20240911

Kebaktian PA Imamat, Rabu 11 September 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu

 


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Imamat 26:30-32

26:30 Dan bukit-bukit pengorbananmu akan Kupunahkan, dan segala pedupaanmu akan Kulenyapkan. Aku akan melemparkan bangkai-bangkaimu ke atas bangkai-bangkai berhalamu dan hati-Ku akan muak melihat kamu.

26:31 Kota-kotamu akan Kubuat menjadi reruntuhan dan tempat-tempat kudusmu akan Kurusakkan dan Aku tidak mau lagi menghirup bau persembahanmu yang menyenangkan.

26:32 Aku sendiri akan merusakkan negeri itu, sehingga musuhmu yang tinggal di situ akan tercengang karenanya.

 

Ini kutuk kelima karena tidak mau taat pada Firman Tuhan yaitu ibadah dihancurkan. Ayat-ayat ini merupakan suatu peringatan, ancaman bagi bangsa Israel supaya mereka jangan melakukan hal itu. Tetapi ternyata begitu memasuki tanah Kanaan ternyata mereka melanggar Firman Tuhan, apa yang dilarang itu yang mereka lakukan, ibadah mereka adalah ibadah yang dikaitkan dengan berhala sehingga ibadahnya mati di hadapan Tuhan.

 

Praktek ibadah mati:

1.      Bangsa Israel membuat bukit pengorbanan. Kadangkala dipakai untuk mempersembahkan korban untuk Tuhan tetapi terbanyak untuk ilah lain. Jadi bukit pengorbanan ini artinya beribadah tetapi tidak mengenal Tuhan dengan benar.

 

2.      Mendirikan tugu berhala. Bangsa Israel mendirikan tugu berhala sehingga keadaan mereka sama dengan 6 bangsa di Kanaan yang dihalau oleh Tuhan.

 

3.      Ada pedupaan tetapi bukan untuk Tuhan. Ini menunjuk penyembahan yang palsu, penyembahan kepada antikristus makanya Tuhan hancurkan. Dupa itu menunjuk penyembahan, harusnya hanya untuk Tuhan tetapi seringkali diselewengkan sehingga bukan lagi untuk Tuhan.

 

Kita membahas poin ketiga.

Keluaran 30:37-38

30:37 Dan tentang ukupan yang harus kaubuat menurut campuran yang seperti itu juga janganlah kamu buat bagi kamu sendiri; itulah bagian untuk TUHAN, yang kudus bagimu.

30:38 Orang yang akan membuat minyak yang semacam itu dengan maksud untuk menghirup baunya, haruslah dilenyapkan dari antara bangsanya."

 

Ada 2 larangan tentang ukupan:

1.      Ukupan bukan untuk diri sendiri. Artinya doa penyembahan hanya untuk Tuhan, jangan dirampas oleh manusia. Pujian, hormat, kemuliaan itu untuk Tuhan, jangan dirampas oleh manusia. Namun terkadang justru yang merampas pujian, hormat kemuliaan untuk Tuhan itu adalah hamba Tuhan. Sidang jemaat juga sudah salah, seharusnya memuliakan Tuhan tetapi yang diagungkan malah manusia yaitu hamba Tuhan. Rasul Yohanes hebat dipakai Tuhan, dia mendapat penglihatan di pulau Patmos mengenai akhir zaman, tetapi 2 kali dia salah menyembah. Dia justru menyembah malaikat tetapi waktu disembah oleh Yohanes, malaikat itu mencegah, jangan, yang layak disembah adalah Tuhan.

Wahyu 19:10; 22:8-9

19:10 Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: "Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat."

22:8 Dan aku, Yohanes, akulah yang telah mendengar dan melihat semuanya itu. Dan setelah aku mendengar dan melihatnya, aku tersungkur di depan kaki malaikat, yang telah menunjukkan semuanya itu kepadaku, untuk menyembahnya.

22:9 Tetapi ia berkata kepadaku: "Jangan berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu, para nabi dan semua mereka yang menuruti segala perkataan kitab ini. Sembahlah Allah!"

 

Hanya Tuhan yang patut disembah, bukan manusia! Apalagi kalau sudah dipuji-puji, hamba Tuhan sudah besar kepala, padahal kemuliaan itu hanya untuk Tuhan, bukan untuk manusia. Luar biasa brur, luar biasa Firmannya pak gembala. Pak gembala tidak punya Firman, yang punya Firman itu Tuhan. Kami gembala hanya penyambung lidahnya Tuhan, yang menyampaikan Firman. Akhirnya hamba Tuhan diagung-agungkan, sudah dianak lembu emaskan, dikultusindividukan sehingga Tuhan marah! Tadi dikatakan ukupan itu hanya untuk Tuhan. Kalau mengkultuskan hamba Tuhan,  akhirnya hamba Tuhan yang lain sudah dipandang enteng, direndahkan, menganggap gembalanya sudah lebih hebat dari yang lain.

 

2.      Tidak boleh ditiru atau mempersembahkan ukupan yang lain. Artinya penyembahan itu harus murni yaitu didorong oleh Firman pengajaran yang benar dan sehat dalam urapan Roh Kudus, bukan emosi daging.

Yohanes 4:23-24

4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.

4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

 

Kebenaran itu Firman yang menyucikan, Firman pengajaran yang benar. Roh itu adalah Roh Kudus. Jadi penyembahan oleh dorongan Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus.

 

Kalau 2 larangan ini dilanggar maka ibadahnya adalah ibadah yang mati di hadapan Tuhan sehingga Tuhan muak melihatnya.

 

Bagaimana penyembahan yang benar? Kita pelajari dari penyembahan di Sorga, kita teladani Sorga.

Wahyu 5:9-14

5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. 

5:10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

5:11 Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa,

5:12 katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!"

5:13 Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!"

5:14 Dan keempat makhluk itu berkata: "Amin". Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.

 

Penyembahan yang benar adalah kepada Yesus Anak Domba Allah yang telah tersembelih. Apakah penyembahan kita selama ini sudah memenuhi syarat atau belum?

 

Syarat menyembah Yesus Anak Domba Allah.

1.      Ayat 9 “dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah”. Jadi syarat pertama adalah ditebus, mengalami penebusan atau kelepasan baru penyembahan kita bisa berkenan kepada Tuhan, yaitu:

a)      Penebusan dari suku, kaum dan bangsa, itu menunjuk daging. Artinya mengalami kelepasan dari daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Tuhan tidak mau kalau doa penyembahan kita didasari dengan keinginan daging.

Yakobus 4:2-3

4:2 Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.

4:3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.

 

Yesus sudah memberi teladan waktu berdoa di taman Getsemani. Kehendak dagingNya supaya cawan penderitaan yaitu salib dilalukan dari padaNya. Tetapi Yesus kunci doaNya ‘bukan kehendakKu yang jadi melainkan kehendakMu yang jadi’. Kehendak dagingNya Yesus matikan, kehendak Tuhan yang dituruti, itulah penyembahan. Jangan dengan keinginan, jangan dengan hawa nafsu. Biarlah kita mengalami kelepasan dari segala keinginan dan hawa nafsu daging sehingga penyembahan kita boleh naik kepada Tuhan dan doa kita di dengar dan dijawab oleh Tuhan.

 

b)      Penebusan dari bahasa atau dari lidah. Artinya mengalami kelepasan dari dosa perkataan. Yaitu perkataan yang sia-sia, gosip, fitnah, hasutan, dusta, lepas semua, sehingga kita bisa jujur. Penyembahan itu dengan kejujuran, bukan dengan dusta. Menyembah tetapi mendustai orang, fitnah orang, gosipkan orang, yah penyembahannya tidak diterima oleh Tuhan. Lepas dari dosa perkataan sehingga menjadi jujur. Doa orang jujur dikenan Tuhan.

Amsal 15:8

15:8 Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.

 

Lepas dari dosa perkataan, tidak ada lagi gosip, fitnah, hasutan apalagi menghujat. Mulut ini adalah mulut yang jujur. Permulaan kejujuran adalah mulut ini jujur mengaku dosa kepada Tuhan dan kepada sesama. Baru doa penyembahannya naik. Kalau dosa masih dipertahankan, telinga Tuhan tidak mendengar.

Yesaya 59:1-2

59:1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;

59:2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.

 

Sudah bergumul berdoa dan menyembah koq belum dijawab? Karena ada dosa, belum jujur mengakui kepada Tuhan dan sesama. Malah salahkan orang lain, salahkan Tuhan, salahkan Firman. Bagaimana doanya bisa naik kepada Tuhan!

 

2.      Ayat 10 ‘Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan dan menjadi imam-imam bagi Allah kita. Supaya doa kita diterima Tuhan maka harus menjadi imam dan raja.

 

Imam artinya:

a)      Seorang yang suci:

Keluaran 29:1

29:1 "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,

 

Ini keadilan Tuhan, semua orang boleh melayani asalkan mau disucikan. Bukan karena pandai, fasih lidah, punya potensi jasmani baru bisa melayani. Syaratnya suci! Main musik hebat tetapi tidak suci, itu bukan imam. Khotbah fasih lidah tetapi tidak suci, tidak berkenan kepada Tuhan. Main musiknya sederhana tetapi suci, itu yang diterima oleh Tuhan. Khotbah sederhana tetapi suci, berkenan kepada Tuhan. Seperti Petrus bukan terpelajar, dia berkhotbah dalam kesucian berkenan kepada Tuhan. Sekali berkhotbah 3.000 jiwa dimenangkan.

 

b)      Seorang yang memangku jabatan pelayanan dan karunia-karunia Roh Kudus.

Efesus 4:11-12,7

4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

4:7 Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.

Ayat 7 itu karunia Roh Kudus, beda-beda karunianya menurut pemberian Kristus. Karunia Roh Kudus ini kemampuan ajaib untuk melayani Tuhan.

 

c)      Imam adalah seorang yang beribadah melayani Tuhan sesuai jabatan dan karunia Roh Kudus. Seorang gembala melayani sesuai jabatan sebagai gembala, seorang pemain musik melayani sebagai pemain musik sesuai jabatan dan karunia yang ada padanya.

 

Raja adalah kehidupan yang diurapi Tuhan dan selalu menang, tidak mudah dikalahkan oleh tantangan apapun.

Mazmur 20:7,10

20:7 Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya.

20:10 Ya TUHAN, berikanlah kemenangan kepada raja! Jawablah kiranya kami pada waktu kami berseru!

 

Kalau digabungkan imam dan raja adalah kehidupan yang beribadah melayani Tuhan dalam bidang apa saja, dalam tanda kesucian, dalam urapan Roh Kudus dan selalu menang. Tidak bisa terhalang dan tidak mau terhalang oleh apapun. Banyak halangan dan dosa-dosa serta pengaruh dunia yang mau menghambat kita beribadah melayani Tuhan, tetapi kita tidak mau terhalang sampai tidak bisa terhalang. Bagaikan angin, tidak bisa ditahan, di mana dia berhembus ke sana dia pergi. Lubang sekecil apapun dia masuk. Kalau ada halangan bergumul, bukan malah pasrah. Bergumul supaya bisa menang menghadapi halangan itu, bisa menembusi halangan datang beribadah melayani Tuhan.

 

Banyak pelayanan yang bisa kita kerjakan, tetapi ada 1 pelayanan yang terbaik yang dipuji oleh Tuhan. Semua pelayanan yang kita kerjakan kalau tidak bisa melakukan pelayanan ini, semua itu tidak ada gunanya.

Lukas 10:39-42

10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,

10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."

10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,

10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

 

Jadi pelayanan yang terbaik adalah mendengar Firman dengan kerendahan hati, seperti Maria duduk dekat kaki Yesus mendengar Firman. Hebat main musik, hebat menyanyi, hebat segalanya dalam pelayanan, tetapi kalau tidak mau mendengar Firman, atau mendengar Firman tetapi tidak rendah hati, tidak bisa menerima teguran dan nasihat, maka pelayanannya tidak berkenan kepada Tuhan. Itu sama dengan melayani tetapi tidak makan. Paksa kerja keras tetapi tidak dikasih makan, nanti pingsan, sakit sampai mati rohani.

 

Di mana posisi imam, hamba Tuhan pelayanan Tuhan?

Imamat 21:12

21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

 

Tempatnya di ruangan suci = kandang penggembalaan, ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Jadi hamba Tuhan, pelayan Tuhan harus tergembala, harus bertekun dalam 3 macam ibadah pokok. Kalau tidak melanggar kekudusan Tuhan, kehilangan urapan Tuhan. Melayani tanpa kekudusan, tanpa urapan, itu hanya kematian di hadapan Tuhan.

 

Dalam ruangan suci ada 3 macam alat menunjuk ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.

a)      Meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman dan kurbanNya. Kita diberi makan, ada kekuatan melayani.

b)      Pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya, kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karunianya. Kita diberi minum sehingga segar.

c)      Mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Ada udara segar untuk kita bernafas.

 

Mengapa hamba Tuhan pelayan Tuhan harus tergembala?

a)      Sebab Tuhan mengutus kita dalam pelayanan seperti anak domba di tengah-tengah serigala. Sedangkan induk domba tidak mampu menghadapi serigala, apalagi anak domba

Matius 10:16

10:16 "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.

 

Kita tidak mampu menghadapi serigala. Serigala itu menunjuk setan dalam wujud dosa-dosa sampai puncaknya dosa. Dan juga ajaran palsu, termasuk gosip-gosip yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya, suara-suara yang hanya melemahkan rohani kita. Itu serigala yang mengoyak daging, kita menghadapi semua itu. Kebutuhan domba menghadapi serigala adalah gembala. Punya ijzah, ada kedudukan, tetapi kalau tidak ada gembala yang menjaganya, habis dikoyak serigala!

 

Kita ini hanya seperti domba. Semakin gemuk dombanya, artinya semakin maju dalam hal ekonomi dan semakin diberkati, semakin tidak mampu lari dan serigala semakin ngiler. Sebab itu ayo bawa hidup kita tergembala, tekuni penggembalaan. Kebutuhan utama kita adalah gembala. Gembala menjadi tempat perlindungan bagi kita. Baik gembala di bumi yang menaikan doa syafaat, terutama Gembala Agung di sorga yang senantiasa melindungi kehidupan kita.

 

b)      Supaya kita tetap hidup suci dan selalu dalam urapan Roh Kudus. Pelayanan yang kita kerjakan ini pelayanan roh, bukan pelayanan jasmani. Kalau aktivitas secara jasmani yang dipakai di situ keahlian, kemampuan daging. Kerja di pemerintahan minimal S1, S2, S3, kalau kerja di dunia yang dibutuhkan keahlian. Tetapi kalau dalam Tuhan ini pelayanan roh kita lakukan dengan kemampuan Roh Kudus, tidak bisa dengan kekuatan daging. Mungkin waktu masih muda masih kuat. Tetapi begitu bertambah usia mulai loyo. Itu karena tidak ada urapan Roh Kudus. Tetapi kalau ada urapan Roh Kudus, Alkitab katakan semakin tua semakin gemuk dan berbuah-buah, ada buah-buah yang dihasilkan.

 

Ini yang membedakan pelayanan di rumah Tuhan dengan aktivitas di dunia. Di dunia kalau sudah lanjut usia sudah pensiun. Tetapi di dalam Tuhan tidak ada istilah pensiun, terus melayani. Inilah kekuatan dari Roh Kudus! Roh Kudus yang membuat pelayanan kita tertib dan teratur.

I Korintus 14:40

14:40 Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur.

 

Ini bedanya pelayanan di rumah Tuhan dan di luar. Kalau di luar hanya nyanyi-nyanyi di lapangan tidak ada tertibnya, tidak ada aturannya. Mau joget bagaimanapun boleh. Tetapi dalam rumah Tuhan kalau dengan urapan menjadi tertib, teratur, berlangsung dengan sopan, ada urapan, tidak urakan. Begitu keluar dari penggembalaan, kesuciannya merosot, urapannya kering dan semua bisa menjadi kering dan diterkam serigala, yaitu dosa-dosa dan ajaran-ajaran palsu yang membuat rohani mati!

 

c)      Supaya mengalami pembentukan karakter. Dalam penggembalaan sedang dibentuk karakter kita dan menggali potensi rohani. Bukan potensi jasmani yang mau kita andalkan dalam pelayanan. Kalau dalam Perjanjian Lama contohnya Ester, anak dari orang buangan, tidak punya ibu dan bapa, tidak punya potensi. Tetapi di hadapan Tuhan dia adalah gadis yang elok, ini potensi rohani. Dalam Perjanjian Baru contohnya Petrus, tidak punya potensi secara jasmani, bukan orang terpelajar. Tetapi karena mau tergembala dia dipakai oleh Tuhan.

Kisah Para Rasul 4:13

4:13 Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus.

 

Sebelum dia tergembala dengan benar, karakter Petrus tidak baik!

1)      Matius 26:31-33

26:31 Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai.

26:32 Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea."

26:33 Petrus menjawab-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak."

 

Mau lebih dari orang lain. Dalam pelayanan kita bukan mau pamer, unjuk gigi, untuk bersaing satu dengan yang lain, Tuhan tidak mau seperti itu. Malah dalam surat Filipi dikatakan hendaklah menganggap yang lain lebih utama.

 

2)      Mau lebih dari Yesus

Markus 8:31-33

8:31 Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.

8:32 Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia.

8:33 Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

 

Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur. Petrus merasa lebih dari Yesus. Artinya merasa lebih tahu Firman dari yang punya Firman, sehingga mudah sekali menambah dan mengurangi Firman. Sudah tertulis dalam Alkitab, dibukakan rahasianya, diterangkan dengan ayat-ayat Alkitab, tetapi masih berkata bukan begitu, harusnya begini, dia menambah dan mengurangi Firman. Sudah dikasih pola yang benar tetapi masih ditambah dan dikurangi, diotak-atik.

 

Karena karakter Petrus tidak baik, akhirnya Petrus menyangkal Yesus. Kalau karakter tidak baik, ujungnya nanti menyangkal Yesus, menyangkal Firman pengajaran, menyangkal Tuhan. Menyangkal Yesus ini membuktikan bahwa Petrus tidak punya kasih. Syukur Petrus dibawa dalam penggembalaan, sehinggga karakternya yang tidak baik dibentuk lewat Firman penggembalaan menjadi baik dan diberikan potensi rohani dari Tuhan. Ayo jangan keluar dari penggembalaan. Di sini Petrus mengalami pembaharuan karakter dan diberikan potensi rohani:

Yohanes 21:15-17

21:15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."

21:16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."

21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.

 

Sedih hati Petrus, dia sadar dia tidak punya kasih. Ada 3 kali pertanyaan Yesus kepada Petrus tentang kasih, dikaitkan dengan pengggembalaan. Ini menunjuk Firman penggembalaan yang diberitakan dalam 3 macam ibadah pokok. Ini yang mampu membentuk karakter yang baik dan memberi potensi rohani kepada kita. Lewat Firman penggembalaan dalam 3 macam ibadah, biarlah karakter kita yang tidak baik dibaharui dan membentuk karakter yang baik. Tadinya potensi rohani tidak ada, lewat kekuatan Firman menggali potensi rohani yang ada pada kita.

 

Kita lihat karakter Petrus setelah dibaharui, ini karakter yang harus ada pada kita.

1)      Sedihlah hati Petrus. Maksudnya di sini dia mau menyadari dosa kesalahan dan mau mengakuinya kepada Tuhan dan kepada sesama. Ini karakter rendah hati. Harus ada pada kita, melayani Tuhan dengan karakter rendah hati. Kalau membaca contoh-contoh dalam Kisah Para Rasul, hamba-hamba Tuhan yang dipakai Tuhan memiliki karakter rendah hati. Apolos fasih lidah, ahli kitab suci, tetapi mau menerima pengajaran dari Akwila dan Priskila. Akui kesalahan dan kekurangan dan bukan untuk dipertahankan namun untuk diubahkan.

 

2)      Yohanes 21:18

21:18  Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."

 

Petrus bisa mengulurkan tangan untuk dibawa ke tempat yang tidak dia kehendaki yaitu di mana dia dihukum mati. Dalam sejarah gereja, Petrus disalib terbalik. Artinya ini karakter taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan sampai daging tidak bersuara!

Yohanes 21:19

21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."

 

Rendah hati dan taat sampai mati ini karakternya Yesus!

Filipi 2:8

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

 

Karakter ini yang harus ada pada kita, karakter Yesus sebagai hamba. Dia mengosongkan diri dan mengambil rupa sebagai hamba. Dia rendah hati, taat sampai daging tidak bersuara lagi. Begitu juga kita, rendah hati, taat, sampai daging tidak bersuara lagi. Berarti dalam pelayanan kita melayani dengan kekuatan Yesus, tidak mungkin bisa gulung tikar dalam pelayanan, tidak akan pernah kalah kalau melayani dengan kekuatan Yesus! Itu sama dengan melayani dengan potensi dari sorga. Biar diapa-apakan, biar tantangannya luar biasa, dihimpit, tetapi kalau kita rendah hati dan taat seperti Yesus, siapa yang bisa kalahkan kita, siapa yang bisa hancurkan pelayanan kita, siapa yang bisa gagalkan? Tidak ada!

 

Kalau sudah ada kekuatan dari Yesus, ada potensi sorga, kita dikaruniakan nama di atas segala nama.

Filipi 2:9-10

2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,

2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

 

Ada kuasa nama Yesus yaitu:

1)      Kuasa kemenangan. Bertekuk lutut yang ada di langit, itu setan di udara dengan roh jahat, roh najis dan roh durhaka. Bertekuk lutut yang ada di bumi, itu nabi palsu dengan roh dusta dan kepalsuannya. Bertekuk lutut yang di bawah bumi, itu antikristus dengan roh kebencian, roh hujat dan ikatan uang.  Setan saja kita kalahkan, apalagi hanya persoalan-persoalan yang jasmani, pasti menang! Ada kemenangan, tidak bisa dihalangi. Biar dihimpit dari segala penjuru, kalau Yesus di pihak kita, siapa yang bisa mengalahkan kita.

 

2)      Ada kuasa meninggikan. Semakin dipakai oleh Tuhan, diorbitkan oleh Tuhan. Kalau Tuhan yang angkat, siapa yang bisa merendahkan? Tidak ada! Tuhan angkat, Tuhan pakai untuk kemuliaan nama Tuhan, bukan kemuliaan kita secara pribadi. Secara jasmani juga ditinggikan, apa yang udah merosot, diangkat, semua dipulihkan oleh Tuhan.

 

3.      Wahyu 5:9

5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.

 

Yang ketiga menerima pembukaan rahasia Firman = menerima penyucian. Firman yang dibukakan rahasianya itu menyucikan, menyatakan dosa, memperbaiki kelakuan, mendidik orang dalam kebenaran.

II Timotius 3:16

3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

 

Apa sasaran utama penyucian?

Wahyu 5:3-4

5:3 Tetapi tidak ada seorang pun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya.

5:4 Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.

 

Yang ditangisi Yohanes di sini, tidak ada yang bisa melihat sebelah dalam gulungan kitab. Bicara sebelah dalam ada kaitannya dengan nikah. Rahasia sebelah dalam itu rahasia nikah yang tidak boleh diumbar ke mana-mana. Jadi sasaran utama penyucian oleh Firman pengajaran yang benar yang dibukakan rahasianya adalah nikah. Kalau mau menyembah Tuhan, nikah kita harus lebih dulu disucikan, karena kita mau dibawa pada nikah yang rohani, pesta nikah Anak Domba Allah. Waktu pesta nikah Anak Domba Allah digelar, ada penyembahan di situ, suara penyembahan yang terdengar.

Wahyu 19:6-7

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

 

Pembukaan rahasia Firman membongkar segala yang tidak beres dalam nikah kita untuk diperbaiki, disucikan, bukan untuk dipermalukan. Banyak yang salah dalam nikah kita, kalau tidak ada pembukaan rahasia Firman kita anggap itu sudah betul.

 

Apa yang harus disucikan dalam nikah oleh Firman yang dibukakan rahasianya?

a)      Matius 5:27-28

5:27 Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.

5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.

 

Yang pertama hati disucikan dari keinginan daging! Perhatikan kaum muda, masuk nikah jangan dengan keinginan daging. Sebab kalau menikah hanya karena keinginan daging, itu hanya merusak nikah. Ingat keadaan manusia di zaman Nuh, menikah karena keinginan daging, lahir raksasa-raksasa. Itu menunjuk manusia dengan hawa nafsu daging yang besar. Akhirnya nikah itu adalah nikah hawa nafsu daging yang besar.

Kejadian 6:2,11-12

6:2 maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.

6:11 Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan.

6:12 Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.

 

Apa produk nikah seperti ini?

Kejadian 6:4

6:4 Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.

 

Kalau menikah karena keinginan, itu hanya merusak nikah. Dan yang ada dalam nikah hanya raksasa, hawa nafsu yang besar, yang tidak bisa terkontrol! Nikah menjadi tempat pelampiasan hawa nafsu daging yang tidak wajar. Kami yang sudah menikah, jangan dalam nikah diisi dengan keinginan-keinginan daging, akhirnya muncul hawa nafsu daging yang tidak wajar.

 

Contoh yang seringkali muncul adalah membeli sesuatu yang bukan kebutuhan tetapi keinginan. Akhirnya begitu ada kebutuhan yang harus dipenuhi, uangnya sudah tidak ada karena yang dibeli keinginan. Akhirnya timbullah pertengkaran suami isteri. Semoga Firman Tuhan menyucikan hati kita, keinginan kita mau disucikan.

 

b)      Matius 5:29

5:29 Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.

 

Yang disucikan adalah pandangan daging. Jangan isi nikah kita dengan pandangan daging, pandangan duniawi. Kalau hanya pandangan daging, pandangan jasmani, nikah hanya hancur! Tetapi biarlah nikah kita diisi dengan pandangan yang rohani. Mata kanan, sebelah kanan itu posisi Yesus Imam Besar. Mata kita hanya memandang Yesus Imam Besar, mata tertuju pada Yesus Imam Besar yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa.

Ibrani 8:1

8:1 Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga,

 

Apa yang Yesus lakukan di situ?

Ibrani 12:1-2

12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.

12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

 

Ayat 2 ini Yesus Imam Besar mengerjakan pelayanan pendamaian. Jadi mata kita hanya memandang Yesus Imam Besar yang mengerjakan pelayanan pendamaian artinya isilah nikah kita dengan roh perdamaian, bukan pertengkaran, perselisihan. Kalau salah mengaku, yang benar mengampuni. Kalau nikah diisi dengan roh perdamaian, Tuhan perintahkan berkat datang ke situ.

Mazmur 133:1-3

133:1 Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!

133:2 Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.

133:3 Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.

 

c)      Matius 5:30

5:30 Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.

 

Tangan kanan ini menunjuk perbuatan disucikan dan juga pelayanan disucikan. Masuk nikah itu untuk melayani, bukan untuk menuntut dilayani. Teladannya Yesus, Yesus melayani sampai korban nyawa. Jadi masuk nikah untuk melayani, untuk berkorban.

Matius 6:3

6:3 Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.

 

Harus siap memberi, berkorban apa saja sampai berkorban nyawa. Teladannya adalah Yesus! Menikah untuk memberi, untuk melayani. Harus saling melayani dan siap untuk berkorban apa saja.

Efesus 5:22-25

5:22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,

5:23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.

5:24 Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.

5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

 

Kalau baru berkorban perasaan, jangan langsung ngomel. Kadang Tuhan izinkan kles supaya belajar melayani, belajar siap memberi, siap berkorban apa saja.

 

d)      Matius 5:31-32

5:31 Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.

5:32 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.

 

Jangan ada perceraian! Perceraian terjadi karena dalam nikah diisi dengan kekerasan dalam wujud kebenaran diri sendiri.

Matius 19:8-9

19:8 Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.

19:9 Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah."

 

Ketegaran hati, kekerasan hati yang diwujudkan dengan kebenaran diri sendiri! Isilah nikah dengan kebenaran dari Tuhan yaitu kebenaran dari kayu salib. Prakteknya saling mengaku dan saling mengampuni. Yang salah mengaku, yang benar mengampuni dan melupakan.

 

e)      Matius 5:37

5:37 Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.

 

Penyucian mulut, mulut disucikan menjadi jujur, ya katakan ya, tidak katakan tidak, selebihnya itu dari si jahat. Mulai jujur soal pengajaran. Kalau pengajaran benar sama-sama menerima dan mempraktekan. Kalau pengajarannya salah, sama-sama tegas untuk menolak dan menghindar.

Titus 2:7

2:7 dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,

 

Kemudian jujur soal tempat tidur, jangan dicemari.

Ibrani 13:4

13:4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.

 

Jujur soal keuangan, jangan ada yang disembunyi.

Ibrani 13:5

13:5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

 

Jika saya memberi untuk keluarga saya isteri saya tahu, kalau isteri saya memberi untuk keluarganya saya tahu.

 

Kalau jujur maka Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita, tidak akan meninggalkan nikah kita. Tuhan tahu segala pergumulan kita dan Tuhan bergumul bersama dengan kita menyelesaikan semuanya. Nikah yang sudah hancur sekalipun, kalau mau disucikan hatinya, pandangannya, perbuatan dan pelayanannya, sampai mulut disucikan maka nikahnya bisa diperbaiki, dipulihkan kembali. Sebab Tuhan pencipta nikah, Dia mampu memperbaiki semuanya. Inilah penyembahan yang naik ke hadirat Tuhan kalau nikah disucikan oleh Firman pengajaran yang benar. Nikah yang disucikan itu terus dikawal oleh Tuhan sampai masuk nikah yang rohani, pesta nikah Anak Domba Allah. Nikah yang disucikan ada kebahagiaan. Tidak mungkin ditinggalkan karena ada kebahagiaan sorga di dalamnya.

 

Inilah 3 syarat  menyembah Yesus Anak Domba Allah. Tuhan tahu, bagi daging berat untuk memenuhi syarat itu, apalagi yang tentang nikah. Makanya Tuhan berikan kekuatan ekstra kepada kita untuk memenuhi 3 syarat itu. Apa itu?

1.      Firman pengajaran

2.      Perjamuan Suci, tubuh dan darah Yesus.

 

Ingat Elia, untuk naik ke gunung Horeb, sekarang menunjuk gunung penyembahan, Elia makan 2 kali.

I Raja-raja 19:4

19:4 Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."

Kenapa dia minta mati? Karena menghadapi Izebel, menunjuk ajaran palsu, penyembahan palsu, nikah yang palsu. Menghadapi masalah nikah dan masalah pelayanan sampai minta mati. Tuhan tahu untuk memenuhi 3 syarat tadi kita tidak mampu, seringkali kita kecewa, putus asa, sampai minta mati.

 

I Raja-raja 19:5,7-8

19:5 Sesudah itu ia berbaring dan tidur di bawah pohon arar itu. Tetapi tiba-tiba seorang malaikat menyentuh dia serta berkata kepadanya: "Bangunlah, makanlah!"

19:7 Tetapi malaikat TUHAN datang untuk kedua kalinya dan menyentuh dia serta berkata: "Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu."

19:8 Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.

 

40 hari 40 malam itu perobekan daging. Tuhan tahu kita tidak mampu menghadapi perobekan daging, seringkali kecewa dan putus asa apalagi kalau menghadapi masalah nikah sampai minta mati. Makanya Tuhan kasih Firman pengajaran, Tuhan kasih perjamuan suci. Jangan jauh dari ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, di situ kita dapat kekuatan dari makanan double untuk bertahan, bisa memenuhi syarat-syarat menyembah Yesus anak Domba Allah. Penyembahan kita naik kepada Tuhan, berkenan kepada Tuhan. Waktu Yesus datang kita bisa menyambut Dia, masuk pesta nikah Anak Domba Allah dengan suasana penyembahan.

Wahyu 19:6-7,9

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

 

Bukan nanti tetapi mulai dari sekarang kita sudah mengalami kebahagiaan itu, mulai dari dalam nikah, dalam pelayanan ada kebahagiaan sorga. Sampai nanti kita bisa masuk kebahagiaan kekal pesta nikah Anak Domba Allah, masuk kerajaan 1000 tahun damai, masuk kerajaan sorga yang kekal.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar