20150806

Kebaktian PA Kitab Rut, Kamis 6 Agustus 2015 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Rut 1:9-14
1:9 kiranya atas karunia TUHAN kamu mendapat tempat perlindungan, masing-masing di rumah suaminya." Lalu diciumnyalah mereka, tetapi mereka menangis dengan suara keras
1:10 dan berkata kepadanya: "Tidak, kami ikut dengan engkau pulang kepada bangsamu."
1:11 Tetapi Naomi berkata: "Pulanglah, anak-anakku, mengapakah kamu turut dengan aku? Bukankah tidak akan ada lagi anak laki-laki yang kulahirkan untuk dijadikan suamimu nanti?
1:12 Pulanglah, anak-anakku, pergilah, sebab sudah terlalu tua aku untuk bersuami. Seandainya pikirku: Ada harapan bagiku, dan sekalipun malam ini aku bersuami, bahkan sekalipun aku masih melahirkan anak laki-laki,
1:13 masakan kamu menanti sampai mereka dewasa? Masakan karena itu kamu harus menahan diri dan tidak bersuami? Janganlah kiranya demikian, anak-anakku, bukankah jauh lebih pahit yang aku alami dari pada kamu, sebab tangan TUHAN teracung terhadap aku?"
1:14 Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium mertuanya itu minta diri, tetapi Rut tetap berpaut padanya.

Kisah ini bernubuat ganda. Untuk kita gereja Tuhan, ada rencana Tuhan yang spesial di dalamnya. Rut dan Orpa sama-sama mendengarkan apa percakapan mereka di tengah jalan. Percakapan atau bahasa yang diucapkan oleh Naomi kepada kedua anak mantunya ini adalah bahasa nikah. Dapat dikatakan bahwa perjalan mereka ini adalah perjalanan suasana nikah. Sebab yang menjadi pokok pembicaraan adalah nikah.

Perjalanan kita gereja Tuhan di penghujung akhir zaman ini, apalagi kita yang sudah dilawati Tuhan lewat Kabar Mempelai, yang kita dengar adalah bahasa nikah. Bagi kita pekabar Mempelai, jangan sampai bahasa ini lolos tidak didengarkan oleh jemaat. Kita boleh berbicara yang lain tetapi kalau tidak fokus berbicara tentang nikah yang rohani maka kita bisa dicengkram oleh ajaran sesat. Kalau tidak berbicara tentang nikah yang rohani maka sasaran pelayanan tidak jelas.

Jadi perjalanan ini bersuasana nikah sebab yang dibicarakan oleh Naomi adalah soal nikah. Pasal 1 ini adalah pokok pembicaraan dan digenapkan pada pasal 4. Jadi kalau kita tidak berbicara tentang pokok nikah maka tidak akan ada penggenapannya sebab semuanya mengambang berarti ibadah/ pelayanan di luar rencana Allah.

Sekali lagi ini adalah perjalanan bersuasana nikah sebab nikah yang dibicarakan di sini. Bahkan sampai 5 kali dikatakan “suami”. Itu yang dibicarakan oleh Naomi. Kalau dasarnya pada pasal 1 salah maka pasal 4 tidak akan tercapai. Kalau berita kita tidak menanamkan tentang pokok yaitu II Korintus 11:2 tidak ditanamkan maka tujuan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan tidak akan tercapai.

Rut 1:9,11,12
1:9 kiranya atas karunia TUHAN kamu mendapat tempat perlindungan, masing-masing di rumah 1suaminya." Lalu diciumnyalah mereka, tetapi mereka menangis dengan suara keras
1:11 Tetapi Naomi berkata: "Pulanglah, anak-anakku, mengapakah kamu turut dengan aku? Bukankah tidak akan ada lagi anak laki-laki yang kulahirkan untuk dijadikan 2suamimu nanti?
1:12 Pulanglah, anak-anakku, pergilah, sebab sudah terlalu tua aku untuk 3bersuami. Seandainya pikirku: Ada harapan bagiku, dan sekalipun malam ini aku 4bersuami, bahkan sekalipun aku masih melahirkan anak laki-laki,
1:13 masakan kamu menanti sampai mereka dewasa? Masakan karena itu kamu harus menahan diri dan tidak 5bersuami? Janganlah kiranya demikian, anak-anakku, bukankah jauh lebih pahit yang aku
alami dari pada kamu, sebab tangan TUHAN teracung terhadap aku?"

5 ini adalah angka kemurahan.

Naomi di sini sebagai pemimpin dan sekaligus adalah mertua. Bahasa ini didengar oleh Orpa dan yang dominan dalam pikirannya adalah suasana daging. Jadi Orpa mengukur di sini hanya dari sisi jasmani, sisi pemuasan yang lahiriah. Tetapi Rut tidak memikirkan hal yang seperti itu. Olehnya apa yang kita lihat dari kedua orang ini, yang benar adalah yang ada pada Rut.

Inilah yang kita perhatikan, sekali lagi bahwa gambaran-gambaran di dalam Alkitab selalu dibuka dengan nikah dan ditutup dengan nikah. Dalam Kejadian pasal 2 dibuka dengan nikah dan dalam Wahyu pasal 19 dan 21 ditutup dengan nikah. Jadi keseluruhannya Alkitab ini berbicara tentang nikah. Jadi dalam berita kami harus fokus ke sana. Kalau tidak diberikan penekanan saya kuatir seperti yang dikatakan Pdt. In Yuwono, kita bisa diterkam oleh ajaran sesat.

Di tengah-tengah perjalanan kita, kita diberikan gambaran-gambaran oleh Tuhan lewat kabar yang besar ini supaya hati-hati. Rut dan Orpa sudah sama-sama mendengar tetapi yang satu gagal. Hati-hati jangan sampai roh Orpa yang masuk sehingga kita gagal. Jangan sampai kita terjebak karena hanya melihat yang sifatnya lahiriah. Tetapi Rut melihat apa yang tidak kelihatan, hasilnya dia mendapat kemenangan.
II Korintus 4:16-18
4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

Menjelang akhir pelayanan rasul Paulus, dia tidak pernah tawar hati. Di dalam pengikutan dan pengiringan kita kepada Tuhan, jangan kita tawar hati karena kita sudah dibekali dengan pembicaraan tentang nikah yang rohani. Ini ditumbuh kembangkan oleh rasul Paulus dan dia turunkan kepada umat Tuhan, agar di dalam perjalanan pengikutan kita kepada Tuhan, memang secara usia kita bertambah tetapi rohani harus bertambah dibaharui.

Orpa tidak bisa melanjutkan. Kalau kita melihat Naomi sampai tiga kali seperti berbicara menyalahkan Tuhan, Orpa baru satu kali mendengar sudah undur. Tetapi Rut tiga kali mendengar perkataan Naomi seperti menyalahkan Tuhan tetapi dia tidak undur. Rut tidak kejebak dengan bahasa Naomi yang berbicara seakan-akan hubungan Naomi dengan Tuhan tidak enak dan Rut tidak berpikir “jangan-jangan nanti saya seperti itu”. Dia tidak berpikir seperti itu dan tidak undur. Tetapi Orpa baru satu kali mendengar sudah undur. Jadi kesimpulannya dia tidak mau mengalami sengsara dalam pengikutannya kepada Tuhan. Orpa gambaran kehidupan kristen yang hanya mengejar daging.

Rut tidak peduli dengan kata-kata Naomi. Bahasa yang diucapkan oleh Rut dengan ratap tangis bahwa “Allahmu adalah Allahku” begitu kuat walaupun Allah Naomi ini diceritakan oleh Naomi menyusahkan dia, bahkan sampai 3 kali Naomi mengatakan. Itu adalah kelemahan Naomi tetapi tidak membuat Rut undur, tidak bisa mempengaruhi Rut. Orpa baru sekali mendengar sudah langsung undur. Orpa tidak bisa melihat kekurangan Naomi.

3 kali Naomi mengucapkan perkataan yang seperti mempersalahkan Tuhan.
1.      Rut 1:13
1:13 masakan kamu menanti sampai mereka dewasa? Masakan karena itu kamu harus menahan diri dan tidak bersuami? Janganlah kiranya demikian, anak-anakku, bukankah jauh lebih pahit yang aku alami dari pada kamu, sebab tangan TUHAN teracung terhadap aku?"

Seakan-akan posisi Naomi ini adalah musuh Tuhan, bagaimana mau mengikuti dia. Inilah kegagalan Orpa, dia tidak memandang yang tidak kelihatan, dia hanya memandang yang kelihatan.

Kita gereja Tuhan harus berjalan dan memandang lebih dominan pada apa yang tidak lihat. Ini yang Tuhan janji. Itu disediakan oleh Tuhan bagi orang yang mengasihi Dia. Itulah yang didapatkan oleh Rut. Perjalanan kita sekarang harus memperbincangan tentang nikah, itu yang harus dominan sebab itulah yang memberikan dorongan pada gereja Tuhan untuk masuk pada nikah yang rohani. Nikah kita dan pribadi kita diarahkan oleh Tuhan untuk masuk dalam nikah yang rohani.
I Korintus 2:9
2:9 Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."

Apakah Naomi pernah bercerita pada Orpa dan Rut “ada saudara saya yang kaya raya di Betlehem, nanti saya jodohkan dengan kalian. Nanti kita lihat dia memilih Orpa atau Rut.” Tidak pernah dan itu tidak pernah timbul di dalam hati Rut. Kasih Rut kepada Naomi sama seperti kasihnya kepada Tuhan, itu yang membara.
Yang dibicarakan pada hari-hari terakhir ini adalah nikah yang rohani. Itu yang harus membara dalam hati kita. Kalau dulu Rut tidak pernah mendengar bahwa ada Boas di Betlehem yang akan menikah dengan dia. Tetapi kepada kita sudah diberitakan bahwa ada Tuhan Yesus yang menantikan kita, sudah terlalu kalau kita undur lagi. Jangankan undur, terlalu kalau kita lemah. Tuhan Yesus pemilik Sorga adalah tunangan kita, jangan sampai kita lemah rohani apalagi sampai undur rohani.

Kalau ada orang yang sudah mendengar pembicaraan tentang nikah yang rohani kemudian undur itu adalah Orpa, itu orang yang keras tengkuk. Orpa artinya tengkuk keras.

Ini jangan terjadi dalam diri saya dan jemaat. Itu sebabnya kami hamba Tuhan harus menyampaikan Firman Allah sehingga memotivasi jemaat untuk mencintai Tuhan Yesus sebab Dialah Boas kita.

Ucapan Naomi yang pertama menyalahkan Tuhan ini adalah “tangan Tuhan teracung terhadap aku”. Posisi Naomi dari perkataannya ini sama dengan dia memberikan gambaran kepada Orpa dan Rut yang mendengar perkataan Naomi, seakan-akan Tuhan memusuhi Naomi.
Hakim-hakim 2:15
2:15 Setiap kali mereka maju, tangan TUHAN melawan mereka dan mendatangkan malapetaka kepada mereka, sesuai dengan apa yang telah diperingatkan kepada mereka oleh TUHAN dengan sumpah, sehingga mereka sangat terdesak.

Ini test case-nya kepada Orpa dan Rut apakah mereka menerjang ke sana, tetapi ternyata Orpa tidak bisa meneruskan perjalanan. Apa yang dialami oleh Naomi juga dialami oleh Yeremia, sampai dia mengutuk-ngutuk hari kelahirannya.
Yeremia 15:17-19
15:17 Tidak pernah aku duduk beria-ria dalam pertemuan orang-orang yang bersenda gurau; karena tekanan tangan-Mu aku duduk sendirian, sebab Engkau telah memenuhi aku dengan geram.
15:18 Mengapakah penderitaanku tidak berkesudahan, dan lukaku sangat payah, sukar disembuhkan? Sungguh, Engkau seperti sungai yang curang bagiku, air yang tidak dapat dipercayai.
15:19 Karena itu beginilah jawab TUHAN: "Jika engkau mau kembali, Aku akan mengembalikan engkau menjadi pelayan di hadapan-Ku, dan jika engkau mengucapkan apa yang berharga dan tidak hina, maka engkau akan menjadi penyambung lidah bagi-Ku. Biarpun mereka akan kembali kepadamu, namun engkau tidak perlu kembali kepada mereka.

Ini tawaran Tuhan kepada orang yang sudah agak loyo dan seperti mau mengambil langkah balik kanan. Ini bahasa Tuhan kepada Yeremia sebab dia sudah seperti mempersalahkan Tuhan.

Yeremia 15:20
15:20 Terhadap bangsa ini Aku akan membuat engkau sebagai tembok berkubu dari tembaga; mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk menyelamatkan dan melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN.

Jadi keluhan yang disampaikan oleh Yeremia bahwa dia sudah lemah dan sudah loyo dijawab oleh Tuhan dan Tuhan membangkitkan kembali gairahnya. Ketika kita menghadapi tantangan, rintangan dan hambatan apapun, mungkin kita melihat orang yang ada di depan kita yang kita anggap sebagai panutan kemudian bahasanya sedikit miring, jangan kita salah dalam menilai karena perjalanan mereka menuju ke Betlehem, menuju rumah roti, bukan ke mana-mana.

Sekalipun Naomi mengucapkan kata-kata seperti itu, Rut tidak bergeming. Tetapi Orpa baru satu kali mendengar ucapan Naomi, dia sudah goyah. Itulah pengikutan yang tidak teguh. Padahal Rut dan Orpa sama-sama mendengar bahasa yang sama, bahasa nikah, kenapa Orpa tidak mampu. Kita sama-sama mendengar bahasa nikah Kristus dan gereja, kenapa banyak orang Kristen tidak mampu meneruskan perjalanan. Bahkan tidak sedikit pendeta tergulung, kelihatan masih di ladang Tuhan padahal sudah bukan itu yang dia urus. Sudah urusan dagingnya yang dia urus. Orang seperti itu bila ditegur malah marah bahkan makin mereka galakkan. Kenapa bisa seperti itu? Karena pandangannya hanya kepada yang dilihat, perhatiannya pada yang dilihat. Rut tidak seperti itu, pandangannya pada apa yang tidak terlihat. Orpa kembali ke Moab karena dia tidak tahu keadaannya di Moab di hari akan datang.
Yesaya 25:10-12
25:10 Sebab tangan TUHAN akan melindungi gunung ini, tetapi Moab akan diinjak-injak di tempatnya sendiri, sebagai jerami diinjak-injak dalam lobang kotoran.
25:11 Apabila Moab mengembangkan tangannya di dalamnya seperti cara perenang mengembangkannya untuk berenang, maka TUHAN akan mematahkan kecongkakkan mereka dengan segala daya upaya mereka.
25:12 Maka kubu-kubu tembokmu yang tinggi akan ditumbangkan-Nya dan dirubuhkan-Nya, dan dicampakkan-Nya ke tanah dan debu.

Gereja yang sedang dalam perjalanan, ada ujian. Walaupun sudah mendengar bahasa tentang nikah kita akan tetap diuji oleh Tuhan.

2.      Rut 1:20
1:20 Tetapi ia berkata kepada mereka: "Janganlah sebutkan aku Naomi; sebutkanlah aku Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku.

Naomi artinya kesukaan. Mara artinya pahit. Jadi kesukaan tidak ada kenyataannya sebab yang dialami hanya kepahitan hidup. Itu bahasa Naomi dan itu didengar oleh Rut, Orpa sudah tidak mendengar karena sudah berbalik ke Moab. Tetapi apakah Rut berbalik mengikuti Orpa yang sudah lebih dulu ke Moab? Tidak!

Kalau hal ini ditanggapi negatif oleh Rut bisa saja dia mau kembali sebab mendengar Tuhan melakukan yang pahit dan batal mengikuti Naomi. Tetapi Rut tidak begitu. Ini keteguhan pendirian Rut. Ini yang dibutuhkan dalam gereja Tuhan sebab Rut ini adalah gambaran gereja Tuhan yang menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Ini sikap yang harus kita teladani.

Ternyata musibah-musibah yang terjadi dalam kehidupan Naomi, itu adalah berkat bagi Rut. Jadi kalau ada musibah dalam diri kita berarti ada sesuatu yang Tuhan sedang kerjakan dalam diri kita dan itu pasti yang terbaik.

3.      Rut 1:21
1:21 Dengan tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan yang kosong TUHAN memulangkan aku. Mengapakah kamu menyebutkan aku Naomi, karena TUHAN telah naik saksi menentang aku dan Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku."

Rut tidak berpikir “bagaimana mau mengikuti orang seperti ini, nanti saya juga kecipratan malapetaka”. Namun Rut tidak berpikir begitu. Bahasa-bahasa yang diucapkan oleh Naomi ini adalah tes keteguhan bagi Rut. Jadi dua kali bahasa tes yang khusus hanya untuk Rut. Bahasa yang pertama juga ikut didengarkan oleh Orpa dan Orpa langsung undur.

Kita sedang mendengar bahasa perbincangan dari belakang mimbar yaitu bahasa nikah, itulah Kabar Mempelai dan itulah yang kita dengar hari-hari terakhir ini. Kepada hamba-hamba Tuhan tekankan ini pada jemaat. Jangan hanya sekedar berkhotbah tetapi sebutkan apa tujuan akhir kita beribadah kepada Tuhan. Itu adalah isi berita kita yang sedang menunju ke Betelehem berarti menuju ke rumahnya Boas. Kita menunju ke rumahnya Tuhan Yesus, Boas kita. Kita dalam perjalanan menuju garis finish, awas jangan roh Orpa yang masuk.

Di balik kata-kata Naomi yang sangat tidak enak, ternyata ada berkat Tuhan untuk mereka berdua. Jadi dibalik penderitaan Naomi ada berkat kemuliaan yang Tuhan sediakan bagi mereka berdua. Pemimpin yaitu Naomi mendapat berkat dan Rut mendapat berkat tetapi Orpa kehilangan berkat.

Roma 8:28-29
8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

Dalam segala sesuatu berarti baik dalam sukacita maupun dalam derita sengsara, Tuhan turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan. Kita dipanggil dan dipilih untuk menjadi isteriNya. Buktikan bahwa kita ditentukan oleh Tuhan. Ciri orang yang ditentukan oleh Tuhan.
Kisah Para Rasul 13:48
13:48 Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.

Ciri orang yang ditentukan dan menjadi percaya adalah mendengarkan Firman dengan bersukacita dan memuliakan Firman. Dalam memuliakan Firman itu, rasul Paulus menekankan supaya kita tulus dan jangan curang agar Firman Tuhan dimuliakan.
Titus 2:10
2:10 jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.

Memuliakan Firman bukan hanya sekedar memuji-muji tetapi bagaimana dengan perilaku dan tahbisan kita. Kalau hamba Tuhan sudah ada pekerjaan sambilan berarti dia sudah curang, tahbisannya sudah tidak benar sebab tidak percaya Tuhan bisa memelihara dia.

Roma 8:29-30
8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.

Artinya yang semula yaitu yang duluan, jangan menjadi yang terkebelakang. Dua ayat yang mengapit perumpamaan tentang kebun anggur, isinya sama. Kebun anggur adalah gambaran kebun mempelai.
Matius 19:30
19:30 Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."

Ini sudah keluar dari yang disebutkan dalam surat Roma. Tuhan katakan di sini supaya jangan ini terjadi sebab dalam surat Roma dikatakan yang terdahulu ditetapkan untuk terus terdahulu, jangan undur lagi. Kalau undur berarti menjadi ekor, akibatnya akan disabet oleh ekor ular naga sehingga terbuang bersama dengan dunia.

Matius 20:16
20:16 Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."

Matius 20:16 (bahasa Inggris)
20:16 So the last shall be first, and the first last: for many be called, but few chosen. (=Banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih)

Supaya kita tetap terdahulu maka harus bersukacita dengar Firman dan jangan curang dalam Firman. Matius 19:30 dan Matius 20:16, mengapit perumpamaan tentang kebun Mempelai. Kalau direverensikan dengan kitab Rut ini adalah pembicaraan tentang nikah. Kita ada di dalam bahasa Mempelai, jangan kita sampai keluar. Kita ada dalam kebun Mempelai, jangan sampai kita keluar dari pagar itu.

Rut ini luar biasa, dia sudah duluan dan dia tetap duluan. Akhirnya dia dipanggil, dipilih, dibenarkan dan ditetapkan menjadi isterinya Boas, itu juga perjalanan kita. Sandungan, tantangan, rintangan yang ada bukan untuk membuat kita lemah tetapi mengasah kita bahwa kita sedang diuji oleh Tuhan untuk kita tetap duluan.

Ini yang kita lihat dalam perjalanan Rut. Walaupun tiga kali dia mendengar bahasa Naomi yang seperti mempersalahkan Tuhan tetapi dia tidak undur. Orpa baru satu kali mendengar sudah undur. Ujian terakhir dalam perjalanan ini yang mengagalkan Orpa. Berarti Orpa sudah berjalan duluan tetapi akhirnya terkebelakang dan hilang untuk selama-lamanya.

Anjuran dari Naomi yang terakhir untuk Rut ketika Orpa sudah pergi adalah:
Rut 1:15
1:15 Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu."

Kesimpulan dari bahasa ini seakan-akan Rut diusir. Tetapi bahasa yang dikatakan oleh Rut selanjutnya membuat semua bahasa yang disampaikan oleh Naomi gugur. Jadi bukan Rut yang gugur tetapi bahasa dari Naomi yang gugur. Kalau Orpa, Orpa yang gugur.
Rut 1:14-16
1:14 Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium mertuanya itu minta diri, tetapi Rut tetap berpaut padanya.
1:15 Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu."
1:16 Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;

Jadi ketegasan dan keteguhan dari Rut ini luar biasa. “di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam”. Artinya suasana apapun yang kita hadapi, cobaan, ujian apapun yang dialami (itulah gelap malam) kita tanggung bersama. Masakan Naomi tidak senang mendengarkan bahasa ini.

Kemudian Rut berkata “bangsamulah bangsaku”. Apa kelebihan bangsa dari Naomi yaitu bangsa Yehuda?
Roma 3:1-3
3:1 Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya sunat?
3:2 Banyak sekali, dan di dalam segala hal. Pertama-tama: sebab kepada merekalah dipercayakan firman Allah.
3:3 Jadi bagaimana, jika di antara mereka ada yang tidak setia, dapatkah ketidaksetiaan itu membatalkan kesetiaan Allah?

Kelebihan orang Yahudi banyak, antara lain kepada mereka dipercayakan Firman.  Ini yang menyebabkan Rut menggandoli Naomi karena dalam diri Naomi ada Firman sebab Naomi orang Yahudi.

“Allahmulah Allahku”. Berarti Rut tidak mau lepas dengan Naomi karena dalam diri Naomi ada Firman dan ada Allah Naomi. Siapa Allah Naomi? Itulah Penebus, itu Suami kita, Mempelai Laki-laki Sorga. Ini yang tidak kelihatan tetapi secara rohani Rut melihat tembus di balik  kegelapan. Ini yang harus ada pada kita, kita harus melihat dari sisi ini.
Yesaya 54:5
54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.

Yeremia 2:2-3
2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.
2:3 Ketika itu Israel kudus bagi TUHAN, sebagai buah bungaran dari hasil tanah-Nya. Semua orang yang memakannya menjadi bersalah, malapetaka menimpa mereka, demikianlah firman TUHAN.

Jelas sekali Tuhan sudah memposisikan diri “Aku suamimu”. Apalagi yang harus diragukan. Ini yang membuat hati Rut menggebu-gebu mengikuti Naomi. Allah itu Suami Naomi berarti Dia juga Suami dari Rut. Tuhan adalah Kepala, berarti Rut ingin apa yang menjadi Kepala Naomi itu juga menjadi Kepalanya. Berbicara tentang Mempelai, hati-hati sebab ada kepala yang lain.
II Korintus 11:2-3
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.

Ternyata pertunangan dengan Tuhan Yesus ini akan ada yang mengganggu. Jangan kita membuka hati kepada yang mau mengganggu. Kita harus menutup hati rapat-rapat.
II Korintus 11:4
11:4 Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.

Ini sabar yang salah, sabar yang tidak benar. Bila Yesus yang lain berarti kepala yang lain, suami yang lain. Roh yang lain ini bukan Roh Kudus, bisa saja roh manusia atau roh iblis. Injil yang lain ini adalah injil manusia, injil yang hanya menekankan kesejahteraan daging. Jangan sampai saudara terjebak. Sebab sekarang ini ada injil kemakmuran yang menekankan kemakmuran daging.

Asal mulanya muncul kata Syalom ini karena injil kemakmuran sebab kata Syalom ini menyangkut kemakmuran yang sifatnya lahiriah. Itu sebabnya orang Yahudi tidak menggunakan Syalom dalam beribadah tetapi hanya dalam pergaulan sehari-hari.

Hormat kepada orang tua disejajarkan dengan takut akan Tuhan.
Imamat 19:32
19:32 Engkau harus bangun berdiri di hadapan orang ubanan dan engkau harus menaruh hormat kepada orang yang tua dan engkau harus takut akan Allahmu; Akulah TUHAN.

Bahasa Naomi kalau ditinjau itu melemahkan Rut tetapi Rut tidak pernah lemah karena dia adalah orang kafir yang ditentukan oleh Tuhan. Kalau ditinjau dari Ulangan pasal 23, dia tidak bisa masuk dalam jemaat Tunan bahkan sampai keturunan yang kesepuluhpun tidak bisa, tetapi dia adalah orang kafir yang ditentukan oleh Tuhan. Kita ini bangsa kafir yang mendapat kemurahan apalagi kalau kita ditentukan mendengar bahasa nikah. Bahasa nikah ini harus lebih menggema dalam kehidupan kita, bahasa ini harus lebih menguasai kita sehingga kita tidak gagal dalam perjalanan rohani kita dan otomatis kita terbenahi. Kita tidak boleh curang dan harus tulus supaya ajaran Tuhan dimuliakan.

Apa yang terjadi pada kedua orang ini setelah sampai di Betlehem begitu mengejutkan orang Betlehem. Mereka berkata “inikah Naomi yang dahulu”. Seperti dia dari nilai 100 jatuh menjadi nilai 0. Naomi menjawab mereka negatif sesuai dengan kecurigaan mereka, dia berkata “Janganlah sebutkan aku Naomi; sebutkanlah aku Mara”. Artinya “jangan sebutkan aku orang yang ada kesukaan, sebutlah aku orang yang pahit”, karena dia mengalami banyak kepahitan.
Rut 1:20-22
1:20 Tetapi ia berkata kepada mereka: "Janganlah sebutkan aku Naomi; sebutkanlah aku Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku.
1:21 Dengan tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan yang kosong TUHAN memulangkan aku. Mengapakah kamu menyebutkan aku Naomi, karena TUHAN telah naik saksi menentang aku dan Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku."
1:22 Demikianlah Naomi pulang bersama-sama dengan Rut, perempuan Moab itu, menantunya, yang turut pulang dari daerah Moab. Dan sampailah mereka ke Betlehem pada permulaan musim menuai jelai.

Bahasa Naomi tidak cukup hanya didengar oleh Orpa dan Rut tetapi juga didengar oleh orang Betlehem. Jadi pertolongan Tuhan pada mereka berdua, tepat pada waktunya. Orang yang sudah kosong dan sudah hampa, hanya datang dengan 10 jari tetapi tiba di Betlehem. Mereka datang dalam musim menuai jelai, belum pada musim menuai gandum yang adalah makanan manusia. Jelai ini makanan ternak dan bukan makanan umum. Dengan kata lain Naomi dan Rut disambut oleh Tuhan dalam tekanan yang paling rendah, seakan-akan mereka hanya memakan makanan kuda (hewan).
Jelai ini makanan kuda.
I Raja-raja 4:28
4:28 Jelai dan jerami untuk kuda-kuda biasa dan kuda-kuda teji dibawa mereka ke tempat yang semestinya, masing-masing menurut tanggungannya.

Mereka tiba di Betlehem dan Tuhan izinkan lebih direndahkan lagi sederajat hewan. 10 tahun mereka meninggalkan Betlehem, 10 tahun mereka meninggalkan Tuhan dan Tuhan menjawab mereka seperti bahasa kepada Yeremia.
Yeremia 15:19
15:19 Karena itu beginilah jawab TUHAN: "Jika engkau mau kembali, Aku akan mengembalikan engkau menjadi pelayan di hadapan-Ku, dan jika engkau mengucapkan apa yang berharga dan tidak hina, maka engkau akan menjadi penyambung lidah bagi-Ku. Biarpun mereka akan kembali kepadamu, namun engkau tidak perlu kembali kepada mereka.

Naomi mau kembali dan bertambah satu orang yaitu Rut, walaupun dia harus kehilangan tiga kepala. Apa yang hina ini adalah bahasa senda gurau, bahasa lawak. Tetapi itu yang banyak disuka dalam gereja.
Yeremia 15:17
15:17 Tidak pernah aku duduk beria-ria dalam pertemuan orang-orang yang bersenda gurau; karena tekanan tangan-Mu aku duduk sendirian, sebab Engkau telah memenuhi aku dengan geram.

Tidak perlu kembali kepada mereka artinya tidak usah kembali pada bahasa senda gurau, itu bahasa yang hina, itulah lawak dalam gereja.

Yesaya 57:4
57:4 Tentang siapakah kamu berkelakar, terhadap siapakah kamu melontarkan kata-kata yang bukan-bukan dan mengejeknya? Bukankah kamu ini anak-anak pemberontak, keturunan pendusta,

Lawakan dalam pemberitaan Firman itu adalah lawakan Simson di Asdod dalam kuil dagon.

Apapun yang kita temui dalam perjalanan kita, kita sudah dibekali dengan bahasa nikah, jangan kita surut langkah. Kita harus tetap ada di depan, jangan sampai kita surut langkah. Suasana kebun mempelai akan terganggu dengan apa yang tertulis dalam Matius 19:20 dan 20:16. Mari kita menapaki perjalanan di dunia ini dengan perhatian pada apa yang tidak kelihatan, itu yang harus mendominasi hidup kita.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar