20240916

Ibadah Doa Pagi, Selasa, 17 September 2024 Pdt. Handri Legontu

 

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus

 

Kisah Rasul 19:21-40 Demetrius menimbulkan huru hara di Efesus

19:21 Kemudian dari pada semuanya itu Paulus bermaksud pergi ke Yerusalem melalui Makedonia dan Akhaya. Katanya: "Sesudah berkunjung ke situ aku harus melihat Roma juga."

19:22 Lalu ia menyuruh dua orang pembantunya, yaitu Timotius dan Erastus, mendahuluinya ke Makedonia, tetapi ia sendiri tinggal beberapa lama lagi di Asia.

19:23 Kira-kira pada waktu itu timbul huru-hara besar mengenai Jalan Tuhan.

19:24 Sebab ada seorang bernama Demetrius, seorang tukang perak, yang membuat kuil-kuilan dewi Artemis dari perak. Usahanya itu mendatangkan penghasilan yang tidak sedikit bagi tukang-tukangnya.

19:25 Ia mengumpulkan mereka bersama-sama dengan pekerja-pekerja lain dalam perusahaan itu dan berkata: "Saudara-saudara, kamu tahu, bahwa kemakmuran kita adalah hasil perusahaan ini!

19:26 Sekarang kamu sendiri melihat dan mendengar, bagaimana Paulus, bukan saja di Efesus, tetapi juga hampir di seluruh Asia telah membujuk dan menyesatkan banyak orang dengan mengatakan, bahwa apa yang dibuat oleh tangan manusia bukanlah dewa.

19:27 Dengan jalan demikian bukan saja perusahaan kita berada dalam bahaya untuk dihina orang, tetapi juga kuil Artemis, dewi besar itu, berada dalam bahaya akan kehilangan artinya. Dan Artemis sendiri, Artemis yang disembah oleh seluruh Asia dan seluruh dunia yang beradab, akan kehilangan kebesarannya."

19:28 Mendengar itu meluaplah amarah mereka, lalu mereka berteriak-teriak, katanya: "Besarlah Artemis dewi orang Efesus!"

19:29 Seluruh kota menjadi kacau dan mereka ramai-ramai membanjiri gedung kesenian serta menyeret Gayus dan Aristarkhus, keduanya orang Makedonia dan teman seperjalanan Paulus.

19:30 Paulus mau pergi ke tengah-tengah rakyat itu, tetapi murid-muridnya tidak mengizinkannya.

19:31 Bahkan beberapa pembesar yang berasal dari Asia yang bersahabat dengan Paulus, mengirim peringatan kepadanya, supaya ia jangan masuk ke gedung kesenian itu.

19:32 Sementara itu orang yang berkumpul di dalam gedung itu berteriak-teriak; yang seorang mengatakan ini dan yang lain mengatakan itu, sebab kumpulan itu kacau-balau dan kebanyakan dari mereka tidak tahu untuk apa mereka berkumpul.

19:33 Lalu seorang bernama Aleksander didorong ke depan oleh orang-orang Yahudi. Ia mendapat keterangan dari orang banyak tentang apa yang terjadi. Segera ia memberi isyarat dengan tangannya dan mau memberi penjelasan sebagai pembelaan di depan rakyat itu.

19:34 Tetapi ketika mereka tahu, bahwa ia adalah orang Yahudi, berteriaklah mereka bersama-sama kira-kira dua jam lamanya: "Besarlah Artemis dewi orang Efesus!"

19:35 Akan tetapi panitera kota menenangkan orang banyak itu dan berkata: "Hai orang Efesus! Siapakah di dunia ini yang tidak tahu, bahwa kota Efesuslah yang memelihara baik kuil dewi Artemis, yang mahabesar, maupun patungnya yang turun dari langit?

19:36 Hal itu tidak dapat dibantah, karena itu hendaklah kamu tenang dan janganlah terburu-buru bertindak.

19:37 Sebab kamu telah membawa orang-orang ini ke sini, walaupun mereka tidak merampok kuil dewi kita dan tidak menghujat namanya.

19:38 Jadi jika Demetrius dan tukang-tukangnya ada pengaduannya terhadap seseorang, bukankah ada sidang-sidang pengadilan dan ada gubernur, jadi hendaklah kedua belah pihak mengajukan dakwaannya ke situ.

19:39 Dan jika ada sesuatu yang lain yang kamu kehendaki, baiklah kehendakmu itu diselesaikan dalam sidang rakyat yang sah.

19:40 Sebab kita berada dalam bahaya akan dituduh, bahwa kita menimbulkan huru-hara pada hari ini, karena tidak ada alasan yang dapat kita kemukakan untuk membenarkan kumpulan yang kacau-balau ini." Dan dengan kata-kata itu ia membubarkan kumpulan rakyat itu.

 

Di Efesus timbul huru hara besar mengenai jalan Tuhan. Jalan Tuhan dalam Hosea 14:10, jalan Tuhan itu lurus, sekarang menunjukkan pengajaran Tabernakel.

Hosea 14:10

14:10 Siapa yang bijaksana, biarlah ia memahami semuanya ini; siapa yang paham, biarlah ia mengetahuinya; sebab jalan-jalan TUHAN adalah lurus, dan orang benar menempuhnya, tetapi pemberontak tergelincir di situ.

 

Kalau kita lihat bagan Tabernakel dari pintu gerbang sampai ruangan maha suci itu lurus, tidak ada belok-beloknya.

 

Banyak hamba Tuhan atau pelayan Tuhan seperti Demetrius merasa terganggu dengan adanya pengajaran Tabernakel/ Firman pengajaran yang benar, mengapa? sebab mereka merasa pemasukan berkurang karena semakin banyak orang yang tertarik untuk mendengar dan menerima Firman Pengajaran yang benar. Setiap buka sidang mengajarkan tabernakel pasti ada yang tidak senang, mengadakan ibadah persekutuan untuk memberitakan pengajaran tabernakel pasti ada yang tidak suka, karena takut nanti pengikutnya berkurang, jemaatnya berkurang, nanti pemasukannya juga berkurang.

 

Jadi, ini adalah orang-orang yang motivasi pelayanannya adalah perkara yang jasmani, orang-orang seperti ini hanya menjadi penghasut, membuat ribut, pengacau, tetapi dibalik itu mereka suka memutarbalikkan fakta. Hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang teguh berpegang pada Firman pengajaran yang benar disebut pengacau, penyesat, penghasut, dll.

 

Sama seperti yang Yesus alami, disebut si penyesat

Matius 27:63

27:63 dan mereka berkata: "Tuan, kami ingat, bahwa si penyesat itu sewaktu hidup-Nya berkata: Sesudah tiga hari Aku akan bangkit.

 

Tidak apa-apa dituduh macam-macam seperti Yesus, berarti kita sudah mengambil bagian sedikit dari pengalaman sengsara Yesus.

 

Sumber penghasilan Demetrius adalah membuat kuil-kuilan dewi perak untuk dewi Artemis. Ini menunjukkan orang yang mendewakan kekuatan sendiri, merasa dengan kekuatannya dia memperoleh penghasilannya, bersandar pada akal dan pengertiannya sendiri.

Habakuk 1:11

1:11 Maka berlarilah mereka, seperti angin dan bergerak terus; demikianlah mereka bersalah dengan mendewakan kekuatannya.

 

Kuil atau patung yang mereka buat adalah dari perak. Bicara perak menunjukkan penebusan oleh korban Kristus.

 

Demetrius dan tukang-tukangnya sekarang menunjukkan orang Kristen yang sudah ditebus oleh darah Yesus tetapi masih mendewakan kekuatan sendiri. Orang seperti ini jika melayani Tuhan pasti hanya mencari keuntungan yang jasmani. Jangan kita terkecoh memang pengikutnya banyak dan mereka juga ikut-ikutan melawan Firman Pengajaran yang benar, padahal tidak tahu apa-apa, (ayat 32). Ini yang kita hadapi hari-hari terakhir ini.

 

Orang yang suka menjadi pengacau ini orang yang tidak punya iman.

2 Tesalonika 3:1-2

3:1 Selanjutnya, saudara-saudara, berdoalah untuk kami, supaya firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan, sama seperti yang telah terjadi di antara kamu,

3:2 dan supaya kami terlepas dari para pengacau dan orang-orang jahat, sebab bukan semua orang beroleh iman.

 

Menghadapinya hanya dengan kekuatan doa, bukan dengan kekuatan daging. Paulus sebagai hamba Tuhan mohon kepada jemaat untuk menopang selalu dalam doa. Dalam pelayanan pekabaran Firman pengajaran kita pasti akan menghadapi pengacau-pengacau. Cara menghadapinya dengan doa, bersandar sepenuh kepada Tuhan, sikap percaya kepada Tuhan dengan segenap hati.

Amsal 3:5

3:5 Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

 

Begitu juga dalam kehidupan sehari-hari kita diperhadapkan dengan banyak persoalan, masalah, sikap kita hanya berdoa menyembah Tuhan, percaya dan berharap kepada Tuhan dengan segenap hati.

 

Orang yang bersandar pada kekuatan sendiri hanya akan menjadi pengacau, dalam nikah, penggembalaan, dalam bermasyarakat hanya menjadi pengacau. Biarlah kita mengandalkan Tuhan dalam segala hal.

 

Akan ada saatnya kekacauan di dunia ini akan semakin hebat, sehingga manusia akan dipaksa untuk bersandar sepenuh kepada Tuhan. Syukur kalau masih dapat kesempatan bersandar sepenuh pada Tuhan, tapi kalau hukuman Tuhan sudah dijatuhkan baru mau bersandar sudah terlambat. Ingat dulu zaman kerusuhan manusia dipaksa untuk bersandar sepenuh pada Tuhan, persekutuan doa mulai terbentuk di mana-mana.  

 

Begitu juga dalam rumah tangga, dalam penggembalaan Tuhan izinkan terjadi kegoncangan untuk mendorong kita untuk bersandar kepada Tuhan. Tapi syukur kalau masih mendapat kesempatan. Jangan tunggu nanti datang hukuman, sudah terjadi kekacauan, hancur-hancuran baru mau bersandar kepada Tuhan, sudah tidak bisa.

 

Ketika Yesus datang, waktu dunia ini sudah berada pada puncak kekacauan itulah di zaman antikrist dan Tuhan menjatuhkan 21 penghukuman, kita yang bersandar pada Tuhan disingkirkan di padang gurun, waktu Yesus datang kita di angkat ke awan-awan permai, masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Istilahnya dunia resesi, kita resepsi dengan Tuhan.

 

 

Tuhan Yesus memberkati.

 

 

 

 

 

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar