20160716

Kebaktian Doa, Sabtu 16 Juli 2016 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
                                  
Yohanes 1:14-18
1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
1:15 Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku."
1:16 Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia;
1:17 sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.
1:18 Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

Kembali kita menoleh pada kasih karunia yang telah kita terima dan yang telah diterima oleh 4 orang saksi pada perjanjian lama. Kasih karunia yang mereka terima itu harus ada pada kita sebagai bukti nyata bagi kita, pribadi yang kelima yang mendapat kasih karunia.

Ada pribadi yang mendapat kasih karunia di dalam kelimpahannya yang dipakai oleh Tuhan untuk melayani kita bangsa kafir. Tuhan secara special mengangkat rasul yang dikhususkan untuk melayani kita bangsa non Yahudi. Kasih karunia itu dia terima dengan limpahnya. Tidak mungkin bisa membagikan kasih karunia kalau kasih karunia itu hanya pas untuk dia. Jadi kasih karunia yang melimpah atau yang meluber itu yang diberikan kepada kita.

I Timotius 1:14
1:14 Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.

Karena kelimpahan kasih karunia ini maka orang-orang kafir yang mendapat pelayanan rasul Paulus ini menerima kasih karunia dengan limpahnya.
Filipi 1:7
1:7 Memang sudahlah sepatutnya aku berpikir demikian akan kamu semua, sebab kamu ada di dalam hatiku, oleh karena kamu semua turut mendapat bagian dalam kasih karunia yang diberikan kepadaku, baik pada waktu aku dipenjarakan, maupun pada waktu aku membela dan meneguhkan Berita Injil.

2 Korintus 1:15
1:15 Berdasarkan keyakinan ini aku pernah merencanakan untuk mengunjungi kamu dahulu, supaya kamu boleh menerima kasih karunia untuk kedua kalinya.

Rasul Paulus tidak malu sekalipun disebut sebagai rasul bagi bangsa kafir. Karena di pandangan orang Yahudi melayani bangsa kafir itu sesuatu yang risih bagi mereka.
Roma 11:13
11:13 Aku berkata kepada kamu, hai bangsa-bangsa bukan Yahudi. Justru karena aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi, aku menganggap hal itu kemuliaan pelayananku,

Kalau hamba Tuhan model seperti Paulus ini yang limpah dengan kasih karunia dan dia melayani bangsa kafir, dia mengatakan itu sebagai suatu kemuliaan. Sebenarnya perkataan itu untuk menepis pandangan orang yang melihat bahwa dia sudah salah jalur, menurut mereka mestinya rasul Paulus melayani bangsa Yahudi. Tetapi Paulus lebih mengenal panggilannya sehingga dia melayani bangsa kafir dan itu dia katakan sebagai suatu kemuliaan dalam pelayanan.

Kalau kita mendapat pelayanan kasih karunia dalam kemuliaan berarti kita ikut serta menerima kemuliaan, bukan hanya kemuliaan sebagai si pelayan tetapi sekaligus kemuliaan bagi yang dilayani. Kalau kita dilayani dan mendapat kasih karunia, maka itu bukan hanya milik si pemberita tetapi juga untuk saudara. Kita mau direkrut oleh Tuhan bersama dengan pelayan untuk menikmati kemuliaan kasih karunia ini.

Biarlah saudara semakin mendalami adakah saudara ada di dalam kasih karunia dalam kelimpahan lewat pelayanan hamba Tuhan yang menerima dari sumbernya kasih karunia. Yang memberi kasih karunia atau Pemilik kasih karunia, Dialah Tuhan Yesus. Tuhan Yesus memiliki 10 hal yang dituliskan dalam surat Ibrani.
Ibrani 1:1
1:1 Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,

Kita sudah mendengarkan tiga orang nabi yang mendapat kasih karunia yaitu Nuh, Musa dan Daud. Daud itu adalah seorang nabi, dia bernubuat tentang penderitaan Tuhan Yesus.
Kisah Para Rasul 2:29-30
2:29 Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburannya masih ada pada kita sampai hari ini.
2:30 Tetapi ia adalah seorang nabi dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya.

Ada 10 hal yang dimiliki oleh pribadi Tuhan Yesus yang mereka nubuatkan itu.
Ibrani 1:2-5
1:2 maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
1:3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,
1:4 jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.
1:5 Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?" dan "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku?"

Kita melihat sumber kasih karunia itu luar biasa.

1.      Ibrani 1:2 (Terjemahan Lama)
1:2 maka berfirmanlah Ia pula pada akhirnya kepada kita di dalam Anak-Nya, yang ditetapkan-Nya menjadi waris segala sesuatu, oleh-Nya juga dijadikan-Nya sekalian alam.

Tuhan Yesus adalah pewaris segala sesuatu. Jadi hamba Tuhan yang dipaketkan Tuhan kepada kita supaya kita mendapatkan kasih karunia, menerima kasih karunia dari Tuhan Yesus yang adalah pewaris segala sesuatu. Karena Dia ditetapkan sebagai pemilik segala sesuatu, maka Dia tidak ingin hanya diriNya yang memiliki, Dia ingin memberikan kepada kita. Jadi ini menjadi teladan bagi kita. Kita yang sudah menerima kasih karunia maka kita tidak boleh egois, kita harus membagikan kepada orang lain, kita harus rela menjadi penyalur kasih karunia bagi orang lain.

Untuk Tuhan membagikan kasih karunia maka Dia memakai alat itulah hamba Tuhan. Kepada hamba Tuhan ini lebih dahulu kasih karunia diberikan dengan limpah, tujuannya supaya dia bisa membagi kepada orang lain. Orang yang menerima ini juga tidak boleh hanya menerima setengah atau pas-pasan namun harus melimpah agar bisa juga membagikan kepada orang lain.

Nampak kalau kehidupan itu menerima kasih karunia yang melimpah, dia tidak bisa berdiam diri. Dia merasa ada sesuatu yang bergerak dalam dirinya, seperti gelas yang penuh melimpah. Dia merasa ada sesuatu yang keluar dari dirinya sehingga dia tidak akan diam. Artinya ketika dia jumpa dengan siapapun dia berbicara tentang pribadi Tuhan Yesus.

Profesi apapun yang kita miliki, minimal ketika kita berbicara dengan seseorang harus diwarnai dengan kasih karunia, harus ada Firman di dalamnya.
I Petrus 4:11
4:11 Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.

Jadi dalam usaha pekerjaan kita, kalau kita menemukan orang yang menyimpang maka kita harus berbicara sesuai Firman bahwa itu salah dan akan menyeret orang itu masuk neraka. Kalau seperti itu maka akan ada peluang kita bersaksi. Bukannya malah ketika orang itu berbicara yang salah kita ikut tertawa di situ.

Bila saya mendapat kasih karunia dalam kelimpahan dan melihat sesama hamba Tuhan yang menyimpang maka saya akan mengatakan “itu sudah salah”.

Bukan berarti nanti kita menjadi hamba Tuhan sepenuh baru kita berbicara Firman. Mulai dari dalam pergaulan kita harus berbicara Firman. Jangan kita hanya terkekeh-kekeh bersama-sama dengan orang lain ketika disodorkan minuman keras. Kalau seperti itu maka itu tanda orang itu baru pakaiannya Kristen tetapi hatinya belum.

Kalau menjadi pewaris berarti sekaligus akan mewariskan. Kalau kasih karunia itu hanya berhenti kepada Tuhan Yesus sebagai Pewaris maka itu tidak akan diberikan kepada rasul Paulus. Tidak mungkin kasih karunia itu diberikan kepada rasul Paulus lalu Paulus mengatakan “cukup untuk saya” dan tidak diberikan kepada kita. Kita ada saat ini berada dalam kasih karunia karena secara estafet itu diberikan dari Tuhan Yesus dan itu sampai kepada saudara. Kasih karunia itu tidak berhenti pada saudara tetapi harus berjalan terus. Hal ini harus kita lakoni, supaya kita benar menjadi umat Tuhan yang mendapat kasih karunia.

Dalam usaha kita harus masuk satu dua kalimat Firman kepada rekan bisnis kita. Jangan kita melakukan hal yang berseberangan dengan kasih karunia sementara kita mengaku sebagai orang yang menerima kasih karunia. Kalau seperti itu berarti kita menipu diri sendiri. Kalau diri sendiri berani ditipu apalagi orang lain. Kalau suami menipu dirinya apalagi isterinya gampang dia tipu. Kalau isteri bisa menipu dirinya apalagi suami dan anak-anaknya tentu bisa dia tipu.

Buktikan bahwa kita telah menerima kasih karunia dari Pewaris yaitu Tuhan Yesus dan secara estafet kepada rasul Paulus lalu turun kepada kita.

2.      Ibrani 1:2
1:2 maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.

Kalau kita menjadikan Tuhan Yesus kekasih kita, menjadikan Dia saudara kita maka mana mungkin Tuhan membiarkan kita telanjang atau dibiarkan kelaparan sampai mati.

Jadi alam semesta dan apa yang kita diami ini semua adalah ciptaan Tuhan. Tubuh dan jiwa saudarapun juga adalah ciptaan Tuhan. Bagaimana sikap kita menanggapi ini?
Roma 11:36
11:36 Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!

Tidak ada hak untuk saya dan saudara untuk mengatakan “ini aku punya”. Batu yang saudara gunakan membangun rumah serta semen yang digunakan itu semua berasal dari alam ciptaan Tuhan, berarti semua dari Dia. Dari Tuhan maka kembalikan kepada Tuhan.

Jadi ketika kita menikmati sesuatu yang ada pada diri kita maka kita harus sadar bahwa itu semua adalah dari Dia, kembalikan itu bagi kemuliaan nama Tuhan. Jangan menggunakan apa yang Tuhan berikan itu menjadi fasilitas untuk berbuat dosa. Kepandaian, kemahiran, kecakapan dan bakat kita berasal dari Tuhan, itu harus kita pakai untuk Tuhan. Kalau diberi bakat bermain musik jangan dipakai untuk modero (tarian dunia)!

Nama Tuhan adalah cemburuan adanya. Kalau Tuhan melihat semua berkat yang kita terima itu hanya dimanfaatkan untuk nafsu daging maka awas! pasti Tuhan melihatnya dan Tuhan bisa menghentikan sehingga akhirnya orang itu telanjang dan kelaparan. Ini jangan terjadi pada diri kita.

Kalau kita sekolah dan mempunyai pendidikan katakan itu semua dari Dia. Apapun yang kita terima jangan menjadikan kita membohongi diri apalagi membohongi Tuhan.

Juga semua fasilitas yang kita terima semua dari Tuhan, jangan kita manfaatkan untuk berbuat dosa. Ini kesalahan yang membuat manusia Kristen bukan masuk Sorga tetapi menggiring pelan dan pasti menuju ke neraka di mana ada api belerang.

Pakailah semua yang ada pada saudara untuk kemuliaanNya. Semua dari Dia, oleh Dia dan bagi Dia. Si Pencipta yang menjadikan alam semesta ini menjuluki diriNya sebagai apa?
Yesaya 54:5
54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.

Dia mengatakan diriNya Suami, masakan kita calon isteriNya dibiarkan lapar sampai mati. Kalau saudara menempatkan diri sebagai calon isteriNya maka tidak mungkin Suami membiarkan isteriNya. Suami-suami di sini apakah saudara tega melihat isterimu digagahi orang, dipukul dan diparangi orang serta dimaki-maki? Tentu saudara akan membela. Apalagi Tuhan suami yang luar biasa.

Kita menerima kasih karunia yang limpah dari Tuhan yang diteruskan oleh hamba Tuhan, bukan yang setengah-setengah.
Kolose 1:16-17
1:16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.
1:17 Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.

Mazmur 115:16
115:16 Langit itu langit kepunyaan TUHAN, dan bumi itu telah diberikan-Nya kepada anak-anak manusia.

Namun dalam Kejadian pasal 6, di waktu Nuh menerima kasih karunia, bumi yang diciptakan oleh Tuhan dan diberikan kepada anak manusia, telah dirusak oleh manusia yang sudah rusak. Tetapi justru di tengah-tengah kerusakan, Nuh mendapat kasih karunia. Di tengah-tengah kerusakan akhir zaman ini ada umat Tuhan yang mendapat kasih karunia.

Jangan hanya melihat sinetron, tetapi gunakan televisi untuk melihat apa yang terjadi di dunia ini. Dunia sekarang semakin rusak karena manusia yang merusak. Tanah longsor terjadi di mana-mana, ada yang mati karena kepanasan, karena lapisan ozon menipis banyak yang kanker kulit.

Kalau saudara adalah Mempelai Wanita Kristus maka Kristus siap melindungi dan menanganimu. Makanya kondisikan dirimu bukan menjadi Kristen biasa tetapi sebagai orang Kristen khusus yang serius dengan Tuhan sehingga apapun yang terjadi kita ada dalam perlindungan Tuhan.

3.      Cahaya kemuliaan Allah
Berarti Sekhina Gloria ini ada pada Yesus Kristus. Musa memiliki cahaya kemuliaan Allah tetapi hanya seketika. Tetapi semua itu juga akan diberikan kepada kita.

I Korintus 2:7
2:7 Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita.

Kolose 3:1-4
3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
3:4 Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.

Ada cahaya karena ada sumber cahaya. Tuhan Yesus adalah cahaya kemuliaan dan itu akan diberikan kepada kita. Sumber cahaya itu adalah api, Firman Tuhan itu adalah api. Makanya kita jangan main-main dengan Tuhan Yesus sebab kita bisa dihanguskan.
Ibrani 12:29
12:29 Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.

Tujuan Shekina Gloria atau cahaya dari api itu adalah supaya kita hangat. Supaya rohani kita jangan sampai dingin. Kalau kita main-main dengan cahaya kemuliaan Tuhan yang Tuhan berikan lewat FirmanNya maka itu akan berubah untuk menghanguskan.

Cahaya itu mengusir kegelapan supaya kita ada di dalam terang. Cahaya itu memberikan tenaga sehingga kita kuat dan bukannya lemas.

Jangan main-main dengan Tuhan Yesus, kalau murkaNya menyala maka tidak ada yang bisa menangkal, Dia bagikan api yang menghanguskan.
Mazmur 2:11-12
2:11 Beribadahlah kepada TUHAN dengan takut dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar,
2:12 supaya Ia jangan murka dan kamu binasa di jalan, sebab mudah sekali murka-Nya menyala. Berbahagialah semua orang yang berlindung pada-Nya!

4.      Gambar wujud Allah
Allah yang tidak kelihatan dapat dilihat lewat Pribadi Tuhan Yesus.
Kolose 1:19
1:19 Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia,

II Korintus 3:18
3:18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.

Ini tidak seperti Musa. 40 hari Musa berhadapan dengan Tuhan sehingga ketika dia turun, umat Israel tidak bisa melihat wajahnya karena memancarkan kemuliaan Tuhan. Musa tidak tahu bahwa orang Israel tidak bisa melihat wajahnya. Setelah dia tahu maka dia menyelubungi wajahnya kalau berhadapan dengan orang Israel. Kemuliaan itulah yang akan kita miliki. Bagaimana kita bisa memiliki kemuliaan itu? Karena kesucian. Kalau hidup dalam kecemaran bagaimana bisa memandan Tuhan Yesus dalam kemuliaanNya.

II Korintus 3:18 (Terjemahan Lama)
3:18 Tetapi kita sekalian dengan muka tiada berselubung ini, membayangkan kemuliaan Tuhan seperti suatu cermin muka, dan berubah kepada rupa itu juga, daripada kemuliaan kepada kemuliaan, sebagaimana daripada Tuhan Roh itu.

Ketika kita datang menghadap Tuhan dalam kemuliaanNya maka kita datang dengan hati terbuka, jangan menutup diri. Memang kita ada pada zaman kemurahan. Kalau nanti kemurahan Tuhan ditutup maka kehidupan yang tidak membiasakan memandang Tuhan dalam kemuliaan Firman maka dia akan terkejut. Dia tidak ada kemuliaan dan tidak bisa memandang kemuliaan Tuhan. Dia akan lari ke celah-celah gunung, dia akan masuk ke lobang-lobang batu dan berkata kepada batu “timpalah kami”. Berarti selama ini dia tidak tahu berdoa dan menyembah kepada Tuhan, satu saat dia akan berdoa tetapi bukan kepada Tuhan tetapi kepada goa-goa dan celah batu untuk menimpa mereka karena melihat kemuliaan Tuhan Yesus yang dikatakan gambar wujud Allah.

Olehnya itu kita harus membiasakan diri menyembah Dia, Dialah wujud Allah yang tidak kelihatan.
Kolose 2:9
2:9 Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan,

Tuhan tidak bisa kita lihat tetapi dapat kita lihat dalam pribadi Yesus yang adalah Firman menjadi manusia yang memungkin saya dan saudara untuk memiliki wujud dan gambar Allah. Inilah saatnya bagi kita untuk diubah dari ke hari ke hari menuju pada gambar Allah sepenuhnya.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar