20160727

Kebaktian PA Imamat, Rabu 27 Juli 2016 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 17:1,10-16
17:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
17:10 "Setiap orang dari bangsa Israel dan dari orang asing yang tinggal di tengah-tengah mereka, yang makan darah apa pun juga Aku sendiri akan menentang dia dan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya.
17:11 Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa.
17:12 Itulah sebabnya Aku berfirman kepada orang Israel: Seorang pun di antaramu janganlah makan darah. Demikian juga orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu tidak boleh makan darah.
17:13 Setiap orang dari orang Israel dan dari orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu, yang menangkap dalam perburuan seekor binatang atau burung yang boleh dimakan, haruslah mencurahkan darahnya, lalu menimbunnya dengan tanah.
17:14 Karena darah itulah nyawa segala makhluk. Sebab itu Aku telah berfirman kepada orang Israel: Darah makhluk apa pun janganlah kamu makan, karena darah itulah nyawa segala makhluk: setiap orang yang memakannya haruslah dilenyapkan.
17:15 Dan setiap orang yang makan bangkai atau sisa mangsa binatang buas, baik ia orang Israel asli maupun orang asing, haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam, barulah ia menjadi tahir.
17:16 Tetapi jikalau ia tidak mencuci pakaiannya dan tidak membasuh tubuhnya, ia akan menanggung kesalahannya sendiri."

Ketentuan dan ketetapan dalam hal beribadah bukan ditentukan oleh kita manusia, tetapi itu diatur oleh Pribadi yang menjadi sesembahan kita yaitu Tuhan. Supaya jangan kita beribadah akhirnya menyeleweng dari ketetapan Firman, kita pikir telah beribadah ternyata yang kita lakoni bukan memenuhi selera Tuhan tetapi hanya menyenangkan hati kita. Akhirnya dienyah oleh Tuhan.

Seringkali kita berkomentar setelah beribadah “puji Tuhan, saya puas ketika ibadah tadi”. Tetapi saudara tidak bertanya apakah Tuhan puas? Kepuasan yang kita nikmati ketika kita beribadah seringkali kita ukur dari hiburan-hiburan yang tampil dari pelayan-pelayan Tuhan. Tetapi coba Firman yang tajam itu menusuk ke dalam, mengoreksi lebih dalam, bisa jadi komentarnya menjadi miring “saya tidak suka mendengar Firman tadi”.

Firman yang menusuk sangat dalam itu seringkali membuat yang mendengar menjadi tersinggung. Padahal itu yang memuaskan hati Tuhan. Kalau saudara mengalami ketajaman Firman dan saudara aminkan “terima kasih Tuhan, Engkau mengoreksi dosaku” maka Tuhan puas karena kita mengalami proses penyucian.

Olehnya itu jangan kita menggelar ibadah tetapi menurut selera kita, menurut ketentuan-ketentuan dari kita. Kalau ketentuan itu datang dari kita tentu itu yang menyenangkan kita. Padahal kita datang beribadah maksudnya datang mempersembahkan hidup kita. Seringkali kita hanya berhenti pada istilah “mempersembahkan”, tetapi ketika kita mempersembahkan tubuh, jiwa dan roh kita kemudian Tuhan yang menerima persembahan itu menjamah, meraba dan menunjuk kekurangan-kekurangan kita, di sinilah timbul masalah.

Imamat adalah kitab ibadah ketentuan dari Tuhan. 30 kali Firman yang special Tuhan sampaikan kepada Musa, 4 kali Firman Tuhan disampaikan kepada Musa dan Harun dan 1 kali Firman Tuhan khusus kepada Harun. Jadi totalnya 35.

30 adalah angka korban Kristus dan 5 adalah angka kemurahan.

Suara Firman itu kita dengar dari atas tabut perjanjian.
Bilangan 7:89
7:89 Apabila Musa masuk ke dalam Kemah Pertemuan untuk berbicara dengan Dia, maka ia mendengar suara yang berfirman kepadanya dari atas tutup pendamaian, yang di atas tabut hukum Allah, dari antara kedua kerub itu; demikianlah Ia berfirman kepadanya.

Tabut Perjanjian itu adalah akhir perjalanan darah. Ada tujuh percikan darah di atas tutup  pendamaian. Berarti Firman yang saudara terima untuk menjadikan saudara Mempelai Wanita Tuhan adalah Firman yang ada tanda darah. Bukan hanya Firman yang meninabobokan kita, namun  yang ada tanda darah (sengsara).

Kalau kita mau menjadi tubuh Kristus maka tidak bisa ditawar-tawar Firman itu harus bernuansa darah. Itu sebabnya Firman itu bagaikan pedang bermata dua, Dia akan menyabet dan menyayat kita sehingga kita berdarah.

Kita kembali melihat ini agar jangan sampai kita pergi gereja untuk beribadah lalu yang didoyani adalah Firman yang disertai dengan lawak-lawak. Itu adalah ibadah Dagon, di mana di situ ada Simson yang diajak melawak ketika dia ada dalam keadaan buta. Berarti Firman yang hanya diisi dengan lawak-lawak membuat kehidupan yang ada di situ buta rohani. Ini adalah manipulasi iblis. Manuver iblis masuk dalam gereja. Saya ngeri melihat justru banyak yang minat seperti itu. Memang banyak manusia yang suka datang mendengar sebab berisi lawak-lawak dan tidak ada tanda darah. Saya berdoa kepada Tuhan, saya tidak mau seperti hal yang digambarkan ini.

Kalau tetap seperti itu jangan mimpi  Menjadi Mempelai Wanita Tuhan, jangan mimpi masuk dalam penyingkiran gereja dan tinggal menunggu pedang antikristus. Karena pedang Firman dia tolak maka pedang dari antikristus menjadi bagiannya nanti. Saya tidak mengharapkan sidang jemaat bertemu hal seperti itu.

30 kali Tuhan berfirman secara pribadi kepada Musa, 4 kali Tuhan berfirman kepada Musa dan Harun, 1 kali Tuhan berfirman kepada Harun. Mereka menerima Firman Tuhan, mereka menerima penyataan Tuhan yang begitu gamblang. Untuk apa? Untuk memberikan ketentuan-ketentuan dalam hal ibadah umat Tuhan.  Tetapi apakah umat Tuhan menerima, apakah umat Tuhan menyambut dengan girang, apakah umat Tuhan menerima larangan Tuhan, apakah mereka beribadah mengisi selera Tuhan? Ternyata sekalipun hamba Tuhan sudah penuh dengan Firman kemudian disalurkan kepada umat Tuhan, belum tentu umat Tuhan bisa menerima seutuhnya. Kita sering mengatakan Firman sepenuh tetapi hanya sampai pada bibir saja, ternyata tidak mau merangkul Firman sepenuhnya.

Sampai Tuhan harus berbicara pada DiriNya sendiri “kepada siapakah harusnya Aku berbicara” masakan Tuhan harus berbicara kepada batang pisang atau kepada kerbau.
Yeremia 6:10
6:10 Kepada siapakah aku harus berbicara dan bersaksi, supaya mereka mau memperhatikan? Sungguh, telinga mereka tidak bersunat, mereka tidak dapat mendengar! Sungguh, firman TUHAN menjadi cemoohan bagi mereka, mereka tidak menyukainya!

Mereka tidak mau mendengar Firman karena telinganya tidak disunat. Orang yang tidak gairah dan tidak sudi mendengarkan Firman, itu membuktikan telinganya tidak disunat. Kehidupan seperti itu adalah pribadi yang menentang Roh Kudus!
Kisah Rasul 7:51
7:51 Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.

Semoga tidak ada di antara kita yang menolak penampilan Firman. Orang yang menerima Firman yang ada tanda darah berarti telinga dan hatinya sudah di sunat. Orang yang disunat hati dan telinganya bukan menentang Roh Kudus tetapi menjadikan Roh Kudus sebagai penolong dan penghibur baginya.

Firman itu mereka cemooh, mereka mengatakan Firman Tuhan terlalu lama. Hamba Tuhan sudah penuh Firman dan dia mau mencurahkan selera Tuhan, tetapi umat Tuhan tidak terbuka hatinya untuk menerima.

Murka Tuhan sudah meluber dan tinggal Dia curahkan. Kepada siapa? Kepada yang tidak suka mendengar Firman dan mencemooh Firman.
Yeremia 6:11-12
6:11 Tetapi aku penuh dengan kehangatan murka TUHAN, aku telah payah menahannya, harus menumpahkannya kepada bayi di jalan, dan kepada kumpulan teruna bersama-sama. Sesungguhnya, baik laki-laki maupun perempuan akan ditangkap, baik orang yang tua maupun orang yang sudah lanjut usianya.
6:12 Rumah-rumah mereka akan beralih kepada orang lain, bersama ladang-ladang dan isteri-isteri mereka. -- "Sesungguhnya, Aku mengacungkan tangan-Ku melawan penduduk negeri ini, demikianlah firman TUHAN.

Siapa biang keroknya di sini? Justru penyebabnya adalah petinggi-petinggi agama yaitu nabi-nabi dan imam-imam yang salah arah.
Yeremia 6:13-14
6:13 Sesungguhnya, dari yang kecil sampai yang besar di antara mereka, semuanya mengejar untung, baik nabi maupun imam semuanya melakukan tipu.
6:14 Mereka mengobati luka umat-Ku dengan memandangnya ringan, katanya: Damai sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai sejahtera.

Kita semua menjadi anak Tuhan dan imam-imam karena darah Yesus. Kita melihat di sini imam-imam itu menyelewengkan pelayanannya, berarti menyelewengkan manfaat darah Yesus. Bukannya menunjukkan manfaat darah Yesus tetapi malah sudah dia makan untuk kepentingannya sendiri!

Kita seringkali mendengar “jangan menyembah berhala”. Secara lahiriah memang kita tidak lagi menyembah berhala tetapi secara rohani seringkali masih menyembah berhala sebab keras hati dan serakah itu berarti menyembah berhala. Demikian juga kita sering mendengar “jangan makan darah”. Secara lahiriah kita tidak lagi makan darah, tetapi nanti kita perhatikan secara rohani apakah kita masih makan darah atau tidak.

Kalau telinga tidak disunat maka pasti tidak akan suka dengan Firman bahkan mencemooh Firman. Penyebab umat Tuhan menjadi seperti itu malah orang yang diangkat oleh Tuhan lewat tanda darah/ korban Kristus.

Dalam Imamat pasal 17:10-16 ada dua hal di sana:
1.      Larangan makan darah
2.      Larangan makan bangkai atau daging yang sudah terbongkar/ sisa binatang buas

Kedua larangan ini termasuk aturan ibadah. Kalau kita mau beribadah, termasuk kedua hal ini jangan kita lakukan. Sebab tidak tanggung-tanggung Tuhan mengatakan “Aku sendiri akan menentang dia”.
Imamat 17:10
17:10 "Setiap orang dari bangsa Israel dan dari orang asing yang tinggal di tengah-tengah mereka, yang makan darah apa pun juga Aku sendiri akan menentang dia dan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya.

1.      Larangan makan darah
Kalau makan darah, Tuhan menjadi lawanmu! Tuhan yang melenyapkan orang itu. Pada konferensi hamba Tuhan sekitar tahun 50an dibawah pimpinan Petrus dan Paulus sudah bergabung dengan hamba-hamba Tuhan di Yerusalem, mereka membicarakan tentang orang kafir yang sudah masuk Kristen. Salah satu poin pembicaraan mereka yang harus disampaikan kepada orang kafir adalah jangan makan makanan persembahan berhala, jangan makan darah dan jangan makan bangkai.

Kisah Para Rasul 15:20
15:20 tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah.

Berarti ibadah jangan disertai dengan kekerasan hati, jangan disertai dengan kenajisan.
Kisah Para Rasul 15:29,28
15:29 kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat."
15:28 Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini:

Tuhan menentang orang yang makan darah dan Tuhan akan melenyapkan dia. Berarti dia ada pada posisi musuh Tuhan. Tidak mungkin dia masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus, dia terlepas dari mega proyeknya Tuhan karena makan darah.

Secara hurufiah kita tidak makan darah, itu sudah benar dan memang dilarang. Tetapi secara rohani masih dapat diragukan, bisa saja saudara masih makan. Secara hurufiah kita tidak makan darah tetapi secara rohani masih harus diwaspadai.

Darah ada kaitannya dengan mezbah (ibadah).
Imamat 17:11
17:11 Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa.

Berarti ini berbicara ibadah. Kapan kita mulai menjalankan ibadah? Ketika saudara dibeli dengan darahNya. Kapan pelayan itu mulai melayani? Ketika dia diangkat lewat tebusan darah Yesus.

Selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan murid-muridNya, tidak pernah Tuhan mengangkat jabatan gembala untuk menggembalakan umatNya. Tetapi setelah pengalaman mati dan bangkit baru Tuhan mengangkat jabatan gembala.

Diangkatnya kami menjadi gembala, itu karena darah Anak Domba Allah. Kemudian yang kami layani adalah orang tebusan darah Anak Domba Allah. Maka kami tidak boleh sewenang-wenang.
Kisah Para Rasul 20:28
20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

Jadi jemaat itu diperoleh Tuhan dengan darahNya sendiri dan kami juga diangkat menjadi pelayan Tuhan dengan darahNya sendiri. Jadi kedua pihak sama-sama ada dalam tanda darah. Hanya hamba Tuhan diangkat untuk melayani.

Kami hamba Tuhan harus waspada, jangan melayani seperti dalam Yeremia 6:14-16 yaitu melayani demi kepentingannya sendiri.

Bukan tujuan Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
Kalau melayani berorientasi pada kepentingan sendiri itu sama dengan makan darah. Tuhan sendiri yang akan menentang pelayan yang seperti itu dan akan melenyapkannya.

Jangan sampai kita ada pada posisi ditentang oleh Tuhan dan kelak dilenyapkan Tuhan oleh karena beribadah dan melayani salah memanfaatkan darah. Tanpa darah tidak ada pengampunan. Kalau salah memanfaatkan darah maka pengampunan batal.
Ibrani 9:22
9:22 Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.

Di dalam darah ada nyawa dan darah itu dipakai di mezbah, itu menunjuk ibadah. Hubungan umat Tuhan dan Tuhan diatur lewat pelayanan dalam ibadah yang memanfaatkan darah dengan tepat. Mulai dari pintu gerbang ada darah lalu masuk ke halaman pada mezbah korban bakaran  dan itu berlanjut terus ke ruangan suci di mana ada tiga macam alat yang menunjuk tiga macam ibadah yaitu pelita emas (ibadah Raya), meja roti sajian (ibadah Pendalaman Alkitab) dan mezbah dupa emas (ibadah doa penyembahan”. Di wilayah penggembalaan ini menghentar sidang jemaat oleh pekerjaan darah itu terus sampai ke ruangan maha suci menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Pemanfaatan darah adalah untuk korban pendamaian, untuk mengerjakan pendamaian. Kalau salah memanfaatkan darah maka tidak ada pendamaian. Jadi kehidupan yang tidak cinta damai itu disejajarkan dengan makan darah! Ini harus kita jaga, jangan sampai kita menyalahgunakan pemanfaatan darah itu. Tuhan sendiri yang berfirman akan menentang dan melenyapkan mereka. Kenapa? Sebab ini dikaitkan dengan ibadah dan pelayanan.

Dalam nikah rumah tanggamu adakah saudara memanfaatkan darah Anak Domba Allah? Kita tidak menyembelih lembu dan domba di akhir zaman ini, tetapi cukup satu sebab sudah digenapi oleh Korban Kristus. Apakah dalam nikah, bapak dan ibu memanfaatkan darah pada porsinya? Kalau memanfaatkan darah pada tempatnya maka pasti ada roh perdamaian di dalam nikah, di dalam ibadah dan pelayanan.

Makan maksudnya adalah kalau kita beribadah dan melayani tetapi ibadah dan pelayanan itu kita isi dengan persoalan perut kita. Makanya Tuhan mengatakan menjadi aib kalau dalam ibadah pelayanan mendahulukan perut, itu bertuhankan perut. Ini yang harus kami jaga sebagai hamba Tuhan, jangan sampai makan darah. Berarti memanfaatkan ibadah untuk memenuhi kebutuhan perut.

Contohnya persekutuan businessman. Memang mereka beribadah tetapi ibadah itu dijadikan kendaraan untuk membicarakan bisnis mereka. Juga ketika kita beribadah jangan hanya sekedar bertemu tetapi harus benar-benar kita terpikat oleh Firman pengajaran yang dibukakan rahasianya oleh pekerjaan darah Anak Domba Allah. Kalau tidak seperti itu maka orang yang beribadah itu sama dengan persekutuan yang memanfaatkan ibadah untuk memenuhi perutnya.

Kita ada pada waktu menjelang kedatangan Tuhan, kita harus waspada. Dalam ibadah kita harus hadir karena terpikat kekuatan Firman pengajaran. Kalau saudara ditarik oleh Firman pengajaran maka itu sudah benar karena Firman pengajaran muncul karena pekerjaan darah Anak Domba Allah dan Firman pengajaran itu memang beraroma darah.

Kita hadir dalam ibadah pelayanan dalam persekutuan ini bukan hanya sekedar kita bertemu. Tetapi kita harus hadir karena ditarik oleh kekuatan Firman pengajaran yang beraroma darah. Ini yang mendasari ibadah pelayanan kita.

Kalau kita tahu bahwa kita adalah anak Tuhan yang sudah dibeli oleh darah Anak Domba Allah maka kita tertarik untuk datang beribadah untuk mendengarkan Firman Tuhan yang dibukakan rahasianya oleh darah Anak Domba Allah. Kalau seperti itu, maka itulah pertemuan ibadah yang benar di hadapan Tuhan.

Dalam kita datang menghadiri ibadah pendalaman Alkitab, menghadiri ibadah Raya dan menghadiri ibadah Doa Penyembahan, jangan kita salah langkah. Manfaatkan darah pada porsi yang benar supaya ibadahmu berkenan kepada Tuhan.

Perjalanan darah itu mulai dari halaman, itu adalah berita penginjilan. Saudara sudah ditangkap oleh injil. Kami sebagai pemberita injil jangan sampai menyelewengkan manfaat darah seperti yang telah dicatat oleh rasul Paulus:
II Korintus 2:17
2:17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.

Filipi 1:15
1:15 Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, tetapi ada pula yang memberitakan-Nya dengan maksud baik.

Ada penyelewengan di sana pada waktu menginjil. Berarti tidak memanfaatkan darah pada tempat yang benar. Yang dikedepankan adalah persoalan perut. Ini jangan terjadi bagiku dan bagimu.

Ibrani 9:14
9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

Manfaatkan darah untuk beribadah. Kalau tidak beribadah tetapi mengatakan sudah dibeli oleh Tuhan dengan darahNya, itu berarti sudah menyelewengkan pemanfaatan darah. Tuhan mengatakan akan menentang orang itu dan akan melenyapkan dia. Kalau mengatakan kita sudah dibeli oleh darah Yesus maka manfaatkan darah itu untuk beribadah.

Kita sudah mengerti bahwa Firman Tuhan dibukakan oleh karena darah Anak Domba Allah. Kalau kepada hamba Tuhan dibukakan rahasia firman Allah itu berarti penghargaannya terhadap darah Tuhan Yesus sudah nyata.

2.      Larangan jangan makan bangkai atau daging yang sudah terbongkar sisa binatang buas
Imamat 17:15
17:15 Dan setiap orang yang makan bangkai atau sisa mangsa binatang buas, baik ia orang Israel asli maupun orang asing, haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam, barulah ia menjadi tahir.

Selanjutnya dihubungkan dengan jangan makan bangkai. Ayat-ayat ini masuk dalam kategori peraturan ibadah. Jadi dalam ibadah kita jangan ada sentuhan dengan bangkai. Apa yang dimaksud dengan bangkai? Memang secara hurufiah kita tidak makan bangkai tetap secara rohani seringkali makan bangkai sampai menjadi daging dan darah.

Bilangan 14:32
14:32 Tetapi mengenai kamu, bangkai-bangkaimu akan berhantaran di padang gurun ini,

Mayat mereka disejajarkan dengan bangkai. Bangkai itu tepatnya ditujukan kepada binatang. Tetapi orang Israel dikatakan bangkainya akan berhantaran di padang gurun. Mengapa?
1)      Bersungut-sungut
Bilangan 14:29
14:29 Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran, yakni semua orang di antara kamu yang dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena kamu telah bersungut-sungut kepada-Ku.

Usia 20 tahun itu adalah usia dewasa, usia siap berperang, usia sudah masuk pada pilihan tetapi dikatakan mereka akan seperti bangkai-bangkai di padang belantara. Berarti angka 20 yang sewajarnya membawa diri mereka seharusnya sudah dewasa tetapi tanda kedewasaan rohani tidak ada.

Berarti keadaan orang Israel ini sama dengan:
Ibrani 5:11-12
5:11 Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
5:12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.

Ciri orang yang seperti itu adalah hidupnya hanya dihiasi dengan mengomel dan bersungut. Padahal kalau ditinjau dari lamanya sudah harus dewasa dan menjadi teladan. Akhirnya kematiannya disejajarkan dengan bangkai.

Mazmur 116:15
116:15 Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya.

Mazmur 116:15 (Terjemahan Lama)
116:15 Bahwa amat indahlah kepada pemandangan Tuhan matinya segala kekasih-Nya.

Tetapi tidak indah kematian orang Israel karena disejajarkan dengan bangkai. Kalau saudara mau datang beribadah lalu mulai dari rumah saudara sudah mengomel dan di dalam perjalanan sudah bersungut maka kalau orang itu mati, dia tidak elok di mata Tuhan. Dia hanya disejajarkan dengan bangkai. Jangan dalam ibadah kita mengomel lalu mengatakan “terlalu lama”.

Hal ini pantas diberantas dari kehidupan kita sebab tanpa sadar ini banyak dilakukan dalam ibadah pelayanan. Pelayanan bukan nanti dalam gereja, termasuk pelayanan kalau kita bekerja fisik membangun bangunan gereja. Itu harus kita lakukan dengan tulus ikhlas.
Ibrani 10:20-24
10:20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
10:21 dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
10:22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
10:23 Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.
10:24 Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.

Ayat 22 ini kena mengena dengan meja roti pertunjukkan dan di dalam ruangan maha suci itu kena buli-buli emas berisi manna.
Ayat 23 kena kaki dian emas dan di dalam ruangan maha suci itu kena mengena dengan tongkat Harun yang bertunas, berbunga dan berbuah badam
Ayat 24 kena mezbah dupa emas dan di dalam ruangan maha suci itu kena mengena dengan dua loh batu.

Mari kita saling mendorong di dalam kasih sehingga kita terlepas dari mengomel dan bersungut lalu kita melayani Tuhan. Kalau toh kita mati secara jasmani, itu indah di mata Tuhan. Mati saja sudah dikatakan indah apalagi kalau kita diterbangkan di mana Tuhan telah menyediakan perlindungan bagi kita, jauh dari mata ular.

2)      Menista dan merombak Firman
Jangan makan daging sisa bintang buas, itu menunjukkan daging yang terbongkar. Ketika kita datang beribadah kepada Tuhan dan tahu bahwa daging kita terbongkar maka mohon kepada Tuhan supaya darah grafirat menutup kita dengan darah Kristus sehingga daging kita tidak terbongkar.

Disebutkan usia mereka yang akan seperti bangkai yaitu angka 20. Seharusnya mereka sudah menjadi pengajar, sudah usia lama di dalam Tuhan. Bicara usia secara rohani itu bukan lagi menjadi keputusan kita. Bisa saja orang yang baru masuk cepat berkembang rohaninya, dibandingkan yang sudah lama tetapi rohaninya begitu-begitu saja dan tidak pernah bertumbuh. Orang yang tetap seperti itu sadar atau tidak sadar akhirnya akan menista Firman lalu menambah aturan ini dan itu sebab dia akan memasukan nalarnya dan seleranya kepada Firman.

Bilangan 15:30
15:30 Tetapi orang yang berbuat sesuatu dengan sengaja, baik orang Israel asli, baik orang asing, orang itu menjadi penista TUHAN, ia harus dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya,

Mestinya Firman diagungkan tetapi dia tampil justru dinista. Mestinya menjunjung tinggi Firman, tetapi kenapa menista Firman? Sebab dagingnya terbongkar.
Imamat 15:31
15:31 sebab ia telah memandang hina terhadap firman TUHAN dan merombak perintah-Nya; pastilah orang itu dilenyapkan, kesalahannya akan tertimpa atasnya."

Aturan Sorga tidak akan pernah salah, kita wajib menerima aturan Sorga. Bukan pikiran dunia yang kita terima. Kenapa pikiran dunia kita masukan dalam gereja, mengapa pikiran dunia yang ditampilkan dalam gereja. Kita harus menampilkan pikiran sorga karena kita mau menuju ke Sorga. Kecuali ada orang yang tidak mau ke Sorga dan tetap mau di dunia sehingga binasa dengan dunia maka dalam beribadah masukanlah pikiran-pikiran dunia. Tetapi itu sudah merobambak dan menghina Firman. Jangan ada di antara kita yang menghina pikiran Sorga dan menista Firman. Jangan kita susupkan alur pikiran kita manusia ini untuk membuat marak ibadah lalu menghadirkan berbagai macam cara duniawi di dalam gereja sehingga akhirnya dikatakan gereja duniawi.

3)      Membesar-besarkan pencobaan dan mengecilkan kuasa Tuhan
Ketika dia kecopetan Rp.25.000 dia sedih sekali, tetap ketika mendapat berkat Rp.1.000.000 dia diam. Inilah contoh orang yang membesar-besarkan pencobaan dan mengecilkan janji kuasa Tuhan.

Olehnya bapak ibu saudara sekalian, manfaatkan darah itu pada tempat yang benar. Bukan menggunakan darah grafirat tetapi untuk diri sendiri. Tuhan tolong jangan kita seperti itu. Kemurahan Tuhan kalau kita bisa mengerti dan memahami hal ini.

Jangan kita makan darah, manfaatkan untuk grafirat, bukan untuk perut. Ibadah pelayananmu adalah pelayanan kepada Tuhan di mana saudara mendapatkan pekerjaan penyucian Firman. Kalau dimanfaatkan untuk pendamaian berarti hubungannya dengan pesta yang keenam dan untuk masuk pada pesta yang ketujuh yaitu pesta pondok daun-daunan. Tetapi justru pada pesta yang keenam ini ditemukan orang yang makan darah dan Tuhan menentang orang itu dan akan melenyapkannya kalau dia tetap meneruskan.

Darah itu digunakan untuk pendamaian.
Imamat 17:11
17:11 Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa.

Imamat 23:26-27
23:26 TUHAN berfirman kepada Musa:
23:27 "Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN.

Kalau sudah ada pada hari pendamaian berarti sudah mau masuk pada pesta yang ketujuh yaitu pesta pondok daun-daunan yang menunjuk penyingkiran gereja. Dalam hari Pendamaian itu kita harus berpuasa, tidak boleh mengomel, saatnya untuk menekan suara daging. Beri kesempatan Roh Kudus bekerja leluasa.
Imamat 23:29
23:29 Karena setiap orang yang pada hari itu tidak merendahkan diri dengan berpuasa, haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya.

Dilenyapkan berarti Tuhan menentang orang itu. Orang yang melakukan Firman Allah  masuk dalam pesta Pondok Daun-daunan.
Imamat 23:33-34
23:33 TUHAN berfirman kepada Musa:
23:34 "Katakanlah kepada orang Israel, begini: Pada hari yang kelima belas bulan yang ketujuh itu ada hari raya Pondok Daun bagi TUHAN tujuh hari lamanya.

Gereja Tuhan harus paham, kita ada pada pesta Grafirat. Penghargaan kita terhadap darah pendamaian itu sudah harus mencapai titik yang setinggi-tingginya karena kita sudah mau masuk dalam penyingkiran gereja. Antikristus sudah mau datang, kalau ada yang tidak masuk dalam penyingkiran gereja itu salahnya sendiri. Karena apa?
Ø  Karena tidak menghargai darah grafirat dan hanya diisi dengan persungutan dan omelan
Ø  Karena diisi dengan daging yang terbongkar dan tidak ditutup dengan darah Kristus
Ø  Karena membesar-besarkan pencobaan dan mengecilkan kuasa Tuhan.

Dalam ibadah pelayanan, kita nikmati darah itu, taruh pada pemanfaatan yang benar. Jangan beribadah dan melayani untuk mendapatkan kepentingan yang jasmani.

Kita beribadah kepada Tuhan satu tujuannya supaya kita masuk dalam pesta pondok daun-daunan, itulah Mempelai Wanita Tuhan yang disingkirkan jauh dari mata ular. Antikristus akan berkuasa di dunia ini tetapi dia hanya akan menghadapi umat Tuhan yang seperti bangkai-bangkai, seperti daging yang terbongkar. Sebabnya beribadah dan layanilah Tuhan. Olehnya itu kalau saudara merasa dagingmu terbongkar, baru saja bertengkar dengan isteri, suami atau anakmu maka segera minta manfaat darah itu menutup saudara. Darah grafirat itu membawa kita damai dengan Tuhan dan damai dengan sesama. Kalau seperti itu yakinlah saudara adalah orang yang diterbangkan Tuhan ke padang belantara jauh dari mata ular, masuk dalam pesta pondok daun-daunan.

Semakin tinggi kita menghargai Korban Kristus maka semakin dalam Tuhan akan mencurahkan isi hatinya kepada saudara. Seperti suami berkata kepada isteri “engkau belahan jiwaku” maka demikian juga Tuhan berkata kepada kita “engkau belahan jiwaKu” dan kita juga harus berkata “Tuhan Yesus, Engkau belahan jiwaku”. Itu berarti kita mengasihi Tuhan dan buktinya kita masuk dalam pesta Grafirat yaitu penyucian dengan ikhlas.

Manfaat darah grafirat itu membawa kita masuk dalam ruangan maha suci. Tetapi darah itu bekerja di dalam ruangan suci, berarti kita merasakan darah itu bekerja lewat tiga macam ibadah. Dengan hadirnya kita dalam tiga macam ibadah berarti kita menikmati proses darah grafirat itu untuk menembusi ruangan maha suci, untuk mendapat naungan kasihNya. 

Tuhan Yesus Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar