Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 12:20-27
12:20 Di antara mereka yang berangkat untuk beribadah pada hari raya itu, terdapat beberapa orang Yunani.
12:21 Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya: "Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus."
12:22 Filipus pergi memberitahukannya kepada Andreas; Andreas dan Filipus menyampaikannya pula kepada Yesus.
12:23 Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan.
12:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.
12:25 Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.
12:26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
12:27 Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini.
Orang-orang Yunani ingin bertemu Yesus dan Yesus menjawab dengan menunjuk pada kematianNya. Untuk bisa bertemu dan menyatu dengan Yesus maka kita bangsa kafir harus mengikut jejak Yesus. Ada 2 macam pengikutan kepada Yesus:
1. Pengikutan yang salah kepada Yesus yaitu mencintai nyawa sehingga kehilangan nyawa.
2. Pengikutan yang benar kepada Yesus yaitu rela kehilangan nyawa.
Kita pelajari poin pertama. Ada 3 macam pengikutan yang salah kepada Yesus:
1. Pengikutan tanpa salib, seperti pengikutan Petrus menolak salib, menghindar dari salib.
2. Pengikutan tanpa penyucian, contohnya Yudas Iskariot, sampai detik terakhir dia menolak penyucian.
3. Pengikutan tanpa penyembahan. Ini yang akan kita pelajari.
Yohanes 6:15
6:15 Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.
Ini pengikutan tanpa penyembahan. Jadi kalau tidak mau merobek daging, tidak mau salib, maka tidak mungkin menerima penyucian sehingga penyembahannya pasti kering. Digambarkan dengan orang banyak yang mengikut Yesus, mau menjadikan Yesus sebagai raja dunia. Artinya mengikut Yesus hanya untuk mencari berkat jasmani, perkara-perkara dunia. Ini sama dengan politik dunia, kalau mengikut orang yang berkuasa, partai yang berkuasa, dapat sesuatu, pasti dapat keuntungan. Ini masuk dalam gereja sekarang, Yesus mau dijadikan raja dunia yang penting dapat sesuatu dari Yesus, dapat perkara-perkara jasmani, begitu sudah tidak dapat, tinggalkan Yesus.
Orang banyak ini mau menjadikan Yesus sebagai raja dunia karena melihat mujizat jasmani, 5 roti untuk 5.000 orang. Kalau Yesus jadi raja, tidak perlu kerja, pasti dapat semuanya. Ini pengikutan yang salah kepada Tuhan. Kalau Yesus menjadi raja dunia maka Dia tidak bisa menjadi Raja segala raja untuk datang kembali menjemput gereja yang sempurna.
Dalam satu peristiwa Yesus dicobai setan di padang gurun. Salah satu pencobaannya setan, dunia ini akan diberikan kepada Yesus, Yesus akan menjadi raja dunia, tetapi syaratnya harus menyembah setan.
Matius 4:8-10
4:8 Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
4:9 dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
4:10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Iblis tunjukan dunia dengan segala kemuliaannya, Yesus akan menguasai dunia, tetapi syaratnya harus menyembah setan. Jadi orang yang mau menjadikan Yesus raja dunia = setan. Artinya bagi kita, kalau kita ikut Yesus hanya mencari berkat-berkat jasmani, mencari keuntungan dan mujizat jasmani, maka kehidupan kita hanya akan menjadi sama dengan setan. Justru kita ikut Yesus supaya rohani kita mengalami penyucian dan pembaharuan. Kelihatan menyembah Yesus tetapi sesungguhnya yang disembah adalah setan, menyembah iblis, sehingga ketika antikristus berkuasa dia lebih duluan masuk aniaya antikristus, tertinggal, tidak masuk penyingkiran gereja.
Hati-hati, jangan sampai pengikutan kita selama ini ternyata salah. Dikira menyembah Yesus, ternyata yang dicari selama ini hanya mujizat jasmani, di hadapan Tuhan itu bukan menyembahNya tetapi hanya menyembah setan, menyembah antikristus.
Sebab itu dalam mengikut Tuhan kita harus sungguh-sungguh menyembah Yesus Raja segala raja.
Zakharia 14:16-17
14:16 Maka semua orang yang tinggal dari segala bangsa yang telah menyerang Yerusalem, akan datang tahun demi tahun untuk sujud menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, dan untuk merayakan hari raya Pondok Daun.
14:17 Tetapi bila mereka dari kaum-kaum di bumi tidak datang ke Yerusalem untuk sujud menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, maka kepada mereka tidak akan turun hujan.
Menyembah Yesus Raja segala raja dikaitkan dengan merayakan hari raya pondok Daun. Ada 2 hal yang diperhatikan dalam pesta pondok daun:
1. Pondoknya dari daun. Tidak selamanya daun itu bisa ditinggali, suatu saat daunya pasti layu dan kering. Pelajarannya kita harus ingat kita ini hanya daun, apa yang bisa kita banggakan dari daun. Kuliah dapat ijazah, lalu cari kerja dapat gaji, dapat kedudukan tetapi hanya daun. Kerja, prestasi bagus, tiba-tiba perusahaan bangkrut, di-phk. Kita ini hanya seperti daun, sebab itu harus selalu merendahkan diri di hadapan Tuhan. Segala pencapaian kita hanya karena kemurahan Tuhan, bukan kita banggakan dan sombongkan. Selalu mengambil sikap merendahkan diri di hadapan Tuhan. Raja Daud yang hebat, raja Salomo yang luar biasa, selalu merendahkan diri di hadapan Tuhan.
2. Pondok daun akan dibongkar. Orang Israel tinggal di pondok daun hanya selama 7 hari perayaan itu saja setelah itu dibongkar. Artinya tidak selamanya kita mendiami tubuh daging ini, tubuh daging ini akan binasa. Sebab itu harus dibongkar, artinya kita harus mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani = kita berpindah dari kemah jasmani kepada kemah sorgawi. Kalau kita pertahankan tubuh jasmani ini, tidak bisa masuk kerajaan sorga. Manusia darah daging tidak bisa mencapai ke sana, kemah jasmani tidak bisa ke sana, harus dibongkar dan beralih pada kemah sorgawi.
II Korintus 5:1-4
5:1 Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.
5:2 Selama kita di dalam kemah ini, kita mengeluh, karena kita rindu mengenakan tempat kediaman sorgawi di atas tempat kediaman kita yang sekarang ini,
5:3 sebab dengan demikian kita berpakaian dan tidak kedapatan telanjang.
5:4 Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh oleh beratnya tekanan, karena kita mau mengenakan pakaian yang baru itu tanpa menanggalkan yang lama, supaya yang fana itu ditelan oleh hidup.
Dalam kemah jasmani kita mengeluh. Datang ke Palu, aduh panas. Pasang kipas angin, aduh masuk angin. Banyak mengeluhnya, sebab itu harus dibongkar, mengalami keubahan hidup.
Jadi doa penyembahan adalah:
1. Sikap merendahkan diri kepada Tuhan, hanya percaya dan mempercayakan hidup sepenuhnya kepada Tuhan karena kita menyadari kita hanya daun, kalau tidak diserahkan kepada Tuhan, habis hidup kita. Percayakan nikah kepada Tuhan, percayakan pelayanan, percayakan study kita, percayakan masa depan kita, semua serahkan kepada Tuhan. Makanya bangun pagi berdoa Tuhan hari ini saya mau beraktivitas, saya mau kuliah, mau kerja, mau cari kerja, mau sekolah, percayakan kepada Tuhan supaya Tuhan menyertai dan menuntun kita, dalam kita beraktivitas dalam penyertaan Tuhan.
2. Proses pembaharuan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Ayo banyak menyembah Tuhan hari-hari terakhir ini.
Pesta pondok daun itu menunjukan penyingkiran gereja. Jadi menyembah Tuhan adalah latihan menyingkir dari antikristus.
Syarat doa penyembahan Tuhan.
Nehemia 8:16,13
8:16 dan bahwa di semua kota mereka dan di Yerusalem harus disampaikan berita dan pengumuman yang berbunyi: "Pergilah ke gunung, ambillah daun pohon zaitun, daun pohon minyak, daun pohon murad, daun pohon korma dan daun dari pohon-pohon yang rimbun guna membuat pondok-pondok sebagaimana tertulis."
8:13 Maka pergilah semua orang itu untuk makan dan minum, untuk membagi-bagi makanan dan berpesta ria, karena mereka mengerti segala firman yang diberitahukan kepada mereka.
Untuk mengambil daun untuk membuat pesta pondok daun mereka harus naik gunung. Jadi artinya doa penyembahan itu bagaikan naik gunung, berat bagi daging. Kalau orang naik gunung suaranya ngos-ngosan, banyak juga orang menyembah seperti itu. Di awal saja haleluya, lama-lama sudah tidak ada suaranya, apalagi kalau doa semalam suntuk. Tetapi coba suruh nonton sepak bola 2x45 menit masih melek matanya, perpanjangan waktu masih melek, adu pinalty juga masih melek. Kalau menyembah 1 jam saja tidak mampu, itu bagaikan naik gunung.
Syarat menyembah Tuhan harus mengerti Firman. Jadi mendengar Firman untuk dimengerti. Setelah mengerti untuk apa? Jadi pengetahuan? Bukan! Setelah mengerti Firman kita imani dan praktekan sehingga Firman itu bekerja menyucikan kehidupan kita. Kesucian ini yang meningkatkan penyembahan kita. Semakin suci, semakin meningkat doa penyembahannya.
Nehemia 8:3-4,9
8:3 Lalu pada hari pertama bulan yang ketujuh itu imam Ezra membawa kitab Taurat itu ke hadapan jemaah, yakni baik laki-laki maupun perempuan dan setiap orang yang dapat mendengar dan mengerti.
8:4 Ia membacakan beberapa bagian dari pada kitab itu di halaman di depan pintu gerbang Air dari pagi sampai tengah hari di hadapan laki-laki dan perempuan dan semua orang yang dapat mengerti. Dengan penuh perhatian seluruh umat mendengarkan pembacaan kitab Taurat itu.
8:9 Bagian-bagian dari pada kitab itu, yakni Taurat Allah, dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti.
Untuk bisa mengerti Firman, hamba Tuhan harus menyampaikan Firman dengan jelas, disampaikan dengan jelas, menerangkan Firman dengan jelas supaya jemaat bisa mengerti. Dari sidang jemaat supaya bisa mengerti Firman, harus mendengar Firman dengan perhatian sungguh-sungguh. Untuk pembaca juga harus mengerti, kalau gembala sudah menekankan tentang ini, waktu dibaca harus ditekankan apa yang dikhotbahkan supaya jemaat bisa mengerti. Kalau dibaca saja sudah dengan jelas 40% sudah bisa mengerti. Diterangkan lagi, tambah lebih mengerti. Kalau dibaca saja tidak jelas, baru mau diterangkan, jemaat tambah bingung, tidak bisa mengerti.
Semakin kita disucikan, semakin meningkat doa penyembahan kita. Jadi penyembahan didorong oleh Firman pengajaran yang benar, yang menyucikan kehidupan kita.
Mazmur 24:3-4
24:3 "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
24:4 "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
Siapa yang bisa naik ke gunung Tuhan? Orang yang suci. Apa yang disucikan?
1. Firman
pengajaran menyucikan mulai dari hati disucikan dari segala keinginan jahat,
keinginan najis, kepahitan hati, sehingga kita bisa beribadah melayani Tuhan
dengan hati yang murni, hati yang menyenangkan Tuhan. Saya khotbah dengan hati
yang murni, menyenangkan Tuhan, bukan mencari keuntungan jasmani. Sidang jemaat
mendengar
Firman dengan hati yang murni menyenangkan Tuhan bukan mencari sesuatu, sehingga
terjadi penyucian. Kadangkala karena ada sesuatu dia lihat, di situ dia datang.
Karena mau mencari sesuatu, cari pujian, cari hormat, ibadahnya sudah tidak
murni! Hamba Tuhan karena ada kejengkelan pada seseorang, dia cari Firman dan
sengaja tembak-tembak. Itu tidak murni!
2. Tangan disucikan. Tangan bicara perbuatan dan pelayanan. Perbuatan kita disucikan, pelayanan kita juga disucikan. Semakin meningkat penyembahannya, seharusnya pelayanannya juga semakin naik, bukan merosot.
3. Mulut disucikan, sampai tidak ada dusta! Kalau sudah tidak berdusta, kita mencapai kualitas mempelai.
Wahyu 14:5
14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
Banyak menyembah sampai mulut ini tidak lagi berdusta, kita memiliki kualitas mempelai, gereja yang punya mutu rohani. Kaum muda yang jauh dari orang tua, jangan berdusta pada orang tua. Papa minta uang semester, padahal dipakai untuk yang lain. Suami dan isteri jangan ada dusta. Gembala kepada jemaat, jangan mendustai jemaat. Jemaat dengan jemaat juga jangan mendustai.
Kalau kita menyembah Yesus Raja segala raja maka ada hasilnya yang bisa kita nikmati sekarang, masa depan sampai hidup yang kekal.
1. Zakharia 14:17
14:17 Tetapi bila mereka dari kaum-kaum di bumi tidak datang ke Yerusalem untuk sujud menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, maka kepada mereka tidak akan turun hujan.
Hasilnya Yesus Raja segala raja menurunkan hujan bagi kita, untuk memelihara kita baik secara jasmani terlebih secara rohani. Sehingga tanaman bertumbuh dan ada buah-buah yang bisa dinikmati. Tuhan curahkan hujan kemurahan, sekolahnya, kuliahnya karena kemurahan. Sebenarnya tidak ada biaya tetapi Tuhan curahkan hujan kemurahan Tuhan sehingga bisa lanjut sampai selesai. Juga pemeliharaan secara rohani, hujan Firman pengajaran Tuhan curahkan dengan melimpah, rohani kita bisa bertumbuh, bisa berbuah-buah yang menyenangkan hati Tuhan. Menghadapi kesulitan-kesulitan, menyembah Tuhan, biar Tuhan curahkan hujan kemurahan.
2. Yesaya 43:15-17
43:15 Akulah TUHAN, Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan Israel."
43:16 Beginilah firman TUHAN, yang telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat,
43:17 yang telah menyuruh kereta dan kuda keluar untuk berperang, juga tentara dan orang gagah — mereka terbaring, tidak dapat bangkit, sudah mati, sudah padam sebagai sumbu —,
Ini peristiwa keluarnya bangsa Israel melewati laut Teberau. Hasil kedua Yesus Raja segala raja dengan kuasa penciptaannya membuka jalan keluar dari segala masalah, sampai yang mustahil sekalipun. Cuma satu kata untuk bangsa Israel saat itu yaitu mati! Ke depan laut, kiri kanan tidak ada jalan, di belakang Firaun dengan 300 ratus kereta mengejar, tetapi Yesus Raja segala raja membuka jalan sampai yang mustahil sekalipun. Juga Yesus membuka jalan ke masa depan yang indah. Jalan dari Tuhan itu jalan tanpa Firaun, jalan tanpa setan, kita melangkah bersama Yesus, setan tidak bisa menjangkau kehidupan kita sekalian.
3. Lukas 23:40-43
23:40 Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
23:41 Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
23:42 Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
23:43 Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Yesus Raja segala raja membuka pintu Firdaus. Dalam Tabernakel ditunjukan dengan pintu tirai, menunjuk perobekan daging. Jadi dengan doa penyembahan kita mengalami perobekan daging, kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani untuk masuk Yerusalem Baru, segala sesuatu sudah menjadi baru.
Wahyu 21:5
21:5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
Mau masuk Yerusalem Baru, segala sesuatu harus dibaharui, sikap kita dibaharui, tahbisan kita dibaharui, semua dibaharui. Permulaan keubahan hidup adalah bisa mengaku dosa. Penjahat di sebelah Yesus mengaku dosa ‘Orang ini tidak bersalah, kita selayaknya di hukum’. Dia mau mengaku dosa. Kita mengikut Tuhan sudah harus ada keubahan hidup, kita periksa diri, minimal waktu kita salah bisa mengaku dosa. Mengaku kepada Tuhan, mengaku kepada sesama itu permulaan keubahan hidup. Kalau bisa mengaku dosa maka perkataan kita mulai terkontrol, terjaga oleh Firman sampai tidak salah dalam perkataan. Begitu kita sudah tidak salah dalam perkataan kita menjadi orang yang sempurna.
Sekarang masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam perkataan. Sebab itu kita mau mengaku kepada Tuhan, saya ini hanya daun, tidak bisa berbuat apa-apa, hanya daun yang sebentar lagi layu dan kering. Serahkan hidup sepenuh kepada Tuhan. Kita butuh hujan kemurahan Tuhan untuk memelihara secara jasmani dan memelihara secara rohani. Rohani terjaga, tetap terjaga kesuciannya, kita dibaharui, kita disempurnakan waktu Yesus datang. Kita layak menyambut kedatangan Yesus di awan-awan yang permai. Terdengar suara himpunan besar orang banyak yang berseru haleluya, menyambut Yesus Raja segala raja.
Mungkin dengan ada gangguan dari alat-alat kita, ada jemaat terganggu dalam mendengar Firman, tetapi dijaga kata-kata, mulut ini jangan bersungut, tetap menyembah Tuhan, tetap berseru berserah kepada Tuhan. Kita sangat membutuhkan hujan kemurahan Tuhan. Lewat doa penyembahan Tuhan kirim hujan kemurahan dicurahkan kepada kita sekalian.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar