20240910

Ibadah Doa Pagi, Selasa, 10 September 2024 Pdt. Handri Legontu


 


 Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus

 

Kisah Rasul 18:24-28 Apolos di Efesus

18:24 Sementara itu datanglah ke Efesus seorang Yahudi bernama Apolos, yang berasal dari Aleksandria. Ia seorang yang fasih berbicara dan sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci.

18:25 Ia telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan. Dengan bersemangat ia berbicara dan dengan teliti ia mengajar tentang Yesus, tetapi ia hanya mengetahui baptisan Yohanes.

18:26 Ia mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat. Tetapi setelah Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka membawa dia ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah.

18:27 Karena Apolos ingin menyeberang ke Akhaya, saudara-saudara di Efesus mengirim surat kepada murid-murid di situ, supaya mereka menyambut dia. Setibanya di Akhaya maka ia, oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang sangat berguna bagi orang-orang yang percaya.

18:28 Sebab dengan tak jemu-jemunya ia membantah orang-orang Yahudi di muka umum dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus adalah Mesias.

 

Ada 2 pelajaran yang bisa kita ambil dari Apolos:

1.      Pelajaran kerendahan hati. Seorang hamba Tuhan atau pelayan Tuhan harus memiliki kerendahan hati untuk bisa dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Apolos adalah seorang yang fasih lidah dan sangat mahir dalam soal kitab suci, tetapi pemahamannya masih sampai pada baptisan Yohanes, jadi masih perlu ditingkatkan. Sebab itu di ayat 26 dia mau diajar oleh Akwila dan Priskila tentang jalan Allah.

 

Kalau pemahaman kita dalam mengikut Yesus baru sampai pada wilayah halaman, sampai pada soal baptisan air, apa salahnya kalau ada hamba Tuhan lain yang bisa menerangkan jalan Tuhan kepada kita. Banyak orang Kristen bahkan hamba Tuhan, pelayan Tuhan punya pengetahuan yang luas tentang Alkitab tetapi pengikutannya hanya sampai pada halaman, baru sampai pada soal baptisan air, tapi sudah puas dengan baptisan air, merasa pengikutannya sudah mau mencapai sorga, sehingga tidak mau menerima pengajaran, tidak mau meningkat pada pengajaran. Baptisan air itu baru wilayah halaman, antikrist akan menginjak-injak halaman itu.

Wahyu 11:1-2

11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.

11:2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."

 

Akwila dan Priskila mengajar tentang jalan Allah.

Hosea 14:10

14:10 Siapa yang bijaksana, biarlah ia memahami semuanya ini; siapa yang paham, biarlah ia mengetahuinya; sebab jalan-jalan TUHAN adalah lurus, dan orang benar menempuhnya, tetapi pemberontak tergelincir di situ.

 

Jalan Tuhan disebut lurus, menunjukkan pengajaran tabernakel. Kalau lihat bagan tabernakel dari pintu gerbang sampai ruangan maha suci itu lurus, tidak ada bengkok-bengkoknya. Kita bersyukur diketemukan oleh Tuhan dengan pengajaran Tabernakel ini.

Alkitab bukan hanya sebatas menjadi pengetahuan. Banyak orang mahir kitab seperti Apolos tapi hanya sebatas pengetahuan, pengenalannya kepada Yesus masih dangkal. Baptisan airnya saja masih baptisan Yohanes, belum sampai pada baptisan yang seperti Yesus teladankan. Nanti di pasal 19 ada murid-murid yang baru dibaptis dengan baptisan Yohanes kemudian mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus, ditingkatkan pengenalannya kepada Yesus.

 

Lewat pengajaran tabernakel ini peningkatan pengenalan kepada Yesus kita alami. Kita bisa mengenal Yesus lebih dalam lagi. Dibutuhkan kerendahan hati untuk bisa menerima pengajaran tabernakel. Jangan hanya sampai menjadi pengetahuan. Pengajaran tabernakel harus diterima dengan teliti (Kisah Rasul 18:26). Karena kita sekarang diperhadapkan dengan begitu banyaknya pengajaran palsu yang menghanyutkan.

Ibrani 2:1

2:1 Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.

 

Pengajaran tabernakel sentralnya adalah melakukan kehendak Tuhan. Pengajaran tabernakel tidak bisa lepas dari pengajaran mempelai. Pengajaran mempelai sentralnya adalah kasih, dua loh batu. Keduanya disebut Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel atau Firman Pengajaran yang benar.

 

Keluaran 25:8

25:8 Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.

25:8 Maka hendaklah mereka itu memperbuatkan Daku sebuah baitulmukadis, supaya Aku duduk di antara mereka itu. (TL)

 

Banyak kehendak Allah. Dalam Tabernakel ada 3 kehendak Allah yang terutama:

1)      Harus benar seperti Yesus benar

1 Yohanes 3:7

3:7 Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;

 

Prosesnya kita belajar dari wilayah halaman:

Ø  Masuk pintu gerbang = percaya, iman bahwa Yesus satu-satunya juruselamat.

Ø  Mezbah korban bakaran = bertobat

Ø  Bejana pembasuhan = baptisan air

Ø  Pintu Kemah = baptisan Roh Kudus

 

2)      Hendaklah suci seperti Yesus suci, masuk ruangan suci. Prosesnya kita harus tekun tergembala.

1 Petrus 1:15-16

1:15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,

1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.

 

3)      Hendaklah sempurna seperti Yesus sempurna, masuk ruangan maha suci. Prosesnya mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu dan mengasihi sesama seperti diri sendiri sampai mengasihi musuh.

Matius 5:43-48

5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.

5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

5:46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?

5:47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian?

5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

 

Jika kita bisa benar seperti Yesus benar, suci seperti Yesus suci dan dalam proses sempurna seperti Yesus sempurna, maka pelayanan kita sangat berguna bagi sesama.

 

2.      Tegas dan gigih mempertahankan kemurnian Firman Pengajaran, (Kisah Rasul 18:28) Setelah dia diisi oleh Akwila dan Priskila soal jalan Tuhan, ia menghadapi orang Yahudi, ia tidak jemu-jemu membantah mereka dan ia membuktikan bahwa Yesus adalah Mesias. Kita harus tegas dan gigih mempertahankan kemurnian Firman, menghadapi terpaan angin pengajaran palsu.

 

Hasilnya, kita bisa mengenal Yesus sebagai Mesias. Apolos paham sungguh bahwa Yesus adalah Mesias.

 

Dalam Yohanes 4:1-42, tentang perempuan Samaria bagaimana ia bercakap-cakap dengan Yesus dan Yesus memperkenalkan diriNya Akulah Mesias. Perempuan ini nikahnya tidak benar, ibadahnya juga tidak benar. Yesus tampil sebagai Mesias membenahi nikah dan ibadahnya.

4:21 Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.

4:22 Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.

4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.

 

Bukti bahwa kita mengenal Yesus sebagai Mesias adalah nikah kita dibenahi dan ibadah pelayanan kita juga dibenahi sampai nanti tidak ada lagi cacat cela, kita bisa menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna menyambut Yesus Mempelai Pria sorga, masuk kerajaan seribu tahun damai, kerajaan sorga yang kekal.

 

Di kerajaan sorga aktivitas kita beribadah melayani Tuhan selama-lamanya.

Wahyu 22:3

22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,

 

 

Tuhan Yesus memberkati.

 

 

 

 

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

www.gptkp.blogspot.com

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar