Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Kita belajar tentang meja roti sajian.
Keluaran 25:23-30
25:23 "Lagi haruslah engkau membuat meja dari kayu penaga, dua hasta panjangnya, sehasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.
25:24 Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni dan membuat bingkai emas sekelilingnya.
25:25 Haruslah engkau membuat sekelilingnya jalur pinggir yang setapak tangan lebarnya dan kaubuatlah bingkai emas sekeliling jalur pinggirnya itu.
25:26 Haruslah engkau membuat untuk meja itu empat gelang emas dan kaupasanglah gelang-gelang itu di keempat penjurunya, pada keempat kakinya.
25:27 Gelang itu haruslah dekat ke jalur pinggirnya sebagai tempat memasukkan kayu pengusung, supaya meja itu dapat diangkut.
25:28 Haruslah engkau membuat kayu pengusung itu dari kayu penaga dan menyalutnya dengan emas, dan dengan itulah meja harus diangkut.
25:29 Haruslah engkau membuat pinggannya, cawannya, kendinya dan pialanya, yang dipakai untuk persembahan curahan; haruslah engkau membuat semuanya itu dari emas murni.
25:30 Dan haruslah engkau tetap meletakkan roti sajian di atas meja itu di hadapan-Ku."
Pengertian rohaninya adalah persekutuan yang erat dengan Yesus Anak Allah dalam Firman pengajaran dan korbanNya. Terdiri dari 2 bagian besar:
1. Mejanya menunjuk kehidupan kita manusia daging, manusia yang mau diisi dengan Firman Tuhan.
2. Roti sajian, menunjuk Firman Tuhan.
Kita belajar tentang meja. Terbuat dari kayu penaga tetapi disalut emas sehingga tidak kelihatan lagi kayunya. Ini menunjukan manusia daging kita yang berdosa, tetapi mau diisi atau ditempati dengan Firman Tuhan, itulah rotinya tadi. Ada 3 bagian utama dalam diri kita yang mau diisi dengan Firman Tuhan yaitu:
1. Hati diisi dengan Firman menjadi iman.
2. Akal budi atau pikiran diisi dengan Firman menjadi pengertian.
3. Mulut dan tangan.
Ulangan 30:11-13
30:11 "Sebab perintah ini, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, tidaklah terlalu sukar bagimu dan tidak pula terlalu jauh.
30:12 Tidak di langit tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan naik ke langit untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya?
30:13 Juga tidak di seberang laut tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan menyeberang ke seberang laut untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya?
Proses Firman ditulis di mulut dan tangan:
a) Dari hati yang beriman dan akal yang mengerti Firman, maka mulut kita bisa mengucapkan hikmat. Apa itu hikmat? Perkataan sesuai Firman dan membangun kerohanian sesama.
Amsal 10:13
10:13 Di bibir orang berpengertian terdapat hikmat, tetapi pentung tersedia bagi punggung orang yang tidak berakal budi.
Efesus 4:29
4:29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.
Jangan ada perkataan kotor, tetapi perkataan kita perkataan yang membangun. Dimanapun kita berada biarlah perkataan kita adalah perkataan yang membangun, bukan melemahkan, apalagi menjadi sandungan.
b) Dari hati yang beriman dan akal yang mengerti Firman maka kita bisa mempraktekan Firman sehingga menghasilkan kuasa atau mujizat. Terutama mujizat secara rohani. Sepanjang malam kita sudah bergumul, menjelang fajar menyingsing kita rindu mengalami mujizat dari Tuhan, terutama mujizat rohani yaitu keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai nanti sama seperti Yesus, Firman itu sudah mendarah daging.
Jadi kalau hati, pikiran, mulut dan tangan kita sudah diisi Firman maka kita memiliki hikmat dan kuasa dari Tuhan. Itu yang menjadi letak keberhasilan pelayanan kita. Kita diperhadapkan dengan tantangan dan pergumulan yang semakin berat, tetapi kita punya hikmat, punya kuasa dari Tuhan, tidak akan bisa gagal. Kita teladani pelayanan Yesus.
Matius 13:54-56
13:54 Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu?
13:55 Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?
13:56 Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?"
Kita memiliki hikmat dan kuasa sehingga ada jaminan untuk berhasil di dalam pelayanan. Juga berhasil di dalam segala hal, sampai nanti berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Jika seluruh hidup kita sudah diisi dengan Firman, kita menjadi surat Kristus yang bisa dibaca oleh semua orang. Artinya menjadi kesaksian bagi sesama. Mulutnya perkataan hikmat, perbuatannya perbuatan yang benar dan suci, hatinya hati yang beriman, pikiran yang berpengertian pada Firman Tuhan sehingga menjadi kesaksian bagi sesama kita.
II Korintus 3:2-6
3:2 Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang.
3:3 Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.
3:4 Demikianlah besarnya keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus.
3:5 Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.
3:6 Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.
Kita menjadi kesaksian Kristus, kesaksian bagi sesama. Penulisan Firman atau pengisian Firman pada seluruh hidup kita disebut pelayanan roh. Artinya untuk bisa diisi dengan Firman Tuhan, kita sangat membutuhkan kekuatan Roh Kudus. Daging tidak mampu. Mulai dari kami hamba Tuhan, untuk menuliskan Firman di hati, pikiran, mulut dan tangan sidang jemaat, tidak bisa dengan kekuatan daging tetapi dengan kekuatan Roh Kudus. Jemaat juga menerima Firman dengan kekuatan Roh Kudus. Sesi 1 masih segar, sesi 2 setengah segar, bagaimana sesi 3. Kalau ada Roh Kudus tetap segar sehingga bisa menerima Firman Tuhan.
Pelayanan roh menghasilkan kemuliaan. Dulu loh batu pertama sudah dihancurkan lalu Tuhan menyuruh Musa membuat lagi loh batu yang sama dengan loh batu mula-mula lalu ditulisi Firman pada loh batu itu. Ketika Musa turun dari gunung, hasil penulisan Firman itu menghasilkan wajah Musa bercahaya. Tetapi makin lama makin pudar, tidak bertahan lama.
II Korintus 3:7-8
3:7 Pelayanan yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu. Namun demikian kemuliaan Allah menyertainya waktu ia diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, cahaya muka Musa begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian
3:8 betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh!
Waktu Musa turun di kaki gunung Sinai orang Israel tidak tahan melihat wajahnya sehingga dia harus menudungi wajahnya. Penulisan Firman di loh-loh batu saja sudah menghasilkan cahaya kemuliaan tetapi makin lama makin pudar. Sekarang kita ditulisi Firman di loh hati kita, di pikiran kita, di mulut dan tangan kita, pada seluruh hidup kita maka akan menghasilkan cahaya kemuliaan yang semakin membesar, bukan makin pudar. Semakin ditulisi dengan Firman Tuhan, semakin bercahaya kemuliaan, sampai nanti kita sama mulia dengan Kristus, Sampai kita sendiripun bisa melihat, orang kalau punya Firman, ada cahaya kemuliaan. Biar tampangnya sangar, tetapi kalau sudah ditulisi Firman Tuhan, ada cahaya kemuliaan. Ganteng atau cantik tetapi kalau tidak ada Firman, tidak bercahaya. Ada cahaya kemuliaan sampai nanti sama mulia dengan Yesus. Ada cahaya kemuliaan di sini artinya ada kemuliaan hidup yang terus menerus terjadi dalam hidup kita. Semakin ditulisi Firman semakin berubah, ditulisi lagi oleh Firman tambah berubah sampai nanti sama mulia dengan Yesus.
Kemuliaan hidup dimulai dari kulit wajah. Setelah Musa turun dari gunung, kulit wajahnya bercahaya.
II Korintus 3:13,18
3:13 tidak seperti Musa, yang menyelubungi mukanya, supaya mata orang-orang Israel jangan melihat hilangnya cahaya yang sementara itu.
3:18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
Orang kalau bergadang yang tidak jelas kulitnya jadi mengkerut. Kita ini bukan sembarang bergadang, kita beribadah mendengar Firman, menyembah Tuhan, pulang nanti kulit wajahnya bercahaya. Artinya wajah berseri-seri apapun keadaannya. Tidak ada lagi wajah muram. Kalau pulang doa semalaman wajahnya muram, dipertanyakan itu. Mulai dari yang khotbah, apa yang disampaikan? Jemaat yang mendengar Firman apa yang dia terima. Kalau sungguh-sungguh datang mendengar Firman, pasti tidak ada lagi wajah muram. Apa wajah muram dalam Alkitab:
a) Wajah muram seperti Kain
Kejadian 4:5-6
4:5 tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
4:6 Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?
Wajah muramnya Kain itu panas hati, iri hati, benci, sampai benci tanpa alasan. Habel tidak salah, Habel tidak bikin apa-apa kepada Kain, Habel tidak mencuri persembahannya Kain, sama-sama mempersembahkan korban. Hanya persembahan Habel diterima, persembahan Kain tidak diterima. Ini kebencian tanpa alasan. Seringkali kebencian itu justru masuk dalam pelayanan. Di ladang Tuhan diisi dengan benci, panas hati, iri hati, pahit hati. Ini yang mau dibaharui, kalau hidup kita ditulisi Firman, tidak ada lagi benci, panas hati, iri hati, pahit hati, semua sudah disingkirkan,
b) Hana, ibunya Samuel
I Samuel 1:4-8,12-14,18
1:4 Pada hari Elkana mempersembahkan korban, diberikannyalah kepada Penina, isterinya, dan kepada semua anaknya yang laki-laki dan perempuan masing-masing sebagian.
1:5 Meskipun ia mengasihi Hana, ia memberikan kepada Hana hanya satu bagian, sebab TUHAN telah menutup kandungannya.
1:6 Tetapi madunya selalu menyakiti hatinya supaya ia gusar, karena TUHAN telah menutup kandungannya.
1:7 Demikianlah terjadi dari tahun ke tahun; setiap kali Hana pergi ke rumah TUHAN, Penina menyakiti hati Hana, sehingga ia menangis dan tidak mau makan.
1:8 Lalu Elkana, suaminya, berkata kepadanya: "Hana, mengapa engkau menangis dan mengapa engkau tidak mau makan? Mengapa hatimu sedih? Bukankah aku lebih berharga bagimu dari pada sepuluh anak laki-laki?"
1:12 Ketika perempuan itu terus-menerus berdoa di hadapan TUHAN, maka Eli mengamat-amati mulut perempuan itu;
1:13 dan karena Hana berkata-kata dalam hatinya dan hanya bibirnya saja bergerak-gerak, tetapi suaranya tidak kedengaran, maka Eli menyangka perempuan itu mabuk.
1:14 Lalu kata Eli kepadanya: "Berapa lama lagi engkau berlaku sebagai orang mabuk? Lepaskanlah dirimu dari pada mabukmu."
1:18 Sesudah itu berkatalah perempuan itu: "Biarlah hambamu ini mendapat belas kasihan dari padamu." Lalu keluarlah perempuan itu, ia mau makan dan mukanya tidak muram lagi.
Ini Hana, beban berat dalam nikah, depresi. Hana tidak punya anak, kemudian madunya, justru punya anak dan selalu menyakiti dia. Masalah nikah dan buah nikah seringkali membuat wajah muram, depresi, beban berat. Sudah sekian tahun saya menikah, tidak ada kebahagiaan di dalamnya, sampai ada yang pernah bilang sama saya lebih baik tidak menikah. Janganlah, dulu waktu ditanya pendeta bersedia? Dijawab ya bersedia. Setelah sudah menikah, sudah punya anak baru bilang tahu begini tidak menikah, janganlah seperti itu! Itu semua perkataan yang sia-sia, perkataan yang teledor, dicabut semua. Itu membuat wajah muram, depresi, beban berat. Kalau dibiarkan bisa sampai sakit jiwa karena masalah nikah.
Mungkin sepanjang malam kita bergumul, salah satu pergumulan kita adalah masalah nikah dan buah nikah kita. Kaum muda di masa pacaran dan tunangan sudah depresi. Tidak sedikit kaum muda gantung diri, bunuh diri karena masalah dalam berpacaran dan bertunangan. Baru pacaran dan tunangan sudah depresi beban berat, bagaimana kalau masuk nikah? Sudah ODGJ.
c) 2 murid yang ke Emaus wajah muram karena putus asa, kecewa, putus pengharapan.
Lukas 24:17-18,20-21
24:17 Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram.
24:18 Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?"
24:20 Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya.
24:21 Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi.
Ini wajah muram karena putus pengharapan. Apa yang diharapkan tidak bisa lagi menolong. Mungkin dia sudah sangat berharap pada hasil tanaman jagungnya atau coklatnya, cingkehnya eh malah turun harga.
Lewat Firman ditulis di dalam hidup kita maka wajah yang muram dibaharui menjadi wajah berseri-seri. Tidak ada lagi panas hati, iri, pahit hati, kebencian, tidak ada lagi depresi, beban berat, semua sudah ditanggalkan oleh Tuhan. Kekecewaan, putus asa, tidak punya pengharapan, sudah dibaharui semuanya. Yang ada hanya damai sejahtera, sukacita sorga. Damai sejahtera dan sukacita itu dari hati yang suci. Kalau hati sudah suci, mata kita bisa melihat Tuhan.
Matius 5:8
5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Kita memandang wajah Tuhan sehingga kita mengalami mujizat jasmani, ada pertolongan Tuhan yang ajaib. Mujizat rohani sudah terjadi, mujizat jasmani juga pasti terjadi, pertolongan Tuhan secara ajaib. Masalah nikah buah nikah belum selesai, tetapi sudah damai, ada sukacita Sorga. Sekalipun suami masih kejam tetapi isteri sudah damai sejahtera bisa melayani. Sekalipun isteri cerewet minta ampun tetapi suami sudah damai sejahtera sudah bisa melayani. Masalah belum selesai tetapi hati sudah damai, itu segenggam ketenangan, bagaikan segenggam awan, sebentar lagi hujan turun. Tuhan menolong kita semua dengan pertolongan yang ajaib. Waktu Yesus datang kedua kali kita dibaharui sempurna, sama mulia seperti Yesus, kita bisa memandang Dia muka dengan muka untuk selama-lamanya. Sepanjang malam ini kita menyembah mencari wajah Tuhan.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar