20240904

Kebaktian PA Imamat, Rabu 4 September 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu

 


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Dalam kitab Imamat pasal 26 ada 5 kutukan bagi orang yang tidak mau taat pada Firman Tuhan:

1. Imamat 26:16,25 Penyakit

2. Imamat 26:17,25,33,36-39 Pedang atau perang

3. Imamat 26:19-20,26,29 Kelaparan

4. Imamat 26:22 Binatang liar atau buas

5. Imamat 26:30-32 Ibadahnya dihancurkan

 

Kita bahas kutuk yang kelima.

Imamat 26:30-32

26:30 Dan bukit-bukit pengorbananmu akan Kupunahkan, dan segala pedupaanmu akan Kulenyapkan. Aku akan melemparkan bangkai-bangkaimu ke atas bangkai-bangkai berhalamu dan hati-Ku akan muak melihat kamu.

26:31 Kota-kotamu akan Kubuat menjadi reruntuhan dan tempat-tempat kudusmu akan Kurusakkan dan Aku tidak mau lagi menghirup bau persembahanmu yang menyenangkan.

26:32 Aku sendiri akan merusakkan negeri itu, sehingga musuhmu yang tinggal di situ akan tercengang karenanya.

 

Akibat tidak taat pada Firman menghasilkan kutuk dalam kehidupan itu. Kalau ibadah dihancurkan berarti rohaninya benar-benar sudah hancur dan berdampak pada kehidupan jasmani juga hancur, rusak. Sehingga orang-orang yang melihat tercengang melihat kehancuran rohani dan jasmaninya.

 

Kehancuran rohani orang Israel sampai membuat Tuhan muak melihat mereka. Betul-betul kalau mengeraskan hati, tidak mau taat pada Firman Tuhan, semuanya hancur sampai Tuhan muak melihat kita. Tuhan tolong jangan terjadi dalam kehidupan kita. Jadi ibadah orang Israel adalah ibadah yang mati di hadapan Tuhan, sebab dikaitkan dengan berhala.

 

Ayat-ayat ini merupakan peringatan yang keras bagi bangsa Israel sebelum mereka masuk tanah Kanaan. Namun setelah mereka masuk tanah Kanaan, mereka mendiami negeri yang permai dari Tuhan, apa yang Tuhan larang justru itu yang mereka buat, sehingga mereka dihukum oleh Tuhan. Kalau kita baca Alkitab, kerajaan Israel terpecah 2 menjadi kerajaan Israel dan kerajaan Yehuda, tetap terjadi pemberhalaan sampai Tuhan membuang mereka 70 tahun di Babel. Ini menunjukan betapa keras hatinya bangsa Israel.

Yehezkiel 6:2-4

6:2 "Hai anak manusia, tujukanlah mukamu ke gunung-gunung Israel dan bernubuatlah melawan mereka!

6:3 Katakanlah: Hai gunung-gunung Israel, dengarkanlah firman Tuhan ALLAH! Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada gunung-gunung dan bukit-bukit, kepada alur-alur sungai dan lembah-lembah: Sungguh, Aku akan mendatangkan perang atasmu dan Aku akan membinasakan bukit-bukit pengorbananmu.

6:4 Mezbah-mezbahmu akan menjadi sunyi sepi dan pedupaan-pedupaanmu akan dirusak; dan Aku akan merebahkan orang-orangmu yang terbunuh di hadapan berhala-berhalamu.

 

Apa yang terjadi pada bangsa Israel adalah pembelajaran bagi kita yang hidup di akhir zaman ini. Kalau dulu mereka begitu dimurkai oleh Tuhan karena ada pemberhalaan, ada bukit-bukit pengorbanan, jangan terjadi dalam kehidupan kita di akhir zaman ini.

Roma 15:4

15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.

 

I Korintus 10:11

10:11 Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.

 

Kalau bangsa Israel yang adalah umat pilihan Tuhan begitu dimurkai Tuhan, apalagi kita bangsa kafir yang hanya mendapat kemurahan dibawa masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus. Kalau kita mau berulah maka betul-betul murka yang bernyala-nyala akan datang dari Tuhan.

 

Kita periksa ibadah kita selama ini apakah ibadah yang hidup atau ibadah yang mati.

1.      Ada bukit pengorbanan. Bukit pengorbanan ini digunakan mempersembahkan korban untuk ilah lain, tetapi kadangkala dipakai juga untuk Tuhan. Jadi artinya beribadah tetapi tanpa pengenalan yang benar akan pribadi Tuhan. Buktinya tidak ada pembukaan rahasia Firman.

Efesus 1:17

1:17 dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.

 

Kita bisa mengenal Yesus dengan benar karena ada hikmat dan wahyu, itulah pembukaan rahasia Firman. Apa artinya kita berkumpul tetapi kering, tidak ada pembukaan Firman, tidak mengenal pribadi Tuhan Yesus dengan benar, itu ibadah yang mati! Itu bagaikan ada bukit pengorbanan. Raja-raja Israel yang menduduki takhta kerajaan ada yang membiarkan bukit-bukit pengorbanan, ada yang menghancurkan bukit-bukit pengorbanan. Tetapi begitu sampai pada raja Manasye, sekalipun bukit pengorbanan dihancurkan Tuhan berkata ‘Aku tidak akan menangguhkan hukuman kepada bangsa Israel’ tetap akan dijatuhkan hukuman kepada bangsa Isrrael karena bukit-bukit pengorbanan ini. Kita beribadah, fellowship dan seterusnya lalu tidak ada pembukaan rahasia Firman, itu cuma capek, habis tenaga dan harta tetapi tidak mengenal Tuhan dan Tuhan juga tidak mengenal kita kalau seperti itu. Makanya dalam Matius 7:23 Tuhan katakan Aku tidak pernah mengenal kamu karena ibadahnya tanpa pembukaan rahasia Firman.

 

Ini yang kita gumuli dan doakan. Mulai dari saya bergumul supaya ada pembukaan rahasia Firman. Jemaat juga bergumul supaya ada pembukaan rahasia Firman supaya ibadah kita ibadah yang hidup, bukan ibadah yang mati!

 

2.      Mendirikan tugu berhala.

Yehezkiel 6:5-7

6:5 Aku akan mencampakkan mayat-mayat orang Israel di hadapan berhala-berhala mereka dan menghamburkan tulang-tulangmu keliling mezbah-mezbahmu.

6:6 Di mana saja kamu diam, kota-kotamu akan menjadi reruntuhan dan bukit-bukit pengorbananmu akan menjadi sunyi sepi, supaya mezbah-mezbahmu dihancurkan dan ditinggalkan sunyi sepi, berhala-berhalamu diremukkan dan ditiadakan, pedupaan-pedupaanmu diluluhkan dan buatan-buatan tanganmu dihapuskan.

6:7 Dan orang-orangmu yang terbunuh akan berebahan di tengah-tengahmu dan kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN.

 

Praktek ibadah yang mati adalah mendirikan tugu berhala. Sebelum bangsa Israel masuk Kanaan, dalam satu peristiwa mereka membuat anak lembu emas yang membuat murka Tuhan bernyala-nyala terhadap mereka kemudian mereka dihukum oleh Tuhan. Kemudian naik ke atas gunung mau melembutkan hati Tuhan supaya jangan Tuhan memusnahkan bangsa Israel. Kemudian Musa membuat 2 loh batu yang baru lalu ditulisi oleh tangan Tuhan. Dan disertai dengan perintah dan larangan dari Tuhan. Salah satunya jangan ada tugu berhala. Sebab mendirikan tugu berhala merupakan keadaan bangsa-bangsa yang mendiami tanah Kanana yang akan dihalau oleh Tuhan. Ada 6 bangsa yang disebut di situ.

Keluaran 34:11-13

34:11 Tetapi engkau, berpeganglah pada yang Kuperintahkan kepadamu pada hari ini. Lihat, Aku akan menghalau dari depanmu orang 1Amori, orang 2Kanaan, orang 3Het, orang 4Feris, orang 5Hewi dan orang 6Yebus.

34:12 Berawas-awaslah, janganlah kauadakan perjanjian dengan penduduk negeri yang kaudatangi itu, supaya jangan mereka menjadi jerat bagimu di tengah-tengahmu.

34:13 Sebaliknya, mezbah-mezbah mereka haruslah kamu rubuhkan, tugu-tugu berhala mereka kamu remukkan, dan tiang-tiang berhala mereka kamu tebang.

 

Ini keadaan orang-orang yang mendiami tanah Kanaan, ada 6 suku bangsa yang dihalau oleh Tuhan. Berhala dalam bahasa Gerikanya edelon yang artinya bentuk atau gambar. Penyembah berhala dalam bahasa Gerika disebut lapsis yang artinya budak. Jadi berhala ini memperbudak manusia! Dan mengarahkan manusia menjadi segambar dengan setan! Tuhan bilang jangan membuat patung yang menyerupai sesuatu yang ada di langit berarti segambar dengan setan di udara, yang ada di bumi itu segambar dengan nabi palsu, yang ada di bawah bumi itu segambar dengan antikristus. Itulah berhala, yang tanpa kita sadari sebagai orang Kristen yang mengikut Tuhan, bahkan sudah dalam pengajaran, masih ada tugu berhala yang dia bangun sehingga betul-betul diperbudak oleh setan dan mengarah pada segambar dengan setan.

 

Bentuk-bentuk berhala:

a)      Segala sesuatu yang lebih kita kasihi dari pada Tuhan sampai tidak bisa mengasihi Tuhan. Segala sesuatu ini wujudnya macam-macam. Bisa keluarga jadi berhala kalau lebih kita kasihi dari pada Tuhan. Pekerjaan bisa jadi berhala, sekolah bisa jadi berhala. Handphone ini yang paling banyak menjadi berhala, sampai sudah tidak menyembah, tidak tahu baca Alkitab, di gerejapun sudah tidak fokus dengar Firman karena fokus di handphone!  Kaum muda, pacar bisa jadi berhala kalau itu lebih kita kasihi dari pada Tuhan, betul-betul memperbudak kehidupan itu.

 

b)      Serakah, cinta uang. Pokoknya semua diukur dengan uang untuk dirinya. Ini tugu berhala di dalam hati.

Kolose 3:5

3:5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,

 

Efesus 5:5

5:5 Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah.

 

Banyak kali pelayanan diukur dengan uang. Itu berhala di hati, tugu berhala!

 

c)      Berhala berikutnya adalah keras hati.

I Samuel 15:23

15:23 Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."

 

Tugu berhala itu didirikan oleh 6 bangsa di tanah Kanaan. 6 itu angka daging. Jadi mendirikan tugu berhala itu mempertahankan tabiat daging! Kita mungkin tidak membuat patung yang menyerupai ikan dan lain-lain, lalu kita sembah-sembah. Tetapi kalau kita mempertahankan tabiat daging, itu sama dengan mendirikan tugu berhala, sehingga ibadah yang dikerjakan adalah ibadah yang mati. Rugi sekali sudah beribadah korban ini dan itu lalu ternyata di dalam hati kita ada berhala, tabiat daging kita pertahankan. Tuhan tolak semua, Tuhan muak melihat itu. Sebab itu jangan heran kalau hukuman Tuhan dijatuhkan. Sekarang kita diperingatkan dengan keras lewat Firman Tuhan, jangan ada tugu berhala, jangan ada tabiat daging, buang itu semua!

 

Ada 6 tabiat daging yang harus kita buang, kita lepaskan, supaya ibadah kita diterima oleh Tuhan, menjadi ibadah yang hidup. Kita pelajari dari 6 bangsa itu.

1)      Kanaan, artinya suka berpindah-pindah. Wujudnya sekarang dagingnya liar, tidak mau tergembala. Nanti muncul kalau ada persekutuan, setelah itu liar lagi, beredar-edar lagi, mengembera, tidak jelas di mana penggembalaannya. Pikirnya yang penting saya beribadah, padahal tidak jelas penggembalaannya. Ini merupakan tabiat perempuan Babel yang digambarkan dalam kitab Amsal sebagai perempuan sundal yang tidak bisa tinggal tenang di rumah.

Amsal 7:10-11

7:10 Maka datanglah menyongsong dia seorang perempuan, berpakaian sundal dengan hati licik;

7:11 cerewet dan liat perempuan ini, kakinya tak dapat tenang di rumah,

 

Kalau kita tidak bisa tinggal di tenang di rumah kita, selalu keluyuran, itu sama dengan tabiat Babel, tabiat daging! Jangan jadikan rumah seperti hotel saja, pulang sekolah, makan di rumah lalu keluyuran. Nanti pulangnya tengah malam untuk tidur. Orang tua bingung cari, sudah tengah malam tidak pulang-pulang. Mau tidur pintu belum dikunci, mau dikunci anak belum pulang. Lain kali suaminya keluyuran, tidak tahu di mana. Atau mungkin isteri juga tidak pernah tenang di rumah, kaki panjang. Pulang rumah sudah langsung tidur, tidak ada penyembahan

 

Kalau secara jasmani seperti itu, dalam penggembalaan pasti tidak akan bisa tenang, kesana kemari, tidak tergembala. Dia beredar-edar, tidak jelas apa yang dilakukan di luar sana, akhirnya ketemu singa yang juga beredar-edar. Ketemu setan, diterkam setan.

I Petrus 5:8

5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

 

Tidak tenang di rumah, keluyuran, kelayapan. Dalam penggembalaan juga tidak tenang. Memang enak rasanya bagi daging, tetapi arahnya kebinasaan!

Amsal 7:27

7:27 Rumahnya adalah jalan ke dunia orang mati, yang menurun ke ruangan-ruangan maut.

 

Kalau tidak tergembala, semua menurun, bukannya berhasil. Kaum muda kalau sudah tidak tergembala, semua menurun, rohani menurun, jasmani ikut merosot, menunju ke dalam maut, hanya kebinasaan.

 

2)      Het, artinya takut. Ini bukan takut Tuhan.

Ø  Ketakutan dan kekuatiran menghadapi kegoncangan-kegoncangan di akhir zaman. Memang takut ini pembunuh utama manusia di akhir zaman, belum terjadi sudah takut.

Lukas 21:25-26

21:25 "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.

21:26 Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.

 

Memang semua akan goncang, sebab itu dagingnya harus dimatikan supaya ketakutan daging tidak muncul. Ini takut dan kuatir menghadapi kegoncangan-kegoncangan di akhir zaman sehingga menjadi tidak takut Tuhan.

 

Ø  Takut menderita bersama Tuhan dan takut berkorban untuk Tuhan. Pikirnya ‘nanti kalau’ belum terjadi sudah takut duluan. Seperti janda di Sarfat, akhirnya diubahkan oleh Tuhan. Awalnya dia merasa ini semua untukku, untukku saja tidak cukup. Dia berkata ada segenggam tepung akan saya buat roti untukku dan untuk anakku, setelah kami makan, kami mati! Itu takut berkorban. Sudah digerakan oleh Tuhan berkorban bagi pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, malah berpikir nanti tidak cukup untuk hidup sehari-hari. Mungkin sudah digerakan menjadi hamba Tuhan sepenuh, malah berpikir nanti bagaimana, saya bukan anak hamba Tuhan, melayani di mana? Itu takut untuk berkorban, takut untuk menderita bersama Tuhan. Padahal Tuhan sudah janji, bahwa semua yang sudah kita korbankan disertai dengan sengsara daging, penderitaan bersama Tuhan, itu tidak akan hilang dan Tuhan akan ganti 100x lipat. Tetapi jangan ini dijadikan judi!

Markus 10:28-30

10:28 Berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!"

10:29 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya,

10:30 orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.

 

Ini supaya kita tidak ragu untuk menderita bersama Tuhan, tidak takut untuk berkorban bagi pekerjaan Tuhan. Karena Tuhan sudah jamin, Tuhan tidak pernah menipu, Tuhan kasih upah 100x lipat. Artinya:

Ø  Pemeliharaan Tuhan secara sempurna.

Ø  Ada hidup kekal bersama Yesus, sebagai Tubuh Kristus yang sempurna, Mempelai Wanita Tuhan

 

Angka 100 ada 2 pengertiannya:

Ø  Angka kegenapan Tubuh Kristus. Ada 100 domba, hilang 1 dicari yang 1 itu supaya genap 100. Jadi 100 itu angka kegenapan Tubuh Kristus.

Lukas 15:4-7

15:4 "Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?

15:5 Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira,

15:6 dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan.

15:7 Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan."

 

Ø  Angka 100 adalah angka nikah. Waktu Daud mau menikah dengan anak Saul, Saul meminta mas kawinnya 100 kulit khatan orang Filistin.

I Samuel 18:25

18:25 Kemudian berkatalah Saul: "Beginilah kamu katakan kepada Daud: Raja tidak menghendaki mas kawin selain dari seratus kulit khatan orang Filistin sebagai pembalasan kepada musuh raja." Saul bermaksud untuk menjatuhkan Daud dengan perantaraan orang Filistin.

 

Tuhan tidak pernah menipu, kita rela berkorban dan menderita untuk Tuhan, kita masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Biarlah kita tidak ragu lagi, tidak ada rasa takut untuk menderita bersama Tuhan, tidak takut untuk berkorban bagi pekerjaan Tuhan karena Tuhan sudah siapkan upah 100x lipat bagi kita.

 

3)      Feris, artinya hidup di gunung tinggi. Ini artinya kesombongan dan keangkuhan hidup. Ini isi dari dunia.

I Yohanes 2:16

2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

 

Ini tabiat daging yang harus dihancurkan, kesombongan dan keangkuhan hidup merupakan isi dari dunia. Praktek keangkuhan hidup:

1)      Mengandalkan sesuatu yang ada di dunia ini lebih dari Tuhan. Mungkin kita punya kelebihan, tetapi bukan itu yang diandalkan. Nomor 1 yang diandalkan adalah Tuhan. Mungkin Tuhan kasih ijazah, kedudukan, kekayaan tetapi tetap Tuhan yang diandalkan, bukan yang hebat-hebat yang kita raih itu yang diandalkan. Kalau itu yang kita andalkan, itulah keangkuhan hidup, hidup jemawa. Itu isi dunia, jangan ada pada kita.

2)      Mengabaikan Tuhan atau Firman demi sesuatu di dunia ini. Bisa pekerjaan, study, jodoh, karena mau dapat itu Tuhan diabaikan, Firman diabaikan. Firman datang sudah tidak mau dia terima karena mau mendapat sesuatu yang ada di dunia ini. Bahkan seringkali datang tawaran yang menggiurkan, kamu kerja ini gajinya sekian, tetapi tidak bisa ibadah lagi, tidak bisa tergembala lagi. Lalu pilih itu, itu namanya keangkuhan hidup, kesombongan.

 

Itu orang Feris, kalau kita seperti itu nanti dihalau Tuhan! Istilah halau itu sebenarnya bukan untuk manusia tetapi untuk binatang. Jadi kalau sudah ada tabiat daging, hidup orang itu di hadapan Tuhan sudah seperti binatang!

 

3)      Menentang pengenalan akan Tuhan.

II Korintus 10:5

10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,

 

Menentang pengenalan akan Tuhan = tidak peduli terhadap pembukaan Firman, tidak merasa butuh akan pembukaan rahasia Firman.

 

4)      Amori artinya pandai bicara. Pengertian rohaninya suka bersungut-sungut dan suka berbantah-bantah. Kalau isteri suka bersungut dan berbantah-bantah itu Amori. Dalam penggembalaan kalau ada yang suka seperti itu berarti orang-orang Amori semua itu! Kalau ada sesuatu yang mengganggu di hati lebih baik kita diam. Dari pada bersungut dan berbantah, nanti jadi orang Amori, Tuhan halau. Bersungut-sungut dan berbantah-bantah itu wujud dari kebenaran diri sendiri! Tuhan tidak mau ada pada kita kebenaran diri sendiri, buang itu jauh-jauh.

Filipi 2:12-16

2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,

2:13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.

2:14 Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,

2:15 supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,

2:16 sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.

 

Kita ini hamba Tuhan pelayan Tuhan adalah bintang di tangan kanan Tuhan. Kalau kita melayani bersungut-sungut dan berbantah-bantah = bintang yang keluar dari orbit sehingga menjadi bintang gugur. Jangan sampai bintang dengan bintang berbenturan, nanti gugur. Kalau sakit bagi telinga, tidak usah didengar. Tenang saja, diam, tidak usah ditanggapi supaya tidak muncul persungutan dan perbantahan.

 

5)      Hewi artinya suka bersembunyi. Artinya suka menyembunyikan dosa. Dosa-dosa jangan disembunyikan! Tempat utama menyembunyikan dosa adalah hati dan pikiran! Tidak pernah diselesaikan, simpan dalam hati dan pikiran, tidak pernah diakui. Kalau dosa disembunyikan, hadirat Tuhan tersembunyi bagi kita! Sehingga akibatnya kita tidak pernah menikmati pembukaan rahasia Firman. Kalau dia hamba Tuhan, Tuhan tidak percayakan pembukaan rahasia Firman untuk disampaikan kepada sidang jemaat. Kalau dia sidang jemaat, orang lain bisa menikmati tetapi dia tidak bisa menikmati pembukaan Firman. Sehingga semuanya kering dan tidak akan ada pembukaan jalan keluar dari semua yang dia hadapi, tertutup semua. Saya nomor 1 dikoreksi Tuhan, paling berat rasanya kalau mau ibadah belum dapat pembukaan Firman. Kalau tidak ada pembukaan Firman mau melayani bagaimana, semua kering, semua pintu-pintu tertutup.

 

Makanya ketika kita mengalami kekeringan, saya koq tidak bisa menikmati Firman, segeralah berdamai! Secepatnya kita berdamai, secepat itu juga Tuhan akan menolong kita, Tuhan bukakan Firman dan kita bisa menikmati. Tuhan ampuni mulutku, ampuni pandanganku, ampuni pikiranku. Langsung terbuka semua bagaikan cahaya, Tuhan bukakan ayatnya ini, ayatnya itu. Kenapa yang lain bisa menikmati, penyembahannya naik, saya koq kering-kering dalam ibadah, tidak bisa menikmati Firman? Segera berdamai, dosa apa yang tersembunyi di situ, segera selesaikan!

 

6)      Yebus artinya diinjak-injak atau dihina. Pengertian rohaninya hidup dalam dosa! Sudah seperti anjing dan babi! Sudah dimandikan, eh berkubang lagi. Muntah, dijilat lagi.

II Petrus 2:22

2:22 Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."

 

Inilah 6 tabiat daging yang harus dibuang. Kita harus tegas untuk bertobat, biarlah kita menjadi kehidupan yang berharga di mata Tuhan, bukan kehidupan yang hina yang hanya untuk diinjak-injak oleh antikristus.

 

Kalau mempertahankan 6 tabiat daging ini maka keadaannya akan menjadi seperti anak yang sakit ayan secara rohani atau orang yang sakit gila babi!

Markus 9:14-18

9:14 Ketika Yesus, Petrus, Yakobus dan Yohanes kembali pada murid-murid lain, mereka melihat orang banyak mengerumuni murid-murid itu, dan beberapa ahli Taurat sedang mempersoalkan sesuatu dengan mereka.

9:15 Pada waktu orang banyak itu melihat Yesus, tercenganglah mereka semua dan bergegas menyambut Dia.

9:16 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Apa yang kamu persoalkan dengan mereka?"

9:17 Kata seorang dari orang banyak itu: "Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu, karena ia kerasukan roh yang membisukan dia.

9:18 Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah meminta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat."

 

Markus 9:17 (Terjemahan Lama)

9:17 Maka seorang dari antara orang banyak itu menyahut kepada-Nya, "Ya Guru, hamba sudah bawa kepada Guru anak hamba laki-laki yang gila babi.

 

Kalau 6 tabiat daging dipertahankan akhirnya hidup itu menjadi kehidupan yang gila babi, kena penyakit ayan secara rohani. Pengertian rohani penyakit ayan:

a)      Kerusakan moral atau pikiran, dengan tanda-tanda:

Ø  Dibanting ke tanah. Tanah menunjuk dunia, juga menunjuk daging sebab manusia diciptakan dari tanah. Jadi artinya hidupnya kedagingan, hidup keduniawian. Dari perkataannya, perbuatannya, yang daging dan dunia! Salah satu contoh hidup keduniawian adalah banting tulang mengejar perkara jasmani tetapi yang rohani sudah diabaikan. Ibadah diabaikan, Firman tidak dia peduli lagi, yang penting dapat yang jasmani, dapat dunia, dapat perkara daging.

 

Ø  Mulutnya berbusa. Artinya perkataannya sia-sia, perkataan yang busuk, perkataan yang hanya melemahkan rohani orang lain. Misalnya gosip-gosip, memfitnah menghasut, sampai menghujat. Menghujat itu yang benar dibilang salah, yang salah dibilang benar. Kita pergi bersekutu untuk apa? Jangan bergosip, jangan menghasut, jangan memfitnah. Bagaimana kalau kita yang digosipkan? Jangan balas, biar mulut orang itu yang berbusa, mulut kita jangan! Hamba Tuhan yang benar dibilang salah, yang salah justru dibilang benar dan diagung-agungkan.

 

Ø  Giginya bergertakan. Itu menunjukan penderitaan lahir dan batin.

 

Ø  Tubuhnya kejang, kaku, keras. Artinya tidak bisa ditegur, tidak bisa dinasihati, tetap mempertahankan dosa malah menyalahkan orang lain, menyalahkan Tuhan, menyalahkan Firman! Seharusnya kita periksa diri, segera berdamai, selesaikan dosa, ini malah salahkan orang lain ‘gara-gara dia!’ jangan kita seperti itu.

 

Ø  Diseret ke dalam api.

Markus 9:22

9:22 Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami."

 

Artinya dikuasai oleh api hawa nafsu daging sehingga menyala-nyala dalam kenajisaan, dalam dosa makan minum, dosa kawin mawin dan juga dalam kebencian!

Roma 1:27

1:27 Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.

 

Kita jaga dan periksa hidup kita masing-masing. Orang tua koreksi diri kalau anak seperti ini. Tuhan tanya sejak kapan? Dijawab orang tuanya ‘sejak masa kecil’. Hati-hati, menyala-nyala dalam kenajisan itu sejak masa kecil!

Markus 9:21

9:21 Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: "Sudah berapa lama ia mengalami ini?" Jawabnya: "Sejak masa kecilnya.

 

Jangan anggap biasa anak dikasih handphone lalu dia nonton-nonton. Bahaya kalau tidak dikontrol, bisa menyala-nyala dalam kenajisan sejak masih kecil. Kalau sudah menyala-nyala dalam dosa, dalam kenajisan, dalam kebencian, pasti tidak bisa menyala-nyala lagi dalam ibadah pelayanan.

 

Ø  Diseret ke dalam air. Artinya masuk dalam kesegaran dan kesukaan dunia yang menenggelamkan rohani. Perhatikan buah nikah kita, kalau sudah senang-senang yang dunia, sudah malas beribadah jangan dianggap biasa, nanti dia tenggelam. Kalau sudah tenggelam berarti dia mati. Diingatkan terus, saling mengingatkan satu dengan yang lain. Orang tua juga suami isteri saling mengingatkan. Gembala dan jemaat saling mengingatkan, banyak juga gembala diseret ke dalam kesukaan dan kesegaran dunia. Jangan ibadah dikorbankan hanya untuk yang dunia, nanti diseret tenggelam dalam air!

 

b)      Kehancuran nikah dan buah nikah. Bapak membawa anaknya, tidak disebutkan ibunya di mana.

 

c)      Masalah yang tidak pernah selesai. Orang seperti itu kambuh sembuh, kambuh sembuh, ini masalah yang tidak pernah selesai sampai mustahil.

 

Mengapa bisa terjadi ayan secara rohani?

Markus 9:14

9:14 Ketika Yesus, Petrus, Yakobus dan Yohanes kembali pada murid-murid lain, mereka melihat orang banyak mengerumuni murid-murid itu, dan beberapa ahli Taurat sedang mempersoalkan sesuatu dengan mereka.

 

Karena hanya mengerumuni murid-murid. Murid itu adalah orang yang menerima pengajaran, murid juga manusia. Artinya mengaku punya pengajaran tetapi ibadahnya hanya melihat manusia. Bukan mengutamakan Firman. Bisa artis, hanya itu yang dilihat. Bisa juga karena sungkan pada seseorang. Hanya manusia yang dilihat, bukan murni mencari Firman pengajaran yang benar.

 

Akibatnya sedang mempersoalkan sesuatu. Orang sudah dalam keadaan ayan secara rohani tetapi malah berdebat. Artinya hanya menambah persoalan, menambah masalah, penyakit ayan rohani tidak pernah sembuh! Bagaimana supaya ayannya sembuh, masalahnya selesai?

Markus 9:15

9:15 Pada waktu orang banyak itu melihat Yesus, tercenganglah mereka semua dan bergegas menyambut Dia.

 

Sikap yang benar adalah melihat Yesus dan mengerumuni Yesus. Yesus adalah Firman. Artinya kita beribadah melayani Tuhan untuk mencari Firman pengajaran yang benar, mengutamakan Firman pengajaran yang benar. Saya datang untuk apa? Kalau cuma mau cari yang jasmani buat apa. Korban waktu, tenaga, harta pergi ke Manado, pergi ke Bitung, buat apa? Untuk cari Firman pengajaran yang benar. Firman sudah ditampilkan supaya gereja mengalami penyucian dan pembaharuan.

 

Markus 9:16

9:16 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Apa yang kamu persoalkan dengan mereka?"

 

Kalau kita mencari Firman pengajaran yang benar, maka saat Firman pengajaran diberitakan maka Yesus tampil menyelidiki segala dosa yang ada pada kita, sedang menyelidiki segala masalah kita untuk diselesaikan oleh Yesus. Tidak ada yang bisa disembunyikan di hadapan Tuhan. Segala sesuatu terbuka, tidak bisa disembunyikan.

 

Saat ini Yesus menyelidiki hati kita. Ayo dosa apa yang disembunyikan, masalah apa yang sedang dihadapi. Kadang di depan orang kelihatan senyum-senyum, senang-senang, padahal tidak tahu di dalam hatinya sudah hancur karena persoalan pergumulan yang dia hadapi. Tetapi bisa dia tutupi dengan senyum, dengan pura-pura bahagia. Bagaimana sikap kita waktu Tuhan menyelidiki lewat Firman?

a)      Ini sikap yang salah terhadap Firman.

Markus 9:17

9:17 Kata seorang dari orang banyak itu: "Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu, karena ia kerasukan roh yang membisukan dia.

 

Ini sikap yang salah, hanya menunjuk kesalahan orang. Merasa Firman hanya cocok untuk orang lain, bukan untuk dirinya. Begitu melihat bapak ini, langsung Yesus berkata keras!

Markus 9:19

9:19 Maka kata Yesus kepada mereka: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!"

 

Matius 17:17

17:17 Maka kata Yesus: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!"

 

Kalau selalu merasa Firman itu bukan untuk saya, cocok untuk dia, menunjuk-nujuk salah orang. Di hadapan Tuhan kehidupan itu tidak percaya dan sesat! Kalau manusia yang bilang kita sesat terserah mereka, jangan sampai Tuhan yang bilang. Papa selalu bilang perkataan itu tidak dipajak, terserah orang mau bilang apa.

 

b)      Ini sikap yang benar yang harus kita teladani.

Markus 9:24

9:24 Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"

 

Tadinya dia salah-salahkan orang lain, anakku salah, murid-muridMu salah. Akhirnya ketika Firman semakin keras, langsung dia berteriak, tolonglah aku yang tidak percaya ini. Ini sikap yang benar, kita mau menerima Firman Tuhan sehingga mendorong kita untuk mengakui dosa dan kesalahan kita. Iya Tuhan, saya yang salah, anakku ayan, isteriku ayan, suamiku ayan, karena saya! Kalau dia gembala, jemaat menghadapi ayan rohani karena saya tidak percaya, saya berdosa. Langsung pukul diri, itu sikap yang benar! Memang paling gampang dan paling enak itu menyalahkan orang! Ada masalah dalam nikah dan penggembalaan, paling gampang dan paling enak itu kambing hitamkan orang. Jarang mau berteriak kepada Tuhan, tolonglah aku yang tidak percaya!

 

Perempuan Siro Fenesia waktu anaknya kerasukan setan dia berkata tolong anakku. Tuhan bilang tidak patut mengambil roti lalu dilemparkan kepada anjing, langsung dia berkata tolonglah aku, benar aku ini anjing mau menjilat remah-remah roti, langsung pukul diri. Begitu sikap yang benar, bukan salah-salahkan orang.

 

Kita akui semua kesalahan kita, akui masalah kita kepada Tuhan dan akui dosa kita kepada sesama. Kalau sudah bisa mengaku dosa, mengaku kesalahan, pasti bisa menyembah.

Markus 9:24 (Terjemahan Lama)

9:24 Maka berteriaklah bapa budak itu sambil menangis, katanya, "Ya Tuhan, hamba percaya, tolonglah akan iman hamba yang kurang."

 

Ini menunjuk menyembah Tuhan dengan hancur hati. Iya Tuhan, Firman itu untuk saya, saya orang berdosa, saya yang berbuat salah, ampuni saya. Dan bisa menyembah, berterima kasih kepada Tuhan, haleluya, bisa menaikan doa penyembahan dengan hancur hati. Percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan, itu menyembah dengan hancur hati.

 

Hasilnya:

Markus 9:26-27

9:26 Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncang anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang yang berkata: "Ia sudah mati."

9:27 Tetapi Yesus memegang tangan anak itu dan membangunkannya, lalu ia bangkit sendiri.

 

Di dalam Firman pengajaran yang benar, ada kuasa kebangkitan Yesus untuk menyucikan kita dari segala dosa dan menyelesaikan segala masalah. Cara Tuhan menolong, masalahnya kelihatan semakin berat. Begitu dia berteriak tolonglah aku yang tidak percaya, Tuhan berkata bawa anak itu kemari lalu diusir roh bisu dan tuli malah dia semakin menggelepar, dibanting-banting sampai kelihatan sudah mati. Itu cara Tuhan menolong.

 

Kadangkala maunya kita begitu kita mohon ampun langsung selesai masalahnya. Padahal cara Tuhan, kelihatan masalah itu semakin berat. Kalau dia gembala ‘ampuni saya Tuhan’ justru semakin keluar jemaat, kelihatan seperti tambah hancur. Tuhan izinkan itu terjadi, apakah kita masih percaya dan mempercayakan hidup kita sepenuh kepada Tuhan. Diizinkan masalah semakin berat, ‘Tuhan anakku berbuat dosa seperti ini, ampuni saya orang tua yang tidak becus mendidik anak’ eh anaknya malah tambah hancur. Itu ujian kita masih tetap mempercayakan diri kepada Yesus atau malah kita kecewa dan putus asa. Tetap hati kita percaya. Kelihatan masalah semakin berat tetapi sebentar lagi Tuhan Yesus mau tolong. Sebenarnya saat itu ada tangan Yesus yang terulur.

Matius 9:27

9:27 Ketika Yesus meneruskan perjalanan-Nya dari sana, dua orang buta mengikuti-Nya sambil berseru-seru dan berkata: "Kasihanilah kami, hai Anak Daud."

 

Tuhan sedang mengulurkan tanganNya kepada kita. Jangan putus asa, saat masalah semakin berat, sebenarnya saat itu tangan Yesus sedang terulur kepada kita. Dia mau memulihkan semuanya, Dia mau menyucikan dari penyakit ayan secara rohani, Dia mau menyelesaikan semua persoalan yang kita hadapi bahkan yang mustahil sekalipun.

 

Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, asalkan sikap kita terhadap Firman adalah sikap yang benar. Akui dosa kita dan tersungkur menyembah Tuhan, maka dalam Firman ada kuasa kebangkitan Yesus yang sanggup menyucikan, sanggup menyelesaikan segala masalah, menjadikan semua menjadi baik. Ketika masalah semakin berat, itu ujian bagi kita, mau tetap mempercayakan diri kepada Yesus atau mau kecewa dan putus asa. Tetap percaya, yakin kuasa Firman ditambah dengan perjamuan suci menyembuhkan ayan rohani, memulihkan kita sekalian. Waktu Yesus datang, bukan mulut bergertakan atau mulut berbusa, tetapi kita bisa berseru haleluya, menyambut kedatangan Yesus masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar