20240925

Kebaktian PA Imamat, Rabu 25 September 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu

 



Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Imamat 26:40-48

26:40 Tetapi bila mereka mengakui kesalahan mereka dan kesalahan nenek moyang mereka dalam hal berubah setia yang dilakukan mereka terhadap Aku dan mengakui juga bahwa hidup mereka bertentangan dengan Daku

26:41 — Aku pun bertindak melawan mereka dan membawa mereka ke negeri musuh mereka — atau bila kemudian hati mereka yang tidak bersunat itu telah tunduk dan mereka telah membayar pulih kesalahan mereka,

26:42 maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan Yakub; juga perjanjian dengan Ishak dan perjanjian-Ku dengan Abraham pun akan Kuingat dan negeri itu akan Kuingat juga. 

26:43 Jadi tanah itu akan ditinggalkan mereka dan akan pulih dari akibat tahun-tahun sabat yang dilalaikan selama tanah itu tandus, oleh karena ditinggalkan mereka, dan mereka akan membayar pulih kesalahan mereka, tak lain dan tak bukan karena mereka menolak peraturan-Ku dan hati mereka muak mendengarkan ketetapan-Ku.

26:44 Namun demikian, apabila mereka ada di negeri musuh mereka, Aku tidak akan menolak mereka dan tidak akan muak melihat mereka, sehingga Aku membinasakan mereka dan membatalkan perjanjian-Ku dengan mereka, sebab Akulah TUHAN, Allah mereka.

26:45 Untuk keselamatan mereka Aku akan mengingat perjanjian dengan orang-orang dahulu yang Kubawa keluar dari tanah Mesir di depan mata bangsa-bangsa lain, supaya Aku menjadi Allah mereka; Akulah TUHAN."

26:46 Itulah ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan serta hukum-hukum yang diberikan TUHAN, berlaku di antara Dia dengan orang Israel, di gunung Sinai, dengan perantaraan Musa.

 

Kita sudah mempelajari tentang berkat yang diberikan kepada orang yang taat pada Firman. Juga kita sudah mempelajari tentang kutuk yang akan menimpa orang yang tidak taat pada Firman Tuhan. Ayat 40 sampai 46 menunjukan Tuhan maha pengampun. Sejahat-jahatnya bangsa Israel, sehancur-hancurnya keadaan kita masih diberikan kesempatan untuk diampuni. Bagi Tuhan lebih baik mengampuni dari pada menghukum. Tinggal tergantung dari sikap dan tanggapan kita kepada Tuhan. Kalau kita mau mengalami pengampunan ayo segera kembali kepada Tuhan. Tetapi kalau mau melanjutkan apa yang salah di hadapan Tuhan maka siap menerima penghukuman dari Tuhan.

 

Ketidaktaatan Israel membuat Tuhan begitu murka, Tuhan mengancam untuk menghukum. Tetapi masih diberikan kesempatan untuk diampuni. Bahkan ketika sudah dihukum, dalam suasana penghukuman, masih diberikan kesempatan untuk bertobat. Kecuali kalau 21 hukuman dari Allah Tritunggal sudah dijatuhkan, tidak ada kesempatan lagi untuk bertobat.

 

Ketidaktaatan Israel berakibat dengan pecahnya kerajaan itu menjadi 2 kerajaan. Kerajaan Israel atau kerajaan utara dengan 10 suku, juga kerajaan Yehuda atau kerajaan selatan dengan 2 suku. Karena sudah tidak taat kepada Tuhan, apa yang dilarang oleh Tuhan tentang berhala-berhala malah itu yang mereka kerjakan. Mereka menyembah berhala, ibadahnya menyakiti hati Tuhan, akhirnya kerajaan itu terpecah. Tetapi sekali lagi Tuhan masih mau mengampuni orang Israel, mengapa demikian?

Yeremia 2:2-3

2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.

2:3 Ketika itu Israel kudus bagi TUHAN, sebagai buah bungaran dari hasil tanah-Nya. Semua orang yang memakannya menjadi bersalah, malapetaka menimpa mereka, demikianlah firman TUHAN.

 

Mengapa Tuhan mengampuni Israel? Karena Tuhan ingat bangsa Israel yang dibawa keluar dari Mesir itu adalah isteriNya. Jadi ini adalah kasih suami kepada isteri yang ulang berulang menyeleweng dari suami, tetapi Tuhan masih mau mengampuni. Tuhan rindu supaya bangsa Israel kembali menjadi isterinya. Tetapi sikap bangsa Israel begitu keras hati, peringatan Tuhan dianggap angin lalu, tidak ditanggapi oleh mereka. Ketika sudah masuk tanah Kanaan, mereka melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. Karena kasihNya yang begitu besar kepada umat Israel sehingga ulang berulang Tuhan kirim utusanNya, tetapi mereka tolak. Sampai Tuhan mengutus AnakNya, itupun ditolak oleh bangsa Israel.

II Tawarikh 36:15-16

36:15 Namun TUHAN, Allah nenek moyang mereka, berulang-ulang mengirim pesan melalui utusan-utusan-Nya, karena Ia sayang kepada umat-Nya dan tempat kediaman-Nya.

36:16 Tetapi mereka mengolok-olok utusan-utusan Allah itu, menghina segala firman-Nya, dan mengejek nabi-nabi-Nya. Oleh sebab itu murka TUHAN bangkit terhadap umat-Nya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan.

 

Ulang berulang diutus nabi-nabi, ketika datang pada mereka malah ditolak, diolok sampai ada yang dibunuh. Bahkan ketika Yesus sendiri datang, Yesus ditolak dan dibunuh oleh bangsa Israel. Karena sedemikian kerasnya hati bangsa Israel, akhirnya Tuhan beralih kepada kita bangsa kafir.

Roma 11:25-26

11:25 Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.

11:26 Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: "Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub.

 

Seluruh Israel yang dimaksud adalah Israel rohani terdiri dari Israel asli dan kita bangsa kafir. Sekarang Tuhan beralih kepada kita bangsa kafir. Kerinduan hati Tuhan untuk bisa memiliki mempelai wanitaNya. Bangsa Israel adalah mempelai wanita Tuhan waktu keluar dari Mesir tetapi mereka keras hati sehingga menolak Tuhan. Dan sekarang Tuhan beralih kepada kita, Tuhan rindu supaya kita bisa menjadi mempelai wanitanya Tuhan. Untuk memikat kita sehingga kita bisa menjadi mempelai wanita Tuhan, maka kepada kita bangsa kafir Tuhan bukakan rahasia Firman.

Wahyu 5:9

5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.

 

Kepada kita dibukakan rahasia Firman Tuhan dengan satu kerinduan supaya bangsa Israel melihat bagaimana Tuhan bekerja di tengah-tengah kita bangsa kafir sehingga membangkitkan cemburu mereka dan mereka mau kembali kepada Tuhan yang benar.

Roma 11:11,13-14

11:11 Maka aku bertanya: Adakah mereka tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali tidak! Tetapi oleh pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka cemburu.

11:13 Aku berkata kepada kamu, hai bangsa-bangsa bukan Yahudi. Justru karena aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi, aku menganggap hal itu kemuliaan pelayananku,

11:14  yaitu kalau-kalau aku dapat membangkitkan cemburu di dalam hati kaum sebangsaku menurut daging dan dapat menyelamatkan beberapa orang dari mereka.

 

Ini kerinduan hati Tuhan supaya bangsa Israel kembali kepada Tuhan. Kepada kita sekarang diperhadapkan kemurahan Tuhan, ada pembukaan rahasia Firman untuk membangkitkan cemburu bangsa Israel. Kalau mereka membuka diri untuk menerima pembukaan rahasia Firman, Firman pengajaran yang benar, maka pintu kemurahan sudah tertutup bagi kita bangsa kafir. Sekarang masih terbuka lebar, jangan bersikap seperti bangsa Israel. Mereka adalah isterinya Tuhan tetapi mereka melawan Tuhan sehingga Tuhan beralih kepada kita. Jangan kita bersikap seperti bangsa Israel, cuma mendapat kemurahan lalu mau berulah. Tidak mau menghargai Firman Tuhan, Firman yang dibukakan rahasianya. Kalau bangsa Israel saja Tuhan buang, apalagi hanya kita. Bangsa Israel itu carang zaitun asli namun Tuhan potong, apalagi kita yang hanya carang zaitun hutan yang dicangkokan. Kalau kita berulah pasti Tuhan potong juga.

 

Sikap bangsa Israel yang terdiri dari 2 kerajaan itu, sama-sama tidak menghargai Tuhan, tidak menghargai usaha Tuhan. Kerajaan Israel Tuhan sebut perempuan murtad, kerajaan Yehuda Tuhan sebut perempuan yang tidak setia.

Yeremia 3:6-7

3:6 TUHAN berfirman kepadaku dalam zaman raja Yosia: "Sudahkah engkau melihat apa yang dilakukan Israel, perempuan murtad itu, bagaimana dia naik ke atas setiap bukit yang menjulang dan pergi ke bawah setiap pohon yang rimbun untuk bersundal di sana?

3:7 Pikir-Ku: Sesudah melakukan semuanya ini, ia akan kembali kepada-Ku, tetapi ia tidak kembali. Hal itu telah dilihat oleh Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak setia.

 

Sikap mereka ternyata masuk juga kepada gereja dari bangsa kafir. Ada yang menjadi gereja murtad, ada yang menjadi gereja tidak setia, sama seperti orang Israel. Tuhan tolong, jangan terjadi kepada kita yang mendengar Firman ini. Tuhan memakai istilah perempuan, menunjukan rencana Tuhan yang besar untuk menjadikan kita mempelai wanitaNya. Yesus rela mati di kayu salib dengan 4 luka untuk menebus Israel supaya mereka bisa menjadi mempelai wanitaNya. Yesus sudah mati, Dia rela menerima luka yang kelima untuk menebus kita bangsa kafir supaya bisa menjadi mempelai wanitaNya. Semua Dia lakukan untuk mendapatkan mempelai wanitaNya. Makanya Tuhan mempertontonkan upah jerih payahnya.

Yesaya 62:11

62:11 Sebab inilah yang telah diperdengarkan TUHAN sampai ke ujung bumi! Katakanlah kepada puteri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang; sesungguhnya, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.

 

Jerih payah Tuhan, Dia telah datang ke bumi ini dan mati di atas kayu salib, Dia bangkit dan naik ke sorga untuk mendapatkan mempelai wanitaNya. Betapa girangnya hati Tuhan kalau kita bisa menjadi mempelai wanita Tuhan.

Yesaya 62:5

62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.

 

Jangan bersikap seperti Israel dan Yehuda. Hargai sungguh-sungguh usaha Tuhan.

Zakharia 1:14

1:14 Berkatalah kepadaku malaikat yang berbicara dengan aku itu: Serukanlah ini: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Sangat besar usaha-Ku untuk Yerusalem dan Sion,

 

Tanggapi dengan positif usaha Tuhan, jangan menjadi perempuan murtad, jangan menjadi perempuan tidak setia. Kita bercermin pada Firman, apakah kehidupan kita seperti perempuan murtad atau perempuan tidak setia.

 

Tanda-tanda gereja yang murtad.

1.      I Timotius 4:1-2

4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan

4:2 oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.

 

Tanda pertama meninggalkan ajaran yang sehat, yang benar dan menerima ajaran yang lain yang enak bagi daging. Akhirnya disusupilah dengan ajaran setan-setan, ajaran-ajaran palsu. Hati-hati, begitu kita mau yang enak bagi daging, tidak mau penyucian, tidak mau Firman Tuhan yang keras, nanti masuk ajaran setan-setan, ajaran palsu.

 

 

Tanda-tanda ajaran palsu:

I Timotius 4:3

4:3 Mereka itu melarang orang kawin, melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah mengenal kebenaran.

 

Ajaran yang tidak sehat, ajaran palsu itu melarang orang kawin. Artinya tidak lagi menghargai nikah yang suci. Waktu Yesus memperingatkan murid-muridNya tentang ragi, salah satunya ragi Farisi yaitu melegalkan kawin cerai. Ini melarang orang kawin, artinya tidak lagi menghargai nikah yang suci. Kawin cerai diizinkan, kawin campur diizinkan, sampai nanti kawin mengawinkan. Bahkan kalau melihat keadaan gereja akhir zaman ini, nikah yang sejenis sudah dilayani di gereja! Betapa jahatnya gereja Tuhan akhir zaman, sangat-sangat tidak menghargai usaha Tuhan yang besar. Sampai terjadi kawin dengan binatang, dengan benda mati. Manusia dengan ajaran palsu ini memodifikasi perkawinan itu untuk menyenangkan dagingnya, muncullah pernikahan yang aneh-aneh.

 

Kemudian melarang orang makan makanan yang diciptakan Tuhan. Makanan yang diciptakan Tuhan ini makanan yang halal, makanan yang sehat. Jadi artinya jatuh dalam dosa makan minum. Ajaran palsu ini mengakibatkan jatuh dalam dosa kawin mengawinkan dan dosa makan minum yaitu narkoba, minuman keras, merokok, pesta pora justru malah digalakan di dalam gereja. Hati-hati, biarlah kita sungguh-sungguh berpegang pada pengajaran yang benar dan sehat.

 

2.      Matius 24:10

24:10 dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci.

 

Tanda kedua ada kebencian di dalamnya, nikah rumah tangga diisi dengan kebencian. Seharusnya nikah itu tempatnya kasih, tetapi yang terjadi sekarang dalam nikah menjadi tempat tumbuh suburnya kebencian. Isteri kepada suami, suami kepada isteri, orang tua kepada anak, mertua menantu, kakak adik. Diisi dengan roh kebencian sampai pembunuhan. Bahkan kebencian tanpa alasan. Itu yang ada di dalam gereja Tuhan.

 

Kerajaan Israel terdiri dari 10 suku. Jadi jangan heran gereja yang murtad ini jumlahnya lebih banyak dari gereja yang tidak setia. Jadi jangan sombong kalau jumlah kita banyak, jangan sampai kita menjadi gereja yang murtad. Kita merindu Tuhan pertambahkan jiwa, tetapi jangan sampai kita hanya gereja yang murtad.

 

Tanda-tanda gereja yang tidak setia:

1.      Tidak setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, mulai mengentengkan nilai ibadah. Itu karena pengaruh-pengaruh dunia.

Yakobus 4:4

4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

 

2.      Tidak setia terhadap Firman pengajaran yang benar yang kita terima dari pendahulu. Mulai diotak-atik, di tambah kurang Firman pengajaran yang benar itu. Telinga mulai mau mendengar ajaran-ajaran lain, ajaran-ajaran asing yang tidak senada, tidak sesuai dengan pengajaran yang telah dia terima selama ini. Dimulai dari pimpinannya, kalau pimpinannya sudah tidak setia dengan pengajaran, mulai mengajar sewenang-wenang, mulai asal mengajar, bahaya! Tetapi heran, yang tidak setia dalam pengajaran, yang sewenang-wenang ini justru disukai oleh orang Kristen.

Yeremia 5:31

5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?

 

Kekuatiran rasul Paulus di dalam II Korintus pasal 11 kalau kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus disesatkan.

II Korintus 11:2-4

11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.

11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.

11:4 Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.

 

Kita sekarang sedang dipertunangkan dengan Yesus untuk menikah dengan Yesus dalam pernikahan yang rohani. Jangan sampai kesetiaan kita disesatkan, diselewengkan oleh setan dengan ajaran-ajaran palsu, Yesus yang lain, roh yang lain, injil yang lain mau menyesatkan gereja Tuhan.

 

Tetapi karena begitu besar kerinduan hati Tuhan untuk mendapatkan mempelai wanitaNya, kepada gereja yang murtad dan gereja yang tidak setia, masih diserukan untuk kembali.

Yeremia 3:12-13, 4:2-4

3:12 Pergilah menyerukan perkataan-perkataan ini ke utara, katakanlah: Kembalilah, hai Israel, perempuan murtad, demikianlah firman TUHAN. Muka-Ku tidak akan muram terhadap kamu, sebab Aku ini murah hati, demikianlah firman TUHAN, tidak akan murka untuk selama-lamanya.

3:13 Hanya akuilah kesalahanmu, bahwa engkau telah mendurhaka terhadap TUHAN, Allahmu, telah melampiaskan cinta berahimu kepada orang-orang asing di bawah setiap pohon yang rimbun, dan tidak mendengarkan suara-Ku, demikianlah firman TUHAN."

4:2 Dan jika engkau bersumpah dalam kesetiaan, dalam keadilan dan dalam kebenaran: Demi TUHAN yang hidup!, maka bangsa-bangsa akan saling memberkati di dalam Dia dan akan bermegah di dalam Dia."

4:3 Sebab beginilah firman TUHAN kepada orang Yehuda dan kepada penduduk Yerusalem: "Bukalah bagimu tanah baru, dan janganlah menabur di tempat duri tumbuh.

4:4 Sunatlah dirimu bagi TUHAN, dan jauhkanlah kulit khatan hatimu, hai orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, supaya jangan murka-Ku mengamuk seperti api, dan menyala-nyala dengan tidak ada yang memadamkan, oleh karena perbuatan-perbuatanmu yang jahat!"

 

Masih disuruh kembali, ada himbauan dari Tuhan untuk kembali. Sekarang kita juga dihimbau oleh Tuhan. Mungkin keadaan kita sudah seperti perempuan murtad, sudah meninggalkan pengajaran yang benar lalu menerima ajaran yang lain, jatuh dalam dosa makan minum dan kawin mengawinkan, ada kebencian sampai kebencian tanpa alasan, mulai tidak setia dalam ibadah pelayanan, tidak setia pada pengajaran yang benar, masih dihimbau untuk kembali.Tetapi kita disuruh mengaku dosa, akui setiap kesalahan kita kepada Tuhan, iya Tuhan saya tidak teguh dalam pengajaran, saya sudah jatuh dalam dosa makan minum dan kawin mengawinkan, saya sudah jatuh dalam dosa kebencian sampai kebencian tanpa alasan, saya tidak setia, kita akui semua. Tuhan menghimbau supaya kita segera kembali, Tuhan mau pulihkan keadaan kita. Ayo kembali kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh.

 

Yeremia 4:2

4:2 Dan jika engkau bersumpah dalam kesetiaan, dalam keadilan dan dalam kebenaran: Demi TUHAN yang hidup!, maka bangsa-bangsa akan saling memberkati di dalam Dia dan akan bermegah di dalam Dia."

 

Kenapa Tuhan suruh bersumpah dalam kesetiaan, keadilan dan kebenaran? Karena isterinya Tuhan adalah isteri dalam keadilan, kesetiaan dan kebenaran.

Hosea 2:18

2:18 Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang.

 

Kita dihimbau untuk kembali sebab Tuhan rindu membawa kita menjadi Mempelai WanitaNya. Biar sudah senajis sehancur apapun, kita sudah jauh dari Tuhan, Tuhan masih menghimbau kita kembali. Anak bungsu yang sudah meninggalkan ladang bapa, berakhir di ladang babi, masih dinanti untuk kembali. Ayo jangan minder, jangan putus asa, jangan keras hati. Apapun keadaan kita sekarang ini, sehancur apapun, Tuhan himbau ayo kembali. Tinggal dari kita mau kembali kepada Tuhan atau tidak. Dalam nama Tuhan Yesus biarlah kita mau kembali datang kepada Tuhan, jangan mengeraskan hati.

 

Ada 2 hal yang Tuhan himbau:

1.      Buka ladang baru. Tuhan himbau supaya kita membuka ladang baru, artinya hidup lama  yang sudah hancur-hancuran ayo kita tinggalkan, dan buka lembaran baru dengan Tuhan. Kalau kita mau datang dan mengaku sungguh-sungguh kepada Tuhan, Tuhan hapus dengan darahNya, buka lembaran yang baru bersama dengan Tuhan. Hidup lama kita tinggalkan semuanya.

 

Ini keadaan hidup lama kita yang harus kita tinggalkan. Buka kebun anggur yang baru yang menghasilkan buah yang manis bagi Tuhan, yang lama dirombak!

Yesaya 5:1-2

5:1 Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku, nyanyian kekasihku tentang kebun anggurnya: Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur.

5:2 Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang asam.

 

Betapa besar usaha Tuhan kepada kita, Dia membuka kebun anggur. Artinya kita diberi kesempatan masuk dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus dan Tuhan sediakan sarana-sarananya untuk kita menghasilkan buah. Inilah hidup lama kita, menghasilkan buah anggur yang asam. Kita sudah ditebus, sudah dipanggil dan dipilih Tuhan. Kemudian Tuhan sudah kerjakan dengan baik lewat FirmanNya, tiap kita beribadah ada Firman dibukakan, tetapi sayang buah yang dihasilkan buah anggur yang asam. Ini perempuan murtad, perempuan yang tidak setia. Kita lihat korban Kristus Yesus di kayu salib, khususnya luka kelima itu untuk kita bangsa kafir. Kita dipanggil dari gelap kepada terang, kita dipilih, lewat Firman pengajaran disucikan untuk dipakai. Sekarang sudah dipakai, sudah melayani, tetapi menghasilkan buah anggur yang asam. Itu hidup lama yang harus kita bongkar!

 

Mengapa buah anggur yang asam yang dihasilkan? Jangan salahkan pengajarannya. Oh pengajaran tidak benar makanya menghasilkan buah anggur yang asam. Sudah Tuhan sendiri yang mengerjakan kebun anggur, Dia kerjakan dengan baik, Dia taruh menara jaga di situ, Dia pasang pagar sekelilingnya, Dia sudah gali lobang pemerasan anggur, semua sudah Tuhan kerjakan untuk kita. Rahasia Firman dibukakan untuk kita, jangan itu yang disalahkan!

 

Tentu ada faktor penyebabnya mengapa buah anggur asam yang dihasilkan. Mari kita periksa. Kebun anggur itu di lereng bukit yang subur. Ternyata di lereng bukit ada babi-babi di situ!

Markus 5:10-11

5:10 Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu.

5:11 Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan,

 

Mengapa buah anggur yang asam dihasilkan? Karena ada babi di situ! Artinya:

a)      Babi menunjuk kenajisan. Sudah di dalam Firman pengajaran yang benar tetapi masih mempertahankan kenajisan, masih melakukan kenajisan! Ini penyebabnya makanya buahnya tidak baik! Sudah bekerja di kebun anggur dengan baik, sebagai gembala, sebagai pemain musik, sebagai pemimpin pujian, paduan suara, bagian transkrip dan pelayanan apa saja tetapi di dalam kenajisan! Kenajisan ini merusak kebun anggur, merusak sidang mempelai.

 

Babi-babi ini ada gembalanya. Jadi yang menjadi penyebab ada kenajisan dalam sidang jemaat justru gembalanya, bukan gembala domba tetapi gembala babi! Ini koreksi untuk saya. Jangan sampai saya menggembalakan dombanya Tuhan tetapi Tuhan dapati saya ini gembala babi, bukan gembala domba! Jadi gembalanya yang menjadi penyebabnya sehingga kenajisan masuk ke dalam sidang jemaat, karena gembalanya sendiri najis!

Yeremia 2:8; 12:10; 23:15

2:8 Para imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN? Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa yang tidak berguna.

12:10 Banyak gembala telah merusakkan kebun anggur-Ku, memijak-mijak tanah-Ku, dan membuat tanah kedambaan-Ku menjadi padang gurun yang sunyi sepi.

23:15 Sebab itu beginilah firman TUHAN semesta alam mengenai para nabi itu: "Sesungguhnya, Aku akan memberi mereka makan ipuh dan minum racun, sebab dari para nabi Yerusalem telah meluas kefasikan ke seluruh negeri."

 

Gembala juga tampil sebagai nabi kalau menyampaikan Firman nubuatan. Jadi dari hamba Tuhan penyebabnya. Tolong kami hamba-hamba Tuhan, jangan sampai kami jadi penyebab kenajisan meluas di dalam sidang jemaat! Termasuk pembantu-pembantu mimbar, tua-tua dan para pengerja, jangan gara-gara kita kenajisan menyebar kepada sidang jemaat.

 

Ada gembala yang menyampaikan Firman tetapi hidup dalam kenajisan, ini hidup lama yang jangan ada lagi! Kalau gembalanya seperti itu, jemaatnya juga seperti itu, pelayan-pelayan dalam gereja juga seperti itu. Tuhan tolong jangan terjadi seperti itu.

 

Ayo buka ladang baru, buka lembaran baru, terima penyucian dan pembaharuan oleh Firman pengajaran yang benar. Singkirkan segala kenajisan, buang semuanya, baik kenajisan pikiran, pandangan, dengan mulut, dengan perbuatan, buang semuanya, kita disucikan. Buka ladang baru supaya buah anggur yang manis bisa kita hasilkan untuk menyenangkan Tuhan.

 

b)      Babi itu mencari makan. Artinya hanya mengejar perkara-perkara yang jasmani, hanya mengejar makan minum secara jasmani, tetapi mengabaikan makan Firman! Tidak mau makan Firman, tidak mau dengar Firman, pikiran dan pandangannya hanya terfokus pada yang jasmani, gembala hanya pikir yang jasmani, jemaat juga pikir yang jasmani, tidak ada fokus kepada makanan yang rohani.

 

Ayo buka ladang baru, kembali kepada kesucian, dan ubah sikap kita terhadap pengajaran, terhadap makanan Firman Tuhan. Jangan kita seringkali mengabaikan itu. Untuk urusan jasmani bisa kita upayakan, kita perjuangkan. Kendati sakit, kendati cuaca tidak baik bisa kita perjuangkan demi urusan yang jasmani. Tetapi makanan yang rohani yang memberikan kita hidup kekal, kita tidak mau berjuang.

 

Saya tahu bapak ibu bekerja capek, datang beribadah berjuang untuk dengar Firman sambil menahan capek dan kantuk, ayo berjuang!

Yohanes 6:27

6:27 Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."

 

Kalau untuk makanan jasmani kita bekerja giat, untuk makanan secara rohani harus lebih giat lagi, harus adil. Untuk makan Firman apakah kita ada upaya. Dengar Firman mulai mengantuk, langsung strap ‘darah Yesus!’. Saya juga dulu kerja, pulang kerja capek datang beribadah, berupaya untuk makan Firman, jangan sampai terhilang. Kalau mulai ngantuk di strap darah Yesus.

 

Ayo kita bekerja untuk makanan yang membawa pada hidup yang kekal itulah Firman pengajaran. Bapak ibu kerja di dunia sebagai sarana untuk diisi dengan firman. Kita dapat gaji, dapat kedudukan, semua itu perkara kulit, harus diisi dengan butir-butir Firman pengajaran. Kalau tetap kulit itu sekam, hanya akan dibuang dan dibakar. Tetapi kalau ada isi dibawa ke lumbungnya Tuhan. Sikap kita yang kurang baik mendengar Firman harus kita ubah.

 

Sekarang begitu hebat ajaran-ajaran palsu tampil. Sekarang harus lebih perhatian lagi mendengar Firman!

Ibrani 2:1

2:1 Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.

 

II Timotius 2:7

2:7 Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.

 

Keadaan kita sekarang di akhir zaman ini bagaikan tengah malam. Kalau tengah malam orang ngantuk itu wajar. Kalau pagi-pagi sudah ngantuk itu cacingan. Tetapi jangan diikuti! Daging ini maunya tidur, jangan dituruti, ayo kita berjuang.

 

Eutikhus mendengar Firman tetapi mengantuk sampai tertidur.

Kisah Para Rasul 20:7-11

20:7 Pada hari pertama dalam minggu itu, ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti, Paulus berbicara dengan saudara-saudara di situ, karena ia bermaksud untuk berangkat pada keesokan harinya. Pembicaraan itu berlangsung sampai tengah malam.

20:8 Di ruang atas, di mana kami berkumpul, dinyalakan banyak lampu.

20:9 Seorang muda bernama Eutikhus duduk di jendela. Karena Paulus amat lama berbicara, orang muda itu tidak dapat menahan kantuknya. Akhirnya ia tertidur lelap dan jatuh dari tingkat ketiga ke bawah. Ketika ia diangkat orang, ia sudah mati.

20:10 Tetapi Paulus turun ke bawah. Ia merebahkan diri ke atas orang muda itu, mendekapnya, dan berkata: "Jangan ribut, sebab ia masih hidup."

20:11 Setelah kembali di ruang atas, Paulus memecah-mecahkan roti lalu makan; habis makan masih lama lagi ia berbicara, sampai fajar menyingsing. Kemudian ia berangkat.

 

Ini ladang lama, sikap yang lama, sikap yang tidak baik mendengar Firman, seperti Eutikhus duduk di jendela. Yang lain duduk di kursi dia duduk di jendela. Artinya:

1)      Tidak ada penghargaan terhadap pemberitaan Firman. Bukan saya yang harus dihargai tetapi Tuhan. Saya hanya penyambung lidah. Kalau kami hamba Tuhan saja merasa sedih melihat jemaat tidak menghargai, bagaimana dengan Tuhan yang empunya Firman itu.

 

2)      Eutikhus jatuh keluar. Kalau duduk di jendela sebagian badan di dalam, sebagian di luar. Karena jatuh keluar berarti dia lebih condong keluar. Artinya perhatiannya lebih besar pada perkara-perkara yang jasmani dari pada perkara rohani, dari pada Firman Tuhan! Kadangkala kami pun hamba Tuhan seperti itu. Saya dikoreksi Tuhan, tolong saya Tuhan, dalam persiapan menyiapkan Firman Tuhan lebih condong pada apa? Yang rohani atau yang jasmani. Kalau gembalanya Eutikhus, bagaimana jemaatnya? Eutikhus artinya untung besar, tetapi dia indah kabar dari pada rupa. Ibadah itu mendatangkan keuntungan besar kalau di dalamnya ada pembukaan Firman. Tetapi Eutikhus tidak menghargai Firman, akibatnya dia rugi besar.

 

3)      Tidak sungguh-sungguh tergembala. Orang tergembala itu duduk di rumput.

Markus 6:39-40

6:39 Lalu Ia menyuruh orang-orang itu, supaya semua duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau.

6:40 Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang.

 

100 dan 50 itu ukuran Tabernakel. 100 panjang Tabernakel, 50 itu lebar Tabernakel. Kita sudah berada dalam pengajaran Tabernakel, sikap kita duduk di rumput, artinya mantap tergembala. Jangan di jendela, nanti jatuh. Kalau duduk di rumput tidak mungkin jatuh! Kalau duduk di bangku masih bisa jatuh, seperti imam Eli duduk di bangku lalu jatuh dan patah lehernya.

 

Kalau sudah tidak ada penghargaan terhadap Firman Tuhan, kemudian lebih besar perhatian pada perkara dunia, tidak sungguh-sungguh tergembala, akibatnya:

1)      Mengantuk, artinya sudah lemah rohaninya, lemah imannya, tidak ada gairah lagi dalam ibadah pelayanan, terutama dalam mendengar Firman. Ketika didorong langsung jatuh, jatuh dalam dosa A dan dosa B.

2)      Tidur, tidak aktif lagi dalam ibadah.

3)      Kalau sudah tertidur, jatuh dari tingkat 3 ke bawah. Artinya jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa.

 

Tabernakel ada 3 ruangan, menunjuk 3 tingkatan rohani:

1)      Halaman dengan pagarnya. Ini daerah kebenaran.

2)      Ruangan suci, ini daerah kesucian.

3)      Ruangan maha suci, kesempurnaan.

 

Jadi sebenarnya Eutikhus ini selangkah lagi sudah mau sempurna, ini menunjuk gereja mempelai, sudah mau jadi mempelai wanita Tuhan. Tetapi karena tidak ada penghargaan terhadap Firman Tuhan, dia jatuh dari tingkat 3 ke halaman. Apa yang terjadi di halaman? Kematian rohani sehingga hanya untuk diinjak-injak oleh antikristus.

Wahyu 11:1-2

11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.

11:2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya.”

 

Ayo ubah sikap kita, buka ladang baru, jangan seperti Eutikhus duduk di jendela, tidak menghargai pemberitaan Firman, lebih besar perhatiannya pada perkara jasmani dari pada perkara yang rohani, tidak tergembala, akhirnya rohani ngantuk, tertidur, jatuh, mati binasa, hanya untuk dianiaya antikristus. Kalau dia bertahan iman kepada Yesus, dia dianiaya sampai dipancung, tetapi akan dibangkitkan masuk kerajaan 1000 tahun damai. Tetapi siapa yang tahan dianiaya begitu hebat dan dahsyat. Sekarang tinggal sikap kita masing-masing. Kalau mau bernasib seperti Eutikhus silahkan diteruskan sikap yang salah. Tetapi kalau tidak mau bernasib seperti Eutikhus, ubah sikap kita.

 

Bagaimana sikap gembala terhadap jemaat seperti Eutikhus? Apakah dibiarkan? Sikap gembala terhadap jemaat seperti Eutikhus adalah seperti Paulus:

1)      Turun ke bawah. Artinya:

Ø  Hamba Tuhan harus merendahkan diri serendah-rendahnya di bawa kaki Tuhan, pukul diri. Saya dengar khotbah Pdt. Pong Dongalemba, kalau saya khotbah lalu ada jemaat yang tertidur, saya merasa gagal, saya khotbah cuma membuat orang tertidur. Itu yang benar, bukan langsung salahkan jemaat. Pukul diri dan merendahkan diri serendah-rendahnya di bawah kaki Tuhan. Kenapa koq jemaat masih mengantuk, masih tidak ada penghargaan terhadap Firman. Oh ternyata penyebabnya saya, penyembahan belum sungguh-sungguh, baca Firman belum sungguh-sungguh. Jemaat disuruh rajin baca Alkitab, gembala hanya baca whatsapp, facebook dan lain-lain.

 

Ø  Merendahkan diri serendah-rendahnya di bawah kaki Tuhan untuk mencari pembukaan Firman. Lebih dahulu untuk dipraktekan baru diajarkan. Sehingga ketika Firman diberitakan, ada wibawa Kristus yang mencengkram hati dan perhatian sidang jemaat, bisa fokus pada Firman. Dari gembala harus ada sikap merendahkan diri di bawah kaki Tuhan lewat doa penyembahan, ditambah doa puasa, tambah doa semalaman, sehingga ketika menyampaikan Firman terasa urapannya, ada cengkraman wibawa Kristus kepada sidang jemaat, jemaat ada rasa takut akan Tuhan sehingga bisa memperhatikan Firman dengan sungguh-sungguh.

 

Juga termasuk tekun dalam persekutuan yang benar. Bukan menciplak, bukan mencontek. Firman yang didengar diteruskan. Kan Paulus berkata kepada Timotius apa yang kamu dengar dari padaku, teruskanlah itu. Kami bersekutu kepada guru dan gembala kami di Malang. Apa yang kami terima diteruskan, namun sebelum diteruskan, praktekan dulu.

II Timotius 2:2

2:2 Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.

Diteruskan, tidak putus mata rantainya.

 

2)      Mendekap Eutikhus, berarti seluruh bobot Paulus menimpa Eutikhus. Artinya beritakan Firman dengan seluruh bobotnya, jangan dibijaksanai. Bagaimana bisa menyampaikan Firman dengan seluruh bobotnya? Praktekan dulu. Setelah praktek baru diajarkan.

Kisah Para Rasul 1:1

1:1 Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus,

 

Markus 6:30

6:30 Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.

 

Ini Firman dengan bobot sepenuhnya, maka jemaat yang sudah seperti Eutikhus, yang sudah mati sekalipun, bisa dibangkitkan kembali. Di dalam Firman yang mengandung bobot sepenuhnya ada kuasa kebangkitan Yesus untuk membangkitkan rohani yang sudah mati! Yang sudah loyo, tidak bergairah dalam ibadah pelayanan, bergairah kembali, bangkit dan aktif kembali.

 

Kalau  kita dilayani gembala seperti ini, bahagia kita! Kita sedang berada dalam dekapan Yesus, selalu merasakan kehangatan kasih Yesus. Kalau sudah didekap oleh Yesus kita mendapat perlindungan, pemeliharaan, pertolongan. Melihat bahasa air mata saja sudah tahu kita butuh ini. Kita selalu merasakan detak jantungnya Yesus, kasihNya Yesus. Seperti rasul Yohanes muridNya Yesus yang selalu duduk bersandar di dada Yesus. Dalam perjamuan terakhir Yohanes duduk bersandar di dada Yesus.

Yohanes 21:20

21:20 Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?"

 

Yohanes 21:20 (Terjemahan Lama)

21:20 Maka berpalinglah Petrus, lalu melihat murid yang dikasihi oleh Yesus itu mengikut, maka ialah yang tatkala perjamuan malam bersandar di dada Yesus sambil berkata, "Ya Tuhan, siapakah yang menyerahkan Tuhan?"

 

Ayo banyak bersandar di dada Yesus, dipeluk, didekap oleh Yesus. Semuanya kita dapatkan di situ, ada pemeliharaan, ada perlindungan, ada kehangatan kasih, ada pembelaan. Kalau sudah bersandar di dada Yesus siapa yang coba ganggu, siapa coba usik, dia berhadapan dengan Tuhan. Ada damai sejahtera, ada ketenangan.

Kidung Agung 2:6

2:6 Tangan kirinya ada di bawah kepalaku, tangan kanannya memeluk aku.

 

Ayub 11:18-19

11:18 Engkau akan merasa aman, sebab ada harapan, dan sesudah memeriksa kiri kanan, engkau akan pergi tidur dengan tenteram;

11:19 engkau akan berbaring tidur dengan tidak diganggu, dan banyak orang akan mengambil muka kepadamu.

 

2.      Sunat kulit khatan hati. Apa artinya?

Kolose 2:11

2:11 Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,

 

Tanggalkan tubuh yang berdosa dengan pedang Firman pengajaran yang benar itu. Sifat tabiat daging buang semua. Pandangan yang berdosa, pikiran yang berdosa buang semua karena dari hati semua itu timbul. Dari hati timbul perkataan dosa, pikiran dosa, pandangan dosa, perbuatan dosa. Sunat, potong dengan pedang Firman pengajaran yang benar.

 

Filipi 3:2-3

3:2 Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu,

3:3 karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah.

 

Kapan penyunatan hati terjadi? Ketika kita beribadah. Saat kita beribadah seperti sore ini, terjadi penyunatan hati, merutama saat pemberitaan Firman. Makanya jangan asal memasuki ibadah persekutuan karena ada penyunat palsu. Kalau orang yang menyelenggarakan kebaktian ternyata penyunat palsu, hati-hati! Kita pikir pokoknya sudah beribadah, padahal untuk beribadah yang tampil di situ malah penyunat palsu. Siapa penyunat palsu? Hamba Tuhan yang tidak berani menyampaikan Firman penyucian, karena dirinya sendiri dalam keadaan dosa. Mana berani dia khotbah tentang kesucian nikah kalau nikahnya sendiri cemar, dia mau khotbah tentang kesucian tahbisan, tahbisannya sendiri cemar! Akhirnya Firman disampaikan hanya menyenangkan hati orang yang mendengar, tidak ada penyucian. Dalam kitab Yeremia, mereka berkata ini Bait Allah, damai sejahtera, padahal dosa dibiarkan bertumbuh!

 

Sebab itu dalam ibadah harus lebih teliti memperhatikan apa yang kita dengar. Ketika kita datang beribadah yang kita cari adalah pengajaran yang sehat yang menyucikan. Kalau itu ada berarti yang tampil di depan kita adalah hamba Tuhan sebagai penyunat yang benar.

 

Apa tujuan penyunatan hati?

Ulangan 10:15-16

10:15 tetapi hanya oleh nenek moyangmulah hati TUHAN terpikat sehingga Ia mengasihi mereka, dan keturunan merekalah, yakni kamu, yang dipilih-Nya dari segala bangsa, seperti sekarang ini.

10:16 Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah lagi kamu tegar tengkuk.

 

Tujuannya supaya Tuhan terpikat kepada kita dan kita terpikat kepada Tuhan. Di hati kita hanya ada Tuhan, tidak ada yang lain. Kita tidak terpikat lagi dengan dunia. Sekalipun kita hidup di dunia, kita butuh perkara-perkara dunia, tetapi kita tidak terpikat dengan perkara-perkara dunia itu. Hati kita terpikat hanya kepada Tuhan. Kita kerja di dunia tetapi tidak terpikat dengan dunia. Kalau hamba Tuhan jangan kerja lagi di dunia, 100% melayani Tuhan, tidak terpikat lagi dengan dunia. Itu tujuan penyunatan hati.

 

Istilah terpikat itu menunjukan hubungan cinta kasih, hubungan mempelai. Seorang lelaki terpikat hatinya kepada seorang perempuan. Kemudian lanjut menjalin hubungan sampai menikah. Itu hubungan cinta kasih, hubungan mempelai. Biarlah kita kembali kepada Tuhan, buka ladang baru, sunat kulit khatan hati, supaya hati kita terpikat kepada Tuhan, hati kita hanya mengasihi Tuhan lebih dari segala-galanya. Hati kita bisa mencintai Tuhan lebih dari segala-galanya, dengan segenap tubuh, jiwa dan roh kita.

 

Kita periksa hati kita masing-masing, hatiku terpikat kepada siapa dan apa? Kepada Tuhan atau kepada perkara-perkara dunia! Beberapa hari ini banyak godaan, termasuk godaan-godaan dunia untuk membuat hati saya terpikat pada perkara dunia. Tetapi saya ambil waktu doa puasa, ambil waktu doa penyembahan, saya tidak mau terpikat dengan perkara dunia! Saya mau melayani Tuhan. Berapa jiwa Tuhan percayakan, kalau hati saya terpikat oleh perkara dunia, mau dibawa ke mana sidang jemaat itu! Kalau gembala duniawi, jemaat bagaimana? Tidak akan pernah bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga. Sekalipun memang sakit bagi daging untuk melepaskan hal-hal yang dunia.

 

Ayo segala ikatan dunia dilepaskan semua. Memang bukan seperti sulap yang langsung jadi, pelan-pelan kita tanggalkan perkara yang duniawi ini sampai hati kita hanya terpikat kepada Yesus. Hamba Tuhan fokus pelayanannya adalah pelayanan Firman dan pelayanan doa. Dulu papa mengajarkan sehari baca 5 pasal.

 

Petrus sempat tidak setia, sempat kehilangan kasih. Hatinya bukan terpikat kepada Yesus malah sempat menyangkal Yesus karena takut dengan salib. Kita kadangkala diperhadapkan dengan salib, dengan penderitaan daging, sengsara daging, di situ ujian hati kita mau terpikat kepada Tuhan atau takut menghadapi salib. Kalau ini Tuhan tahu saya pilih yang duniawi, karena kalau pilih yang rohani nanti saya rugi. Itu sebenarnya sudah praktek-praktek penyangkalan. Mulut memang tidak menyangkal Yesus tetapi dengan perbuatan sudah menyangkal Yesus. Ketika diperhadapkan dengan 2 hal, perkara rohani dan perkara dunia, kalau pilih yang rohani secara dunia kita mengalami kerugian, di situ muncul kebimbangan. Ayo kita harus selalu condong pada perkara yang rohani.

 

Petrus sempat salah, sempat kehilangan kasih. Syukur kepada Tuhan masih ada teguran Firman.

Yohanes 21:15-17

21:15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."

21:16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."

21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.

 

3 kali pertanyaan Yesus tentang kasih dikaitkan penggembalaan. Petrus sedih hati, dia sadar tidak punya kasih kepada Tuhan dan tidak punya kasih kepada sesama. Malam ini himbauan Tuhan kepada kita, buka ladang baru = rubah sikap dalam mendengar Firman, sunat kulit khatan hati = terima penyucian, biar hati kita terpikat kepada Tuhan. Bukti hati kita terpikat kepada Tuhan:

Yohanes 21:18-19

21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."

21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."

 

Buktinya bisa mengulurkan tangan untuk dibawa ke tempat yang tidak dia kehendaki, itulah tempat eksekusinya Petrus. Artinya mau taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan sekalipun diperhadapkan dengan percikan darah, sengsara daging karena Yesus. Ketika kita diperhadapkan dengan pilihan yang jasmani atau rohani, kalau pilih yang rohani kita rugi, tetapi kita pilih yang rohani, itu percikan darah! Sekalipun yang jasmani seakan-akan rugi. Kita mau tunduk dan taat pada Firman sekalipun mengalami percikan darah.

 

Bagaikan Sulamit yang mempunyai rambut yang merah lembayung. Rambut bicara penundukan, merah itu tanda darah, seorang raja tertawan di dalamnya.

Kidung Agung 7:5

7:5 Kepalamu seperti bukit Karmel, rambut kepalamu merah lembayung; seorang raja tertawan dalam kepang-kepangnya.

 

Jadi betul-betul hati Tuhan terpikat kepada kita. Kalau hati kita tunduk kepada Firman sekalipun menghadapi percikan darah, maka Yesus Sang Raja terpikat kepada kita. Waktu Yesus datang kita diangkat ke awan-awan bertemu dengan Dia, masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Di depan kita ada perjamuan suci, teladan Yesus yang taat sampai mati di kayu salib.

Filipi 2:8

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar