itu adalah Tuhan Yesus, jangan mimpi masuk sorga, jangan mimpi masuk dalam istanaNya Tuhan Yesus kalau menolak Dia.

Ibrani 3:4-6
3:4 Sebab setiap rumah dibangun oleh seorang ahli bangunan, tetapi ahli bangunan segala sesuatu ialah Allah.
3:5 Dan Musa memang setia dalam segenap rumah Allah sebagai pelayan untuk memberi kesaksian tentang apa yang akan diberitakan kemudian,
3:6 tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan.

Istana itu ada dalam diri kita sendiri. Jangan sampai suasana itu sudah hilang karena tidak menghargai panggilan. Panggilan Tuhan itu tidak salah-salah. Kalau kita mendapat panggilan berarti kita diprioritaskan atau menjadi orang pilihan. Jikalau kita menghargai panggilan itu sama dengan kita melihat pada diri kita sehingga kita bisa berkata “puji Tuhan saya dipilih oleh Tuhan”. Hanya kemurahan Tuhan kalau kita dipanggil dan dipilih oleh Tuhan. Suasana istana itu sudah harus kita nikmati dari sekarang walaupun belum penuh. Pakaian kita dari kain lenan halus = bukti kesucian.
Matius 11:8
11:8 Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja.

Andreas lebih dahulu dipanggil oleh Tuhan Yesus kemudian dia mengajak saudaranya ini (Petrus) berarti kesaksian ke dalam. Kemudian Tuhan Yesus bertemu dengan Filipus. Setelah Filipus digarap oleh Tuhan, dia pergi kepada Natanael yang bukan keluarganya, ini adalah kesaksian ke luar. Jadi panggilan Sorgawi dimulai dari panggilan ke dalam setelah itu baru keluar. Itu isi panggilan Sorgawi.

Panggilan Yohanes itu sangat tepat dan benar sehingga dia sangat menghargai panggilan itu. Kalau kita dipanggil oleh Tuhan, hargai panggilan itu. Jangan berpikir kalau saudara tidak menghargai panggilan itu Tuhan akan kekurangan orang. Pelayanan apapun yang kita lakukan, kerjakan itu serasa kita ada dalam istana yang penuh kemuliaan, dengan berperilaku hargai kekudusan. Jangan mengomel dan bersungut dalam pelayanan, buktikan bahwa panggilan kita tepat.

Yohanes adalah hamba Tuhan yang tegas terhadap hamba Tuhan lain bila ada kesalahan dan juga dia tidak ragu-ragu memuji hamba Tuhan lain kalau benar.
III Yohenes 1:9-10
1:9 Aku telah menulis sedikit kepada jemaat, tetapi Diotrefes yang ingin menjadi orang terkemuka di antara mereka, tidak mau mengakui kami.
1:10 Karena itu, apabila aku datang, aku akan meminta perhatian atas segala perbuatan yang telah dilakukannya, sebab ia meleter melontarkan kata-kata yang kasar terhadap kami; dan belum merasa puas dengan itu, ia sendiri bukan saja tidak mau menerima saudara-saudara yang datang, tetapi juga mencegah orang-orang, yang mau menerima mereka dan mengucilkan orang-orang itu dari jemaat.

Kalau ada yang salah dia tegur karena dia punya mata melihat bahwa istana itu mau dirusak. Yohanes berani menegur, dia tidak sungkan dan tidak takut menegur siapaun, itu panggilan yang benar. Di akhir zaman ini banyak hal-hal seperti ini. Diotrefes artinya ditangani oleh dewa Zeus. Dewa itu ada kekerasan hati.

III Yohanes 1:9-12
1:9 Aku telah menulis sedikit kepada jemaat, tetapi Diotrefes yang ingin menjadi orang terkemuka di antara mereka, tidak mau mengakui kami.
1:10 Karena itu, apabila aku datang, aku akan meminta perhatian atas segala perbuatan yang telah dilakukannya, sebab ia meleter melontarkan kata-kata yang kasar terhadap kami; dan belum merasa puas dengan itu, ia sendiri bukan saja tidak mau menerima saudara-saudara yang datang, tetapi juga mencegah orang-orang, yang mau menerima mereka dan mengucilkan orang-orang itu dari jemaat.
1:11 Saudaraku yang kekasih, janganlah meniru yang jahat, melainkan yang baik. Barangsiapa berbuat baik, ia berasal dari Allah, tetapi barangsiapa berbuat jahat, ia tidak pernah melihat Allah.
1:12 Tentang Demetrius semua orang memberi kesaksian yang baik, malah kebenaran sendiri memberi kesaksian yang demikian. Dan kami juga memberi kesaksian yang baik tentang dia, dan engkau tahu, bahwa kesaksian kami adalah benar.

Yohanes yang mendapat panggilan sorgawi bisa memberikan pujian kepada orang lain (Demetrius) dan bisa keras kepada orang lain. Terhadap yang mau merusak istana Tuhan dia keras sebab dia cinta Tuhan, itu sebab dia bersandar di dadanya Tuhan Yesus.
Yohanes 21:20 (Terjemahan Lama)
21:20 Maka berpalinglah Petrus, lalu melihat murid yang dikasihi oleh Yesus itu mengikut, maka ialah yang tatkala perjamuan malam bersandar di dada Yesus sambil berkata, "Ya Tuhan, siapakah yang menyerahkan Tuhan?"

Satu-satunya dari 12 rasul yang mati wajar adalah rasul Yohanes. Sejarah gereja menceritakan dia pernah digoreng tetapi tidak mati. Itu menggambarkan bahwa penyelamatan Tuhan sempurna adanya. Yohanes sempurna. Yohanes adalah gambaran kasar dari sidang mempelai. Olehnya itu mari kita hargai panggilan kita. Kecilkah pelayanan kita atau pelayanan kita menonjol di hadapan umat, mari kita hargai. Kalau kecil bukan berarti kita dihina, kalau menonjol bukan berarti kita harus sombong tetapi benar-benar kita harus tetap merendahkan hati kita kepada Tuhan.

Yohanes 21:23
21:23 Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: "Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu."

Siapa yang menyebarkan ini? Petrus, dia salah menangkap bahasa Tuhan Yesus. Petrus langsung menanggapi bahwa Yohanes tidak akan mati dan dia sebarkan di mana-mana. Kalau benar dan ternyata Yohanes mati maka mereka menganggap Tuhan Yesus pembohong dan mereka tidak akan percaya injil. Itu sebabnya Yohanes cepat meluruskan pemahaman Petrus yang salah dengar.
Lukas 8:18a
8:18 Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar.

Kalau salah tangkap kebenaran Firman maka harus cepat diluruskan. Jangan berlarut apalagi kalau dijadikan bahan perselisihan. Sudah salah dalam melangkah, salah dalam kata dan salah dalam tahbisan kemudian Firman dijadikan sumber perselisihan lagi. Ini jangan terjadi dalam sidang jemaat.

Dari 9 karunia Roh, ada 3 karunia yang harus dimiliki oleh gembala. Karunia hikmat, karunia pengetahuan (marifat) dan karunia menimbang segala roh.

Ø  Karunia hikmat. Dalam tubuh manusia kena pada jantung yang mengatur peredaran darah. Coba kalau gembala tidak punya hikmat maka peredaran darah dalam jemaat tidak lancar sehingga jemaat tidak sehat, bisa sakit bahkan mati = tubuh Kristus cacat.
Ø  Karunia pengetahuan ini kena pada usus 12 jari. Ini yang menyerap makanan dan mengirimkan kepada seluruh anggota tubuh. Kalau gembala salah dalam menyajikan makanan maka hancurlah rohani jemaat.
Ø  Karunia menimbang roh ini kena pada lambung yang mencerna. Gereja Tuhan akan dihantam oleh roh-roh yang lain, kalah hamba Tuhan tidak tahu mendeteksi maka hancurlah jemaat. Itu sebabnya gembala jangan sembarang mencerna atau mencerna semuanya. Kalau dia meneruskan yang salah maka celakalah jemaat. Gembala harus lebih dahulu mencerna dan merasakan bahwa ini berbahaya atau tidak sehat, ini yang bernutrisi tinggi yang harus diteruskan kepada seluruh anggota tubuh Kristus.

Kita diarahkan menjadi tubuh Kristus, layani Dia seperti kita ada di dalam istana. Katakanlah istana di dunia ini, tetapi yang lebih lagi adalah istana di Sorga. Layanilah seperti saudara ada di istananya Tuhan Yesus. Kalau saudara melayani itu berarti mengkaitkan diri dengan Sorga. Kalau terjadi penolakan pelayanan berarti menolak Sorga!

Petrus ini murid paling tua dan Yohanes adalah murid yang paling muda. Yang tua ini diluruskan oleh yang muda. Yang tua tidak menolak dan yang muda tidak memandang enteng. Mereka berdua bekerja sama dan itu diceritakan dalam Kisah Para Rasul di mana kuasa Tuhan dinyatakan sebab mereka sama-sama menghayati panggilan Tuhan.

Yohanes adalah pribadi yang dikenal dengan benar dan tinggal di dalam yang benar. Dia hayati dan bahwa dia adalah di dalam kebenaran.
II Yohanes 1:6
1:6 Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya.

I Yohanes 5:20
5:20 Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.

Dia kenal dengan benar, dia tinggal di dalam yang benar dan mengasihi yang benar. Ini adalah orang yang menghargai panggilan Sorgawi dan tidak dia permainkan, itulah Yohanes.
Rasul Yohanes kesaksiannya masih memberikan penekanan bahwa Tuhan Yesus adalah Anak Allah. Tetapi nabi besar yaitu Yohanes memberikan penekanan bahwa Tuhan Yesus adalah Mempelai Laki-laki Sorga. Jadi sinkron, Anak dan Mempelai, sebab yang akan menikah itu adalah Anak. Jadi dua pribadi yang memiliki nama yang sama tetapi jabatan berbeda ini salah satunya menampilkan Tuhan Yesus Anak Allah dan yang lainnya menampilkan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Kemudian tampillah Mempelai Laki-laki itu, yaitu Tuhan Yesus.
Yohanes 3:29
3:29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.

Jadi dua pribadi yang bersaksi pendahulu yaitu rasul Yohanes menyaksikan Tuhan Yesus sebagai Anak Allah dan nabi besar Yohanes Pembaptis bersaksi bahwa Tuhan Yesus adalah Mempelai Laki-laki Sorga, kemudian Tuhan sendiri yang tampil bersaksi. Jadi kesaksian gereja jangan hanya sampai pada Tuhan Yesus sebagai Anak Allah tetapi harus sampai pada Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.

Yohanes pembaptis memposisikan diri hanya sahabat tetapi hatinya senang mendengar suara Mempelai Laki-laki Sorga (Kepala Istana). Walaupun Yohanes Pembaptis melayani di padang gurun tetapi dia merasa seperti di Istana sebab Kepala Istana itu yaitu Tuhan Yesus ada mendampingi dia.

Hargai panggilan Tuhan, jangan tunggu Tuhan murka. Kalau Tuhan yang mencabut panggilan kasian orang itu sebab tidak ada hubungannya lagi dengan Sorga. Jangan sedikit-sedikit berkata “saya tersandung”. Hentikan bahasa yang kalau tersandung sedikit-sedikit berkata “saya tinggalkan panggilan”. Jangan remehkan panggilan Sorga!

Tuhan berikan mandat kepada saya dan kalau sampai saya berucap “berhenti! Gantikan dengan orang lain” itu bukan berarti orang itu aman. Itu petaka bagi orang itu. Ada legitimasi dari Tuhan kepada hamba Tuhan, apa yang diikat di bumi terikat di Sorga, apa yang dilepaskan di bumi terlepas di Sorga.

Kalau saya melihat peredaran darah yang tidak lancar di dalam jemaat maka saya sebagai gembala memukul diri di hadapan Tuhan “saya yang salah”. Seperti papa yang membawa anaknya yang gila babi kepada Tuhan Yesus. Tuhan Yesus tidak langsung menolong anaknya sebelum papanya mengaku bahwa dialah yang salah.

Panjang sabar Tuhan ada batasnya apalagi manusia, oleh sebab itu manfaatkan panjang sabar Tuhan.
II Petrus 3:15
3:15 Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya.

Paulus mengatakan bahwa dialah orang paling berdosa bukan karena dia berzinah atau korupsi tetapi karena dia melawan Tuhan Yesus dengan membunuh umat Tuhan. Dia mau menghancurkan Tubuh Kristus, itu dosa yang paling besar. Jangan coba kita lakukan.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar