20240923

Ibadah Doa Pagi, Selasa, 24 September 2024 Pdt. Handri Legontu

 

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus

 

Kisah Rasul 21:1-14 Paulus di Tirus dan di Siprus

21:1 Sesudah perpisahan yang berat itu bertolaklah kami dan langsung berlayar menuju Kos. Keesokan harinya sampailah kami di Rodos dan dari situ kami ke Patara.

21:2 Di Patara kami mendapat kapal, yang hendak menyeberang ke Fenisia. Kami naik kapal itu, lalu bertolak.

21:3 Kemudian tampak Siprus di sebelah kiri, tetapi kami melewatinya dan menuju ke Siria. Akhirnya tibalah kami di Tirus, sebab muatan kapal harus dibongkar di kota itu.

21:4 Di situ kami mengunjungi murid-murid dan tinggal di situ tujuh hari lamanya. Oleh bisikan Roh murid-murid itu menasihati Paulus, supaya ia jangan pergi ke Yerusalem.

21:5 Tetapi setelah lewat waktunya, kami berangkat meneruskan perjalanan kami. Murid-murid semua dengan isteri dan anak-anak mereka mengantar kami sampai ke luar kota; dan di tepi pantai kami berlutut dan berdoa.

21:6 Sesudah minta diri kami naik ke kapal, dan mereka pulang ke rumah.

21:7 Dari Tirus kami tiba di Ptolemais dan di situ berakhirlah pelayaran kami. Kami memberi salam kepada saudara-saudara dan tinggal satu hari di antara mereka.

21:8 Pada keesokan harinya kami berangkat dari situ dan tiba di Kaisarea. Kami masuk ke rumah Filipus, pemberita Injil itu, yaitu satu dari ketujuh orang yang dipilih di Yerusalem, dan kami tinggal di rumahnya.

21:9 Filipus mempunyai empat anak dara yang beroleh karunia untuk bernubuat.

21:10 Setelah beberapa hari kami tinggal di situ, datanglah dari Yudea seorang nabi bernama Agabus.

21:11 Ia datang pada kami, lalu mengambil ikat pinggang Paulus. Sambil mengikat kaki dan tangannya sendiri ia berkata: "Demikianlah kata Roh Kudus: Beginilah orang yang empunya ikat pinggang ini akan diikat oleh orang-orang Yahudi di Yerusalem dan diserahkan ke dalam tangan bangsa-bangsa lain."

21:12 Mendengar itu kami bersama-sama dengan murid-murid di tempat itu meminta, supaya Paulus jangan pergi ke Yerusalem.

21:13 Tetapi Paulus menjawab: "Mengapa kamu menangis dan dengan jalan demikian mau menghancurkan hatiku? Sebab aku ini rela bukan saja untuk diikat, tetapi juga untuk mati di Yerusalem oleh karena nama Tuhan Yesus."

21:14 Karena ia tidak mau menerima nasihat kami, kami menyerah dan berkata: "Jadilah kehendak Tuhan!"

 

Pasal ini dalam tabernakel kena pada Mezbah Dupa Emas bicara tentang penyembahan. Memang ayat-ayat ini menekankan tentang doa penyembahan. Tadi dikatakan di tepi pantai Paulus dan para murid berlutut dan berdoa.

Tepi pantai ini menentukan kita menyeberang atau kena aniaya antikrist, sebab dalam Wahyu 12:17-18 naga merah padam itu berdiri di pantai laut.

Wahyu 12:17-18

12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.

12:18 Dan ia tinggal berdiri di pantai laut.

 

Naga merah padam menunjukkan kemarahan setan yang diwujudkan dengan aniaya antikris.

Menyeberang itu menunjukkan suatu kegerakan Roh Kudus hujan akhir, pelayanan pembangunan tubuh Kristus untuk mencapai pelabuhan damai sejahtera, yaitu Yerusalem Baru.

 

Ini adalah perjalanan Paulus menyeberang dari Tirus dan berakhir di Ptolemais (ayat 7). Istilah berakhir artinya telah berhasil melewati tantangan, rintangan di dalam pelayanan. Memang melayani itu bagaikan menyeberang laut mencapai pelabuhan damai sejahtera kita diperhadapkan dengan angin, gelombang, banyak tantangan kita hadapi, dibutuhkan pengorbanan-pengorbanan.

 

Jadi, jangan menyerah kalah dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus, sebab Tuhan ada beserta kita, jangan lihat angin gelombangnya yang besar.

 

Sikap kita adalah banyak merendahkan diri di bawah kaki Tuhan, berlutut berdoa menyembah Tuhan, ditambah doa puasa dan doa semalaman. Untuk apa kita menyembah Tuhan?

1.      Untuk menerima perbekalan dari Tuhan, yaitu:

Ø  Firman nubuatan

Firman nubuatan tidak bisa dipisah dengan Firman pengajaran = Firman pengajaran yang benar yang mengungkap semua dosa sampai yang tersembunyi dalam hati dan pikiran juga mengungkap nikah yang benar dan nikah yang salah. Di sini nikah yang benar ditunjukkan oleh nikahnya Filipus. Kalau nikah kita benar maka Tuhan akan karuniai buah-buah nikah yang rohani. Anak-anaknya Filipus semua rohani.

Kisah Rasul 21:9

21:9 Filipus mempunyai empat anak dara yang beroleh karunia untuk bernubuat.

 

Kita periksa kalau anak-anak kita tidak rohani, periksa nikah kita bagaimana, permulaan nikah, perjalanan nikah, ada sesuatu yang tidak benar yang harus dibenahi, diperbaiki, jangan langsung salahkan anak.

 

Firman pengajaran menyucikan terutama hati kita, hati menjadi suci dan damai. Dibuktikan di ayat 7 ketika Paulus sampai di Ptolemais dia memberi salam kepada saudara-saudara yang ada di sana. Memberi salam = tanda damai, hati yang suci.

 

Ø  Ikat pinggang (ayat 10-11a). Ikat pinggangnya Paulus diambil oleh nabi Agabus, kemudian ia mempraktekkan bagaimana ia ditangkap, diikat. Ikat pinggang ini menunjukkan kebenaran dan kesetiaan dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir. Sekalipun harus berkorban apapun seperti Paulus berkorban nyawa.

Yesaya 11:5

11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.

 

Dengan kita banyak menyembah Tuhan beri Firman supaya hati suci, damai bisa melayani, kemudian kita mendapat ikat pinggang, benar dan setia sampai garis akhir sekalipun harus berkorban apapun, maka Tuhan akan pakai kita dalam kegerakan kuda putih, kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan pembangunan tubuh Kristus.

 

Yang menunggangi kuda putih bernama “Yang Setia dan Yang Benar”.

Wahyu 19:11

19:11 Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.

 

Kuda itu simbol kekuatan dan kecepatan. Kalau benar dan setia pasti kuat melayani Tuhan, tidak akan loyo, tidak akan mundur dalam melayani Tuhan. Dan cepat/gesit artinya tidak berlambat-lambat di dalam pelayanan.

 

Seringkali kita mengulur-ulur waktu, ada waktu bisa digunakan dengan cepat tapi ditunda-tunda, banyak alasan, tapi kalau diperhadapkan dengan perkara yang jasmani berupaya cepat. Contoh mau ke sekolah takut sama guru, harus cepat datang biar hujan berupaya cepat datang tapi kalau ke gereja mau melayani baru gerimis sudah tunda-tunda untuk datang. Guru di sekolah memang harus dihargai dihormati tapi bagaimana dengan Allah di Sorga yang empunya kehidupan kita, Dia Raja segala raja, kita harus ada rasa takut dan hormat.

 

Berlambat-lambat itu tanda belum bertobat, belum mengalami kelepasan, nanti satu saat terikat dan kembali menoleh ke belakang seperti isteri Lot menoleh ke Sodom dan Gomora.

 

Jadi, banyak menyembah Tuhan agar Tuhan kasih bekal dalam pelayanan, supaya kita bisa dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus.

 

2.      Untuk menghadapi percikan darah (ayat 11b-14), ini bicara sengsara yang akan dialami oleh Paulus. Percikan darah = sengsara daging bersama Yesus, juga menghadapi segala tantangan. Banyak tantangan kita hadapi dari luar dan dalam. Tantangan dari luar adalah angin ribut, gelombang masalah, fitnahan, kesusahan, penderitaan. Semuanya adalah serangan dari setan.

 

Tantangan dari dalam adalah manusia daging yang tidak mau berkorban malah mengorbankan Tuhan dan sesama. Waktu Agabus menyampaikan nubuatan tentang apa yang akan dialami oleh Paulus, murid-murid coba mencegah Paulus supaya jangan ke Yerusalem. Paulus Tuhan izinkan harus berkorban nyawa, rencana Tuhan Paulus harus mati jadi kesaksian yang hidup, sebagai pahlawan iman, tapi berupaya dihalangi.

 

Tuhan izinkan kita menghadapi sengsara daging bersama Yesus atau percikan darah supaya kita menerima Roh kemuliaan. Semakin besar sengsaranya semakin besar urapannya, semakin meluap-luap Roh Kudus di dalam kehidupan kita.

1 Petrus 4:12-14

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Kegunaan Roh Kudus:

Roh Kudus mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani. Roh Kudus mengubahkan hati kita menjadi kuat dan teguh hati, artinya:

Ø  Bahagia di tengah penderitaan.

Ø  Taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan apapun resikonya sampai daging ini tidak bersuara lagi. (Kisah Rasul 21:14 “Jadilah kehendak Tuhan!”)

 

Kita menerima bekal dari Tuhan, kita bisa tahan sengsara bersama dengan Yesus, kita menjadi pribadi yang kuat dan teguh hati maka hasilnya:

 

Hidup mati kita urusannya Tuhan, terserah Tuhan sampai kapan, doa saya supaya kita sampai Yesus datang kembali, menyambut Yesus di awan-awan permai. Itu kedaulatan Tuhan, kita tidak bisa mendaulati Tuhan, memaksa Tuhan. Dan yakin Tuhan akan berikan yang terbaik di mataNya untuk hidup kita. Kalau kita hidup sampai Tuhan Yesus datang, didapati benar setia melayani Tuhan, jadi mempelai wanita Tuhan, diubahkan sekejab mata menyambut kedatangan Yesus. Kalau diizinkan meninggal dunia waktu Yesus datang dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan, masuk dalam kemuliaan kekal bersama dengan Yesus.

 

Jadi, hidup dan mati bukan itu yang penting. Yang penting selama hidup kita banyak menyembah Tuhan, kita punya perbekalan dalam melayani Tuhan dan kita tahan sengsara dalam pelayanan, melayani Tuhan sampai garis akhir, itu yang utama.

 

 

Tuhan Yesus memberkati.

 

 

 

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

www.gptkp.blogspot.com

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar