20240920

Kebaktian Doa Penyembahan, Sabtu 21 September 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu

 


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 12:20-27

12:20 Di antara mereka yang berangkat untuk beribadah pada hari raya itu, terdapat beberapa orang Yunani.

12:21 Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya: "Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus."

12:22 Filipus pergi memberitahukannya kepada Andreas; Andreas dan Filipus menyampaikannya pula kepada Yesus.

12:23 Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan.

12:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.

12:25 Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.

12:26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

12:27 Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini.

 

Permintaan orang Yunani ingin bertemu dengan Yesus dan Yesus menjawab dengan menunjuk kematianNya. Artinya kita bangsa kafir diberi kesempatan unttuk bertemu dengan Yesus, menyatu dengan Yesus, tetapi kita harus mengikut Yesus yaitu mengikut jalan salib seperti biji gandum yang jatuh, mati dan bertumbuh.

 

Ada 2 macam pengikutan kepada Yesus, kita berada pada pengikutan yang bagaimana?

1.      Mencintai nyawa sehingga kehilangan nyawa = pengikutan yang salah kepada Yesus.

2.      Rela kehilangan nyawa = pengikutan yang benar kepada Yesus.

 

Kita pelajari poin pertama, pengikutan yang salah kepada Yesus dibagi 3:

1.      Pengikutan tanpa salib. Mengikut Yesus tetapi tidak mau salib seperti pengikutan Petrus. Dia sudah diangkat menjadi batu karang tetapi karena menolak salib dia menjadi batu sandungan.

2.      Pengikutan tanpa penyucian, contohnya Yudas Iskariot.

3.      Pengikutan tanpa penyembahan.

 

Kita bahas yang kedua. Yudas ini sudah mengikut Yesus dan dipercaya oleh Yesus. Tidak gampang untuk menjadi bendahara, kalau dipilih sebagai bendahara berarti orang itu sungguh-sungguh dipercaya sebagai orang yang jujur. Namun sekian lama dia mengikut Yesus namun perut hatinya tidak pernah disucikan. Mengapa demikian? Yudas merasa dengan mengikut Yesus tidak mendapat apa-apa, tidak menjanjikan secara jasmani. Sebab itu dia bersekutu dengan imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua, hanya untuk mendapatkan keuntungan jasmani, hati Yudas ini betul-betul kotor, dia tidak mau disucikan.

Markus 14:10-11

14:10 Lalu pergilah Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid itu, kepada imam-imam kepala dengan maksud untuk menyerahkan Yesus kepada mereka.

14:11 Mereka sangat gembira waktu mendengarnya dan mereka berjanji akan memberikan uang kepadanya. Kemudian ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.

 

Praktek pengikutan seperti Yudas adalah tidak setia pada persekutuan yang benar. Dia tinggalkan Yesus dan 11 murid yang lain untuk bersekutu dengan imam-imam kepala. Dia tidak setia pada persekutuan yang benar dan masuk persekutuan yang salah, digambarkan seperti persekutuan imam-imam kepala. Kita bukan menghakimi tetapi kita melihat pada Firman untuk menjadi kewaspadaan bagi kita, jangan salah bersekutu.

 

Tanda-tanda persekutuan yang salah:

1.      Tanpa Yesus. Yesus adalah Firman pengajaran yang benar dan murni, jadi tanpa Yesus berarti tanpa Firman pengajaran yang murni. Tidak mengalami penyucian, dagingnya senang, hanya menyenangkan daging, apapun boleh diperbuat.

 

2.      Matius 27:18

27:18 Ia memang mengetahui, bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki.

Tanda kedua, di dalamnya ada roh kedengkian. Dengki itu lebih tinggi dari iri. Dengki itu menaruh perasaan marah, benci, tidak suka karena iri yang amat sangat kepada keberuntungan orang lain dan berusaha untuk menghancurkannya. Lihat pelayanan seseorang maju, lihat usaha seseorang maju, dia dengki dan berusaha menghancurkan pelayanan atau usaha orang lain.

 

Imam-imam kepala dengki kepada Yesus karena mereka takut banyak orang percaya kepada Yesus sehingga pengikutnya akan berkurang.

Yohanes 11:48

11:48 Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita."

 

Jemaat berkurang otomatis pemasukannya berkurang, ujung-ujungnya uang. Jadi dasar kedengkian mereka adalah perkara yang jasmani, takut berkurang pengikutnya, takut berkurang jemaatnya pindah ke tempat yang lain. Akhirnya berupaya menghancurkan pelayanan orang lain, berupaya menghancurkan usaha orang lain.

 

Sebenarnya banyak orang yang rindu dan antusias mendengar Firman pengajaran yang benar ini. Tetapi di halang-halangi oleh hamba Tuhan, pelayan Tuhan model imam-imam kepala. Lewat apa? Mengancam, hasutan-hasutan, gosip-gosip yang tidak benar dan juga lewat fitnahan. Itu semua untuk membunuh karakter hamba Tuhan lain sehingga orang tidak suka mendengar Firman yang disampaikan hamba Tuhan itu.

 

3.      Markus 11:15-18

11:15 Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya,

11:16 dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah.

11:17 Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya: "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!"

11:18 Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar tentang peristiwa itu, dan mereka berusaha untuk membinasakan Dia, sebab mereka takut kepada-Nya, melihat seluruh orang banyak takjub akan pengajaran-Nya.

 

Seharusnya mereka bersyukur Bait Allah dibersihkan, tetapi mereka malah marah. Karena dasarnya mereka yang berbuat ulah sehingga Bait Allah menjadi tempat berjualan. Mereka setuju ada jual beli di dalam Bait Allah. Jadi tanda ketiga persekutuan yang hanya menonjolkan perkara yang jasmani, hanya untuk mendapatkan keuntungan yang jasmani. Kalau orang jualankan untuk dapat untung, tidak ada orang jualan untuk rugi. Roh jual beli ini roh antikristus, makanya tidak senang dengan penyucian.

 

Karena masuk persekutuan yang salah maka hati Yudas berisi berbagai macam kotoran, berisi kejahatan dan kenajisan. Ini segala macam yang kotor yang ada dalam hati manusia:

Markus 7:21-23

7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,

7:22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.

7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."

 

Bandingkan dengan keadaan Yudas:

1.      Percabulan. Yudas memang tidak melakukan percabulan secara jasmani, tetapi ada percabulan yang lebih hebat yaitu percabulan rohani!

Ibrani 12:16

12:16 Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.

 

Ini percabulan secara rohani, mengorbankan perkara rohani untuk mendapatkan perkara yang jasmani. Secara jasmani mungkin tidak dilakukan, tetapi kalau kita sering mengorbankan perkara rohani untuk mendapatkan perkara jasmani, artinya itu sama dengan Yudas! Yudas menjual Yesus untuk mendapatkan 30 keping uang perak. Keselamatan dia tukar dengan 30 keping perak. Kaum muda jangan tukar keselamatan dengan perkara jasmani, dengan studi, dengan pekerjaan, dengan jodoh. Mungkin dapat tetapi tidak sempat dinikmati. Yudas dapat 30 keping perak tetapi tidak bisa dia nikmati, malah hanya dipakai membeli tanah kuburan baginya. Dia gantung diri lalu jatuh, perutnya pecah dan dia dikubur di tanah yang dia beli itu.

 

Kami hamba Tuhan jangan korbankan pengajaran yang benar demi menjaring banyak jiwa. Banyak jiwa datang, tetapi tidak membawa pada keselamatan, hanya membawa pada kehancuran, buat apa! Satu jiwa saja tetapi bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan, itu sudah luar biasa. Kalau Tuhan percayakan sampai sekian banyak, tanggung jawab untuk dibawa bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga. Jangan dikorbankan pengajaran yang benar untuk yang jasmani!

 

2.      Pencurian. Yudas seorang pencuri.

Yohanes 12:6

12:6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.

 

Di sini uang kas yang dicuri, sekarang mencuri milik Tuhan yaitu perpuluhan dan persembahan khusus. Sekarang di ajarkan dalam gereja perpuluhan tidak perlu, tidak usah. Malah diajarkan itu cuma trik pendeta untuk dapat uang. Yang ngomong itulah Yudas! Ada lagi yang bilang perpuluhan itu Taurat, sekarang tidak ada lagi. Jauh sebelum ada Taurat, perpuluhan sudah ada, Abraham memberi perpuluhan, Yakub memberi perpuluhan. Sekarang zaman Perjanjian Baru Yesus mengajarkan perpuluhan, jadi bukan Taurat. Itu cara Tuhan melepaskan kita dari ikatan uang, keinginan akan uang. Sebab ikatan uang adalah ikatan terakhir yang membuat umat Tuhan sulit lepas, tidak bisa terangkat.

 

Dulu ada 5 siasat Firaun untuk menghalang-halangi bangsa Israel keluar dari Mesir. Siasat terakhir Firaun berkata kamu semua boleh beribadah tetapi ternakmu tinggal, ini siasat tentang uang, tentang harta. Musa katakan, tidak bisa, kalau tidak membawa ternak, dengan apa kami beribadah, sepotong kakipun tidak boleh ditinggal!

 

Orang muda yang kaya datang kepada Yesus bertanya guru yang baik bagaimana supaya aku bisa selamat. Semua hukum disampaikan kepada dia. Dia berkata semua sudah kulakukan. Yesus katakan satu lagi yang kurang, jual semua hartamu, bagikan pada orang miskin dan ikutlah Aku. Langsung dia tinggalkan Yesus dan dia pergi dengan hati yang sedih karena hartanya banyak. Ini ikatan terakhir adalah uang.

 

Jadi perpuluhan dan persembahan khusus adalah cara Tuhan melepaskan kita dari ikatan akan uang.

 

3.      Puncaknya adalah bebal. Yudas adalah orang yang bebal, kita lihat kebebalan Yudas.

Matius 26:23-25

26:23 Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.

26:24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."

26:25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."

 

Kesempatan terakhir Firman datang keras kepada Yudas menegur dia supaya dia sadar, tetapi dia berkata bukan aku ya Rabi. Ini kebebalannya Yudas, dia mengelak dari Firman. Orang bebal itu suka mengelak dari Firman, tidak mau menerima Firman, teguran dan nasihat Firman tidak mau dia terima. Selalu mengelak, bukan saya, malah salahkan orang. Dia berkata bukan saya berarti menuduh murid yang lain salah, menuduh Yesus sendiri salah!

 

Karena menganggap mengikut Yesus tidak mendatangkan keuntungan apa-apa, dia masuk dalam persekutuan yang salah, hatinya tidak disucikan, akhirnya Yudas mencium Yesus untuk menyerahkan Yesus. Ciuman Yudas sebagai penanda bagi prajurit-prajurit untuk menangkap Yesus.

Markus 14:44-46

14:44 Orang yang menyerahkan Dia telah memberitahukan tanda ini kepada mereka: "Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia dan bawalah Dia dengan selamat."

14:45 Dan ketika ia sampai di situ ia segera maju mendapatkan Yesus dan berkata: "Rabi," lalu mencium Dia.

14:46 Maka mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya.

 

Ini menunjuk kasih yang munafik, kasih yang pura-pura. Dari hati kita, kalau hati itu jahat, najis, berisi kepahitan, sekalipun kelihatan beribadah, itu ibadah yang munafik, kasih yang munafik, ibadah yang pura-pura. Persekutuan itu mewarisi tabiat. Kalau persekutuannya salah, akan mewarisi tabiat yang salah. Yudas mewarisi tabiatnya imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan orang Farisi. Bagaimana Yesus mengecam mereka. Yesus berkata kamu orang munafik, percuma kamu beribadah karena ajaran yang kamu lakukan adalah perintah manusia. Itu turun kepada Yudas! Hati-hati, persekutuan itu mewarisi tabiat, tabiat yang tidak baik itu masuk. Kita lihat bagaimana Yesus mengecam imam-imam dan orang-orang Farisi.

Markus 7:6-7

7:6 Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.

7:7 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.

 

Sudah beribadah melayani Tuhan tetapi hati tidak pernah disucikan. Atau ibadah giat dikerjakan namun tanpa pengajaran yang benar. Yesus katakan percuma! Sia-sia semua. Tanggung jawab saya di hadapan Tuhan, berapa jiwa datang dari tempat yang jauh, lalu saya tidak menampilkan Firman pengajaran yang sehat, ajaran yang benar, hati saya hatinya Yudas, lalu tampil di depan jemaat, kasihan jemaat, percuma beribadah, sia-sia ibadahnya, tidak diterima oleh Tuhan. Bukannya bertemu Yesus tetapi antinya Yesus, bertemu antikristus! Betapa sangat memprihatinkan, sudah korban segala-galanya, rela menembus hujan dan panas terik matahari, datang beribadah, tetapi yang ditampilkan bukan pengajaran yang sehat. Tidak ada penyucian, hati tetap kotor, tetap jahat dan najis, ibadahnya percuma!

 

Ada 2 kemungkinan kalau masuk zaman aniaya antikristus:

1.      Menjadi antikristus yang menganiaya orang-orang Kristen yang tertinggal.

2.      Dia menjadi mangsa antikristus.

 

Tetapi sama saja nasibnya, jadi antikristus binasa, dianiaya antikristus binasa juga kecuali kalau bertahan tidak menyangkal iman kepada Yesus. Tetapi siapa yang bisa tahan, dianiaya 3,5 tahun dengan aniaya begitu berat. Doakan saya sebagai hamba Tuhan, apa yang saya tampilkan? Ajaran yang sehat atau palsu. Kalau ajaran palsu, ajaran tidak sehat, kasihan jemaat. Berapa jemaat datang beribadah tetapi hanya mendengar ajaran yang tidak sehat. Ibadahnya hanya kumpul-kumpul, tidak ada faedahnya!

 

Supaya tidak menjadi seperti Yudas maka kita harus mencium Yesus dengan sungguh-sungguh dalam pengertian rohani. Artinya:

1.      Mencium itu tanda berdamai. Artinya berdamai dengan Tuhan. Mungkin selama ini kita seperti Yudas, datang beribadah dengan hati kotor, tidak mau dibersihkan. Saat ini kita dengar Firman, segera berdamai dengan Tuhan, akui dosa dan kesalahan kita. Juga berdamai dengan sesama, saling mengaku dan saling mengampuni. Akui, iya Tuhan, Firman itu untuk saya, saya Yudas! Masih diberikan kesempatan kepada kita, ayo berdamai. Selagi kita masih bisa mendengar Firman, segera berdamai dengan Tuhan, berdamai dengan sesama. Dosa diselesaikan maka segala masalah selesai. Menyimpan dosa itu hanya menambah masalah.

 

2.      Mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu. Sulamit berkata betapa nikmatnya cintanya, Salomo mencium Sulamit itu suatu cinta kasih, kasih mempelai.

Kidung Agung 1:2-3

1:2  — Kiranya ia mencium aku dengan kecupan! Karena cintamu lebih nikmat dari pada anggur,

1:3 harum bau minyakmu, bagaikan minyak yang tercurah namamu, oleh sebab itu gadis-gadis cinta kepadamu!

 

Ini hubungan cinta kasih, hubungan mempelai. Jadi kita belajar meningkatkan kasih kita kepada Tuhan, mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu. Praktek mengasihi Tuhan:

a)      Taat dengar-dengaran pada seluruh Firman apapun resikonya. Taat pada seluruh Firman, jangan dipilih-pilih, yang cocok bagi daging ditaati, yang tidak cocok tidak ditaati. Saya sampai sekarang masih terus belajar mentaati Firman Tuhan. Seorang anak Tuhan berkata saya datang dengar Firman, saya pulang berupaya untuk praktek mentaati Firman Tuhan. Firman itu praktis, kita dengar langsung diberi kesempatan untuk praktek.

Yohanes 14:15

14:15  "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

 

Kalau Firman berupa perumpamaan bingung mau dipraktekan. Tetapi kalau mendengar Firman pengajaran, bisa kita mengerti dan pulang bisa langsung dipraktekan. Kita diberikan kesempatan mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu, taat sampai daging tidak bersuara, Firman tinggal di dalam kita.

 

b)      Menyembah Tuhan. Penyembahan itu merobek daging dengan segala keinginannya sehingga kita mengalami keubahan hidup. Mulai dari hati diubahkan. Hati Yudas diubahkan menjadi hati yang penuh cinta kasih kepada Yesus, kasih yang tulus, bukan kasih yang pura-pura! Selalu merindukan Yesus, seperti seorang kekasih merindukan kekasihnya. Dalam Kidung Agung dikatakan sampai sakit asmara dengan Yesus. Itu hati yang dibaharui.

 

Hasilnya Yesus juga mencium kita dengan sungguh-sungguh. Artinya:

a)      Yesus juga mengasihi kita, bukti kasihNya darahNya menjadi sarana pendamaian, menjadi sarana untuk menghapus segala dosa kita. Kadangkala orang Kristen mengukur kasih Yesus dengan duit, dengan berkat-berkat secara jasmani, diberkati study, diberkati pekerjaan, penyakit sembuh dan lain-lain. Bukan itu ukurannya! Yesus mengasihi kita, darahNya menyucikan kita. Senajis, sehancur, sekotor apapun kehidupan kita, ada darah Yesus yang sanggup menghapus segala dosa kita asal kita mau mengakuinya kepada Tuhan dan sesama. Punya segalanya, dapat mobil, dapat uang, dapat rumah dan lain-lain, tetapi hatinya tidak pernah damai dan tenang karena ada dosa tersembunyi di situ, apa artinya! Mungkin tidak ada mobil, rumah juga baru kontrak, tetapi hatinya damai karena dosa-dosa sudah diperdamaikan oleh darah Yesus, itu bukti Yesus mengasihi kehidupan kita.

 

b)      Kidung Agung 1:2

1:2  — Kiranya ia mencium aku dengan kecupan! Karena cintamu lebih nikmat dari pada anggur,

 

Artinya Tuhan memberikan kebahagiaan sorga kepada kita. Buktinya saat menderita karena Yesus kita tetap bahagia. Orang dunia kalau susah, menderita, cari anggur sungguhan, mabuk! Tetapi di dalam Tuhan tidak begitu. Kita mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu, Tuhan juga mengasihi kita, kasihNya lebih nikmat dari anggur, Dia berikan kebahagiaan sorga kepada kita yang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun. Bahkan di saat kita dalam ujianpun bisa bahagia. Saya terbatas menerangkannya dengan kata-kata, biarlah menjadi pengalaman kita masing-masing.

 

c)      Kidung Agung 1:3

1:3 harum bau minyakmu, bagaikan minyak yang tercurah namamu, oleh sebab itu gadis-gadis cinta kepadamu!

 

Artinya Tuhan mengurapi kita dengan Roh Kudus, sehingga kita memiliki hati yang taat. Oleh roh kita bisa berseru ya Abba, ya Bapa, terserah Tuhan. Apapun yang terjadi terserah Engkau Tuhan.

Roma 8:15

8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

 

Saya nasihati satu keluarga supaya berserah kepada Tuhan. Kalau Tuhan sudah menolong di masa-masa yang lampau, Tuhan pasti menolong juga sekarang, tinggal bagaimana penyerahan kita. Dulu sudah ditolong begini, pernah lagi ditolong dalam hal ini, sekarang tinggal terserah Tuhan!, biar kehendak Tuhan yang jadi. Dan Tuhan melakukan yang baik di mata Tuhan. Yang baik di mata Tuhan, bukan di mata kita. Seringkali kita maunya begini, tetapi bukan itu yang baik di mata Tuhan. Kita sehati berdoa supaya papa sembuh, di mata manusia itu yang baik, eh malah meninggal. Di mata Tuhan itu yang baik, itu yang harus kita pahami. Ada sesuatu yang indah yang Tuhan mau kerjakan dalam kehidupan kita sekalian. Ini kekuatan Roh Kudus, bukan kekuatan daging.

 

d)      Nama Tuhan dilekatkan kepada kita.

Kidung Agung 1:3

1:3 harum bau minyakmu, bagaikan minyak yang tercurah namamu, oleh sebab itu gadis-gadis cinta kepadamu!

 

Nama Tuhan bagaikan minyak yang tercurah. Nama Tuhan dilekatkan kepada kita tanda kita adalah Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

Wahyu 14:1; 22:4

14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.

22:4 dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.

 

Nama Yesus dilekatkan kepada kita sebagai bukti kita sebagai Mempelai Wanita Tuhan. Isteri itu menyandang nama suami. Kita sekarang menyandang nama Yesus, menjadi mempelai wanita Tuhan, nama Yesus dimeterai di dahi bukti kita tidak pernah melupakan Tuhan dan Tuhan tidak pernah melupakan kita. Ini hubungan saling ingat, diingat selalu oleh Tuhan. Kalau Tuhan mengingat kita, jangan ragu soal kebutuhan jasmani dan soal pergumulan kita. Tuhan ingat kita berarti Tuhan tahu keadaan kita dan Tuhan pasti menolong tepat pada waktunya.

 

Waktu kandungan Lea dibuka terus oleh Tuhan dan dia melahirkan, kemudian ada ayat mengatakan Tuhan ingat Rahel, Tuhan buka kandungannya. Siapa tahu sore ini Tuhan ingat ibu-ibu yang ada di sini yang merindu punya buah nikah dan Tuhan buka kandungannya. Jangan takut, yang penting mengasihi Tuhan lebih dari segalanya.

Kejadian 30:22

30:22 Lalu ingatlah Allah akan Rahel; Allah mendengarkan permohonannya serta membuka kandungannya.

 

Semoga kita bisa mengalami kasih setia Tuhan yang besar, kita mengasihi Tuhan dari segala-galanya,  Tuhan juga mengasihi kita lebih dari segala-galanya, sampai namaNya diletakan kepada kita, kita menjadi miliknya selama-lamanya.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar