20240914

Kebaktian Umum, Minggu 15 September 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu

 


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 14:3

14:3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.

 

Pengikutan gereja Tuhan kepada Tuhan Yesus ditandai 7 hal:

1.      Bagaikan desau air bah (ayat 2a). Menunjuk pengikutan yang cepat, kuat dan tidak bisa dihalangi oleh apapun.

2.      Bagaikan deruh guruh yang dahsyat (ayat 2b). Ini pengikutan yang ditandai hujan Firman pengajaran untuk menumbuhkan rohani kita.

3.      Bagaikan bunyi kecapi (ayat 2c). Ini menunjuk suasana damai sejahtera dan ada penyatuan Tubuh Kristus. Ada perbedaan di antara kita tetapi terjadi penyatuan, mulai satu pengajaran.

4.      Ada nyanyian baru (ayat 3).

5.      Murni sama seperti perawan (ayat 4a).

6.      Menjadi korban sulung bagi Allah (ayat 4b).

7.      Tidak berdusta =  tidak bercela (ayat 5).

 

Kita pelajari poin keempat, ada nyanyian baru. Mengikut Tuhan ditandai dengan nyanyian baru. Nyanyian itu ada nada naik dan turun. Turun itu pengalaman kematian bersama Yesus, naik pengalaman kebangkitan bersama Yesus, menghasilkan pembaharuan hidup. Keubahan hidup dikaitkan dengan ditebus dari bumi = orang yang mengalami keubahan hidup dia mengalami kelepasan dari dunia. Bukti kita lepas dari dunia dengan segala pengaruhnya:

Roma 12:1-2

12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

 

Jadi bukti lepas dari dunia adalah setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Bukan sembarang ibadah tetapi ibadah pelayanan dalam sistem kemurahan. Praktek ibadah pelayanan dalam sistem kemurahan:

1.      Tidak tawar hati

II Korintus 4:1

4:1 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.

 

Kita beribadah karena kemurahan Tuhan, kita menerima pelayanan karena kemurahan Tuhan. Praktek beribadah dalam kemurahan Tuhan yang pertama adalah tidak tawar hati. Banyak tantangan kita hadapi tidak tawar hati, artinya:

a)      Beribadah melayani Tuhan dalam kebahagiaan sorga sehingga tidak dipaksa, tidak terpaksa, tidak dengan muram dan sedih hati. Kita periksa bagaimana selama ini kita beribadah? Ada kebahagiaan sorga atau bersungut-sungut dan berbantah-bantahan.

Filipi 2:14

2:14 Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,

 

Jangan bersungut, jangan berbantah. Ingat selalu kita ini bangsa kafir. Bangsa Moab dan Amon tidak boleh jadi jemaat Tuhan, itu sebenarnya menubuatkan kita bangsa kafir, tidak boleh beribadah melayani Tuhan. Tetapi kita mendapat kemurahan oleh Korban Kristus di kayu salib. Yesus sudah mati dengan 4 luka untuk ibadah bangsa Israel. Tetapi dalam keadaan mati Yesus masih mau menerima luka kelima di lambung untuk ibadah kita bangsa kafir. Jadi kalau kita datang beribadah, kita harus selalu ingat saya hanya mendapat kemurahan sehingga kita beribadah dengan suasana bahagia, bukan muka murung. Setiap kali datang beribadah kita bahagia, ada kebahagiaan sorga, bukan mengomel.

 

Sebagai contoh betapa bahagianya ibu Musa bisa menyusui Musa. Sudah keluar peraturan, semua anak laki-laki Ibrani harus dibunuh. Lahirlah Musa, 3 bulan disembunyikan. Tetapi namanya bayi suara tangisannya semakin besar, tidak bisa lagi disembunyikan. Ibu Musa membuat keranjang dari papirus yang didempul supaya tidak masuk air. Dihanyutkan di sungai Nil, harap-harap cemas apakah anak ini hidup atau mati. Kemudian sampai di tangan puteri Firaun, seharusnya mati tetapi diizinkan hidup oleh puteri Firaun. Malah ibu Musa dipanggil, digaji untuk menyusui bayi Musa. Biarpun dia tidak dibayar, tidak digaji dia pasti bersuka cita bisa kembali menyusui anaknya, anaknya tidak jadi mati.

 

Begitu juga kita beribadah melayani Tuhan, betapa bahagianya kita bisa beribadah melayani Tuhan. Ini beribadah melayani dalam sistem kemurahan, artinya beribadah melayani dalam kebahagiaan sorga. Fisik memang capek tetapi tetap bahagia, tidak tawar hati.

 

b)      Tidak kecewa, tidak putus asa, tidak tersandung pada panggilan dan pilihan Tuhan.

II Petrus 1:10-11

1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.

2:11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.

 

Ibadah itu adalah hak penuh untuk masuk kerajaan sorga. Banyak tantangan kita hadapi yang membuat batin kita teriksa, lahir juga tersiksa, tetapi jangan kecewa, jangan putus asa, jangan tersandung pada panggilan dan pilihan. Berusaha sungguh-sungguh supaya panggilan dan pilihan itu makin teguh. Dipanggil sebagai paduan suara, berusaha sungguh-sungguh supaya panggilan dan pilihannya makin teguh. Sebagai pemain musik, berusaha sungguh-sungguh supaya panggilan dan pilihannya makin teguh. Saya sebagai hamba Tuhan sepenuh berusaha sungguh-sungguh supaya panggilan dan pilihan itu makin teguh. Tidak ada istilah habis panggilan. Tuhan tidak pernah menyesali panggilan dan pilihanNya. Yudas yang Tuhan panggil dan pilih malah berkhianat, tetapi Tuhan tidak menyesali panggilan dan pilihanNya.

 

Banyak kali orang kecewa, tersandung pada panggilan pilihan, tidak mau beribadah melayani Tuhan hanya gara-gara gosip! Sampai ada yang digosipkan, karena dia sudah tersandung apa yang digosipkan itu sungguh-sungguh dia buat, ini yang sayang. Syukur masih bisa kembali beribadah melayani Tuhan.

 

Orang bicara tidak dipajak, terserah orang ngomong apa, bukan dia yang menentukan keselamatan kita. Yang menentukan keselamatan adalah kita, kerjakan keselamatan masing-masing, bukan berdasarkan omongan orang. Jangan tanggapi kalau tidak benar, kalau benar segera benahi diri, tetap setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Tetap berusaha sungguh-sungguh supaya panggilan dan pilihan kita makin teguh.

II Petrus 1:10

1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.

 

Hasilnya mendapat hak penuh untuk masuk kerajaan sorga. Semakin kita setia, semakin berkobar-kobar, semakin bersungguh-sungguh pada panggilan pilihan, semakin dekat dalam kerajaan sorga. Tetapi begitu kita mulai mundur, mulai kendor maka hak kita untuk masuk kerajaan sorga semakin berkurang. Begitu tidak melayani lagi, tidak ada hak untuk masuk kerajaan sorga. Tidak bisa kita katakan ‘Tuhan dulu saya masih muda melayani’ tidak bisa! Sampai Tuhan datang, sampai selamanya sebab pelayanan itu selama-lamanya, jabatan imam itu untuk selama-lamanya. Dalam kitab Yeremia dikatakan kalau kita bisa mengubah siang menjadi malam, maka perjanjian Tuhan kepada imam suku Lewi boleh diingkari. Perjanjian Tuhan kepada suku Lewi jabatan itu untuk selama-lamanya. Kalau kita bisa merubah siang menjadi malam yah sudah tidak usah beribadah, tidak usah melayani. Tetapi itukan tidak bisa, tetap siang datang pada waktunya, malam datang pada waktunya, berarti kita melayani sampai garis akhir. Dalam kerajaan sorga kita melayani Tuhan sampai selama-lamanya.

 

Begitu tersandung, tawar hati, tidak mau beribadah maka orang itu sudah berada di luar kemurahan Tuhan. Apa yang ada di luar kemurahan Tuhan? Kekerasan Tuhan!

Roma 11:22

11:22 Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamu pun akan dipotong juga.

 

Bangsa Israel dipotong Tuhan sehingga kita bangsa kafir dicangkokkan pada pokok Zaitun sejati. Kalau umat Tuhan saya dipotong, apalagi cuma kita bangsa kafir yang hanya dicangkok bisa dengan mudah Tuhan potong. Kita sudah dapat tiket masuk dalam kerajaan sorga, jaga, dipertahankan. Jangan sampai tiketnya terhilang. Kadangkala ibadah pelayanan sudah kita jadikan kecil, akhirnya tidak bisa masuk dalam kerajaan sorga. Kita katakan Tuhan bukakan kami pintu, kami sudah bernubuat demi namaMu, mengadakan banyak mujizat demi namaMu, mengusir setan demi namaMu, tetapi tersandung, kecewa, putus asa. Tuhan bilang Aku tidak pernah kenal kamu, enyahlah kamu sekalian pembuat kejahatan!

 

2.      Ada persembahan kepada Tuhan. Jadi beribadah melayani itu memberi, bukan mencari atau meminta. Saya beribadah supaya saya diberkati, itu salah, keliru. Banyak kali di gereja diajarkan, kalau kita beribadah dengan setia akan diberkati. Hanya berkat-berkat tetapi tidak diajar untuk berkorban. Ibadah itu memberi, ada persembahan kepada Tuhan dimulai dari persembahan tubuh. Tetapi ada syaratnya,

a)      Beribadah melayani dengan memberikan tubuh yang hidup.

Yohanes 6:63

6:63 Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.

 

Roma 8:2,13

8:2 Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.

8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

 

Tubuh yang hidup adalah tubuh yang dikuasai Roh Kudus. Tanda tubuh yang dikuasai Roh Kudus aktif dalam pekerjaan Tuhan dan menyala-nyala dalam ibadah pelayanan.

Roma 12:11

12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

 

Yang lanjut usia menyala-nyala, yang masih muda bagaimana. Kalau yang tua menyala-nyala, yang muda harus lebih menyala-nyala. Yang tua dengan tenaga yang tinggal sedikit, jalan tinggal dituntun, tetapi menyala-nyala.

 

Kalau saya putar kembali bagaimana papa khotbah padahal masih pakai infus, itu membuat semangat. Orang yang sudah diinfus saja bisa melayani, yang masih sehat tidak ada jarum sama sekali di badannya malah telapak kakinya yang tertusuk jarum tidak bisa melangkah ke gereja. Ayo semangat beribadah melayani Tuhan!

 

Ini hasil bersekutu dengan Allah Roh Kudus lewat ibadah raya. Kita mendapat karunia-karunia dari Roh Kudus, mendapat urapan dari Roh Kudus, membuat kita menyala-nyala, pelitanya tetap menyala, ada minyak persediaan.

 

b)      Tubuh yang kudus, tubuh yang dikuasai Firman.

Yohanes 15:3

15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

 

Firman yang dikatakan Yesus itu Firman yang dibukakan rahasianya, ayat menerangkan ayat di dalam Alkitab. Ini hasil ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci (meja roti sajian) kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman pengajaran yang benar dan kurbanNya. Kita mengalami penyucian secara double, penyucian lahir dan batin lewat Firman dan perjamuan suci. Ini tubuh yang kudus yang kita persembahkan kepada Tuhan, jangan yang cemar, biar dibersihkan oleh Tuhan tubuh kita.

 

Dulu syarat mempersembahkan korban kepada Tuhan, jangan coba membawa binatang yang cemar, harus kudus, jangan yang cacat. Tetapi bangsa Israel membawa yang tidak baik kepada Tuhan.

Maleakhi 1:7-8,14

1:7 Kamu membawa roti cemar ke atas mezbah-Ku, tetapi berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami mencemarkannya?" Dengan cara menyangka: "Meja TUHAN boleh dihinakan!"

1:8 Apabila kamu membawa seekor binatang buta untuk dipersembahkan, tidakkah itu jahat? Apabila kamu membawa binatang yang timpang dan sakit, tidakkah itu jahat? Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu, apalagi menyambut engkau dengan baik? firman TUHAN semesta alam.

1:14 Terkutuklah penipu, yang mempunyai seekor binatang jantan di antara kawanan ternaknya, yang dinazarkannya, tetapi ia mempersembahkan binatang yang cacat kepada Tuhan. Sebab Aku ini Raja yang besar, firman TUHAN semesta alam, dan nama-Ku ditakuti di antara bangsa-bangsa.

 

Tuhan itu Raja yang besar, koq kita membawa tubuh yang cemar kepada Tuhan. Itu sama dengan membawa hewan yang cacat. Melayani main musik, khotbah, paduan suara dan lain-lain tetapi cemar, berbuat dosa jahat dan najis, Tuhan tidak terima! Ingat selalu Tuhan itu Raja yang besar. Coba berikan pemberian yang tidak bagus kepada pemberintah dunia, kalau bukan ditolak persembahan kita dan kita malah dihukum. Kita melayani dalam keadaan pribadi yang cemar, nikah yang cemar, pelayanan yang cemar, semua yang cemar, Tuhan tidak mau!

 

Biarlah tubuh kita disucikan dengan Firman Tuhan di dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, penyucian secara double, lahir dan batin.

 

c)      Tubuh yang berkenan, tubuh yang dikuasai kasih Allah.

Matius 17:5

17:5 Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia."

 

Ini tubuh yang dikuasai kasih Allah, hasil ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Sehingga kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari segala-galanya, bisa mengasihi sesama sampai mengasihi orang yang memusuhi kita. Kita beribadah dengan kasih, bukan dengki, iri, pahit hati. Ibadah seperti itu tidak diterima! Kalau iri, dengki, pahit hati, itu ibadahnya Kain. Persembahan Kain ditolak, persembahan Habel diterima. Jangan ada seperti Kain, biar dibuang semua.

 

Kalau disimpulkan praktek ibadah pelayanan dalam sistem kemurahan adalah ibadah pelayanan dalam sistem penggembalaan, ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok yang dibina oleh ajaran yang sehat dan ajaran yang benar. Maka persembahan kita diterima. Tidak semua persembahan dan ibadah pelayanan diterima. Seperti Kain dan Habel, persembahan Kain tidak diterima, persembahan Habel diterima. Mengapa persembahan Habel diterima? Karena yang dipersembahkan Habel itu hewan ternak yang digembalakan. Sementara persembahan Kain tidak ada kaitan dengan pengggembalaan, dia persembahkan hasil pertaniannya. Jadi ibadah sistem penggembalaan, tekun dalam penggembalaan, itu yang berkenan kepada Tuhan, diterima oleh Tuhan. Itu yang membuat rohani kita hidup, membuat kita disucikan dan dikuasai oleh kasih Allah.

Kejadian 4:3-4

4:3 Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan;

4:4 Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,

 

Periksa hidup dan pelayanan kita, sistem kemurahan atau bukan. Kalau sistem kemurahan maka kita berada dalam penggembalaan, tekuni 3 macam ibadah pokok. Kita menjadi hidup, suci, dikuasai oleh kasih Tuhan. Berarti kita melekat pada Allah Tritunggal yaitu Roh Kudus, Yesus Anak Allah dan Allah Bapa, sehingga kita tidak bisa dijamah oleh setan tritunggal.

 

Untuk tekun dalam penggembalaan memang sakit bagi daging tetapi harus kita perjuangkan. Seperti Musa menggiring domba-domba ke padang gurun.

Keluaran 3:1-2

3:1 Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.

3:2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.

 

Penggembalaan itu bagaikan melewati padang gurun untuk mencapai gunung Allah. Gunung Allah itulah Yerusalem Baru.

Wahyu 21:9-11

21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."

21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

21:11 Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.

 

Ibadah itu selalu suasananya padang gurun. Tempat penyingkiran gereja juga nanti di padang gurun. Kalau sekarang gereja diajar yang enak bagi daging, tidak akan masuk penyingkiran gereja, tidak akan pernah mencapai gunung Yerusalem Baru.

 

Keluaran 3:18

3:18 Dan bilamana mereka mendengarkan perkataanmu, maka engkau harus beserta para tua-tua Israel pergi kepada raja Mesir, dan kamu harus berkata kepadanya: TUHAN, Allah orang Ibrani, telah menemui kami; oleh sebab itu, izinkanlah kiranya kami pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allah kami.

 

3 hari perjalanan jauhnya. 3 hari menunjuk pengalaman mati dan bangkitnya Yesus. Itulah ibadah pelayanan, pengalaman salib. Lalu jauh dari pengaruh Mesir, itulah ibadah pelayanan yang benar jauh dari pengaruh dunia, itulah pengalaman salib.

 

Tuhan itu tidak pernah menipu, kalau kita beribadah melayani Tuhan dalam sistem kemurahan maka ada hasilnya:

a)      Roma 12:1-2

12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

 

Hasil pertama mengalami pembaharuan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani. Kalau kita menekui ibadah penggembalana kita bisa berubah, sampai kita sendiri heran, koq bisa yah, itulah sistem kemurahan Tuhan. Tuhan yang bekerja, lewat Firman penggembalaan kita bisa  berubah. Keubahan hidup itu bagaikan domba yang disembelih, dipotong-potong, dibakar, berbau harum bagi Tuhan. Memang untuk diproses mengalami pembaharuan, sakit bagi daging, tetapi nanti berbau harum bagi Tuhan, sehingga Tuhan berkenan. Dalam rumah tangga tadinya suami menebarkan bau busuk, isteri hanya membawa bau busuk, tetapi lewat tergembala, Firman mengubahkan, kita bisa menebarkan bau harum. Suami sampai heran lihat isterinya, isteri heran lihat suami, orang tua heran lihat anaknya, anak heran lihat orang tuanya koq bisa berubah? Semua karena pekerjaan Firman.

 

Semoga kita bukan hanya mendengar dari kesaksian orang, tetapi menjadi pengalaman hidup kita, betul-betul kita mengalami pembaharuan hidup. Pembaharuan dimulai dari budi = hati. Hati ini yang lebih dulu mau dibaharui dikaitkan dengan ibadah.

Yosua 24:14

24:14 Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN.

 

Hati yang dibaharui adalah hati yang tulus ikhlas dan setia sampai garis akhir kehidupan kita. Itu adalah hati merpati, hatinya Mempelai Wanita Tuhan.

Matius 10:16

10:16 "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.

 

Ini hati Mempelai Wanita Tuhan.

Kidung Agung 2:14

2:14 Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!"

 

Salomo selalu memuji Sulamit dengan mengatakan merpatiku idam-idamanku. Itulah mempelai wanita Tuhan, hatinya tulus, ikhlas dan setia dalam ibadah kepada Tuhan. Bukan beribadah untuk mencari sesuatu. Sesudah dapat sesuatu, sudah tidak mau beribadah. Begitu ada lagi masalah, baru mau beribadah. Baru dapat yang dia inginkan, tidak beribadah lagi. Bukan seperti itu! Kita harus tulus, ikhlas dan setia. Seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego berkata sekalipun ditolong atau tidak ditolong kami tetap menyembah Tuhan, tidak mau menyembah patung! Itu tulus, ikhlas dan setia.

 

b)      Setelah ada keubahan, kita diutus Tuhan.

Lukas 10:3

10:3 Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.

 

Diutus Tuhan = dipakai Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Kalau dipakai Tuhan, kita tidak dibikin susah. Dipakai itu untuk dimuliakan oleh Tuhan. Bintang yang bercahaya dimuliakan oleh Tuhan, dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

 

Bagaimana suasana pengutusan? Seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Artinya segala kekuatan kita terbatas, tidak bisa kita andalkan, tetapi hanya mengandalkan Yesus Gembala Agung.

 

Seekor anak domba menghadapi 1 serigala saja tidak mampu, apalagi ini diutus ke tengah-tengah serigala. Kebutuhan utama kita adalah Yesus Gembala Agung. Dalam pelayanan kita menghadapi buasnya setan seperti serigala, yang melancarkan serangan demi serangan kepada kita lewat pencobaan-pencobaan. Dia hantam kita dengan pencobaan di dalam nikah, pencobaan dalam pekerjaan, dalam apa saja menghantam kehidupan kita. Belum lagi dosa-dosa, kekuatan kita terbatas menghadapi dosa-dosa. Mau pakai otak kepandaian menghadapi dosa, tidak bisa! Coba lihat yang ditangkap korupsi, semua orang pandai, orang yang punya kedudukan, orang kaya. Mau andalkan kekayaan menghadapi dosa, tidak bisa! Betul-betul kekuatan kita terbatas. Belum lagi serangan setan lewat ajaran-ajaran palsu, tidak mampu kita berbuat apa-apa, hanya mengandalkan Yesus Gembala Agung. Makanya jangan jauh dari penggembalaan. Kalau jauh dari penggembalaan nanti bertemu serigala. Serigala datang mencerai-beraikan domba-domba.

Yohanes 10:12

10:12 sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.

 

Dalam penggembalaan jangan sampai kita ditangani oleh orang upahan, hamba Tuhan yang melayani mencari uang. Kalau jatuh dalam penggembalaan seperti itu, ketika serigala datang, dia lari!

Yohanes 10:13

10:13 Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu.

 

Saya dikoreksi Tuhan, saya ini gembala atau orang upahan. Kalau gembala, begitu lihat serigala datang dia pasang diri di depan menghadapi serigala. Kalau orang upahan, ketika serigala datang dia lari, lepas tangan. Ada jemaat hancur oleh dosa dia lepas tangan, ada ajaran palsu lepas tangan, semua lepas tangan. Akhirnya domba tercerai berai kalau saya orang upahan!

 

Jangan bangga sombong kalau bisa dipakai. Kita ini hanya anak domba! Anak domba mau bangga apa? Kasih tunjuk kekuatannya lewat kekuatan financial, saya dipakai lihat kendaraanku, lihat gerejaku, lihat pastoriku besar. Serigala bilang kamu tambah gemuk saya tambah ngiler. Kita mau bangga apa? Hanya mengandalkan Yesus Gembala Agung.

 

Kita membutuhkan Gembala Agung. Di situlah pentingnya penggembalaan, di situ ada Firman, ada Roh Kudus, ada kasih Tuhan yang menyucikan dan membaharui kita untuk kita dipakai oleh Tuhan.  

 

Yang pertama diubahkan adalah hati, sehingga menjadi hati yang tulus ikhlas, hati merpati. Roh Kudus digambarkan seperti burung merpati. Jadi hati yang dibaharui itu tempatnya Roh Kudus, sehingga kita melayani dengan kekuatan Roh Kudus untuk melakukan pekerjaan Sorga, pekerjaan yang mulia. Ini pelayanan roh, kalau pakai daging tidak bisa. Kalau tujuan pelayanan untuk menonjol sendiri itu daging, pasti hancur sendiri.

Tetapi kalau dari Tuhan pasti terus berkembang.

 

Kegunaan Roh Kudus:

1.      Roma 12:2

12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

 

Membuat kita tegas untuk bisa membedakan mana yang benar mana yang salah, mana yang rohani mana yang duniawi. Mulai bisa membedakan soal pengajaran.

I Yohanes 2:27

2:27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu — dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta — dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.

 

Diajar orang lain ini artinya ajaran palsu. Tahu membedakan ini ajaran benar, ini ajaran palsu. Pdt. Pong mengatakan sangking kuatnya urapan Roh Kudus, hanya berpapasan saja dengan orang yang ajarannya lain, pori-pori kita sudah bisa merasakan ini bahaya sudah ajaran lain. Biar Roh Kudus membuat kita bisa tahu membedakan mana ajaran yang benar, mana yang salah! Yang benar kita pegang teguh dan praktekan, yang salah hindari! Hindari, bukan malah diikuti.

 

Kemudian tahu membedakan soal hamba Tuhan, mana yang benar, mana yang salah dalam tahbisan. Dengan pikiran manusia kita tidak akan mampu membedakan yang benar dan yang salah. Katanya salah tetapi gerejanya besar, jemaat yang dia layani banyak. Yang sana katanya benar tetapi jemaatnya begitu saja. Kalau pandangan daging bisa melihat seperti itu, dia lihat yang banyak itu yang benar, yang sedikit yang salah.

 

Roh Kudus yang memberikan ketegasan kepada kita.

I Timotius 4:1

4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan

 

Soal pengajaran, soal hamba Tuhan, soal pelayanan tahu membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Juga soal nikah, tahu membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Banyak kali di sini yang banyak kali tidak tahu membedakan, bahkan hamba Tuhanpun tidak tahu membedakan mana nikah yang benar mana yang salah. Kalau bisa membedakan semuanya, bisa hidup benar dalam segala hal. Roh Kudus yang memampukan untuk kita memilih yang benar. Pilih yang benar maka kita mengalami kebahagiaan sorga.

Yesaya 3:10

3:10 Katakanlah berbahagia orang benar! Sebab mereka akan memakan hasil pekerjaannya.

 

Jadi tidak usah takut, kalau kita benar Tuhan pasti memberikan kebahagiaan kepada kita. Mungkin di depan orang kita dikatakan tidak benar, terserah mereka. Mau dibilang sesat, menyimpang, tidak satu roh, terserah orang mau bilang apa. Tetapi saya yakin kalau kita berada pada jalur yang benar, maka Tuhan akan memunculkan kebenaran kita seperti siang. Tuhan yang akan membuktikan, tidak usah kita membuktikan diri.

Mazmur 37:6

37:6 Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.

 

Kalau sudah ada terang siang pasti kelihatan. Kecuali dia tutup mata baru tidak bisa lihat, tetapi sekalipun tutup mata harusnya dia bisa rasa sinar matahari. Jadi kebenaran itu tidak bisa ditutupi! Kalau yang busuk ditutupi di sini, pasti berbau di sana. Begitu juga dengan kebenaran, mau dihalangi di sini muncul di sana, dihalangi di sana muncul di sini. Kebenaran tidak bisa dihalang-halangi. Kita sudah ada di jalur yang benar maka Tuhan akan memunculkan kebenaran kita seperti siang. Dan kita merasakan kebahagiaan Sorga. Ini kegunaan Roh Kudus, membuat kita tegas membedakan yang benar dari yang salah. Dan kita memilih yang benar karena kekuatan Roh Kudus dan itu akan dimunculkan seperti terang!

 

2.      I Petrus 4:14

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Memberi kebahagiaan sorga di tengah-tengah sengsara daging karena kebenaran. Dikatakan begini begitu, dikucilkan dan lain-lain tetapi kita mengalami kebahagiaan sorga sehingga tidak pernah mundur dari pelayanan. Terus maju, tetap kuat melayani Tuhan sampai garis akhir. Semoga kita tetap kuat, berjuang terus sampai garis akhir.

 

3.      Zakharia 4:6-9

4:6 Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam. 

4:7 Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!"

4:8 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, demikian:

4:9 "Tangan Zerubabel telah meletakkan dasar Rumah ini, dan tangannya juga akan menyelesaikannya. Maka kamu akan mengetahui, bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus aku kepadamu.

 

Roh Kudus meratakan gunung yang besar. Artinya:

a)      Menyelesaikan segala masalah sampai yang mustahil sekalipun. Yang penting ibadah kita sistem kemurahan, tidak tawar hati, dalam sistem penggembalaan. Tantangan semakin besar menggunung, tetapi ada Roh Kudus menyelesaikan semuanya bagi kita. Ketika masalah yang kita hadapi tidak kunjung selesai, apa yang harus kita kerjakan dan lakukan? Periksa diri kita, apakah kita masih beribadah dalam sistem kemurahan atau sudah keluar dari kemurahan Tuhan. Itu yang harus kita periksa, bukan malah salahkan orang lain. Apalagi salahkan Firman pengajaran. Kalau sudah berada di luar kemurahan, segera kembali pada kemurahan Tuhan.

 

b)      Kalau gunung sudah rata, pandangan kita bisa melihat ke depan, tidak ada yang menghalangi. Artinya Roh Kudus menuntun kita ke masa depan yang indah dan berhasil pada waktunya. Sekarang kita melihat masih ada gunung yang besar. Yang rindu menikah menghadapi gunung yang besar, yang sudah menikah juga melihat gunung. Ada Roh Kudus meratakan, ada masa depan yang indah dan berhasil.

 

c)      Zerubabel meletakan dasar rumah Allah, tangannya juga menyelesaikan. Jadi Roh Kudus memampukan kita melayani dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus sampai selesai terbangun menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Bangunannya tidak mangkrak. Mengingat kedatangan Tuhan sudah sangat dekat, seharusnya kita sudah mau finishing, bukan lagi dasar.

Keluaran 40:33

40:33 Didirikannyalah tiang-tiang pelataran sekeliling Kemah Suci dan mezbah itu, dan digantungkannyalah tirai pintu gerbang pelataran itu. Demikianlah diselesaikan Musa pekerjaan itu.

 

Finishingnya ditandai dengan menggantung tirai pintu gerbang. Apa artinya ini?

Lukas 18:8

18:8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"

 

Waktu Yesus datang yang dicari adakah iman di bumi. Pintu gerbang bicara iman. Kita sudah berada pada finishing, artinya iman kita terhadap pengajaran yang benar sudah harus mantap! Jangan bingung lagi mana yang harus saya ikuti. Iman itu timbul dari mendengar Firman, Firman pengajaran yang benar. Bukan mau diotak atik lagi, ilham Tabernakel yang ada bukan malah dirombak.  

 

Tuhan lewat Roh Kudus memampukan kita melayani dalam pembangunan Tubuh Kristus sampai selesai. Kita mau dibangun menjadi Tubuh Kristus yang sempurna, Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

4.      Roh Kudus bersama Firman pengajaran yang benar menjadi 2 sayap burung nazar yang besar untuk menyingkirkan kita ke padang gurun jauh dari antikristus dan untuk menerbangkan kita ke awan-awan bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga, masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar