20150812

Kebaktian PA Yehezkiel, Rabu 12 Agustus 2015 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yehezkiel 48:30-31
48:30 "Inilah pintu-pintu keluar kota itu: di sisi sebelah utara, yang ukurannya adalah empat ribu lima ratus hasta,
48:31 terdapat tiga pintu gerbang, yaitu pintu gerbang Ruben, pintu gerbang Yehuda dan pintu gerbang Lewi -- sebab pintu-pintu gerbang kota itu disebut menurut nama suku-suku Israel --.

Pintu keluar di mulai dari pintu gerbang Ruben, Yehuda dan Lewi. Ini adalah tiga serangkai yang menghadap ke sebelah utara. Kita sudah mendengar tentang pintu keluar pada pemberitaan Firman sebelumnya, kenapa tidak disebutkan “pintu keluar masuk” tetapi disebutkan “pintu keluar”. Jumlah pintu ada 12 pintu dan dibagi empat, jadi setiap sisi ada 3 pintu.

Lepas dari kekurangan Ruben, kita melihat di Yerusalem Baru ada nama Ruben. Pertama yang disebut pintu keluar adalah pintu Ruben. Kita tahu Ruben artinya “tengoklah” atau “lihatlah”. Dalam pergumulanku sebagai hamba Tuhan dalam kapasitas sebagai seorang gembala saya bertanya kepada Yang empunya Firman “apakah karena Ruben anak sulung sehingga dia ditaruh pada urutan pertama?”. Kalau melihat susunan kelahiran anak-anak Yakub dan dibandingkan dengan nama-nama pintu keluar, hanya Ruben yang pas di taruh pada urutan awal. Berarti bukan karena dia anak sulung tetapi karena arti namanya “tengoklah” atau “lihatlah”.

Ibadah kalau tanpa pembukaan rahasia Firman berarti Tuhan tidak menaruh perhatian pada ibadah itu. Kalau dalam ibadah Tuhan tampil membukakan rahasia Firman berarti orang yang beribadah itu mendapat perhatian Tuhan. Ini yang harus kita perhatikan. Jadi kalau saudara menghadiri ibadah kalau tidak dibarengi dengan pernyataan Tuhan lewat pembukaan rahasia Firman Tuhan, itu tanda Tuhan tidak menaruh perhatian pada ibadah itu dan tidak ada perhatian Tuhan pada orang yang hadir di situ. Mungkin terdengar ekstrim tetapi itu yang Tuhan sampaikan.

Olehnya itu kalau Tuhan tampil nyata dalam pembukaan rahasia Firman Allah, jangan kita bermain-main. Itu bukti Tuhan hadir di tengah-tengah kita. Tujuannya supaya kita benar-benar mendapatkan perhatian Tuhan untuk digiring oleh Tuhan masuk dalam persiapan kegenapan waktu di mana tubuh dan kepala jadi satu. Waktu akan segera berakhir dan orang yang mendapat perhatian Tuhan lewat pembukaan rahasia FirmanNya adalah orang yang mendapat kesempatan untuk menjadi Mempelai WanitaNya yang duduk bersanding dengan Dia.

Kalau tidak duduk bersanding dengan Tuhan berarti tidak mendapatkan perlindungan dari Kepala, dari Suami yaitu Tuhan Yesus. Sangat disayangkan kalau sekian lama beribadah tetapi malah dibiarkan oleh Tuhan masuk dalam aniaya 3,5 tahun antikristus. Sementara mereka disiksa oleh antikristus, yang lain yang dibawa oleh Tuhan justru menikmati suasana yang sangat kontradiksi. Yang tertinggal masuk dalam penderitaan yang luar biasa selama 3,5 tahun, yang disingkirkan masuk dalam resepsi pesta nikah Anak Domba Allah. Kita tinggal memilih mau yang mana.

Bijaklah kita bila memilih masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah. Kalau kita memilih itu maka kita harus bergumul dan berdoa supaya ada pernyataan-pernyataan Tuhan dalam kehidupan kita lewat pembukaan rahasia Firman. Itu berarti kita mengugah hati Tuhan supaya ada perhatianNya kepada kita. Kalau itu terjadi yaitu Tuhan menaruh perhatian pada ibadah kita yakni ada pembukaan rahasia Firman. Bila ada pembukaan rahasia firman berarti kita didorong oleh Tuhan untuk masuk pada persiapan kegenapan waktu. Itulah yang disebutkan dalam Imamat pasal 23 yaitu pesta grafirat.

Pesta grafirat adalah penyucian tuntas sehingga tidak ada lagi suara daging. Penyucian tuntas berarti oleh Firman yang dibukakan rahasianya itu menunjuk kesalahan-kesalahan kita, cacat cela dan kerut kita sampai habis tuntas. Jadi pembukaan rahasia Firman Allah tidak lepas dengan Tuhan menunjuk kesalahan-kesalahan kita sampai tuntas. Kalau tidak mau ditunjukkan kesalahan walaupun sudah jelas salah, bagaimana mau menjadi Mempelai? Sialnya lagi bicara mempelai tetapi tidak mau ditunjukkan kesalahan. Dalam pesta grafirat tidak boleh ada orang melakukan pekerjaan, artinya tidak ada suara daging lagi.

Ruben artinya tengoklah. Iblis memakai Firman untuk mencelikkan Adam dan Hawa supaya mereka bisa melihat tetapi negatif. Pada kejatuhan manusia pertama, iblis memakai Firman tujuannya untuk mencelikkan mata tetapi arahnya salah. Untuk masuk Yerusalem Baru ada pencelikkan mata tetapi untuk hal positif.

Iblis memakai Firman untuk pencelikkan mata bahkan iblis mengatakan “kamu akan sama seperti Allah”.
Kejadian 3:2-5
3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,
3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
3:4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,
3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."

Kelihatannya positif, mau membawa sama seperti Tuhan, tetapi ini suara iblis bukan suara Tuhan. Di dalamnya terbungkus penipuan, di dalamnya ada racun yang mematikan. Daud meminta supaya Tuhan membuat matanya melihat yakni dengan Firman yang membuat matanya melihat. Ini cara dari Tuhan, bukan cara iblis.
Mazmur 19:9
19:9 Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya.

Iblis memakai Firman tetapi akibatnya kehancuran bagi Adam dan Hawa. Kalau mata kita dicelikkan oleh pekerjaan Firman maka akibatnya pintu Yerusalem Baru terbuka.

Kita harus hati-hati di akhir zaman ini. Banyak Firman tampil, tetapi perhatikan siapa yang menyampaikan, iblis atau Tuhan. Dalam Injil Matius pasal empat ada Firman yang disampaikan oleh iblis ada yang disampaikan oleh Tuhan Yesus. Memang Firman, tetapi perhatikan siapa pemberitanya. Kalau tahbisannya benar berarti latar belakangnya Tuhan, kalau tidak benar tahbisannya latar belakangnya iblis.

Kita diperhadapkan dengan 12 pintu. Mau melihat dari sisi utara ada 3 pintu, sisi selatan 3 pintu, sisi timur 3 pintu dan sisi barat 3 pintu. Jadi pada keempat penjuru dunia Tuhan bukakan pintu kemurahan. Kita sekarang bukan baru mau ditawarkan pintu kemurahan tetapi kita sudah ada di dalam. Semoga saudara mempunyai kondisi rohani yang sudah ada di dalam.
Ibrani 12:22-23a
12:22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,
12:23a dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga,

Apakah saudara mempunyai mutu rohani seperti ini? Kita sudah harus berada di dalamnya. Mustinya kita sudah demikian, tetapi sayang kalau tidak memiliki suasana itu. Bagi orang yang ada di dalam, dia akan melihat pintu itu sebagai pintu keluar, bukan pintu masuk lagi karena memang dia sudah ada di dalam.

Jadi Tuhan berbicara pintu keluar di sini, kita sudah harus berpikir kita sudah ada di dalam, bukan ada di luar. Secara rohani saudara sudah menikmati persekutuan yang meriah bersama malaikat-malaikat dan anak-anak sulung. Berarti di tangan saudara telah ada hak dan berkat sulung.

Olehnya itu lihatlah pencelikkan mata ini. Karena kita ada di dalam dan mau melihat pemandangan di luar maka kita harus keluar. Saudara secara rohani sudah dibungkus dalam kasih karunia, bukan berarti kita mau keluar dari kasih karunia Tuhan. Pintu keluar yang pertama adalah pintu Ruben. Berarti setelah kehidupan kita ada di dalam maka yang pertama-tama kita raba adalah mata kita, apakah sudah melek? Inilah yang pertama dijamah oleh Tuhan yaitu mata.
Ketika Adam dan Hawa dicelikkan mata mereka, yang mereka lihat adalah ketelanjangan. Jadi pencelikkan mata oleh iblis ini bukan membawa Adam dan Hawa menerima kemuliaan tetapi malah yang dipertontonkan adalah daging. Ini jangan terjadi pada diri kita. “saya sudah celik mata, saya sudah disembuhkan oleh Tuhan, saya sudah ditolong oleh Tuhan, saya sudah melihat kemuliaan Firman” tetapi bila yang nampak dalam hidupnya hanya daging ini salah besar.

Kenapa Adam dan Hawa begitu mudah ditipu oleh ular yaitu iblis?. Tidak perlu lagi mereka mendengar suara iblis karena Firman Tuhan sudah ada “semua buah pohon dalam taman ini boleh kamu makan buahnya dengan bebas”. Pencelikkan mata yang terjadi pada Adam dan Hawa adalah pencelikan mata melawan Firman. Ini jangan terjadi pada diriku. Yang mereka lihat adalah gerakan-gerakan daging. Itu berawal karena mereka melihat hal-hal yang sesungguhnya dilarang oleh Tuhan.

Iblis mengatakan mata mereka akan dicelikkan. Apakah selama ini mereka di taman Eden tidak melek mata? Yang terjadi justru kebalikannya, mereka malah buta perkara rohani tetapi celik terhadap perkara lahiriah/ duniawi.
Kejadian 2:5
3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."

Ternyata tidak seperti yang iblis katakan, buktinya di sini mereka tidak tahu membedakan yang jahat dan yang baik. Kita bisa membedakan yang baik dan yang jahat kalau mengkonsumsi makanan yang keras. Tetapi banyak orang yang menolak makanan keras.
Ibrani 5:11-14
5:11 Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
5:12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
5:13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

Ternyata banyak orang tidak suka makanan keras karena merasa ditunjuk-tunjuk salah dan dosanya. Pendeta bisa khotbah tetapi dia sendiri menolak. Itu berarti dibohongi oleh iblis.

Kejadian 2:6,8-11
3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.
3:8 Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.
3:9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"
3:10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."

Mereka melek mata tetapi melihat ketelanjangannya. Kemuliaan Tuhan dicabut yang daging yang muncul. Kita sekarang kebalikkannya, yang daging dicabut dan diganti dengan kemuliaan. Bagaimana caranya? Dengan kita siap menerima koreksi Firman, siap menerima ketajaman Firman, ini yang positif/ sistem sorga.
Mazmur 19:9
19:9 Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya.

Di sini kita melihat kenapa Tuhan menampilkan nama Ruben lebih dahulu, karena persoalan mata. Jadi indera mata ini yang patut dipahami. Secara rohani kita sudah ada di dalam. Tetapi ingat, bukan berarti kalau ada di dalam semuanya sudah baik. Ketika kita ada di dalam, kita adalah kehidupan yang sedang ditangani oleh Tuhan. Orang yang ada di luar tidak ditangani oleh Tuhan. Kenapa kita bisa ada di dalam? Karena ada yang mengerjakan pekerjaan yang luar biasa di luar sehingga memungkinkan kita ada di dalam, itulah Tuhan Yesus.

Kalau kita sudah ada di dalam, kita mudah untuk ditangani oleh Tuhan. Jangan kita berada di luar lagi. Bukan berarti kita sudah ada di dalam dan dikurung tidak bisa keluar. Silahkan saudara keluar tetapi buktikan bahwa saudara sudah melek mata, sudah celik mata, mata rohani saudara tidak buta. Ketika keluar maka saudara akan berbenturan dengan korban Kristus yang ada di luar.
Ibrani 13:12-13
13:12 Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang untuk menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri.
13:13 Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya.

Tradisi dalam penggembalaan orang Yahudi, gembala yang menggembalakan domba majikannya tidur di depan pintu kandang domba. Kalau ada domba yang coba keluar, gembala yang lebih dahulu mereka injak sehingga gembala itu bangun dan menyeret domba itu kembali ke dalam kandang.

Dalam Wahyu pasal 21 ada Malaikat di ambang pintu. Siapa dia? Mulai dari Wahyu 1:20 sudah berbicara tentang Malaikat yang ada di tangan Tuhan Yesus Imam Besar. Dalam Wahyu 21:12, malaikat sidang jemaat yaitu gembala ada di atas pintu itulah gembala sebagai pemberita Firman Allah.
Wahyu 22:8
22:8 Dan aku, Yohanes, akulah yang telah mendengar dan melihat semuanya itu. Dan setelah aku mendengar dan melihatnya, aku tersungkur di depan kaki malaikat, yang telah menunjukkan semuanya itu kepadaku, untuk menyembahnya.

Tanggung jawab gembala itu berat. Mulai Wahyu pasal 1, Malaikat sudah dibicarakan. Masuk pada Wahyu pasal 21 dan 22 Malaikat juga dibicarakan dan langsung dikatakan di atas pintu ada Malaikat di sana.

Tugas kami gembala adalah mengawasi domba yang sudah ada di dalam. Kami harus bersuara “cepat celikkan matamu supaya kamu tetap lestari di dalam”.
Wahyu 1:20; 21:12; 22:8-9
1:20 Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."
21:12 Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel.
22:8 Dan aku, Yohanes, akulah yang telah mendengar dan melihat semuanya itu. Dan setelah aku mendengar dan melihatnya, aku tersungkur di depan kaki malaikat, yang telah menunjukkan semuanya itu kepadaku, untuk menyembahnya.
22:9 Tetapi ia berkata kepadaku: "Jangan berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu, para nabi dan semua mereka yang menuruti segala perkataan kitab ini. Sembahlah Allah!"

Kita ada di dalam, itu sebabnya dikawal oleh Malaikat. Tugas kami hamba Tuhan adalah mengawal, menjaga dan memelihara orang-orang yang sudah ada di dalam. Malaikat di sini berbicara malaikat sidang jemaat (gembala).

Suara gembala itu sekarang berseru “lihatlah” dan “tengoklah” melalui pintu keluar. Saudara melihat pelayanan awal Tuhan Yesus yang dikerjakan di luar. Kata tengok yang kedua adalah penampilan Tuhan Yesus hasil dari pelayanan awal itu yaitu Mempelai Pria Sorga.
Ibrani 13:12
13:12 Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang untuk menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri.

Ini suara malaikat yang menunjuk pekerjaan Yesus yang awal yaitu mengerjakan pekerjaan penebusan. Dengan jangka waktu begitu panjang, kurang lebih 2000 tahun, ada suara yang mengajak kita menengok Dia, tetapi Tuhan Yesus tidak tampil seperti itu lagi namun tampil sebagai Mempelai Laki-laki Sorga. Berita kita bukan hanya sebatas seperti orang lain, tetapi harus ada ciri memberi penekanan “tengoklah Mempelai Laki-laki Sorga”. Ciri khusus Kabar Mempelai menampilkan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.

Kita yang sudah ada di dalam ini yang mau digodok oleh karena pekerjaan yang sudah dikerjakan Tuhan Yesus di luar pintu sana. Itu sebabnya ulang-ulang gembala menunjuk pintu keluar, artinya “lihat itu Korban Kristus”. Dari dalam pemberitaan kami yang menampilkan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, tidak bisa lepas dengan Korban Kristus.

Dari 9 karunia Roh dalam I Korintus 12:8-12, ada 3 yang khusus untuk gembala.
1.      Karunia perkataan hikmat
2.      Karunia perkataan marifat atau pengetahuan
3.      Karunia membedakan Roh.

3 ini karunia yang harus dimiliki oleh gembala, malaikat yang ada di atas pintu itu.
Ø  Karunia perkataan hikmat dalam tubuh manusia itu kena pada jantung yang memompa darah ke seluruh tubuh. Itu sebabnya gembala itu menjaga jangan sampai ada bagian tubuh yang darahnya tersumbat. Kalau darah tidak sampai kepadanya itu alamat dia akan keluar dari persekutuan Tubuh Kristus, orang itu akan mati rohaninya, sebab darah itu akan membawa kehangatan.

Ø  Karunia perkataan marifat atau pengetahuan dalam Tabernakel dalam tubuh manusia kena pada usus 12 jari yang akan menyerap makanan dan membagi-bagi makanan ke seluruh Tubuh. Ini adalah tugas kami hamba Tuhan. Saudara melihat bagaimana kami sebagai hamba Tuhan berusaha menyebarkan makanan kepada seluruh jemaat. Karena saudara ada di dalam maka tugas gembala untuk menjaga supaya saudara terjangkau. Jangan sampai saudara ada di dalam dan di kemudian hari saudara malah terpental keluar. Kalau gembala sudah menyebarkan makanan kepada seluruh tubuh, kepada seluruh jemaat dan ada yang terpental keluar itu bukan lagi salah gembala.

Ø  Membedakan segala Roh dalam Tabernakel pada tubuh manusia itu kena pada lambung. Pada lambung ini makanan yang masuk itu dicerna lalu diteruskan pada usus 12 jari dan disebarkan pada seluruh tubuh. Gembala punya tanggung jawab menghentar sidang jemaat menjadi Tubuh Kristus. Bukan berarti kalau sudah ada di dalam kemudian sudah aman dan sudah liner, di dalam kita masih digodok = untuk mencerna/ menjaga kemurnian pengajaran sebab ada roh-roh jahat yang akan belokan ajaran Tuhan.

Pintu ini adalah pintu yang disebut pintu keluar. Nama yang pertama ditonjolkan adalah Ruben. Berarti begitu kita melihat pintu keluar yang kita lihat pertama adalah pengorbanan Kristus dan yang kedua kita melihat penampilan Yesus Mempelai Pria Sorga yang segera akan datang. Kalau melihat Tuhan Yesus yang segera akan datang maka kita harus memacu hidup kita masuk dalam pembenahan diri, masuk dalam penyucian sampai tuntas. Penyucian tuntas ini tidak lepas kita ditunjukkan kesalahan, diberitahu kekurangan kita, diberitahu cacat cela kita. Kalau kita mengerti secara rohani, berbahagia sebenarnya kalau ditunjukkan kesalahan, kekurangan, noda dosa dan cacat cela kita sebab berarti kita mendapat perhatian Tuhan untuk dihentar duduk bersanding dengan Tuhan Yesus.


Seharusnya kita seperti ini:
I Tesalonika 2:13
2:13 Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi -- dan memang sungguh-sungguh demikian -- sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.

Wilayah Tesalonika ini adalah wilayah yang kaya dengan tambang emas. Itu sebabnya Demas yang sudah melayani bersama dengan Paulus tetapi karena tergoda dengan emas di Tesalonika akhirnya meninggalkan Paulus dan dia pergi ke Tesalonika. Itu contoh yang tidak boleh kita teladani. Mengapa? Karena matanya melek melihat emas dunia.

Orang yang dimenangkan oleh Tuhan di Tesalonika sudah berada di dalam dan dikawal oleh Paulus beserta kawan-kawannya. Orang yang dimenangkan di Tesalonika ini tidak melihat Paulus tetapi melihat bahwa Tuhan yang mengutus Paulus. Bahkan mereka mengatakan “apa yang kami dengar betul-betul dari Tuhan”. Kalau seseorang menanggapi Firman bukan sebagai perkataan manusia walaupun memang manusia yang dipakai oleh Tuhan untuk menyampaikan dan merasa itu sungguh-sungguh dari Tuhan maka kalau dia sambut kuasa Firman pasti bekerja dalam dirinya. Kalau tidak dia sambut, kuasa Firman tidak bekerja bagi dirinya dan dia akan tenggelam dengan emas  dunia.

Tesalonika ini berasal dari kata “Thermo” yang artinya panas sebab memang Tesalonika ini adalah daerah yang panas karena di bawahnya ada tambang.

II Tesalonika 14-15
2:14 Sebab kamu, saudara-saudara, telah menjadi penurut jemaat-jemaat Allah di Yudea, jemaat-jemaat di dalam Kristus Yesus, karena kamu juga telah menderita dari teman-teman sebangsamu segala sesuatu yang mereka derita dari orang-orang Yahudi.
2:15 Bahkan orang-orang Yahudi itu telah membunuh Tuhan Yesus dan para nabi dan telah menganiaya kami. Apa yang berkenan kepada Allah tidak mereka pedulikan dan semua manusia mereka musuhi,

Kebalikannya kalau menolak perkataan Allah yang disampaikan oleh hamba Tuhan dan merasa itu hanya bahasa manusia itu saja. Itu sebabnya tidak ada kuasa Firman bekerja pada dirinya bahkan yang terjadi adalah penolakan, pembunuhan Firman, pembunuhan nabi berarti membunuh Firman nubuatan dan membunuh Yesus/ membunuh kepala.

Begitu kita keluar, langsung pandangan kita fokus kepada Korban Kristus. Berarti kita diingatkan tentang Korban Kristus. Tengok yang kedua, kita yang sudah di dalam yang sudah mengerti pengorbanan Kristus yang begitu mahal diarahkan untuk melihat Tuhan Yesus yang berkorban itu tampil Mempelai Laki-laki Sorga.

Orang yang ada di dalam ini yang paling beruntung sebab dalam setiap ibadah diperkenalkan bagaimanan Korban Kristus yang membayar harga sehingga bisa beribadah, dia juga diperkenalkan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga sehingga dia digarap di dalam.  Bagaimana gembala mau memperkenalkan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga kepada jemaat kemudian jemaat tidak digarap oleh Firman?

Mata perlu dijaga, mata harus melek. Indera mata ini selalu dikejar oleh iblis. Saudara tahu dalam kisah Simson, bukan tangannya yang dipatahkan, bukan kakinya yang dipatahkan supaya lumpuh tetapi matanya yang dicungkil. Saudara tahu dalam II Samuel pasal 11, apa yang menghancurkan Daud itu terjadi karena persoalan mata. Saudara tahu apa yang diancamkan kepada orang Yabesy Gilead oleh Nahas raja Amon yaitu mau mencungkil mata kanan mereka.

Musuh Tuhan yaitu iblis dan alat yang dia pakai yaitu manusia yang membenci kita, selalu mengincar mata. Beda dengan orang Israel, bukan mata yang dicungkil. Ada yang langsung ditebas lehernya, ada yang disuruh tiarap dan diinjak, tetapi tidak pernah hukuman Israel kepada musuhnya dengan mencungkil mata. Musuh orang Israel yang suka mencungkil mata.

I Samuel 11:1
11:1 Maka Nahas, orang Amon itu, bergerak maju dan berkemah mengepung Yabesh-Gilead. Lalu berkatalah semua orang Yabesh itu kepada Nahas: "Adakanlah perjanjian dengan kami, maka kami akan takluk kepadamu."

Orang Yabesh-Gilead ini penakut, mereka cepat menyerah pada musuh. Terlalu banyak orang Kristen yang penakut, terlalu cepat mengalah pada situasi dan kondisi, mengalah pada cobaan. Orang yang cepat mengalah pada situasi dan kondisi itu sama dengan orang Yabesh-Gilead.

I Samuel 11:2
11:2 Tetapi Nahas, orang Amon itu, berkata kepada mereka: "Dengan syarat inilah aku akan mengadakan perjanjian dengan kamu, bahwa tiap mata kananmu akan kucungkil; dengan demikian aku mendatangkan malu kepada segenap orang Israel."

Nahas ini adalah simbolnya iblis sebab arti Nahas ini adalah desis ular. Orang Yabesh-Gilead yang penakut ini dipaksa oleh Nahas mengakui kesalahan padahal mereka tidak salah. Ini adalah tipuan dari iblis untuk membuat mata kita dicungkil. Kalau salah katakan salah, kalau tidak salah katakan tidak salah, tetapi semuanya menurut ukuran Firman.

Menghadapi roh Nahas ini Tuhan Yesus sudah menanggulangi. Tuhan Yesus menanggung kesalahan kita. Sebab itu kalau kita pergi keluar kita melihat Tuhan Yesus yang menanggung kesalahan kita.

Matius 5:29
5:29 Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.

Ini bahasa dari Tuhan Yesus yang menggambarkan betapa mengerikan neraka itu. Lebih baik mencungkil mata kanan dari pada tubuh utuh dicampakkan ke dalam neraka. Jangan hanya gara-gara mata kanan, gara-gara persoalan kaki kanan sehingga kita masuk dalam neraka.

Saudara menengok, saudara melihat, karena matamu dicelikkan ada yang berkorban. Seandainya tidak, hanya persoalan mata kanan saudara bisa masuk neraka, hanya persoalan tangan kanan saudara bisa masuk neraka. Itu sebabnya lihatlah, tengoklah. Kenapa kita tidak merasa bersalah kalau kita tidak menghargai Korban Kristus. Mengapa merasa aman terkendali walaupun mengkhianati Tuhan Yesus? Awas, neraka di depan!

Itu sebabnya lihatlah keluar ada Pribadi yang sudah menanggung kesalahan kita. Satu ketika ada suara yang berteriak “tengoklah, Mempelai datang”. Apakah kita orang dalam yang merasa terbenahi atau orang dalam yang merasa tidak apa-apa. Sidang jemaat, matamu berfungsi bagaimana sekarang?

Ketika Tuhan Yesus naik ke Sorga pada kedatanganNya kali yang pertama, persoalan mata yang dibicarakan di situ.
Kisah Para Rasul 1:9-11
1:9 Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
1:10 Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka,
1:11 dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."

Siapkah mata saudara untuk melihat Dia datang? Itu sebabnya pintu pertama Yerusalem Baru adalah Ruben yang artinya tengoklah. Bagaimana agar kita siap melihat Dia datang seperti Dia naik ke Sorga? Mata kita harus selalu memandang ke atas.
Kolose 3:1-2
3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.

Ayat ini seringkali disampaikan pendeta-pendeta tetapi pemberita itu sendiri pandangannya hanya sibuk pada perkara di bawah.

Yang akan melihat Tuhan Yesus datang kembali bukan lagi 11 murid tetapi kita yang hidup di akhir zaman. Supaya mata kita melihat maka kita harus memperhatikan Firman.
Mazmur 19:9
19:9 Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya.

Kenapa ada orang mendengar Firman kemudian uring-uringan atau marah? Bukankah titah Tuhan itu menyukakan hati. Kita ini calon Mempelai Wanita Tuhan seharusnya bersuka hati mendengar suara Mempelai Laki-laki Sorga. Mengapa mengatakan calon Mempelai Wanita Tuhan tetapi malah uring-uringan dan marah mendengar Firman.

Firman Tuhan yang menyukakan hati itu yang dialami oleh orang Tesalonika dalam I Tesalonika 2:13 dan I Tesalonika 4:8. Kiranya ini menjadi bagian kita. Kita ini sudah ada di dalam, jangan lagi longgar leher. Bertahanlah kita sudah ada dalam pengajaran yang benar, kita sedang digodok oleh Tuhan, dikawal oleh malaikat Tuhan (gembala).

Mempelai Wanita yang dipuji salah satunya adalah matanya.
Kidung Agung 1:15; 4:1a
1:15 -- Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau, bagaikan merpati matamu.
4:1a Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau! Bagaikan merpati matamu di balik telekungmu.

Dikatakan cantik karena:
Mazmur 19:8;119:7
19:8 Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.
119:7 Aku akan bersyukur kepada-Mu dengan hati jujur, apabila aku belajar hukum-hukum-Mu yang adil.

Kalau dikatakan cantik itu karena Pencipta. Kapan kita diciptakan? Kita sedang diciptakan oleh Tuhan sekarang ini.
Efesus 4:24
4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.

Ini rancangan Tuhan, Tuhan merancang dan yang menciptakan kita. Dicipta untuk apa? Untuk menjadi penghuni Yerusalem Baru (mempelai wanita) dan kita adalah bagian dari Yerusalem Baru. Pahlawan-pahlawan iman diceritakan oleh Alkitab bahwa mereka ada kesempatan kembali ke negerinya tetapi mereka tidak lagi tertarik ke situ sebab mereka lebih tertarik pada kota yang dibangun oleh Tuhan, mereka lebih tertarik pada penampilan Mempelai Wanita. Mereka tidak lagi tertarik pada apa yang dunia disediakan, mereka lebih tertarik kepada rancangan Tuhan sehingga mereka tidak mau merubah apa yang telah dirancang oleh Tuhan.
Kenapa ada kalimat “kekudusan yang sesungguhnya”? Sebab ada kekudusan imitasi, kelihatan kudus padahal tidak.

Kidung Agung 6:5
6:5 Palingkanlah matamu dari padaku, sebab aku menjadi bingung karenanya. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari Gilead.

Sampai Salomo menjadi bingung melihat pandangan mata Sulamit (mempelai perempuan). Begitu menariknya sampai tidak ada lagi yang lebih dari itu. Mempelai Laki-laki sampai bingung melihat mata Mempelai Wanita. Mempelai Wanita selalu ingin memandang Mempelai Laki-laki.

Jadi penampilan Mempelai Wanita ini dari Kidung Agung 1:15 dan 4:1 memuncak pada pada Kidung Agung 6:5. Jadi bertumbuh dan bertambah. Bukan hanya berhenti pada Kidung Agung 1:15 dan 4:1 tetapi sampai Kidung Agung 6:5 sehingga Salomo bingung memandangnya. Apakah pandangan mata kita seperti Mazmur 19:9 yaitu mengalami pekerjaan Firman sehingga kita ada kesukaan.

Kalau hamba Tuhan matanya tidak dicelikkan oleh Tuhan bagaimana bisa dia memberi tahu kepada jemaat, kondisi gereja yang benar dan kondisi gereja palsu. Hamba Tuhan harus paham ini kondisi gereja palsu dan kondisi gereja yang benar, sebab mata hamba Tuhan lebih dahulu ditarik oleh Tuhan.
Wahyu 17:1-3
17:1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
17:2 Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya."
17:3 Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.

Kami hamba Tuhan pertama harus melihat kondisi gereja palsu yaitu perempuan di atas kepala binatang. Jadi ini gereja yang dimanja, tidak mau masuk dalam derita sengsara. Jadi bapak, ibu dan kekasih dalam Tuhan, jangan kita masuk di tempat kita dimanja-manja. Kalau kita ada di sana berarti saya sudah salah memberitakan. Ketika datang mendengar Firman memang kita sedang diciptakan, dibanting dan digodok untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan, itu bukan dimanja.

Kalau kita mencari Firman yang enak buat daging itu berarti palsu. Kalau seperti itu berarti saya sebagai hamba Tuhan tidak melek mata. Pendeta seperti itu menyampaikan Firman tetapi tidak ada yang menggodok sidang jemaat karena hanya berbicara berkat-berkat, ini tidak sehat.
Konsep dari injil kemakmuran: jemaat sudah setengah mati dalam pekerjaannya kemudian datang dalam ibadah diberitakan lagi tentang salib, berita sengsara, bagaimana itu. Ini injil kemakmuran, orang yang senang dengan daging senang dengan hal itu. Yang benar mereka sudutkan dan yang salah mereka anggap benar. Pelayan Tuhan di situ tidak melihat kondisi gereja palsu, pelan dan pasti dia menggiring jemaat yang dia layani ke sana (sengsara 3½ tahun).

Wahyu 21:9-10
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

Kenapa dikatakan Yerusalem turun dari atas. Kalau itu Pengantin Perempuan, kapan dia diangkat ke atas? Kalau dikaitkan dengan Kolose 3:1-4, itu karena selama hidupnya pandangannya selalu ke atas. Dia tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah.
Kolose 3:1-4
3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
3:4 Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.

Kalau pandangan ke atas maka dikatakan kita tersembunyi di dalam Allah, berarti kita dari atas.

Yohanes 17:15-16; 15:19
17:15 Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat.
17:16 Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.
15:19 Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.

Buktikan bahwa kita dari atas. Mulai dari hamba Tuhan harus membuktikan diri dari atas. Lihat ada kondisi gereja palsu, ada kondisi gereja benar. Adalah tanggung jawab kami untuk menggiring saudara kepada kondisi gereja yang benar. Sebagai hamba Tuhan saya bukan menggiring saudara ke Babel sundal besar, saya mau menggiring saudara masuk Yerusalem Sorgawi. Kita sudah ada di dalamnya secara rohani. Kita harus berpikir kita ada di dalam karena ada Korban Kristus dan kita di dalam dipersiapkan untuk menengok kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua. Kita dimungkinkan ada di dalam karena kedatangannya pada kali yang pertama. Apa tujuannya kita di dalam? Kita dibangun, dibentuk dan dicipta oleh Tuhan untuk menanti kedatanganNya pada kali yang kedua.

12 pintu, 12 angka persekutuan. Dengan demikian saya harus menjaga persekutuanku dengan Tuhan. Kalau persekutuan dengan Tuhan benar maka persekutuan dengan sesama pasti benar. Kalau persekutuan dengan sesama tidak benar itu berarti persekutuan ke atas sudah tidak benar. Kalau persekutuan dengan Tuhan sudah tidak benar maka persekutuan dengan sesama tidak benar. Kenapa persekutuan dengan sesama tidak benar? Karena persekutuan dengan Tuhan tidak benar.

Kalau namanya Yerusalem Baru pasti cinta persekutuan. Persekutuan itu harus digembleng oleh Firman Pengajaran yang benar, benar ke atas baru benar secara horisontal. Kalau persekutuan ke atas tidak benar maka persekutuan secara horizontal tidak akan benar. Kenapa tidak cinta persekutuan? Karena hubungan ke atas sudah tidak benar. Kalau mendengar Firman Tuhan dan ketika pulang hidupnya sama saja, hanya begitu-begitu saja tidak ada keubahan. Itu berarti merusak persekutuan ke atas dengan Tuhan (vertikal) dan nantinya merusak persekutuan dengan sesama (horizontal).

Kita melihat arahnya ke atas. Tuhan Yesus datang pada kali pertama dan naik, kemudian Tuhan Yesus akan turun dengan cara yang sama.

Dalam Yerusalem Baru ada 5 kali disebut angka 12. 5x12=60, itu adalah angka kemenangan, angka pahlawan. Mau masuk Yerusalem Baru, apakah iman kita teguh seperti seorang pahlawan? Kalau itu ada maka kita adalah seorang pemenang. Kalau mendengar Firman uring-uringan itu bahaya, alamat orang itu terpental keluar.

Mazmur 19:9
19:9 Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya.


Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar