20160731

Kebaktian Kaum Muda Remaja, Minggu 31 Juli 2016 Pdt. Handri Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Keluaran 9:8-12 Tulah keenam: Barah
9:8 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun: "Ambillah jelaga dari dapur peleburan serangkup penuh, dan Musa harus menghamburkannya ke udara di depan mata Firaun.
9:9 Maka jelaga itu akan menjadi debu meliputi seluruh tanah Mesir, dan akan menjadikan barah yang memecah sebagai gelembung, pada manusia dan binatang di seluruh tanah Mesir."
9:10 Lalu mereka mengambil jelaga dari dapur peleburan, dan berdiri di depan Firaun, kemudian Musa menghamburkannya ke udara, maka terjadilah barah, yang memecah sebagai gelembung pada manusia dan binatang,
9:11 sehingga ahli-ahli itu tidak dapat tetap berdiri di depan Musa, karena barah-barah itu; sebab ahli-ahli itu pun juga kena barah sama seperti semua orang Mesir.
9:12 Tetapi TUHAN mengeraskan hati Firaun, sehingga ia tidak mendengarkan mereka -- seperti yang telah difirmankan TUHAN kepada Musa.

Tulah yang keenam: barah/borok/bisul yang jahat berasal dari jelaga yang diambil dari dapur peleburan. Jelaga/arang merupakan sisa pembakaran, begitu dihamburkan menjadi debu dan menimbulkan barah atau bisul.

Sebenarnya kalau kita mempelajari tentang tulah ini sampai pada tulah ke enam, seharusnya semakin menimbulkan rasa takut kepada Tuhan. Jadi, jangan main-main dengan Tuhan.

Kalau dulu di dalam kitab Keluaran ini tulahnya setelah tulah satu baru yang kedua, setelah yang kedua selesai baru yang ketiga, dst. Tetapi nanti dipenghujung akhir zaman ini, dalam kitab Wahyu ada 21 penghukuman dari Allah Tritunggal dan itu berlangsung terus, hukuman pertama, langsung lanjut lagi kedua, terus berurutan tidak ada jedanya, sampai nanti langit dan bumi binasa.

Kita belajar ada 2 pengertian debu/ abu:
·         Pengertian secara negatif
Debu adalah segala sesuatu yang merangsang daging untuk terjerumus kedalam dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum (merokok, minuman keras, narkoba) dan dosa seks dengan berbagai macam bentuknya (seks pada diri sendiri, dengan lawan jenis yang bukan suami istri yang sah, dengan sesama jenis, sampai dengan binatang, mayat, dengan benda-benda mati).
Akibatnya menghadirkan hukuman Tuhan. Jadi, barah/bisul= hukuman Tuhan sebagai akibat hawa nafsu daging atau hukuman Tuhan atas daging yang berdosa.

Dengan adanya hukuman Tuhan atas daging yang berdosa, seharusnya manusia takut dan bertobat tetapi justru kita lihat di sini kenyataannya manusia lebih hebat lagi melakukan dosa, seperti Firaun yang tetap mengeraskan hati.
Keras hati= tidak mau mendengar dan dengar-dengaran pada Firman.

Wahyu 16:1-2
16:1 Dan aku mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait Suci berkata kepada ketujuh malaikat itu: "Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh cawan murka Allah itu ke atas bumi."
16:2 Maka pergilah malaikat yang pertama dan ia menumpahkan cawannya ke atas bumi; maka timbullah bisul yang jahat dan yang berbahaya pada semua orang yang memakai tanda dari binatang itu dan yang menyembah patungnya.

7 Malapetaka dari Allah Bapa
7 Sangkakala dari Allah Anak
7 Meterai dari Allah Roh Kudus

Malapetaka yang pertama dari Allah Bapa= bisul yang jahat.

Dipenghujung akhir zaman ini akan terjadi hukuman bisul yang jahat dan berbahaya atas semua manusia daging  yang berdosa.

Bentuk bisul yang jahat ini bagi kita sekarang yaitu timbul banyak penyakit yang aneh-aneh dan berbahaya, sebagai akibat dari dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan. Contoh sebagai akibat dari dosa seks maka timbul penyakit aids, raja singa, kanker rahim, dll. Sebagai akibat dosa makan minum, karena suka merokok maka timbul penyakit kanker paru-paru, kanker mulut, karena suka minum minuman keras maka kena stroke dan meninggal dunia.

·         Pengertian debu secara positif
Di dalam Tabernakel ada 2 alat utama yang menampung abu:

a)      Mezbah Korban Bakaran
Pada mezbah korban bakaran ini, dulu dibakar binatang-binatang korban sebagai korban penghapus dosa/ korban pendamaian/ korban keselamatan. Kalau binatangnya dibakar pasti otomatis menghasilkan asap dan setelah itu ada abunya. Kalau daging dibakar, asapnya naik ke atas dan abunya turun.

Asap dari mezbah korban bakaran ini menunjukkan pengakuan dosa kita naik ke hadirat Tuhan/ doa permohonan untuk pengampunan dosa kita. Lebih baik sekarang daging kita bakar untuk mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama.
Bisul itu timbul di daging. Kalau dagingnya sudah dibakar maka tidak ada bisul yang timbul artinya kalau kita sekarang banyak mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama maka tidak akan kena penghukuman Tuhan.

Setelah daging dibakar maka otomatis abunya kita terima. Abu menunjukkan berkat keselamatan/ berkat dari hasil pertobatan kita. Kemudian berkat-berkat yang lain/ berkat-berkat jasmani pasti akan menyusul.

Kalau kita mau mengaku dosa, diampuni, darah Yesus menghapus dosa kita berarti kita menjadi orang benar dan berkat Tuhan dicurahkan kepada kita. Berkat Tuhan itu bukan hanya untuk sekarang tetapi sampai ke anak cucu, berarti tidak pernah habis berkat Tuhan kita terima sampai ke masa depan yang indah dan berhasil.
Mazmur 37:25-26
37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
37:26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.

Mau masa depan berhasil? Kuncinya mengaku dosa kepada Tuhan dan kepada sesama. Kalau tetap pertahankan dosa maka berkat tertutup, tidak ada ampun.

Supaya tetap hidup benar dan terus menerima berkat Tuhan/ berkat keselamatan maka kita harus tergembala/ masuk dalam Ruangan Suci.
Amsal 12:26a
12:26b Orang benar mendapati tempat penggembalaannya,

Kita tekun dalam 3 macam ibadah pokok:
1)      Pelita Emas= ketekunan dalam ibadah raya= persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karunia Roh Kudus.
2)      Meja Roti Sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan kudus= persekutuan dengan Anak Allah di dalam Firman Pengajaran dan korban Kristus.
3)      Mezbah Dupa Emas= ketekunan dalam ibadah doa penyembahan= persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasihNya.

Jangan biasakan tinggalkan ibadah pelayanan, kalau sudah biasa tinggalkan ibadah pelayanan/ tinggalkan penggembalaan maka nanti sengaja, sehingga tidak ada korban penghapus dosa lagi, tidak ada pengampunan lagi berati kena tulah/ penghukuman dari Tuhan.

Yang perlu kita waspadai, kita jaga adalah jangan menghamburkan abu dari mezbah korban bakaran artinya tidak mau mengaku dosa, tetap mempertahankan dosa, tidak mau bertobat. Kalau itu kita lakukan maka akan kehilangan berkat keselamatan, dan hanya kena tulah/ penghukuman Tuhan.

b)      Mezbah Dupa Emas
Dupa dibakar, ada asapnya naik. Asap yang naik menunjukkan doa penyembahan yang naik ke hadirat Tuhan. Dasar penyembahan adalah kesucian.

Walaupun kita menyembah seperti nyamuk anopheles/ nungging atau biarpun penyembahan kita berjam-jam tetapi kalau tidak suci maka tidak naik ke hadirat Tuhan.

Memang untuk menyembah itu seperti dupa yang dibakar, sakit bagi daging, bagaikan kita naik ke atas gunung.
Lukas 9:28-29
9:28 Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.
9:29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.

Doa penyembahan dan Firman pengajaran tidak bisa dipisahkan.
Supaya doa penyembahan kita diterima oleh Tuhan, naik ke hadirat Tuhan maka kita harus mengalami penyucian oleh Firman Pengajaran yang benar. Penyucian terjadi secara terus menerus di dalam penggembalaan.
Mazmur 24:3-4
24:3 "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
24:4 "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.

Ada 3 hal yang harus disucikan supaya penyembahan kita naik ke hadirat Tuhan:
1)      Hati → disucikan dari keinginan jahat dan keinginan najis, tidak ada kepahitan hati, kebencian, dendam.
2)      Tangan → perbuatan/ pelayanan kita harus disucikan.
3)      Mulut → jangan ada dusta dan sumpah palsu.
Mulut dipakai untuk menyembah dan memuji Tuhan. Hubungan yang paling dekat dengan Tuhan itulah penyembahan, sebab kita adalah tubuh dan Tuhan adalah Kepala dan penyembahan itu leher.

Setelah hati, perbuatan dan mulut sudah disucikan maka pasti seluruh hidup suci sehingga asap penyembahannya naik dan abunya turun, kita terima berkat dari doa penyembahan.
Mazmur 24:3-5
24:3 "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
24:4 "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
24:5 Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.

Berkat dari doa penyembahan yaitu:
ð  Berkat pemeliharaan Tuhan

Lukas 9:30
9:30 Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia.
Waktu Yesus naik ke gunung berdoa menyembah, ada 2 orang yang tampil bersama Yesus yaitu Musa dan Elia.

Elia adalah seorang pendoa syafaat yang sungguh-sungguh, luar biasa, dia pernah berdoa untuk tahan hujan agar jangan turun selama 3.5 tahun, setelah itu dia berdoa lagi dan turun hujan.
Yakobus 5:17-18
5:17 Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.
5:18 Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumi pun mengeluarkan buahnya.

Kalau kita mau tekun berdoa menyembah maka kita akan menerima hujan berkat pemeliharaan, hujan kemurahan Tuhan akan memelihara kita dari sekarang sampai di zaman antikrist kita dipelihara oleh Tuhan secara ajaib.

Elia adalah manusia biasa sama seperti kita. Kalau Elia bisa berdoa untuk tahan hujan dan minta hujan, maka kita juga pasti bisa seperti Elia. Elia bukan manusia super tapi karena dia sungguh-sungguh berdoa maka ada hujan kemurahan dari Tuhan. Begitu juga dengan kita kalau mau terus disucikan dan sungguh-sungguh berdoa menyembah Tuhan maka pasti ada hujan berkat pemeliharaan Tuhan.

Jangan bangga dengan ijasah, kekayaan kita, karena bukan itu yang menjamin pemeliharaan hidup kita. Kalau kita bergantung pada coklat, satu saat kanker coklatnya maka tidak ada lagi yang bisa dipakai, kalau bergantung pada cengkeh satu saat kebun cengkehnya terbakar maka gigit jari. Pemeliharaan hidup kita bergantung pada doa penyembahan kita. Jadi kaum muda tidak usah tuntut orang tua untuk beli ini itu, berdoa menyembah dengan sungguh-sungguh maka Tuhan pasti sediakan.
ð  Berkat kuasa menghapus kemustahilan
Musa sudah divonis oleh Tuhan, ia tidak boleh masuk ke tanah Kanaan karena ia melanggar kekudusan Tuhan.
Bilangan 20:8,11-12
20:8 "Ambillah tongkatmu itu dan engkau dan Harun, kakakmu, harus menyuruh umat itu berkumpul; katakanlah di depan mata mereka kepada bukit batu itu supaya diberi airnya; demikianlah engkau mengeluarkan air dari bukit batu itu bagi mereka dan memberi minum umat itu serta ternaknya."
20:11 Sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat minum.
20:12 Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: "Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka."

Musa tidak dengar-dengaran, Tuhan bilang katakan pada bukit batu supaya keluarkan air. Sebab saat itu orang Israel bersungut-sungut karena tidak ada air, sehingga membuat Musa menjadi marah kepada orang Israel, dia mengambil tongkatnya dan memukul bukit batu 2 kali dan keluar air kemudian terjadi mujizat tetapi Musa divonis Tuhan tidak boleh masuk tanah Kanaan.

Di sini kita bisa ambil pelajaran, jangan kita hanya melihat atau terfokus pada mujizat jasmani, banyak orang datang beribadah, pendetanya hebat melakukan mujizat. Sama seperti Musa juga mengumpulkan banyak orang Israel dan melakukan mujizat. Tetapi karena tidak taat kepada Tuhan maka tidak bisa masuk tanah Kanaan.

Pada akhirnya Musa mati di gunung Nebo. Tadinya dia divonis tidak bisa masuk tanah Kanaan tetapi saat Musa sudah mati ia bisa menginjakkan kakinya di atas gunung di tanah Kanaan. Hal ini sebenarnya mustahil tapi lewat doa penyembahan ada kuasa menghapus kemustahilan.

Kaum muda jangan takut, mungkin untuk lanjut kuliah, dalam menghadapi masa depan, kalau kita mau tekun dalam doa penyembahan, mau disucikan maka ada berkat kuasa menghapus kemustahilan.

ð  Berkat keubahan hidup seperti yang diperagakan oleh Yesus
Lukas 9:29
9:29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.
Kalau kita tekun dalam doa penyembahan maka pasti akan mengalami berkat keubahan hidup mulai dari wajah. Keubahan Wajah menunjukkan keubahan panca indera kita. 5 indera kita semuanya terdapat di wajah.

o   Telinga diubahkan, bukan lagi suka mendengar gosip, fitnah, perkataan kotor. Tetapi telinga hanya suka mendengar Firman.

Yohanes 3:29
3:29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.
Yohanes pembaptis hanya sahabat Mempelai tapi dia senang/ bersukacita mendengar Firman. Kita bukan cuma sahabat tetapi kita calon mempelai wanita Tuhan, harus senang mendengar Firman Pengajaran yang benar.

o   Mulut diubahkan, sehingga tidak suka bergosip, menfitnah, tidak suka membantah. Tetapi mulut hanya untuk bersaksi memuliakan Tuhan, menyembah Tuhan, mulut untuk berkata yang jujur.

Kalau Telinga dan Mulut sudah baik maka pasti semuanya menjadi baik.
Markus 7:37
7:37 Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."

Wajah itu cermin dari hati kita, kalau hatinya takut maka wajahnya jadi pucat, kalau hatinya marah maka wajahnya jadi merah.

o   Hati diubahkan menjadi hati seperti Yesus= hati yang taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan apapun resikonya, sampai daging tidak bersuara lagi.
Filipi 2:8
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

o   Pakaian berubah = tingkah laku berubah
Putih berkilau-kilauan berarti suci bagian dalam dan bagian luar.

Di dalam nikah/rumah tangga, sebagai anak ada kesaksian perilaku yang suci. Orang tua tidak lagi menangis karena lihat ulah anak. Kalau di dalam keluarga sudah ada kesaksian perilaku yang suci, di luar juga demikian. Di dalam bermasyarakat, dalam pergaulan di sekolah ada kesaksian perilaku yang suci, tidak menjadi ejekkan/ cemoohan orang.

Kalau kita mengalami keubahan terus menerus maka saat Yesus datang kembali kita siap menyambut Yesus Mempelai Pria Sorga, kita tampil sebagai mempelai wanita Tuhan dengan pakaian putih berkilau-kilauan/ pakaian mempelai= kita menerima berkat kesempurnaan.

Wahyu 19:6-8
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar