20150820

Kebaktian PA Kitab Rut, Kamis 20 Agustus 2015 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Rut 1:16-22
1:16 Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;
1:17 di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"
1:18 Ketika Naomi melihat, bahwa Rut berkeras untuk ikut bersama-sama dengan dia, berhentilah ia berkata-kata kepadanya.
1:19 Dan berjalanlah keduanya sampai mereka tiba di Betlehem. Ketika mereka masuk ke Betlehem, gemparlah seluruh kota itu karena mereka, dan perempuan-perempuan berkata: "Naomikah itu?"
1:20 Tetapi ia berkata kepada mereka: "Janganlah sebutkan aku Naomi; sebutkanlah aku Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku.
1:21 Dengan tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan yang kosong TUHAN memulangkan aku. Mengapakah kamu menyebutkan aku Naomi, karena TUHAN telah naik saksi menentang aku dan Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku."
1:22 Demikianlah Naomi pulang bersama-sama dengan Rut, perempuan Moab itu, menantunya, yang turut pulang dari daerah Moab. Dan sampailah mereka ke Betlehem pada permulaan musim menuai jelai.

Pasal 1 ini isi di dalamnya menampilkan Injil Matius, Yesus sebagai Raja dan rakyatNya tentu adalah rakyat yang taat. Yang paling menonjol dari Rut di sini adalah ketaatannya. Pasal 2 menampilkan injil Markus yaitu Tuhan Yesus sebagai hamba. Karena ketaatannya, sekalipun tidak penah terlintas dalam pemikiran Rut namun dia menjadi jalur kedatangan Tuhan Yesus dalam dunia yang fana ini. Dalam injil Matius nama Rut ini dicantumkan dalam silsilah Tuhan Yesus.

Rut adalah pribadi yang mempunyai tekad yang tidak bisa digoncang dalam mengiringi Naomi. Tetap lewat ucapan-ucapannya, di mana dia mengutarakan tekadnya mengikuti Naomi, ternyata mata rohani Rut melihat sesuatu yang unik dan yang ajaib. Sebagai bangsa kafir dia tahu dia adalah bangsa yang tidak ada peluang untuk masuk dalam keluarga Allah. Tetapi dalam perjalanannya dia melihat bangsa kafir ada peluang, ada 6 hal yang dia ucapkan dalam tekadnya mengikuti Naomi. Yang dia tampilkan adalah nama Naomi tetapi ada Pribadi di balik Naomi. Itu yang membuat Rut bersikeras untuk ikut bersama-sama dengan Naomi.

Ini adalah ketaatan seorang warga kerajaan kepada pemimpin atau rajanya. Itu sebabnya Pasal 1 ini kena Injil Matius di mana Tuhan Yesus Raja dan Rut menggambarkan warga yang taat kepada Rajanya. Itu yang diharapkan oleh Tuhan kepada gereja Tuhan.

Gereja Tuhan yang diterima oleh Tuhan ketika dipersembahkan oleh pelayan adalah umat Tuhan yang taat dalam perkataan dan perbuatan.
Roma 15:16-18; 16:25-26
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
15:17 Jadi dalam Kristus aku boleh bermegah tentang pelayananku bagi Allah.
15:18 Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku, yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan perbuatan,
16:25 Bagi Dia, yang berkuasa menguatkan kamu, -- menurut Injil yang kumasyhurkan dan pemberitaan tentang Yesus Kristus, sesuai dengan pernyataan rahasia, yang didiamkan berabad-abad lamanya,
16:26 tetapi yang sekarang telah dinyatakan dan yang menurut perintah Allah yang abadi, telah diberitakan oleh kitab-kitab para nabi kepada segala bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman --

1.      Kemana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi
Rut 1:16
1:16 Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;

Jadi Rut tidak mau lepas dengan pemimpinnya yaitu Naomi. Lewat pelayanan Naomi ini akhirnya menghentar Rut bertemu dengan Boas. Jadi Naomi di sini menggambarkan seorang pemimpin (penganjur) yang menangani Rut.

Jejak langkah dari pemimpin ini menentukan kita. Kalau pemimpin ini salah melangkah maka kita tidak akan berjumpa dengan Tuhan Yesus. Lebih dahulu seorang pemimpin harus ditandai dengan ketaatan. Memang Naomi ini ada kekurangan tetapi langkah Naomi ini ke mana? Dia mau ke Betlehem, ke rumah roti, artinya dia mau bersekutu dengan Firman Allah.

Jadi pemimpin yang lebih dahulu harus ada sikap bersikeras untuk hidup bersama dengan Firman. Kalau ini ada dalam diri pemimpin maka yang dipimpin melihat nilai-nilai persekutuan dengan Firman itu dilihat pada pemimpin sehingga yang dipimpin berkata “ke mana engkau pergi, ke situ juga aku pergi”. Jadi pemimpin ini bersekutu dengan Firman maka yang dipimpin juga bersekutu dengan Firman. Kalau pemimpin ini salah dalam melangkah, tidak berupaya untuk tenggelam dan bersekutu dengan Firman maka itu gawat sekali akan mencelakakan yang dipimpin.

Yohanes tahu dan sadara bahwa dia adalah penganjur atau seorang pemimpin.
I Yohanes 5:20
5:20 Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.

Kita harus hidup di dalam yang benar. Yang benar ini yang ada di Betlehem itulah Firman. Jadi Rut ini bukan hanya menggandoli Naomi tetapi dia datang ke Betlehem untuk bersekutu dengan Firman. Itu yang dia cari dalam pandangan yang rohani jauh ke depan sebagai bangsa kafir yang sebenarnya tidak ada peluang, tetapi begitu dia menemukan secercah cahaya yang adalah peluang maka dia berkata “kemana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi” karena dia tahu pemimpin ini menuju ke Betlehem. Dia tahu pemimpin ini mau bersekutu dengan Firman dan dia mau ikut.

Jangan ikut pemimpin yang tidak mau bersekutu dengan Firman. Kalau kita melihat seorang pemimpin mengarahkan kita pada pandangan yang duniawi maka gawatlah kita. Kalau pemimpin mengarahkan kepada perkara-perkara yang rohani itu memang secara daging tidak enak dan itu banyak dinista tetapi itu tidak menjadi masalah.

Saya lebih dahulu digodok oleh Tuhan, apakah saya melangkah ke Betlehem? Apakah saya melangkah untuk hidup dalam persekutuan dengan Firman? Kalau saya melangkah untuk hidup dalam persekutuan dengan Firman maka saya tidak akan tetap tinggal di Betlehem namun akan menuju ke Yerusalem. Seperti Daud yang lahir di Betlehem dan berakhir di Yerusalem. Tuhan Yesus juga lahir di Betlehem dan berakhir di Yerusalem. Ketaatan kita mengayunkan langkah ke Betlehem bukan untuk berada di situ selama-lamanya. Tujuan akhir adalah menuju ke Yerusalem Baru menjadi mempelai perempuan. Bagaimana mau mencapai Yerusalem Baru kalau penganjur tidak becus.
Wahyu 21:9-10a
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem..

Hamba Tuhan lebih dahulu, apakah ada bukti hidup dalam persekutuan dengan Firman.
I Yohanes 1:1
1:1 Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup -- itulah yang kami tuliskan kepada kamu.

Yang menjadi pokok di sini adalah apa yang telah didengar dari semula. Telinga dari Yohanes ini fokus pada yang telah ada dari semula. Siapa Dia? Itulah Firman. Firman itulah yang ada di Betlehem.
Yohanes 1:1
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

Firman itu diraba berarti ada di dalam praktek. Bagaimana pendeta-pendeta memberitakan Tuhan Yesus yang mengadakan dari tidak ada menjadi ada tetapi dalam prakteknya banyak yang tidak punya pengalaman dalam Firman, dalam arti tidak percaya Tuhan Yesus mengadakan apa yang dibutuhkan baik secara jasmani apalagi secara rohani.
Roma 4:17
4:17 seperti ada tertulis: "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" -- di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada.

Firman hidup berarti ada keubahan. Hamba Tuhan lebih dahulu baru sidang jemaat. Kalau hamba Tuhan ada keubahan dan jemaat tidak ada keubahan maka itu bukan lagi salah hamba Tuhan. Adanya keubahan dari penganjur maka umat Tuhan juga harus ada keubahan sehingga berkata “ke mana engku mengayunkan langkah ke situ juga aku mengayunkan langkah”, artinya dia lihat arahan dari penganjur ini bahwa kita diarahkan ke Betlehem untuk bertemu Firman.

I Yohanes 1:2-3
1:2 Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami.
1:3 Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.

Kalau persekutuan itu ada maka seperti Naomi dan Rut itu begitu lengket, begitu juga persekutuan kita akan indah. Persekutuan ini di dalamnya ada Tuhan yakni persekutuan Bapa dan Yesus.

I Yohanes 1:4
1:4 Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.

Mendengar Firman jangan uring-uringan, jangan bersungut-sungut.

Rut mengunci perkataannya dengan:
Rut 1:17
1:17 di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"

Ini adalah tekad Rut yang begitu kuat. Apa sebabnya? Bukan pribadi Naomi yang menjadi kekuatannya tetapi bangsanya Naomi dan Allahnya Naomi itu yang membuat dia kuat. Kalau melihat Naomi memang ada kekurangan tetapi itu ditutup dengan Allahnya Naomi dan bangsanya Noami, itu yang mendorong Rut.

Kita mengikuti Tuhan apakah hanya sekedar mengikuti penganjur? Tentu tidak. Jangan mengikuti penganjur kalau dia bukan bangsa yang memiliki jalur keselamatan.

Rut mengikuti Naomi karena dari bangsa Naomi datang keselamatan. Jadi Rut mengikuti Naomi karena dia ingin ada dalam keselamatan yang sempurna.
Yohanes 4:22
4:22 Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.

Ini keselamatan yang sempurna. Ini yang membuat Rut kuat melekat pada Naomi sebab dia melihat ada gerakan-gerakan yang mengarah pada keselamatan yang bisa dia raih itulah keselamatan yang sempurna. Kita mengharapkan keselamatan yang sempurna dan itu hanya ada pada Tuhan Yesus.

Ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, berarti dia menyerah kepada pemimpin karena dia tidak ragu ke mana pemimpin membawanya. Tidak ada keragu-raguan dalam diri Rut sebab dia tahu pemimpin atau penganjurnya ini sedang melangkah pada sasaran yang pasti. Ini menunjuk ketaatan sebagai seorang warga yang taat pada aturan kerajaan.

Kita ini punya Raja di atas segala raja, itulah Tuhan Yesus. Apakah kita belajar taat atau tidak. Kalau belum kita harus cepat melejit. Kita harus belajar maju dalam ketaatan sehingga bukan hanya Betlehem yang kita injak, tetapi Yerusalem Baru adalah tujuan akhir kita.

2.      Di mana engkau bermalam di situ juga aku bermalam
Rut ini berbicara tentang waktu atau situasi. Itu sebabnya kita harus melihat kondisi atau bagaimana situasi kita sekarang ini. Keadaan kita sekarang sudah jauh malam. Dalam situasi sudah jauh malam ini apa yang harus kita lakukan.

Roma 13:10
13:10 Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.

Sesama yang paling dekat dari Naomi adalah Rut, sesama yang paling dekat dari Rut adalah Naomi. Tidak pikiran Naomi untuk berbuat jahat kepada Rut dan begitu juga sebaliknya.

Roma 13:11-12
13:11 Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya.
13:12 Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!

Jadi Rut tidak mau pisah sekalipun suasana dalam keadaan gelap, dalam suasana tidak enak/ menyenangkan dinikmati bersama.
Roma 13:13-14
13:13 Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.
13:14 Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.

Kalau Naomi merawat tubuh karena kegelapan malam maka Rut juga demikian. Tetapi bukan itu yang dilakukan oleh Naomi dan Rut. Naomi ini benar-benar habis dagingnya secara rohani. Naomi tidak berpikir untuk menikah, yang dipikirkan oleh Naomi adalah bagaimana yang dia bimbing ini untuk bisa memiliki kepala. Tidak ada pikiran untuk dirinya lagi. Jadi Naomi sudah lolos dari Roma 13:13, artinya Naomi sudah tidak ada keinginan-keinginan daging untuk menjebak dia di dalam dosa. Jadi suasana malam yang dihadapi oleh Naomi bukan suasana yang diisi dengan daging, itu juga yang dihadapi oleh Rut.

Dalam situasi kegelapan malam dua-duanya menanggulangi bersama. Sekalipun kita diizinkan Tuhan digiring masuk dalam kegelapan biarlah kita tanggung bersama. Suami jangan membiarkan isteri menanggung sendiri, harus ditanggulangi bersama. Jangan seperti Tomas yang pergi sendiri.

Kalau dalam rumah tangga ketika disergap kegelapan sama-sama menanggung maka pasti enak. Kalau jalan sendiri akan hancur, itu sebabnya harus bergandengan tangan.

3.      Bangsamu adalah bangsaku
Bangsa Naomi ini adalah bangsa Israel dan Rut orang Moab. Untuk masuk menjadi warganya Israel, tentu ada prosesnya. Seorang perwira untuk menjadi warga negara romawi saja dia bayar mahal.
Kisah Para Rasul 22:25-28
22:25 Tetapi ketika Paulus ditelentangkan untuk disesah, berkatalah ia kepada perwira yang bertugas: "Bolehkah kamu menyesah seorang warganegara Rum, apalagi tanpa diadili?"
22:26 Mendengar perkataan itu perwira itu melaporkannya kepada kepala pasukan, katanya: "Apakah yang hendak engkau perbuat? Orang itu warganegara Rum."
22:27 Maka datanglah kepala pasukan itu kepada Paulus dan berkata: "Katakanlah, benarkah engkau warganegara Rum?" Jawab Paulus: "Benar."
22:28 Lalu kata kepala pasukan itu: "Kewarganegaraan itu kubeli dengan harga yang mahal." Jawab Paulus: "Tetapi aku mempunyai hak itu karena kelahiranku."

Perwira itu bertanya kepada Paulus bagaimana dia bisa mendapatkan kewargaan Romawi dan Paulus menjawab karena kelahirannya. Kalau kita mengatakan “bangsamu adalah bangsaku” buktikan bahwa kita dilahirkan baru. Harus ada pembuktian, jangan katakan kita adalah bangsanya Tuhan kalau kita tidak dilahirkan dalam bangsa ini. Untuk kita sekarang inilah yang dikatakan kelahiran di dalam Firman, prakteknya baptisan air.
I Petrus 1:23
1:23 Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.

Karena Rut melangkah ke Betlehem = rumah roti = rumah Firman, maka dia dilahirkan dari Firman. Untuk kita menjadi warga kerajaan Sorga kita harus dilahirkan. Ketika kita dilahirkan kembali dalam keluarga Allah kita masuk dalam baptisan air. Sama seperti Rut masuk dalam warga Israel demikian juga kita. Itu sebabnya baptisan itu jangan dipertentangkan. Baptisan itu adalah jalan supaya kita sebangsa dengan bangsanya Israel, dengan umat Tuhan berarti jadi warga kerajaan Allah.

Yahudi yang sejati bukanlah yang lahiriah tetapi yang tidak tampak.
Roma 2:28-29
2:28 Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah.
2:29 Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.

Yohanes 1:47
1:47 Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"

Jadi Yahudi sejati tidak menampilkan kepalsuan. Kalau kami sebagai hamba Tuhan melayani Firman kemudian Firman yang kami layani tidak kami percaya berarti itu kepalsuan dan orang itu bukan Yahudi sejati. Kalau memberitakan Tuhan Yesus adalah Yehova Jireh lalu utangnya banyak, itu berarti kepalsuan. Kalau memberitakan Tuhan yang kita percaya adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi serta segala isinya maka hidup saya harus taruhan di situ sebab saya pemberita.

Yang sejati tadi kita lihat Natanael. Kepada Israel yang sejati ini Tuhan mengatakan “engkau akan melihat hal-hal yang lebih dari pada itu”. Ini terjadi kalau kita menjadi Yahudi yang sejati.
Yohanes 1:48
1:48 Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara."

Jadi kepalsuan itu tidak bisa kita sembunyikan dari Pribadi yang melihat kita. Kemanapun kita bersembunyi, Dia melihat kita. Kalau tampil dengan kepalsuan bagaimana kita mau menipu Tuhan.
Yohanes 1:49-51
1:49 Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!"
1:50 Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu."
1:51 Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."

Kalau kita disebut Israel yang sejati, saudara tidak akan ragu sebab mata rohani akan melihat hubungan sorga dengan saudara. Arti kata hidupmu dan hidupku adalah pribadi yang ada hubungan dengan Sorga.

Melihat malaikat Allah turun naik artinya: turun menunjuk kematian Tuhan Yesus, naik menunjuk kebangkitan Tuhan Yesus. Untuk masuk menjadi warga bangsa ini maka kita harus turun berarti mati dan naik berarti bangkit dalam praktek baptisan air.
Roma 6:3-4
6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

4.      Allahmulah Allahku
Bagi Rut berhala Kamos itu dia buang habis. Kadang kita mengatakan Allah kita adalah Abraham, Ishak dan Yakub tetapi masih membawa-bawa berhala, itu berarti kepalsuan! Sekalipun berucap “Allahmu adalah Allahku” tetapi kalau masih lengket penyembahan-penyembahan masa lampau itu berarti bukan Israel yang sejati.
I Tesalonika 1:9-10
1:9 Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar,
1:10 dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.

Allahmu adalah Allahku berarti Rut siap sedia melepaskan kamos berhalanya dan mau melayani Allahnya Naomi, Allah yang benar. Kalau kita sekarang lebih hebat lagi, kita sudah lepas dari berhala, kita melayani Allah yang hidup dan sementara melayani kita menanti kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua yang akan menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.

Zaman Rut tidak ada dikatakan murka yang akan datang, hanya dikatakan Moab akan diinjak-injak seperti jerami. Untuk kita lebih lagi yang akan terjadi di depan ini. Setiap penyembahan berhala ada aturannya, itulah adat istiadat.

Berhala itu selalu ditandai dengan kutuk. Sesungguhnya dijajah oleh berhala sehingga melakukan semuanya padahal itu berangkat dari ilham iblis.
Naomi 10 tahun berada di Moab, dia tahu bagaimana getolnya orang Moab beribadah kepada kamos, tetapi Rut rela melepaskan dan berpaling pada Allahnya Naomi.

5.      Di mana engkau mati, akupun mati di sana
Rut 1:17
1:17 di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"

Bahasa dari Rut ini bukan hanya bahasa awal dia mengikut tetapi sampai akhir. Bahasa Rut ini adalah bahasa dalam lingkup Yang awal dan Yang akhir, Alfa dan Omega. Ini menyentuh hati Naomi dan ini menyentuh Pribadi yang memang memiliki karakter Alfa dan Omega.
Wahyu 22:13
22:13 Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir."

Perjalan Rut pikirannya sudah menjangkau pada Yang Akhir. Kita mengikut Tuhan bukan hanya awal atau sampai di tengah tetapi sampai pada akhir. Kita bukan hanya bersekutu dengan yang awal tetapi juga dengan yang akhir. Kapan Tuhan Yesus datang itulah akhir. Akhir hidup manusia itu ada dua, bisa meninggal dalam Tuhan atau diangkat hidup-hidup. Keduanya baik tetapi yang kita dambakan adalah terangkat hidup-hidup.

6.      Tidak ada yang bisa memisahkan kita selain maut
Jangan sampai kita terpisah dengan Firman, Roh dan Kasih Tuhan. Pengertian maut yang pertama adalah kematian tubuh lahiriah tetapi maut yang kedua adalah neraka. Yang bisa memisahkan kita dengan Tuhan yang ada di Sorga adalah neraka. Neraka inilah maut yang kedua, Rut tidak ingin ke situ.
Wahyu 20:11-13
20:11 Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.
20:12 Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.
20:13 Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya.

Ini yang memisahkan orang, jadi bukan pengertian mati secara jasmani.

Laut menyerahkan orang-orang yang mati di dalamnya. Siapa ini? Ketika bangsa Israel keluar dari Mesir, yang menghalangi mereka menuju Kanaan adalah Firaun dan orang Mesir. Akhirnya Firaun dan pasukan Mesir ditenggelamkan di dalam laut. Orang yang mati di dalam laut ini adalah orang-orang yang pernah menghalang-halangi umat Tuhan yang mau beribadah kepada Tuhan.

Kesimpulannya:
Ø  Kemana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi
Ini menunjuk ketaatan dan dengar-dengarannya kepada penganjur. Dia menyerah kepada pembimbing sebab dia melihat ayunan langkah si pemandu ini menujuk ke Betlehem, bila tidak maka Rut akan berbalik.

Ø  Di mana engkau bermalam di situ juga aku bermalam
Apa yang tidak enak, apa yang tidak sedap, apa yang tidak manis dan pahit sama-sama dipikul. Ini niat dari Rut.

Ø  Bangsamu adalah bangsaku
Berarti dia mau belajar menjadi Israel sejati, tidak ada kepalsuan padanya. Kalau kita membaca dalam kitab Rut pasal 1, 2, 3 dan 4 kita tidak menemukan kepalsuan dalam diri Rut. Dia sama seperti Natanael menjadi Yahudi sejati.

Ø  Allahmulah Allahku
Berarti dia melepaskan berhala yang mengikat dia, dia melayani Allah yang benar sambil menantikan kedatangan Allah yang benar itu pada kali yang kedua.

Ø  Di mana engkau mati, akupun mati di sana
Itulah Alfa dan Omega

Ø  Tidak ada yang bisa memisahkan kita selain maut
Pengertian maut yang pertama adalah kematian lahiriah, tetapi kematian yang kedua itulah yang memisahkan selama-lamanya. Yang Rut bicarakan di sini adalah pemisahan yang hanya seketika.

Saya berbahagia memiliki Yesus, saya berbahagia memiliki Firman.
Mazmur 147:19-20
147:19 Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan-ketetapan-Nya dan hukum-hukum-Nya kepada Israel.
147:20 Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal. Haleluya!

Ini bangsanya Naomi, ini Allahnya Naomi. Poin 3 dan 4 diapit oleh poin 1,2,5,6. Poin 3 dan 4 itu inti. Pengikutan Rut terhadap Naomi bukan melihat kulitnya tetapi dia melihat yang inti. Bangsamu adalah bangsaku, sebab dari bangsa Yahudi jalur keselamatan. Allamu adalah Allahku, sebab dari sana Firman Tuhan datang. Itu menjadi inti pengikutan Rut kepada Naomi. Kalau ini menjadi inti pengiringan kita kepada Tuhan maka poin 1,2,5,6 itu mudah untuk diwujudkan.
Kalau mau menjadi Yahudi sejati karena dari bangsa Yahudi ada jalur keselamatan dan mau memiliki Allahnya Naomi berarti memiliki Firman yang kekal, maka poin 1,2,5,6 tidak ada masalah bagi kita. Seringkali timbul masalah dan terpuruk rohani seseorang karena poin 3 dan 4 tidak menjadi pusat pengikutan.

Jadi pusat pengikutan kita adalah mau menjadi Yahudi sejati, berarti mau memiliki keselamatan yang sempurna dan mau bersekutu dengan Firman yang kekal selama-lamanya.  Kalau itu menjadi pusat pengikutan kita maka tidak akan ada masalah yang berat. Firman Allah itu dari kekal sampai kekal dan keselamatan sudah kita miliki, yaitu pribadi Yesus yang dari bangsa Yahudi.

Biarlah kita semua merindu menjadi Yahudi sejati. Berarti benar-benar menjadi milik Tuhan Yesus. Kalau kita menempatkan diri sebagai milik Allah maka kita tidak ragu sedikitpun mengikut Tuhan.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar