20160730

Kebaktian Doa, Sabtu 30 Juli 2016 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Yohanes 1:16
1:16 Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia;

Ada 10 hal yang ada pada Pemilik kasih karunia itu:
1.      Dia adalah pewaris yang memiliki hak mewarisi.
2.      Oleh Dia semesta alam ini diciptakan.
3.      Dia adalah cahaya kemuliaan Tuhan.
4.      Dia adalah gambar wujud Allah.
5.      Dia penopang segala sesuatu yang ada dengan FimanNya yang penuh kuasa.
6.      Setelah mengadakan penyucian dosa

Jadi Pemilik kasih karunia itu telah mengadakan penyucian dosa, bukan dikatakan pengampunan dosa. Penyucian lebih tinggi dari pada hanya pengampunan. Banyak kehidupan Kristen hanya melangkah mencapai apa yang dikatakan pengampunan padahal itu belum sampai pada standar sebagaimana Kristus mengadakan penyucian itu.

Tuhan bermaksud agar gereja Tuhan mencapai kesucian setara dengan Dia. Untuk mencapai kesucian yang setara dengan Dia maka kita tidak hanya mengharapkan pengampunan. Sebab kalau hanya pengampunan, bila dilihat dalam terang Tabernakel, itu kita peroleh di halaman. Tetapi penyucian dosa ada di ruangan suci, selangkah lagi kita mencapai kesempurnaan. Untuk mencapai kesempurnaan maka gereja Tuhan membutuhkan penyucian.

Penyucian itu selangkah lebih maju dari pengampunan. Pengampunan itu terjadi ketika kita minta ampun kepada Tuhan.

Arti pengampunan:
1)      Memaafkan
2)      Mengesampingkan
3)      Menjauhkan
4)      Memberi ampun

Pengampunan ini masih pada wilayah halaman. Memang di sini nampaknya enteng sekali, itulah yang namanya kemurahan Tuhan. Tetapi tabiat dari dosa perlu dicabut, perlu dihabiskan. Itu sebabnya ada langkah kedua yang namanya penyucian. Inilah yang kita baca tadi dalam Ibrani pasal 1. Tuhan Yesus mengadakan penyucian dosa. Penyucian itu ibarat sengat dari serangga yang suka menyengat itu dicabut. Itu sebabnya penyucian itu setingkat lebih tinggi dari hanya mengampuni.

Suasana pengampunan ini yang umum orang Kristen cari, tetapi begitu masuk pada langkah penyucian mereka tidak berani maju, takut namanya penyucian padahal rindu sempurna sama dengan Tuhan. Gereja yang mau menikah dengan Tuhan Yesus adalah yang diampuni, disucikan dan disempurnakan.

Isi dari menyucikan:
1)      Membuat bersih sampai ke akar-akarnya. Dosa itu dicabut sampai ke akar-akarnya sampai sifat tabiat itu dihancurkan. Itu namanya menyucikan.
2)      Menghapus sampai tidak ada bekas. Kalau orang luka begitu sembuh ada bekasnya. Kalau menyucian bekas itu dihapus sampai tidak ada lagi bekasnya.
3)      Membasuh atau menyuci sehingga bersih sama sekali. Tidak ada lagi secuil noda, cacat cela di situ.
4)      Membebaskan dari yang tidak murni, dari yang najis atau yang tidak bersih sampai bersih sama sekali.

Tentu kita semua menginginkan untuk disempurnakan, tetapi kadang jalur ke sana tidak dipahami. Atau mungkin dipahami tetapi gentar untuk masuk ke sana.

Penyucian ini dilakukan oleh Tuhan. Dikatakan “setelah” berarti ada hasilnya.
Ibrani 1:3
1:3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,

Ini hak yang hanya ada pada Tuhan Yesus. Ini tugasNya, salah satu adalah menyucikan segala dosa. Bagaimana saya dan saudara bisa menikmati apa yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus ini? Tentu bagi kita Tuhan punya sistem untuk membawa kita mencapai penyucian. Sistemnya adalah lewat Firman pengajaran dan urapan Roh Kudus.
Ibrani 12:8-11
12:8 Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.
12:9 Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?
12:10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
12:11 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.

Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

Kita harus mengambil bahasa itu dan katakan “Tuhan saya ingin mengalami penyucian dosa”. Karena inilah kasih karunia demi kasih karunia yang dikatakan dalam Yohanes 1:16. Sudah mendapat kasih karunia demi kasih karunia, berarti ada peningkatannya.

Penyucian dosa ini tujuannya supaya umat Tuhan yang menikmati pengampunan (di halaman) dan meningkat pada penyucian (di ruangan suci) agar menjadi sama dengan PribadiNya/ sempurna (Ruang Maha Suci).

Ibrani 12:10 (Terjemahan Lama)
12:10 Karena mereka itu dengan sesungguhnya sudah mengajar kita di dalam sedikit masa sebagaimana yang tampak baik kepada mereka itu; tetapi Tuhan mengajar bagi faedah kita, supaya kita beroleh bahagian di dalam kekudusan-Nya.

Beroleh bagian dalam kekudusan berarti ada proses penyucian. Proses penyucian ini terjadi karena tampilnya Firman pengajaran di dalam gereja. Bagaimana bisa ada penyucian kalau di dalam gereja tidak ada Firman pengajaran dan yang ada hanya Firman penginjilan.

Firman penginjilan itu hanya sampai pada pengampunan. Firman penginjilan merekrut orang dari kerajaan gelap yang rajanya adalah iblis kepada kerajaan terang yang Rajanya adalah Tuhan Yesus. Pada waktu kita diinjili dan kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita lalu mengaku dosa maka kita mendapatkan pengampunan, kita diampuni, dikesampingkan dan dijauhkan dari kesalahan kita di masa silam. Setelah sampai pada kerajaan terang kita perlu Firman penyucian.

Jangan hanya tergiur untuk menjaring jiwa sebanyak-banyaknya. Tetapi iblis tidak akan gentar kalau hanya sampai tahap pengampunan sebab iblis tahu ada masanya dia akan menguasai dunia ini dalam waktu 3,5 tahun di mana iblis dalam penampilan manusia daging (antikristus). Hanya orang yang mengalami penyucian yang bisa lolos. Kalau kita hanya sampai pada standar penginjilan itu gawat. Sedangkan sudah terbang dengan dua sayap burung nazar masih dikejar oleh iblis, apalagi yang memang tidak bisa terbang sebab hanya sampai pada pengampunan.

Tuhan ingin dan saya juga sebagai gembala rindu supaya kita tidak hanya mendengarkan Firman penginjilan terus menerus. Kalau seperti itu kapan saudara mengalami proses penyucian tahap demi tahap.

Kalau mau sama dengan guru harus menerima pengajaran yang menyucikan.
Lukas 6:40
6:40 Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya.

Pengajarannya berakhir kalau sudah sama dengan guru. Selama kita belum sama dengan Kristus maka kita membutuhkan turunnya Firman pengajaran di dalam gereja. Jangan Firman penginjilan terus. Memang dimaafkan, memang diampuni, dikesampingkan dosa kita tetapi akarnya, sengatnya itu belum dicabut.

Kita datang dari kerajaan gelap pada kerajaan terang. Terang itulah Firman Tuhan.
Amsal 6:23
6:23 Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,

Amsal 6:23 (Terjemahan Lama)
6:23 Karena hukum itu suatu pelita dan perintah itu suatu terang adanya, maka nasihat dan pengajaran itulah jalan yang menuju kehidupan.

Kita sudah masuk dalam wilayah terang, maka pengajaran itu dibutuhkan. Cahaya atau terang itu menerangi sampai pada relung hati kita yang paling dalam untuk mencabut sejauh mana akar dosa itu menjalar. Itulah yang namanya penyucian Firman pengajaran yang dibutuhkan di dalam gereja.

Raja Daud sangat menggemari terang ini atau cahaya ajaran ini, karena dia tahu bahwa dia adalah orang yang tidak luput dari perbuatan dosa. Dosa yang paling memalukan adalah ketika dia merampas isteri Uria dengan siasat busuknya, dengan niat jahatnya! Itu sebabnya dia butuh terang, butuh cahaya.

Ini contoh dan teladan bagi kita, kita juga butuh terang, butuh cahaya, berarti kita butuh ajaran.
Mazmur 71:17
71:17 Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib;

Ini sangat dibutuh oleh raja Daud apalagi ketika dia jatuh dalam dosa perzinahan. Bukan hanya pengampunan, tetapi penyucian dari akar dosa itu sangat dia butuhkan. Itulah hal yang keenam yang hanya dimiliki oleh Tuhan Yesus yaitu penyucian dosa.

Di mana kita menemukan Firman pengajaran? Dalam tiga macam ibadah sesuai dengan alat-alat di dalam ruangan suci. Bukannya tiga kali ibadah tetapi tiga macam. Berarti yang pertama beda dengan yang kedua, yang kedua beda dengan yang ketiga dan yang ketiga beda dengan yang pertama.
1)      Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci (Meja roti sajian)
2)      Ibadah Raya (Pelita emas)
3)      Ibadah doa penyembahan (Mezbah dupa emas)

Kalau kita ada di sana maka kita tidak akan mudah disesatkan kecuali kita sendiri yang meninggalkan ibadah ini. Lewat tiga macam ibadah ini kita dibawa untuk mencapai standar kesucian sama seperti Guru kita (Tuhan Yesus Kristus).

Sekarang kita adalah dalam ibadah doa penyembahan yang digambarkan dengan Mezbah Dupa Emas. Di atasnya ada dupa yang dibakar dari lima macam bahan. Di situ beda dengan membakar tulang di halaman. Memang baunya juga harum tetapi beda membakar ukupan dan membakar daging. Kalau membakar daging (tulang) itu meletup-letup tetapi kalau membakar ukupan itu bunyinya halus. Kita didorong dari kehidupan yang kasar menjadi kehidupan yang halus dan harum. Dalam tiga macam ibadah kita digembleng sehingga penyucian bisa kita raih dan akhirnya tembus di ruangan maha suci sehingga kita sempurna sama seperti Tuhan Yesus.

Harapan gembala dan harapan Tuhan, dari tiga macam ibadah ini jangan ada yang saudara abaikan. Apalagi untuk imam-imam, saudara lebih satu tingkat dari jemaat biasa. Kalau dulu jemaat hanya sampai di halaman tetapi imam-imam sampai di ruangan suci. Jangan sampai jemaat umum yang lebih aktif dari pada imam-imam yaitu paduan suara, pemain music dan pembantu mimbar. Memang di dalam penggembalaan kita harus sama-sama aktif tetapi mulai dari gembala duluan, baru imam-imam dan setelah itu jemaat umum.

Baptisan air itu ada tiga hal yang harus diperhatikan.
1)      Siapa yang menjadi pelaksana baptis
Kalau yang membaptis itu cemar maka akan turun kepada yang dibaptis. Itu sebabnya membaptis itu tidak asal, makanya kami sebagai hamba Tuhan harus waspada. Sebabnya kami hamba Tuhan harus menjaga tahbisan yang benar dan jangan hidup cemar. Kalau gembala cemar, sudah ada isteri tetapi masih main mata dengan perempuan lain, maka nantinya turun kepada jemaat yang dibaptis.

2)      Caranya harus benar
Ketika Tuhan Yesus dikubur, Dia dibaringkan, bukan duduk.
Roma 6:3-4
6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

Bagaimana ketika Tuhan Yesus dikubur?
Matius 27:60
27:60 lalu membaringkannya di dalam kuburnya yang baru, yang digalinya di dalam bukit batu, dan sesudah menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu, pergilah ia.

Jangan dibaptis hanya seperti duduk, harusnya dibaringkan.
Matius 28:6
28:6 Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring.

Markus 15:46
15:46 Yusuf pun membeli kain lenan, kemudian ia menurunkan mayat Yesus dari salib dan mengapaninya dengan kain lenan itu. Lalu ia membaringkan Dia di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu. Kemudian digulingkannya sebuah batu ke pintu kubur itu.

Lukas 23:53
23:53 Dan sesudah ia menurunkan mayat itu, ia mengapaninya dengan kain lenan, lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, di mana belum pernah dibaringkan mayat.

Yohanes 20:12
20:12 dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring.

3)      Meterai nama harus jelas yaitu dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus yaitu Tuhan Yesus Kristus. Jangan hanya dalam nama Bapa, Anak dan Roh. Bapa itu bukan nama tetapi julukan, Anak itu bukan nama tetapi julukan, begitu juga dengan Roh.

Baptisan itu bukan main-main, itupun baru tanda pengampunan dosa, belum penyucian.
Kisah Para Rasul 2:38
2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.

Bertobat dan dibaptis itu baru sampai pada pengampunan. Selanjutnya baru penyucian lewat Firman pengajaran yang sehat.
Ibrani 12:10-11
12:10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
12:11 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.

Kisah Para Rasul 2:42
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

Kita bukan hanya gembira melihat orang dibaptis tetapi apakah setelah baptisan masih lanjut proses penyucian atau tidak.

Dalam kalimat saja, pengampunan dan penyucian ini sudah dipisah.
I Yohanes 1:9
1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

Jadi bukan hanya diampuni tetapi harus menyucikan, jangan kita berhenti hanya sampai pengampunan. Olehnya itu kita perlu membenahi diri, bukan dengan sistem kita tetapi dengan sistem Sorga. Kita harus patuh dan dengar-dengaran kepada Tuhan yang memberi Firman kepada kita umat Tuhan.

Hasil dari penyucian itu adalah kita tampil dalam keadaan tanpa cacat cela dan kerut. Ini adalah kehidupan yang siap menerima Tuhan Yesus yang datang pada kali yang kedua sebagai Kepala, sebagai Suami (Mempelai Pria Sorga).
Efesus 5:26-27
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

Tujuan penyucian adalah untuk menampilkan kita tanpa cacat cela dan kerut.

Filipi 1:10
1:10 sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus,

Kolose 1:22
1:22 sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.

Untuk bertemu Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga maka gereja Tuhan digiring oleh Firman Pengajaran, Roh Kudus dan kasih Allah untuk mencapai standar seperti Tuhan Yesus.

Ada orang yang mengatakan percaya Firman tetapi dalam prakteknya tidak ada tanda sebagai orang percaya. Olehnya kalau Tuhan mengatakan “tanpa cacat dan cela” maka pasti ada orang yang akan mengisi dan memenuhi apa kata Firman Tuhan ini, semoga saya dan saudaralah orangnya.

Berita penyucian ini dipercayakan kepada hamba Tuhan sehingga kelak ini benar-benar berhasil.
Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

Kerinduan hati Tuhan, Dia curahkan kepada imam-imam. Ibarat manusia, Tuhan berharap: “tolonglah imam-imam, kasihan umatKu. Kalian bahwalah Firman untuk menyucikan mereka”.
Imamat 15:31; 16:32-33; 17:5
15:31 Begitulah kamu harus menghindarkan orang Israel dari kenajisannya, supaya mereka jangan mati di dalam kenajisannya, bila mereka menajiskan Kemah Suci-Ku yang ada di tengah-tengah mereka itu."
16:32 Dan pendamaian harus diadakan oleh imam yang telah diurapi dan telah ditahbiskan untuk memegang jabatan imam menggantikan ayahnya; ia harus mengenakan pakaian lenan, yakni pakaian kudus.
16:33 Ia harus mengadakan pendamaian bagi tempat maha kudus, bagi Kemah Pertemuan dan bagi mezbah, juga bagi para imam dan bagi seluruh bangsa itu, yakni jemaah itu.
17:5 Maksudnya supaya orang Israel membawa korban sembelihan mereka, yang biasa dipersembahkan mereka di padang, kepada TUHAN ke pintu Kemah Pertemuan dengan menyerahkannya kepada imam, untuk dipersembahkan kepada TUHAN sebagai korban keselamatan.

Kalau korban kita tidak dibawa di pintu kemah (Tuhan menjadi saksi) dan ditangani oleh imam maka itu sama dengan menyembah jin-jin. Jangan kita diklasifikasi oleh Tuhan sebagai penyembah jin-jin. Jangan sampai saya sebagai hamba Tuhan menggiring jemaat bersama menyembah jin-jin. Olehnya itu kasih Tuhan harus melimpah, harus meluber dari mimbar ini kepada sidang jemaat sehingga sidang jemaat dipersiapkan untuk menghadap Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Betapa bahagianya kita ada dalam kemuliaan bersama dengan Tuhan Yesus.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar