20160721

Kebaktian PA Kitab Yunus, Kamis 21 Juli 2016 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yunus 1:4-10
1:4 Tetapi TUHAN menurunkan angin ribut ke laut, lalu terjadilah badai besar, sehingga kapal itu hampir-hampir terpukul hancur.
1:5 Awak kapal menjadi takut, masing-masing berteriak-teriak kepada allahnya, dan mereka membuang ke dalam laut segala muatan kapal itu untuk meringankannya. Tetapi Yunus telah turun ke dalam ruang kapal yang paling bawah dan berbaring di situ, lalu tertidur dengan nyenyak.
1:6 Datanglah nakhoda mendapatkannya sambil berkata: "Bagaimana mungkin engkau tidur begitu nyenyak? Bangunlah, berserulah kepada Allahmu, barangkali Allah itu akan mengindahkan kita, sehingga kita tidak binasa."
1:7 Lalu berkatalah mereka satu sama lain: "Marilah kita buang undi, supaya kita mengetahui, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini." Mereka membuang undi dan Yunuslah yang kena undi.
1:8 Berkatalah mereka kepadanya: "Beritahukan kepada kami, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini. Apa pekerjaanmu dan dari mana engkau datang, apa negerimu dan dari bangsa manakah engkau?"
1:9 Sahutnya kepada mereka: "Aku seorang Ibrani; aku takut akan TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan dan daratan."
1:10 Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu berkata kepadanya: "Apa yang telah kauperbuat?" -- sebab orang-orang itu mengetahui, bahwa ia melarikan diri, jauh dari hadapan TUHAN. Hal itu telah diberitahukannya kepada mereka.

Yunus meninggalkan panggilan Tuhan/ dia lari dari panggilan Tuhan. Kata lari itu berarti mempercepat jarak semakin jauh, tidak berlambat-lambatan. Padahal Tuhan mengajar kita justru lari untuk merebut panggilan Tuhan, tetapi Yunus malah lari menjauh dari panggilan Tuhan.
Filipi 3:14
3:14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

Seharusnya kita ada pada poin yang kedua itu, jangan seperti Yunus sebab nilai panggilan Tuhan itu luar biasa. Nilai panggilan itu begitu mulia dan indah karena kita akan bertemu dengan Tuhan Yesus sebagai Kepala yang menaklukkan musuh-musuh di bahwa kakiNya. Kita ini dipanggil untuk menjadi pelengkapnya Tuhan Yesus.

Jadi nilai panggilan Tuhan kepada kita lebih hebat dan mulia dari pada panggilan Tuhan kepada Yunus. Kalau kita sudah mengerti panggilan ini kemudian lari meninggalkan maka hukuman kita lebih berat dari pada hukuman Yunus.
Untuk mengenal Pribadi yang memanggil kita, maka Pribadi itu lebih dahulu memperkenalkan diri kepada kita.
Efesus 1:17
1:17 dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.

Untuk mengenal Dia dengan benar itu datang dari Tuhan tetapi harus ada kerinduan hati dari kita. Ini adalah pergumulan dari hamba Tuhan. Hamba Tuhan ini melihat indah dan moleknya arti panggilan itu.

Efesus 1:18
1:18 Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus,

Jadi panggilan Tuhan itu di dalamnya tersirat pengharapan. Manusia mencari kekayaan tetapi hanya sebatas kekayaan material dan financial. Tetapi kekayaan kemuliaan ini banyak kali diabaikan, kalau seperti itu berarti orang itu meninggalkan panggilan yang benar.  Ketika kita hanya berkecipung soal material dan tidak mau tahu soal kekayaan kemuliaan dari Tuhan itu sama tidak mau tahu dengan panggilan Tuhan= sejajar dengan Yunus.

Efesus 1:19-20
1:19 dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya,
1:20 yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga,

Buktikan kita ada dalam rana panggilan Tuhan yaitu kita akan menikmati kuasaNya yang hebat. Bukan hanya sebatas mengusir setan tetapi kuasa Tuhan yang hebat itu menaklukkan keinginan-keinginan daging kita. Karena keinginan daging kita hanya sebatas kemuliaan dunia yang diburu oleh manusia sehingga melalaikan panggilan Sorgawi.

Efesus 1:21
1:21 jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang.

Banyak orang ternama di dunia tetapi nilai panggilan untuk saudara lebih tinggi dari orang-orang ini. Kenapa? Sebab saudara mau didudukkan setakhta dengan Tuhan Yesus.

Nilai panggilan Tuhan:
1.      Untuk mengenal Yesus dengan benar lewat pembukaan rahasia Firman.
2.      Menerima kekayaan kemuliaan Tuhan.
3.      Menerima kuasa dan kekuatan kuasa Tuhan untuk mengalahkan daging.
4.      Menerima kuasa kebangkitan Tuhan Yesus.
5.      Menerima kedudukan seperti Yesus jauh lebih tinggi dari semuanya.


Yunus meninggalkan panggilan ini. Kalau kita hidup 100% untuk dunia tanpa ada untuk Tuhan  atau memberikan hanya waktu yang sisa kepada Tuhan itu sama dengan nabi Yunus yang meninggalkan nilai panggilan di atas. Mestinya untuk Tuhan kita berikan waktu yang utama dan sisanya untuk persoalan jasmani.

Efesus 1:22-23
1:22 Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada.
1:23 Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.

Dengan panggilan ini kita diarahkan oleh Tuhan menjadi TubuhNya, menjadi isteriNya, menjadi Mempelai WanitaNya. Kita dipanggil untuk menjadi kelengkapannya Tuhan Yesus, menjadi kepenuhan Tuhan Yesus, menjadi kesempurnaan Tuhan Yesus. Kalau umat Tuhan paham hal ini maka kita akan lebih antusias, berminat dan bergairah untuk beribadah dan melayani Tuhan.

Sekalipun Yunus sudah meninggalkan panggilan, Tuhan tetap cinta kepadanya, Tuhan mengasihinya, Tuhan sayang kepadanya dengan menghadirkan badai.
Yeremia 23:19-20
23:19 Lihatlah, angin badai TUHAN, yakni kehangatan murka, telah keluar menyambar, -- angin puting beliung -- dan turun menimpa kepala orang-orang fasik.
23:20 Murka TUHAN tidak akan surut, sampai Ia telah melaksanakan dan mewujudkan apa yang dirancang-Nya dalam hati-Nya; pada hari-hari yang terakhir kamu akan benar-benar mengerti hal itu.

Kalau kita paham, badai puting beliung yang menimpa Yunus ini adalah kasih Tuhan kepada Yunus. Kadang kita salah menerima, ketika kita diizinkan Tuhan masuk dalam pencobaan dan badai gelombang, kita malah salah tingkah. Padahal di balik itu sebenarnya tersirat kasih Tuhan kepada kita. Kenapa itu diizinkan? Tuhan yang tahu, mungkin kita mulai menjauh dari panggilan Tuhan. Tuhan Yesus tidak tega melihat tempatmu nanti kosong lalu orang lain yang menempati.

Namun sesuatu yang rancu terjadi di sini, orang kafir lebih paham sedangkan azis Allah tidak paham. Sebenarnya Yunus paham tetapi dia berpura-pura tidak tahu. Dia tahu itu karena salahnya dan itu terbukti dia mengakuinya. Ini yang seringkali terjadi pada kita, orang lain lebih peka terhadap kejadian tetapi azis Allah, orang Kristen, orang percaya, pendeta, umat Tuhan cuma tinggal nama dan tidak mengerti apa yang terjadi. Ketika kita diizinkan menghadapi badai, ada rencana Tuhan di dalamnya, sebenarnya itu kasih Tuhan kepada kita.

Karena Yunus juga berlarut-larut, berlambat-lambat, pura-pura tidak mau tahu dan tidak mau mengerti maka datanglah angin badai. Sebenarnya Yunus tidak akan menyebabkan orang-orang yang ada di atas kapal itu kehilangan harta benda. Kita dipanggil bukan untuk merugikan orang tetapi untuk memberkati orang.

Karena Yunus lari dari panggilan maka badai terjadi dan dia tidak peka melihat ini serta berpura-pura tidak mau tahu dan tidak mau peduli. Tetapi orang kafir justru lebih peka. Kita ini sudah umat Tuhan apalagi kami hamba Tuhan, keluarga hamba Tuhan, anak hamba Tuhan, kenapa tuli dan buta melihat kejadian yang dialami.

I Korintus 10:24
10:24 Jangan seorang pun yang mencari keuntungannya sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari keuntungan orang lain.

Yunus mencari keuntungannya sendiri dengan pergi ke Tarsis tetapi merugikan orang lain. Saya sebagai hamba Tuhan harus mengupayakan supaya orang lain itu diuntungkan, diuntungkan dalam hal yang rohani dan dalam segala hal. Rasul Paulus juga mengatakan bahwa kalau kita memiliki kekayaan itu karena ada andil dari hamba Tuhan. Itu juga bagian dari pergumulan hamba-hamba Tuhan.

Yunus naik kapal dari Yafo pergi ke Tarsis untuk mencari keuntungannya sendiri. Padahal di tempat lain ada orang yang terancam mengalami kerugian nyawa dan mau binasa yaitu orang Niniwe. Seharusnya dia membawa keuntungan kepada orang Niniwe. Yunus justru rela melepaskan hartanya untuk keuntungannya dan lain orang dirugikan.

Berani kita mencari keuntungan bagi orang lain? Betapa mulia dan bahagianya orang lain itu kalau duduk setakhta dengan Kristus. Itu yang kita harus upayakan, bukannya kita merugikan mereka. Kita harus berdoa seperti Paulus berdoa dan mengajak kita juga supaya berdoa agar orang lain diberikan keberuntungan. Bukan keberuntungan yang banyak didengung-dengungkan yaitu yang jasmani, sebab mengajar orang perkara yang fana berarti mengajak masuk neraka. Tetapi kalau mengajar yang kekal maka otomatis yang fana mengikut dan yang baka hasilnya luar biasa.

Yunus sudah merugikan orang lain, dia bersembunyi lagi. Orang yang merugikan orang lain tanpa sadar ada dosa yang dia sembunyikan. Yunus menyembunyikan dengan rapi, dia pergi pada bagian kapal yang paling bahwa. Orang yang menyembunyikan dosa itu sadar atau tidak sadar sudah merugikan dirinya dan juga merugikan orang lain. Apalagi kalau dalam nikah, suami menyembunyikan dosa terhadap isterinya dan isterinya menyembunyikan dosa terhadap suaminya. Sebenarnya merugikan kedua-duanya dan tinggal menunggu hancur nikah itu.

Kalau dosa itu kita sembunyikan, kita tidak untung. Apalagi mau menguntungkan orang lain, kita sendiri dirugikan.
Amsal 28:13
28:13 Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.

Makanya anak muda jangan menyembunyian dosa, selesaikan di hadapan Tuhan. Suami isteri jangan menyembunyikan dosa, selesaikan di hadapan Tuhan dan dengan sesama supaya beruntung. Beruntung berarti disayang oleh Tuhan. Betapa untungnya kalau kita bertemu dengan Tuhan Yesus. Itu keuntungan yang tidak ada taranya dan tidak bisa dibandingkan dengan harta seluruh dunia.

Tetapi Efraim dosanya dia bungkus, dia sembunyi.
Hosea 13:12
13:12 Kesalahan Efraim dibungkus, dosanya disimpan.

Tidak heran kalau Efraim ini disebut oleh Tuhan sebagai merpati tolol. Yunus artinya merpati, tetapi dia merpati tolol karena menyembunyikan dosanya dengan rapi.
Hosea 7:11
7:11 Efraim telah menjadi merpati tolol, tidak berakal, dengan memanggil kepada Mesir, dengan pergi kepada Asyur.

Yunus menyembunyikan dosanya, dia masuk ke bagian paling bawah dari kapal dan dia nyenyak tidur. Dia tidak tahu bahwa nanti dia akan menjadi seharga sampah yang dibuang ke laut.

Untuk mengungkap bagaimana rapinya dosa Yunus ini disembunyikan maka Tuhan hadirkan badai. Jadi kalau ada badai dalam kehidupan kita berarti ada sesuatu yang tidak beres, ada dosa yang disembunyikan. Tujuannya badai datang supaya membongkar dosa lalu mengakui dosa dan semuanya menjadi tenang kembali.

Kita semua pernah mengalami badai tetapi jangan kita salah, itu adalah kasih Tuhan. Jangan kita berpikir kasih itu datang dengan satu tas beisi uang.

Yunus 1:5
1:5 Awak kapal menjadi takut, masing-masing berteriak-teriak kepada allahnya, dan mereka membuang ke dalam laut segala muatan kapal itu untuk meringankannya. Tetapi Yunus telah turun ke dalam ruang kapal yang paling bawah dan berbaring di situ, lalu tertidur dengan nyenyak.

Anak-anak jangan menyembunyikan dosa. Sekalipun orang tua tidak tahu, saudara-saudara tidak tahu, tetapi Tuhan tahu, kita tidak bisa menyembunyikan.

Angin badai terjadi dalam perjalanan Yunus ke Tarsis maksudnya supaya dia kembali pada citra panggilan Tuhan. Maksudnya supaya kita kembali pada kemuliaan panggilan Tuhan, kita menjadi pelengkapnya Tuhan Yesus yaitu sebagai Tubuh dari Tuhan Yesus sebagai Kepala.
Tuhan Yesus sebagai Kepala belum lengkap sampai saat ini, sebab Kepala tanpa Tubuh belum lengkap. Isteri juga tanpa Kepala belum lengkap. Jadi gereja adalah penyempurnanya Yesus. Jadi kemuliaan yang dimiliki oleh Yesus dimiliki oleh kita. Kuasa dan kekuatan yang dimiliki oleh Tuhan Yesus dimiliki juga oleh kita. Itulah citra panggilan Tuhan, itulah tujuan panggilan Tunan bagi gerejaNya.

Ketika Yunus sudah berlayar, Tuhan ingin dia balik kanan kembali pada panggilan Tuhan, maka diizinkan angin badai mau menenggelamkan kapal mereka. Tetapi apakah kapal itu tenggelam? Tidak tenggelam, ombak tenang kembali, setelah koreksi terjadi, Yunus sadar dan mengaku.

Yunus sadar dan mengaku hanya karena ditodong oleh orang-orang kapal. Banyak orang mengaku karena ditodong, itu tidak elok. Kita harus mengaku bukan karena ditodong isteri, suami atau orang tua tetapi karena mendengarkan Firman Tuhan. Ada 6 hal yang ditodongkan orang di atas kapal kepada Yunus.
Yunus 1:8-10
1:8 Berkatalah mereka kepadanya: "Beritahukan kepada kami, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini. Apa pekerjaanmu dan dari mana engkau datang, apa negerimu dan dari bangsa manakah engkau?"
1:9 Sahutnya kepada mereka: "Aku seorang Ibrani; aku takut akan TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan dan daratan."
1:10 Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu berkata kepadanya: "Apa yang telah kauperbuat?" -- sebab orang-orang itu mengetahui, bahwa ia melarikan diri, jauh dari hadapan TUHAN. Hal itu telah diberitahukannya kepada mereka.

Yunus mengaku karena ditodong tetapi itupun masih dari bingkainya Tuhan, tetapi alangkah eloknya kita mengaku tanpa ditodong.

6 todongan kepada Yunus:
1.      Karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini?
2.      Apa pekerjaanmu?
3.      Dari mana engkau datang?
4.      Apa negerimu?
5.      Dari bangsa manakah engkau?
6.      Apa yang telah kau perbuat?

Untung orang-orang yang dirugikan ini tidak memukul Yunus. Andaikata ketika mereka mengetahui Yunuslah penyebabnya lalu mereka marah, tentu Yunus sudah dikeroyok tetapi untung tidak seperti itu. Kalau orang Kristen sekarang terhadap orang yang bersalah rasanya mau kita lumatkan kepalanya. Orang kafir ini masih menunjukkan teladan yang lebih baik, bukan berarti mereka selamat tetapi di sini tindakan mereka masih lebih baik dari orang Kristen. Firman Tuhan mengatakan orang kafir justru belajar berbuat jahat dari bangsa Israel.
Yeremia 2:33 (Terjemahan lama)
2:33 Bagaimana engkau pandai mencahari jalan yang baik akan berkendak! Sungguh segala orang jahat dapat lagi belajar jahat kepadamu!

Jadi orang Yahudi menjadi gurunya kejahatan. Jangan kita seperti Yunus yang justru belajar hal yang baik dari orang kafir padahal mestinya orang kafir yang belajar hal baik dari Yunus.

Baru mendengar bahwa Allahnya Yunus adalah pencipta langit dan bumi sudah membuat orang-orang di kapal itu takut pada Allahnya Yunus. Yunus memiliki Tuhan yang benar yang menciptakan langit dan bumi malah tidak takut. Di sini Yunus mengatakan takut akan Tuhan setelah ditodong.
Yunus 1:10
1:10 Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu berkata kepadanya: "Apa yang telah kauperbuat?" -- sebab orang-orang itu mengetahui, bahwa ia melarikan diri, jauh dari hadapan TUHAN. Hal itu telah diberitahukannya kepada mereka.

Yunus kembali takut kepada Tuhan dan orang-orang di kapal itu kena biasnya, mereka juga takut akan Tuhan.

Mazmur 119:120
119:120 Badanku gemetar karena ketakutan terhadap Engkau, aku takut kepada penghukuman-Mu.

Ini baru sampai pada gemetar, tetapi iblis juga gemetar kepada Tuhan.
Yakobus 2:19
2:19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.

Kalau setan gemetar kepada Tuhan lalu kita juga gemetar kepada Tuhan, itu berarti kita masih selevel setan. Oleh karena itu lakukanlah Firman sebab iblis gemetar kepada Tuhan tetapi tidak melakukan Firman Tuhan. Supaya gemetar itu tidak hanya seperti setan maka harus diisi dengan segera melakukan Firman.
Mazmur 119:60
119:60 Aku bersegera dan tidak berlambat-lambat untuk berpegang pada perintah-perintah-Mu.

Setan takut melihat Tuhan Yesus.
Markus 1:24
1:24 "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah."

Setan tahu ada waktunya Tuhan Yesus mau menghukum mereka. Tetapi umat Tuhan malah ulang berulang melakukan perbuatan yang tidak takut kepada Tuhan.

Orang-orang kafir di atas kapal sudah dirugikan oleh Yunus tetapi mereka tidak melayangkan bogemnya di wajah Yunus bahkan mereka bertanya baik-baik kepada Yunus.
Yunus 1:10-13
1:10 Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu berkata kepadanya: "Apa yang telah kauperbuat?" -- sebab orang-orang itu mengetahui, bahwa ia melarikan diri, jauh dari hadapan TUHAN. Hal itu telah diberitahukannya kepada mereka.
1:11 Bertanyalah mereka: "Akan kami apakan engkau, supaya laut menjadi reda dan tidak menyerang kami lagi, sebab laut semakin bergelora."
1:12 Sahutnya kepada mereka: "Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu."
1:13 Lalu berdayunglah orang-orang itu dengan sekuat tenaga untuk membawa kapal itu kembali ke darat, tetapi mereka tidak sanggup, sebab laut semakin bergelora menyerang mereka.

Walaupun Yunus sudah menyuruh mereka membuangnya ke laut tetapi orang-orang kafir ini masih tidak tega. Mereka masih berusaha mendayung membawa kapal itu ke pantai. Inilah baik hatinya orang kafir.
Yunus 1:14
1:14 Lalu berserulah mereka kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, janganlah kiranya Engkau biarkan kami binasa karena nyawa orang ini dan janganlah Engkau tanggungkan kepada kami darah orang yang tidak bersalah, sebab Engkau, TUHAN, telah berbuat seperti yang Kaukehendaki."

Orang kafir di atas kapal itu hanya secuil mendengar kesaksian Yunus tentang Tuhan membuat mereka menjadi takut akan Tuhan serta berdoa berseru memanggil nama Tuhan.

Yunus 1:15
1:15 Kemudian mereka mengangkat Yunus, lalu mencampakkannya ke dalam laut, dan laut berhenti mengamuk.

Tuhan sayang kepada orang Niniwe, apalagi kepada Yunus hambaNya. Tuhan sayang kepada Yunus dan mengirimkan badai. Namun Yunus ini memang tukang membantah, satu waktu Tuhan tidak tahan melihat Yunus yang suka membantah ini.
Yunus 4:8-9
4:8 Segera sesudah matahari terbit, maka atas penentuan Allah bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar matahari menyakiti kepala Yunus, lalu rebahlah ia lesu dan berharap supaya mati, katanya: "Lebih baiklah aku mati dari pada hidup."
4:9 Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus: "Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?" Jawabnya: "Selayaknyalah aku marah sampai mati."

Ketika Yunus diizinkan Tuhan masuk pada pencobaan kedua, dia tidak sanggup lagi bahkan minta mati. Yunus bukan hanya sekedar berbicara tetapi dia sampai membentak Tuhan.

Apapun yang kita alami jangan kita membantah Tuhan. Tuhan tidak akan mencambuk kita sampai hancur.
Yesaya 28:28
28:28 Apakah orang waktu mengirik memukul gandum sampai hancur? sungguh tidak, orang tidak terus-menerus memukulnya sampai hancur! Dan sekalipun orang menjalankan di atas gandum itu jentera gerobak dengan kudanya, namun orang tidak akan menggilingnya sampai hancur.
Kalau kita mengalami cobaan bukan supaya kita hancur. Tuhan tidak akan mengizinkan kita hancur. Yunus menghadapi cobaan, kasih Tuhan bertubi-tubi datang kepadanya tetapi Yunus pura-pura tidak tahu bahkan sampai membentak Tuhan. Kadang kita dibawa pada pengalaman yang mungkin pahit tetapi jangan sampai kita meraju kepada Tuhan apalagi sampai membentak Tuhan.

Tuhan mencintai kita, tidak pernah Tuhan menelantarkan saudara. Tuhan ingin kita kembali pada citra panggilan Tuhan, Tuhan ingin kita  menjadi pelengkapnya Yesus. Betapa indah kemuliaan Yesus menjadi kemuliaan saudara dan kuasa Yesus yang hebat menjadi bagian saudara.

Tuhan Memberkati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar